Istri ke-7 - Bab 109. Berpisah untuk beberapa saat (4)

Sam diam-diam melihat ke arah Claudius dari kaca belakang, dengan hati-hati bertanya: "Tuan muda Chen, anda masih menunggu orang?"

Disini adalah tempat penjemputan, tidak boleh berhenti terlalu lama, tapi tuan muda Chen setelah masuk ke mobil tetap tidak berkata mau pergi, selain menunggu orang, seharusnya sudah tidak ada urusan lain?

Claudius tidak mempedulikan Sam, tatapannya melewati kaca mobil dan berhenti di pintu keluar bandara.

Sampai ketika Josephine berjalan keluar dari bandara, Sam pun tiba-tiba mengerti, ternyata sedang menunggu Nyonya muda!

"Eh, Nyonya muda jelas-jelas sudah melihat kita, kenapa dia tidak berjalan kesini? Dia sepertinya mau masuk ke mobil depan." ketika Sam membuka jendela bermaksud melambaikan tangan dan memanggil Josephine, Claudius berkata: "Jangan panggil."

Sam terdiam sejenak, berpaling melihat Claudius dengan tatapan tidak mengerti: "Mengapa?"

"Tidak mengapa, ayo pergi." Claudius bersandar ke punggung kursi, kemudian menutup matanya.

Josephine memang sudah melihat mobil Claudius, tapi selain melirik sekali, dia tidak melihat ke arahnya untuk kedua kalinya, sepertinya keputusannya kali ini sudah pasti.

Jelas-jelas tahu hati Josephine sudah pasti, tapi Claudius masih berusaha membuat Josephine berubah pikiran, dia berpikir dan merasa dirinya sudah gila.

*****

Josephine mengikuti Fransiska kembali ke rumah keluarga Bai, baru saja melangkah masuk, dia sudah merasa kedinginan yang menusuk tulang.

Rumah sebesar dan semewah ini, dari dulu sampai sekarang hanya mengingatkannya kepada kedinginan dan perencanaan, tidak ada sedikitpun kehangatan!

Shella awalnya khawatir Josephine hanya sembarangan ngomong, sama sekali tidak bermaksud kembali, sekarang melihat Josephine sudah kembali, hatinya merasa senang sejenak, namun kembali khawatir.

Shella turun perlahan dari tangga, berdiri di depan Josephine dan mengamati perutnya yang membesar, kemudian mengancamnya: "Aku memperingatimu, kami sudah memperbolehkanmu melahirkan anak ini, kalau kali ini lagi-lagi muncul hal lain, aku sudah tidak punya kesabaran menunggu."

"Tenang saja, kali ini tidak akan ada apa-apa." Josephine berkata dengan datar: "Tapi aku memperingatkanmu sekali lagi, rumah keluarga Chen tidak seenak itu, kamu pasti akan menyesal kalau kamu kesana."

Tidak menunggu Shella memarahinya, Josephine melanjutkan: "Aku tahu, kamu pasti mau berkata kalau ini bukan urusanku, aku juga tidak ingin mengurusmu, lagipula ini terakhir kalinya aku mengingatkanmu."

"Terima kasih." Shella tersenyum: "Kamu hanya perlu mundur dari posisimu, yang lain tidak usah kamu peduliin."

Josephine mengangguk, dia hanya merasa bertanggung jawab mengingatkannya sebentar, kalau Shella tidak percaya, itu masalahnya sendiri, nanti kalau dia mati di rumah keluarga Chen, Josephine juga tidak akan merasa bersalah.

Josephine melihat kedua ibu dan anak di depannya, dan berkata: "Bolehkah aku meminta sebuah permohonan?"

"Permohonan apa?" Fransiska melihat Josephine dengan tatapan waspada, takut Josephine lagi-lagi meminta sesuatu yang keterlaluan. Sebelumnya Josephine memohon untuk melahirkan anak ini, masalah ini sudah sangat menyusahkan Fransiska, dia tidak ingin hal ini terulang lagi.

"Beberapa bulan sebelum anak ini lahir aku tidak ingin tinggal disini, terus terang sedikit, aku tidak ingin hidup bersama kalian sekeluarga. Aku merasa kalian juga tidak ingin setiap hari melihatku jalan sana jalan sini, kan? Kalau begitu, lebih baik kita tinggal di tempat yang berbeda."

Josephine tidak bisa membayangkan betapa susahnya kehidupannya kalau dia harus hidup dengan kedua ibu dan anak ini, juga tidak ingin mencoba.

Fransiska berpikir, permintaan ini tidak keterlaluan, dia pun bertanya: "Kamu ingin tinggal dimana?"

"Aku ingin pindah ke panti asuhan, aku suka tinggal bersama anak-anak."

"Tidak boleh, kamu harus jelas, ketika kamu sudah mau melahirkan kamu harus memberitahuku, aku yang akan mengantarmu ke rumah sakit."

"Panti asuhan tidak jauh dari sini, kalau perlu beberapa hari sebelum waktu perkiraan aku pindah kembali lagi kesini."

Shella melihat Josephine begitu ingin pergi dari sini, dia pun melihat Josephine dengan pandangan curiga: "Kamu tidak sedang merencanakan sesuatu dari kita kan?"

"Tenang saja, kali ini aku sendiri yang ingin meninggalkan Claudius." Josephine berkata dengan datar.

Benar, dia sendiri yang ingin meninggalkan dia, semenjak dia tahu Claudius adalah orang yang memaksa neneknya mati, dia sudah berpikir seperti itu, selalu.....

"Baik, aku menyetujuimu, tapi aku peringatkan kamu, ini adalah kesempatan terakhir, kalau kamu menghancurkannya lagi, kamu tinggal menunggu berangkat ke luar negeri untuk melihat jasad adikmu." Fransiska berkata dengan kejam.

Hati Josephine bergetar sejenak, tangannya yang memegang koper mengerat, tanpa ekspresi berkata: "Aku sudah boleh keatas?"

Tidak menunggu mereka menjawab, Josephine sudah melewati mereka dan berjalan keatas dengan langkah cepat.

****

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu