Istri ke-7 - Bab 183 Lompat dari gedung (2)

Nenek Tua Chen meliriknya dan kembali berkata: ”Josephine Bai, aku peringatkan kepadamu, tidak peduli apa yang baru saja terjadi antara kamu dan Claudius Chen, apa yang baru kalian bicarakan, tolong kamu lupakan semuanya, aku juga akan menyuruh Claudius melupakannya, kalian berdua adalah orang yang akan segera bercerai, Claudius juga akan segera menikah dengan Juju Zhu, jika kamu masih berani menggodanya, mempengaruhi kesehatannya, dan menghalangi tugas yang diberikan Tuhan kepadanya, aku tidak akan sungkan kepadamu!”

“Saat Claudius sadar, kamu hanya perlu mengurus perceraian kalian, mengenai hal lain kamu tidak perlu mempedulikannya, atau....” Nenek Tua Chen berpikir sesaat: ”Aku dengar kamu masih memiliki seorang adik dan ibu, dan juga dia diselamatkan oleh Claudius, jika terjadi apa-apa dengan Claudius, aku akan membuat kalian sekeluarga menemaninya dikubur.

Hati Josephine Bai langsung terasa dingin, tak disangka Nenek Tua Chen akan mengikuti Shella Bai, mengancamnya menggunakan ibu dan adiknya?

Ya Tuhan, apa yang harus dia lakukkan!

Dia pernah berjanji akan terus menemani Claudius Chen, dia pernah mengatakan dia tidak akan mempercayai rumor apapun, tapi Nenek Tua Chen sudah melakukannya hingga ke tahap ini, apa lagi yang bisa dia perbuat?

“Jika kamu benar-benar mencintainya seharusnya kamu melepaskannya, memberikan kesempatan bagi dia dan Juju Zhu untuk bersama, mungkin setelah mereka menikah penyakit Claudius Chen benar-benar akan sembuh? Apakah kamu tidak menginginkannya?” setelah menggunakan cara keras Nenek Tua Chen menggunakan cara yang lembut.

“Aku ingin dia sembuh...”

“Kalau begitu dengarkan kata Guru Wang, menjauh darinya.”

Nenek Tua Chen terus mengatakan harus mendengarkan perkataan Guru Wang, jika tidak Claudius Chen tidak akan bisa hidup lagi, biarpun Josephine Bai tidak bersedia pergi, tapi hal ini berkaitan dengan nyawa Claudius Chen.

Dia dipaksa lagi untuk meninggalkan rumah sakit, semua hal yang terjadi di apartemen seperti sebuah mimpi datang dan pergi dengan begitu cepat.

Ketetapan hati yang baru saja dia bangun dengan susah payah kembali hancur dalam sekejab, dia berbalik dan melihat kearah bagian rawat inap rumah sakit yang berada di depan matanya, lalu melihat sebuah jendela di lantai tiga, lalu diam-diam berkata di dalam hati: ”Claudius, mungkin kamu bisa mencoba cara ini, mungkin benar-benar akan berguna.......

Josephine yang tidak pernah percaya dengan rumor, juga mulai mempercayainya.

*******

Keesokkan paginya Claudius Chen sadar, dia membuka kedua matanya dengan perlahan, setelah melihat sekeliling dia mengerutkan dahinya, lalu hanyut kedalam pikirannya.

“Claudius, kamu sudah sadar?” Nenek Tua Chen bertanya dengan senang.

Claudius Chen memalingkan wajahnya, melihat semua orang yang berada di sisi ranjang lalu kerutan di dahinya semakin dalam:” Bukankah seharusnya aku berada di apartemen? Kenapa aku bisa berada disini?”

“Ada apa denganmu? Bukankah kamu selalu berada di rumah sakit?” Nenek Tua Chen berpura-pura tidak mengerti.

Claudius Chen pelahan bangun dan duduk di atas ranjang, dengan sebelah tangannya dia mengenggam kepalanya yang sangat kesakitan.

Melilihatnya sangat menderita Nenek Tua Chen bertanya kepadanya: ”Claudius, ada apa? Kamu baik-baik saja kan?” nenek berpikir dengan sedikit khawatir apakah dokter memberikan obat yang terlalu keras kepadanya?

Demi membuat Claudius Chen melupakan kejadian dia bersama dengan Josephine Bai, semalam nenek sengaja menyuruh dokter memberikan suntikan kepada Claudius, dia juga tidak tahu berguna atau tidak.

Dengan tidak mudah akhirnya sakit kepala Claudius Chen mereda, lalu dia mengangakat kepala dan bertanya: ”Apakah selama ini aku terus berada di dalam rumah sakit?”

“Benar, ada apa? Apakah kamu hilang ingatan?” tanya Nenek Tua Chen.

Claudius Chen menggelengkan kepala, apa yang terjadi? Apakah semua kejadian di dalam apartemen hanyalah mimpi? Dia tidak bertemu dengan Josephine Bai? Tidak bercinta? Penyakitnya juga tidak kambuh di apartemen.....?”

Ingatan yang sangat nyata, tak disangka hanyalah sebuah mimpi?

Claudius Chen diam beberapa saat, lalu mengangkat kepala dan bertanya: ”Josephine ada datang atau tidak?”

“Tidak, bukankah dia sudah mengatakan, kamu hanya perlu mengirimkan surat cerai kepadanya saja.”

“Kelihatannya kakak sepupu paling tidak bisa melupakan kakak ipar.” Sally Lin berjalan masuk di temani seorang perawat, dia melihat Claudius yang berada di tempat tidur sambil berkata: ”Kakak sepupu, kamu jangan bersikeras lagi, kamu bersikeras hingga tidak mengatakan penderitaanmu, dan membuat nenek ikut merasa khawatir.

Sally melihat Juju Zhu yang berada di sebelah: ”Lihat betapa baiknya Nona Zhu, selalu menjagamu tanpa mengatakan apa-apa, tidak pernah mengeluh den menyesal.”

Juju Zhu segera berkata: ”Nona Lin, kamu salah paham, sekarang aku dan Tuan Muda Chen hanyalah teman, tidak memiliki hubungan lain.”

“Teman baik saja dapat berbuat hingga ke tahap ini, yang berstatus sebagai istri malah tidak kelihatan bayangannya selama tiga hari berturut-turut, jadi aku mengatakan kegigihan kakak sepupu tidak berguna sama sekali.”

“Sally, kamu urusi saja urusanmu sendiri.” Claudius Chen berkata tidak senang.

Sally Lin menghindari masalah: ”Maaf, aku hanya merasa sedih karena melihat nenek setiap hari mengkhawatirkan masalahmu hingga tidak bisa makan dan tidak bisa tidur .

Nenek Tua Chen menarik nafas pelan, melihat Claudius sambil berkata: ”Claudius, aku sudah memberikan waktu yang sangat panjang agar kamu melihat wanita itu dengan jelas, jika kamu masih keras kepala....” nenek menghentikan kata terakhirnya dengan marah, dan tidak menyelesaikan kalimatnya.

Claudius Chen melihatnya: ”Josephine orang seperti apa aku lebih memahaminya daripada kamu, biarpun dia menyukai Vincent Lee, dia juga tidak mungkin tega tidak menjengukku di rumah sakit.

“Maksudmu... aku tidak mengijinkannya datang?”

“Memangnya bukan?” Claudius Chen berkata dengan tidak sungkan: ”Nenek, kamu bukan tidak bisa melakukan hal ini.”

“Claudius Chen!”

“Nenek, aku tahu kamu melakukannya demi kebaikanku, tapi sekarang keadaanku sangat baik, anda tidak perlu mengkhawatirkan aku lagi.”

“Keadaanmu sangat baik?” Nenek Tua Chen sangat marah: ”Kamu hampir saja mati di rumah sakit, kamu masih berani mengatakan keadaanmu sangat baik?”

“Penyakit ini sudah ada sejak aku kecil, apakah dengan menikah dengan Juju Zhu penyakitku akan benar-benar tidak kambuh lagi?”

“Bukankah kamu akan tahu setelah mencobanya?”

“Apakah pernikahan adalah sesuatu yang bisa dicoba?” Claudius Chen juga ikutan marah, apakah aku harus melempar Juju Zhu dan terus menikahinya hingga ke akhirat?”

“Guru Wang sudah mengatakan, kali ini tidak akan salah, Juju Zhu adalah jodoh yang di takdirkan untukmu.” Nenek Tua Chen tidak mengerti:”Aku tidak mengerti, dulu kalian tidak peduli dengan apapun ingin terus bersama, sekarang menyuruh kalian menikah kenapa sulit sekali?”

“Karena antara aku dan Juju Zhu sudah tidak ada cinta, orang yang aku cintai sekarang adalah Josephine Bai, aku tidak percaya dengan jodoh yang ditakdirkan, nenek, kamu ingin aku mengatakannya berapa kali?”

“Claudius Chen, apakah kamu harus memaksaku mati baru kamu puas?” Nenek Tua Chen memutuskan menggunakan cara terkahir yang paling kejam.

Setiap kali dia mengatakannya, Claudius Chen akan menyetujuinya, nenek mengira kali ini juga akan sama.

Tak disangka kali ini Claudius Chen melawannya dan berkata: ”Nenek, anda ingin menggunakan melompat dari gedung untuk memaksaku tunduk, benarkan? Aku beritahu kepadamu kali ini kamu jangan harap, paling tidak aku akan menemani anda melompat dari gedung.

“Kalian jangan bertengkar lagi.” Juju Zhu yang terus diam tiba-tiba berteriak.

Kamar pasien akhirnya menjadi hening.

Juju Zhu melihat mereka, lalu berkata kepada Nenek Tua Chen: ”Nenek, Tuan Muda Chen hanya ingin bersama dengan Josephine, anda restuilah mereka, jika tidak dia juga tidak akan bahagia menikah denganku.”

“Sekarang aku hanya ingin dia sehat, tidak menginginkan dia bahagia.” Nenek Tua Chen berkata dengan marah.

Juju Zhu kembali melihat Claudius Chen, lalu berkata dengan berlinangan air mata: ”Claudius, aku tahu dulu aku yang salah, tidak seharusnya aku meninggalkanmu. Sekarang kamu mencintai orang lain aku tidak akan menyalahkanmu, aku hanya berharap kamu dapat hidup bahagia dengan orang yang kamu cintai, Jika di dunia ini tidak ada jodoh yang ditakdirkan, kamu tidak perlu menderita seperti ini, benarkan? Jika aku mati, kamu sudah dapat bersama dengan Josephine, benarkan.....?”

Tubuhnya berjalan mundur pelahan-lahan: ”Claudius, aku tulus mencintaimu, benar-benar berharap kamu dapat bahagia, aku bersedia menggunakan nyawaku untuk mewujudkan kebahagianmu, kamu harus bahagia.....”

Selesai mengatakannya, tidak menunggu semuanya merespon Juju berbalik dan melompat dari balkon, lalu suara teriakan ketakutan terdengar.

“Ya Tuhan! Juju Zhu——!”Nenek Tua Chen tidak berani mempercayai matanya.

Sally Lin juga ketakutan dan berteriak hingga kehabisan suara:”Nona Zhu lompat dari gedung!”

Claudius Chen sudah menyingkirkan selimut dan turun dari tempat tidur, lalu dengan cepat keluar dari kamar pasien.

******

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu