Istri ke-7 - Bab 275 Anakku Hilang (1)

Henry memberhentikan mobilnya di parkiran dekat lift gedung nomor tiga, lalu turun dan berjalan ke lift.

Ini adalah apartemen yang selalu ditinggali Susi, dia tidak tahu apakah Susi masih tinggal disini, kali ini dia datang juga hanya bermaksud untuk mengadu nasib saja.

Saat dia memasuki lift. Tiba-tiba terdengar suara anak kecil yang sedang memanggil-manggil "ayah".

Panggilan ini sangat asing baginya, dia pun tidak mempedulikannya dan tetap berjalan masuk ke dalam lift.

Salah satu lift kebetulan sudah berhenti di lantai -1, Henry Qiao pun melangkah masuk. Saat membalikkan badan dia melihat ada seorang anak kecil.

"Ayah... kenapa kamu tidak menjawabku?" Ethan pun berdiri di depan Henry Qiao, bertanya dengan ekspresi sedih.

Henry Qiao kaget, melihat ke sekitar, tidak ada orang lain di dalam lift selain mereka berdua. Dan anak kecil ini menatapnya dan memanggilnya ayah, bahkan menatapnya serius.

Henry Qiao pun menunjuk dirinya sendiri: "Kamu memanggilku?"

"Benar, kamu ayahku." Ethan mengangguk.

"Anak kecil, kamu salah orang, aku bukan ayahmu." Henry Qiao merasa sedikit lucu.

"Ayah bohong, ibu sudah bilang kamu ayahku." Ethan bertanya: "Kenapa ayah tidak datang melihatku, ayah tidak menginginkanku lagi?"

"Anak kecil, aku sudah bilang aku bukan ayahmu." Henry Qiao pun menatap Ethan yang memakai masker, dia merasa pasrah dan berpikir anak ini pasti sedang bingung karena sakit.

Lift pun berbunyi "Ting" dan sampai ke lantai tujuannya. Dia baru menyadari satu hal, anak ini mengikutinya naik ke atas lift, kalau dia keluar, anak kecil ini pasti akan sendirian di dalam lift? Diam masih sangat kecil, apakah bisa menekan lift? Apakah akan terjadi sesuatu?"

Anak ini tadi mengikutinya dari lantai -1, rumahnya pasti di sana.

Karena tidak tega, Henry Qiao pun menggandengnya keluar lift, lalu menekan tombol lift dan berencana mengantarnya kembali.

-----

Susi baru saja menutup bagasi mobil, saat ingin naik ke atas mobil dia baru sadar kalau Ethan yang tadi duduk di atas kursi telah menghilang.

Dia keliling kesana kemari mencarinya, memanggil nama Ethan, tapi tidak mendapat jawabannya.

Dia tidak terlalu panik, malah menghidupkan mobil dan menelepon Freddy, setelah telepon diangkat, dengan nada tidak senang dia pun memerintah: "Freddy, aku suruh kamu segera berhentikan mobilmu di samping jalan."

"Susi kamu bilang apa? Kamu sudah berubah pikiran? Kamu tidak pergi lagi?"

"Kamu sudah berhenti belum?"

"Aku sudah berhenti, aku tunggu kamu di depan supermarket Happy Valley." Kata Freddy dengan senang.

Susi pun menutup teleponnya dan menyetir mobil itu sampai ke supermarket Happy Valley, dari kejauhan dia melihat Freddy bersandar di mobil Hyundainya dan melambaikan tangan.

Dia menghentikan mobilnya di samping jalan dan turun dari mobil. Langsung berjalan menuju mobil Freddy. Saat dia membuka pintu mobil dan melihat di dalamnya kosong, dia pun terkejut, menoleh kepadanya dan bertanya: "Dimana Ethan? Kamu sembunyikan dia dimana?"

"Ethan? Ethan tidak ada di mobilku."

"Freddy!" Susi marah dan berteriak: "Hal-hal lain kamu boleh saja bercanda, tapi Ethan tidak boleh kamu dengar?"

Freddy kaget diteriakinya, dia pun berjalan kesana dan memegang tangannya: "Ada apa? Susi. Ethan benar-benar tidak ada di mobilku, aku tahu kamu paling peduli dengan Ethan, mana mungkin aku memakai Ethan untuk bercanda denganmu? Aku..."

"Jadi Ethan kemana?" Susi menatapnya dan gemetaran.

Hatinya sangat kacau, Ethan tidak ada di mobil Freddy, tidak ada di mobilnya, terus dia dimana? Dia dimana?

"Bukannya Ethan bersamamu?" Freddy juga ikut panik.

"Tidak! Saat aku membereskan koper dan ingin naik ke atas mobil, Ethan sudah tidak ada di mobil."

"Apakah mungkin dia bermain di parkiran, main-main atau sembunyi?" Freddy tidak sempat berpikir panjang, dia pun menarik tangannya dan berkata: "Ayo, cepat kembali ke parkiran mencarinya."

Tanpa berpikir panjang Susi pun mengikutinya.

Di dalam perjalanan, Susi pun menangis, dia terus bergumam: "Bagaimana ini? Ethan masih kecil, dia tidak bisa meminta tolong, juga tidak bisa menghindari mobil, cahaya di dalam parkiran sangat gelap, bagaimana kalau dia tertabrak? Bagaimana kalau dia diculik orang?"

Selama ini, di rumah saja pun dia tidak berani membiarkannya menghilang dari pandangannya lebih dari tiga menit, kali ini Ethan tiba-tiba hilang, dia tentu panik.

Freddy sambil menyetir sambil menenangkannya: "Susi, jangan khawatir, Ethan pasti ada di dalam parkiran."

Sebenarnya dia juga panik, apalagi Ethan masih kecil, dia pasti juga akan takut tidak menemukan ibunya.Tapi di saat ini dia tidak bisa sama-sama panik bersama Susi, kalau tidak akan semakin kacau.

Kalau dia diam saja masih mendingan, tapi setelah dia mengatakan kalimat tadi Susi langsung marah dan melototinya: "Semua gara-gar kamu! Aku suruh kamu jangan ikut tapi kamu ingin ikut! Kalau bukan kamu bagaimana mungkin Ethan hilang?"

Kalau bukan Freddy, dia juga tidak akan mengira Ethan dibawa pergi olehnya, dan mencarinya di parkiran.

"Iya, iya... Aku yang salah, semua salahku." Freddy pun meminta maaf.

Susi menutup tangannya, dan tidak berkata-kata, apa gunanya dia menyalakan Freddy saat ini? Freddy juga tidak bisa mengembalikan seorang Ethan kepadanya!

Saat memasuki kompleks perumahan, Freddy pun berkata: "Susi, kamu pergi ke kantor properti untuk melihat CCTV, aku pergi ke parkiran dan mencarinya, kita berhubungan lewat telepon."

"Baik..." Susi mengangguk, bergegas turun dari mobil dan berlari ke arah kantor properti.

Mendengar permintaan Susi yang ingin melihat CCTV, pegawai kantor properti pun berkata kalau hanya mereka saja yang boleh melihatnya, Susi pun berteriak: "Ya sudah kamu cepat lihat, dua puluh menit yang lalu, di dekat lift lantai -1 di gedung nomor tiga, seorang anak kecil berumur dua tahun lebih, dia memakai masker, tolong kalian bantu aku..."

Melihatnya yang panik, pegawai kantor itu pun langsung pergi melihat rekaman CCTV, beberapa saat kemudian dia menunjukkan layar komputer itu kepadanya dan bertanya: "Anak ini bukan?"

Susi pun panik dan langsung melihat layar komputer itu, saat dia melihat Ethan dia pun mengangguk: "Benar, itu dia, itu dia... Tolong kalian bantu aku lihat dia kemana..."

Saat Susi berbicara, ekspresinya pun berubah.

Dia melihat sosok Henry Qiao di layar itu, dan melihat Ethan dan Henry Qiao bersama-sama masuk ke dalam lift.

Henry Qiao! Mengapa dia bisa ada disini? Mengapa bisa bersama Henry Qiao?

"Nona, kamu kenal pria ini?" Tanya pegawai kantor properti.

"Kenal..." Tanpa disadari Susi pun menjawabnya.

Pegawai itu pun berkata: "Anak itu sudah dibawa orang yang kamu kenali ini, kamu cari saja pria ini."

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu