Istri ke-7 - Bab 217 Kamu Telah Mengingat Semuanya? (3)

Josephine menatapnya juga lalu tersenyum: "Sally, aku dengar akhir-akhir ini kamu sedang mencari-cari anakku?"

Sally pun menatapnya: "Maksudnya?"

"Seharusnya aku yang bertanya." Ekspresi Josephine semakin dingin: "Nona Lin maumu apa?"

"Aku tidak mengerti perkataanmu."

"Kamu masih berpura-pura?" Josephine merasa geram: "Demi apa kamu memikirkan berbagai cara untuk menyingkirkan Jesslyn? Agar Claudius tidak berketurunan? Lalu kamu dan Joshua Shen mendapatkan warisan keluarga Chen? Besar juga keberanianmu."

"Yang ingin menghabisi kalian berdua itu Juju, bukan aku."

"Yang mampu menukar hasil pemeriksaan selain Claudius itu kamu, bukankan begitu?"

"Kalau kamu mau beranggapan begitu, aku juga tidak bisa berkata apa-apa lagi." Sally Lin mengulurkan tangan dan ingin menarik kursi rodanya, Josephine pun langsung mendorong kursi roda itu, kursi roda pun jatuh ke dalam sungai.

"Apa yang kamu lakukan?" Sally Lin marah.

"Aku tidak ingin melakukan apa-apa, aku hanya ingin mengingatkanmu, jangan berbuat apa-apa lagi, aku sudah menyembunyikan anakku, seumur hidupmu jangan harap kamu bisa menemukannya." Josephine pun menatapnya dingin: "Aku tidak percaya Claudius sampai sekarang masih tidak bisa melihat kepalsuanmu, seberapa jauh kamu bisa berjalan, aku ingin lihat."

Josephine pun berdiri dari kursi, menatapnya dengan sinis: "Oyah, saat aku menghamili Jesslyn, pengalaman yang paling menakutkan adalah bertemu dengan pengemis bau di jalan ini, dan hampir diperkosanya, untunglah Claudius sempat datang menolongku. Aku dengar pengemis di jalan ini sangat banyak, kamu cepat telepon Joshua Shen."

Saat Josephine bicara, dia pun menggunakan dagunya dan menunjuk ke pengemis yang tersenyum kepada mereka dari kejauhan.

Lalu dia pun berbalik badan dan berjalan pergi.

Saat Josephine baru saja pergi, pengemis bau itu pun tiba, memeluk Sally Lin, meraba dan menciumnya.

Sally Lin kaget, sambil menjerit sambil memukulnya dan mendorongnya. Tapi kekuatannya tidak sebesar pengemis itu, dia tidak bisa terlepas dari pelukannya.

Karena bau yang luar biasa dan dia pun sudah dicium, dia sangat marah dan panik, mengelak darinya dan berlari dari kursi.

Josephine melihat Sally Lin yang berlari lebih cepat dari seekor kelinci pun melekukkan senyuman di wajahnya.

Sally Lin melihatnya tersenyum, lalu menghentikan langkah kakinya dan melototinya.

"Cepat juga larinya ya." Josephine pun menyindirnya.

Sally Lin melihatnya, lalu melihat pengemis bau itu melambaikan tangan kepadanya, dia pun sangat emosi.

"Josephine...!" Dia menjerit.

Josephine tersenyum: "Ini bukannya trik yang kalian suka? Aku hanya belajar dari kalian saja."

Setelah itu dia pun menatapnya dan berkata: "Ckckck, pura-pura cacat bertahun-tahun, sudah menyusahkanmu ya, tidak tahu kalau keluarga Chen dan Joshua Shen melihatmu apa yang mereka pikirkan."

Sally Lin pun bernafas terengah-engah menenangkan emosinya, lalu menatapnya: "Josephine, kamu jangan tertawa terlalu cepat!"

"Kamu bukannya paling jago membunuh orang? Aku tungguin ya." Josephine pun bersikap santai: "Tapi lebih baik jangan seperti dua tahun yang lalu, bersih tanpa jejak, kalau tidak kamu akan mati lebih menggenaskan dari pada aku. Oyah aku ingin mengingatkanmu, lebih baik lebih cepat sebelum aku menemukan buktimu, kalau tidak, tidak akan sempat lagi."

"Kamu..." Sally Lin terdiam.

Dia tahu Josephine menakutinya, dan membuatnya mengerti kalau dia bukanlah Josephine yang gampang tersakiti lagi.

Dibandingkan dengan dua tahun yang lalu, Josephine memang lebih kuat dan berani, sepertinya dia harus lebih berhati-hati lagi!

"Bukti..." Sally Lin tersenyum sinis: "Claudius saja tidak bisa menemukannya, kamu bisa? Sudahlah..."

Setelah itu, Sally pun berbalik badan dan masuk ke dalam sebuah taxi.

Melihat taxi yang semakin jauh, senyum Josephine pun memudar. Dia melangkah mundur dan duduk di atas kursi.

Menatap kelap-kelip lampu di seberang sungai, perasaan yang capek pun muncul, kehidupan dan dirinya yang seperti ini dia sudah merasa capek, tapi malah disukai banyak orang, dan memaksanya untuk bersikap jahat seperti ini.

Claudius bilang dia suka dirinya yang baik hati dan berani, Marco Qiao bilang dia suka dirinya yang polos dan simpel, kalau mereka melihat dirinya yang sekarang ini, pasti tidak akan berkata begitu lagi bukan?

Dia pun menarik nafas dengan pelan, berdiri dari kursi dan ingin berjalan pergi, saat berbalik badan, dia melihat Claudius yang entah sejak kapan sudah berdiri di depannya.

Dia pun terkejut, melangkah mundur dan menatapnya: "Kenapa kamu bisa disini?'

Saat dia berjalan mundur dia pun tersandung dan hampir terjatuh, Claudius menariknya, lalu menatapnya khawatir: "Lain kali kalau ingin melakukan apa-apa langsung beritahu aku saja. Aku yang mengurusnya."

"Kamu mengikutiku?" Josephine sedikit marah.

Dia pun memucat, karena dia tidak tahu sejak kapan Claudius ada disini, apakah mendengar percakapannya dengan Sally Lin, apakah melihat perlakuannya terhadap Sally Lin. Dia tadi masih berpikir tidak boleh memperlihatnya dirinya yang begini kepada Claudius dan Marco, tidak disangka malah bertemu dengannya.

Ternyata... dia sangat mempedulikan kesannya terhadapnya di dalam hatinya!

"Aku tidak mengikutimu, tapi mengikutinya."

Dia memang menyuruh orang untuk mengikuti Sally Lin, saat orang yang meneleponnya memberitahu Sally Lin dan Josephine keluar dari Royal KTV bersama-sama, dia pun panik dan bergegas kesini.

Dia takut Sally akan melukai Josephine, tapi dia tidak menyangka Josephine yang menampar Sally Lin.

Sebenarnya dia ingin bersorak untuknya, tapi kekhawatiran di dalam hatinya melebihi kegembiraannya, benar, dia khawatir dengannya, dengan begitu malah akan mengundang lebih banyak bencana!

"Kamu mendengar semuanya? Melihat semuanya?" Josephine kaget dan melototinya, panik.

Saat tadi mengungkit banyak tentang Jesslyn, kalau dia mendengar semuanya, dia pasti sudah tahu kalau Jesslyn itu anak kandungnya?

Tidak, dia tidak boleh tahu, kalau dia tahu pasti akan merebut Jesslyn, dia tidak boleh menyerahkan Jesslyn kepadanya!

"Aku melihatnya." Claudius berkata: "Tadi aku lihat dari seberang jalan."

Josephine pun melihat ke arah seberang jalan, di samping jalan itu ada trotoar, ada empat jalur mobil...

Dan mobilnya juga berhenti di seberang jalan.

Dia pun merasa lega, jarak seperti ini, lalu suara mobil yang berlalu lalang, seharusnya dia tidak mendengarnya!

Untunglah!

Claudius melihat wajahnya yang sebentar memerah lalu sebentar memucat, hatinya pun bergejolak, melihatnya ingin berjalan pergi, dia pun menarik lengannya.

"Claudius kamu ngapain?" Josephine kembali melihatnya.

Claudius menatapnya, dan berkata: "Kamu belum pernah bertemu dengan Sally Lin, kenapa kamu bisa mencarinya? Kenapa melakukan ini kepadanya?"

"Aku..." Josephine terdiam.

"Ingatanmu sudah pulih bukan?" Claudius menatapnya, lalu berkata sinis: "Jelas-jelas kamu sama sekali tidak pernah lupa, tapi berpura-pura hilang ingatan?"

"Tidak." Josephine menggeleng: "Waktu terjatuh dari gedung itu, tiba-tiba aku mengingat semuanya."

Claudius kaget dan bertanya: "Lalu kenapa kamu menyembunyikannya dariku?"

"Karena tidak perlu."

"Apa maksudnya tidak perlu?" Teriak Claudius.

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu