Istri ke-7 - Bab 164 Tujuan Juju Zhu (4)

"Tidak tahu apakah ibuku akan setuju untuk membatalkan pernikahan." Juju Zhu berkata dengan ekspresi wajah sedih.

"Aku akan memikirkan cara agar dia menyetujuinya, kamu tidak perlu khawatir."

"Hmm, aku percaya dengan kemampuanmu." Juju Zhu mengambil buah melon dengan tusuk gigi dan menyuapinya: "Buah melon yang dibeli bibi bisu sangat manis, coba kamu cicipi."

"Tidak perlu, aku tidak suka makan buah. "Claudius Chen menyingkirkan tangannya.

"Bagaimana boleh tidak memakan buah, banyak makan buah bagus untuk kesehatan, apakah biasanya Josephine tidak memotong buah untukmu?" Juju Zhu memaksa menyuapi buah melon kedalam mulutnya, Claudius Chen tidak dapat menghindar, jadi dia membuka mulut dan memakannya, setelah memakannya dia berkata: "Yang paling menyebalkan dari Josephine adalah dia paling suka memaksaku minum obat, makan buah dan makan gandum dan biji-bijian."

"Banyak mengonsumsi gandum dan biji-bijian juga bagus untuk kesehatan, kelihatannya Josephine Bai sangat pandai dalam menjaga kesehatan." Juju Zhu dapat mendengar meskipun nada suara Claudius Chen terdengar menyalahkan, tapi terlihat sangat bahagia.

Juju kembali menyuapi sepotong buah kepadanya, dan berkata sambil tersenyum: "Aku memaksamu makan seperti ini, apakah kamu mulai merasa aku menyebalkan?"

Claudius Chen mendorong buah ditangannya: "Kamu makan saja sendiri."

"Kalau begitu aku tidak akan memaksamu lagi." Juju memasukkan buah tadi kemulutnya, berbicara dengan tidak jelas: "Apakah kamu tahu, beberapa tahun ini saat di luar negeri aku paling merindukan saat saling menyuapi buah denganmu, dulu kamu yang tidak suka makan buah demi menemaniku makan, selalu mencoba berbagai jenis buah. Selanjutnya saat di luar negeri, setiap kali aku merindukanmu, aku akan seperti sekarang ini memotong satu piring buah dan menggengamnya sambil makan sambil menonton TV, rasanya seperti kamu sedang berada di sampingku."

Claudius Chen melihat wajahnya yang penuh senyuman tulus, jelas-jelas wajah yang sedang tersenyum, tapi wajahnya terlihat sangat sedih, dan sedikit menyakiti hatinya.

Hal yang paling dia takutkan dan tidak ingin lakukan adalah menemaninya mengenang masa lalu, bagaimanapun sudah ada Josephine Bai diantara dirinya dan Juju, ingatan antara mereka berdua telah menjadi kenangan.

"Jadi, bagaimana kalau hari ini kamu menemaniku makan buah? Anggap saja sedang menemaniku mengulang kembali masa lalu."wajahnya yang kasihan melihat Claudius dengan penuh pengharapan.

Bagaimanapun Juju adalah orang yang pernah dia cintai, dalam situasi seperti ini pria manapun mungkin tidak akan tidak tergoyah, Claudius Chen melihatnya beberapa saat, lalu berkata dengan suara pelan: "Juju Zhu, mengulang kembali masa lalu hanya akan membuat ingatanmu semakin dalam, semakin tidak dapat melupakan masa lalu, untuk apa?"

"Tidak, sekarang aku mengulang kembali masa lalu denganmu sebagai teman, mungkin dapat menutupi perasaan dulu saat menjadi seorang kekasih." Juju Zhu menyingkirkan piringnya, ekspresi wajahnya yang kasihan sudah menghilang: "Kamu tidak perlu khawatir, aku sudah mengatakan tidak akan memiliki pemikiran lain terhadapmu maka aku pasti tidak akan memiliki pemikiran lain terhadapmu, bukankah ada yang mengatakan, ada banyak cara mencintai seseorang, salah satunya adalah dengan melihatnya bahagia, akan membuat hidup diri sendiri menjadi indah."

"Terima kasih atas pengertianmu, Juju Zhu." Claudius Chen menjulurkan tangan dan menepuk-nepuk pundaknya, lalu mengambil tusuk gigi dan menancapkannya ke buah lalu memasukkannya kedalam mulut.

Saat ini, dari pintu tiba-tiba terdengar suara mobil.

Dua orang yang berada diruang tamu melihat keluar bersamaan, dilihat dari sisi ini, pas sekali dapat melihat kearah gerbang pintu. juga dapat melihat Josephine Bai turun dari sebuah mobil Bentley, dan melambai kepada orang yang berada di dalam mobil.

"Josephine Bai sudah pulang, siapa orang yang mengantarkannya pulang?" Juju Zhu bertanya dengan penasaran.

Cahaya lampu di pintu gerbang tidak gelap, meskipun rupa pria yang ada di dalam mobil tidak terlihat jelas , tapi Claudius Chen yakin itu adalah mobil Marco Qiao.

Raut wajahnya perlahan menjadi murung, dia melihat Josephine Bai tersenyum berpamitan dengan Marco Qiao, setelah mobil Bentley itu berbalik dan pergi Josephine baru berbalik dan masuk kedalam rumah.

Langkah kakinya cepat dan bersemangat, kelihatannya suasana hatinya cukup baik.

Josephine Bai masuk ke dalam rumah, dia melihat Juju Zhu memegang piring berisikan buah, dan di tangan Claudius Chen sedang menggenggam sepotong buah. Setelah mengalami pukulan beberapa hari ini, dia sudah kebal melihat cara mereka berinteraksi yang seperti pasangan kekasih, bisa membuatnya terlihat seperti tidak terjadi apa-apa.

Hanya saja tatapan mereka terhadapnya membuatnya sedikit tidak mengerti, terutama tatapan Claudius Chen yang tidak senang terlihat semakin aneh.

Akhirnya, dia menyadari sebuah masalah , Claudius Chen pasti salah paham dengan dirinya dan Marco Qiao.

Juju Zhu berbicara dengan ekspresi wajah penuh perhatian: "Josephine kamu pergi kemana? Teleponmu juga tidak di angkat, Claudius mengkhawatirkanmu semalaman."

Tatapan mata Josephine Bai tertuju pada buah melon yang paling Claudius Chen benci yang sedang berada di tangan Claudius, lalu tatapannya berpindah ke wajah Juju. Perasaan bersalahnya menghilang, sudut bibirnya terangkat dan tertawa mencemooh: "Aku rasa kalian saling berinteraksi dengan cukup baik? Apakah sekalian menungguku pulang?"

Juju Zhu segera berkata: "Josephine, kamu jangan salah paham, Claudius baru keluar dari ruang baca, kami hanya berbicara sedikit."

"Oh, ternyata seperti itu." Josephine Bai menganggukkan kepala.

Claudius Chen melihatnya dengan tatapan dingin: "Kenapa tidak mengangkat telepon?"

Josephine Bai mengeluarkan HPnya dan melihatnya, dia tidak tahu sejak kapan HP nya mati, ada apa? Setelah selesai makan dia tidak menyentuh HPnya sama sekali.

"Habis baterai." dia menjawab dengan asal.

"Pagi ini kamu baru mengisi baterainya, sejak kapan HPmu menjadi tidak tahan digunakan? Claudius Chen bangkit dari sofa, dan berjalan menghampirinya: "Katanya kamu pergi nonton film? Kamu pergi nonton dengan Marco Qiao?"

Bagaimana Claudius bisa tahu dia pergi menonton film? Josephine Bai merasa sedikit kaget, lalu melihat HP nya yang tidak tahu kapan di matikan, lalu dia mengingat Marco Qiao yang kebetulan muncul, dia mulai mengerti apa yang sedang terjadi.

Pasti kerjaan Susi, satu-satunya wanita yang takut tidak terjadi keributan di seluruh dunia.

Melihatnya diam, raut wajah Claudius Chen semakin buruk, dan menariknya keatas.

Josphine Bai di tariknya hingga terhuyung-huyung, dia hampir saja terjatuh, untung saja Claudius Chen menariknya ke dalam pelukannya, tangannya yang menggenggam pergelangan tangannya berubah menjadi merangkul pinggangnya, dia memeluknya sambil menariknya ke lantai tiga.

"Claudius Chen, kamu kasar sekali terhadapku, kamu tidak takut jika Juju Zhu mu melihatnya akan membuatnya ketakutan?" Josephine Bai berkata dengan kesal.

Claudius Chen membawanya masuk kedalam kamar, dan melemparkannya keatas sofa, lalu mencondongkan tubuhnya, kedua tangannya menahan tubuh Jasephine dan menatapnya: "Kamu jangan berpikir ingin mengalihkan perhatian, antara aku dan Juju Zhu kamu mengetahuinya dengan sangat jelas, beberapa hari ini aku juga tidak diam-diam di belakangmu berduaan dengannya. Sebaliknya kamu, aku sungguh tidak tahu kamu dan Tuan Muda Kedua Qiao memiliki hubungan pertemanan, sebelumnya bukankah kamu mengatakan dia hanya lewat di dekat Kediaman Keluarga Chen? Bukankah kamu mengatakan kalian hanya bertemu dua kali? Kenapa bisa pergi menontom film bersama? Kenapa dia bisa mengantarmu pulang?

Ternyata dia memang telah salah paham, melihat wajahnya yang cemburu, Josephine Bai malah merasa sedikit senang. Meskipun Josephine tidak tahu apa yang dia dan Juju Zhu lakukan malam ini, tapi dapat melihat wajahnya yang sedang cemburu, dan Claudius marah kepadanya di hadapan Juju Zhu, membuktikan dalam hati Claudius Chen ada dirinya kan?

Awalnya dia tidak ingin menyia-nyiakan jerih payah Susi, yang ingin mengguncang Claudius Chen, tapi saat Josephine melihat kecemburuan di wajah Claudius Chen, tiba-tiba dia tidak dapat menahan perasaan ini lagi. Dia tahu Claudius sangat posesif. Dan mudah menganggap serius hal seperti ini.

Jika Claudius menganggap serius hal ini, maka hari-harinya kelak akan berjalan dengan sulit lagi, dan Juju Zhu mungkin akan memanfaatkan saat mereka sedang bertengkar.

Bukankah semua orang seperti itu, saat berada dalam situasi yang paling rapuh akan muncul seseorang yang hangat, hati yang semulanya dingin akan ikut menjadi hangat. Dalam keadaan ini perasaan juga akan ikut menjadi hangat.

Josephine mundur kebelakang, dia melihat Claudius sambil berkata: "Aku tidak pergi nonton dengan Tuan Muda Kedua Qiao. Aku pergi nonton dengan Susi dan Angie Yao."

"Kamu berbohong!" tadi Claudius sudah menelepon Susi, Susi tidak bersama dengannya.

"Aku tidak membohongimu."

"Kalau begitu kenapa kamu dapat bersama-sama dengan Marco Qiao? Apakah kebetulan bertemu lagi?"

"Benar, kebetulan bertemu, Susi memintanya mengantarku pulang."

"Darimana datangnya banyak sekali pertemuan yang tidak disengaja di dunia ini? Dan juga setiap kali membuatmu bertemu dengannya?" Claudius Chen mendekap tubuh Josephine, dengan marah berkata: "Jika kamu bersama dengan Susi dan Angie Yao kenapa kamu menonaktifkan HPmu? Kenapa tidak menyuruh Susi mengantarmu pulang? Bukankah dulu dia selalu mengantarmu pulang?"

"Aku." saat ini Josephine tidak dapat membela diri, bagaimana dia harus menjelaskan situasi ini? Jika dia mengatakan Susi diam-diam mematikan HPnya, Claudius pasti tidak akan percaya kan?

"Ada apa, tidak bisa menyangkal lagi? " semakin Josephine tidak dapat menyangkal Claudius Chen semakin marah.

Josephine Bai mendorong Claudius dari tubuhnya, dengan tidak senang berkata: "Pokoknya aku sudah mengatakan tidak, jika kamu tidak percaya bisa memeriksa keberadaanku. "

"Aku sudah melihatnya, apakah aku masih perlu memeriksanya?"

"Kalau begitu aku juga melihat kamu menemani cinta pertamamu makan buah yang paling kamu benci, bukankah seharusnya aku juga menebak apa yang sedang kalian lakukan malam ini? Apakah ada melakukan hal yang paling ingin kalian lakukan?"

"Apa maksudmu?"

"Memangnya bukan? Saat aku ada dia berani memelukmu, memelukmu dengan erat semalaman, jika aku tidak ada? Bukankah kalian akan melakukan hal yang lebih?"

"Jaga ucapanmu!" Claudius Chen merasa sangat marah.

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu