Istri ke-7 - Bab 28 Membeli Hadiah

Seusai itu, dia kembali memintanya : “Lihatlah, aku tidak mempedulikannya, kamu juga jangan peduli, temanilah aku sekali, oke?”

Sekarang meskipun dia tidak menghadiri acara dengan identitas putri keluarga Bai, dia juga masih harus hadir mewakili keluarga Chen, jadi bagaimanapun juga dia harus pergi.

“Tidak!” Claudius menurunkan tangan Josephine dan berdiri lalu berjalan keluar dari kamar sambil mengenakan selimut.

Josephine terduduk kembali keatas tempat tidur, dia sudah mengira akan seperti ini, Claudius yang tidak berperasaan seperti itu tidak akan mungkin pergi menghadiri acara pertunangan bersamanya.

******

Sekali mendengar bahwa Josephine memintanya untuk memilih hadiah tunangan untuk Shella, Angie Yao marah dan ingin pulang.

Josephine bergegas menariknya: “Angie, jangan begitu.”

“Aku kenapa? Aku hanya tidak bisa sehambar kamu.” Angie melemparkan tangan Josephine dan berkata : “Kamu jelas-jelas tahu acara pertunangan itu adalah sebuah jebakan, kamu juga masih saja akan pergi, tidak apa-apa kalau pergi saja, kamu masih membelikan hadiah untuknya dihari hujan seperti ini? Apakah kamu punya batas kesabaran?”

“Bukankah aku sudah bilang, aku menghadirinya dengan identitas Nyonya muda Keluarga Chen, membeli hadiah juga adalah maksud dari keluarga Chen, uang nya juga adalah uang keluarga Chen, jika tidak aku tidak akan pergi.”

“Kalau begitu, memangnya sudah tidak ada orang lain lagi dikeluarga Chen?”

“Claudius tidak akan pergi, Nenek juga dengan lagaknya itu tidak akan pergi, jadi……” Josephine menarik tangannya lagi : “Jadi kamu jangan membenciku lagi, buruan ikut aku memilih perhiasan.”

“Aku tidak mau pergi.” Angie malah berbalik menarik tangan Josephine dan berkata dengan marah : “Josephine, kamu bilang kamu mau mencari tahu siapa pembunuh nenekmu, dan akan membalaskan dendam untuknya, tapi lihatlah kamu sekarang, apakah kamu telah melupakan semua itu? Apakah kamu juga lupa Ibumu dan adikmu masih diluar negeri dan tidak bisa pulang?”

“Tentu saja aku tidak melupakannya, dan aku tidak akan putus asa.” Mengungkitkan neneknya yang mati tragis dan Ibunya serta adiknya yang di kirim oleh ayahnya keluar negeri, dia merasa sedih.

“Angie.” Josephine menatapinya dan berkata : “Kamu kira aku tinggal di Keluarga Chen hanya sekedar karena takut dengan ancaman Shella Bai? Tidak semuanya, tunggu aku telah kuat di keluarga Chen, barulah aku mempunyai kemampuan untuk membalas dendamku, apakah kamu mengerti?”

Angie melihat Josephine yang serius, dia membuka mulutnya tapi tidak berkata apa-apa.

“Ayo pergi.” Josephine menarik tangannya dan berjalan ke toko perhiasan didepan sana.

Josephine sangat tidak ingin memberikan hadiah kepada Shella Bai, tapi berhubung karena hadiah ini berkaitan dengan Keluarga Chen, Nenek Chen juga memerintah agar hadiahnya harus bernilai diatas 10 juta RMB.

Sebagai keluarga paling kaya di kota C, hadiah yang diberikan juga tidak boleh terlalu sederhana, lagipula 100ribu dollar juga tidak ada apa-apanya bagi keluarga Chen.

Seusai memilih perhiasan, Josephine menarik Angie untuk makan malam diluar, lalu pergi menghadiri acara minum-minum bersama temannya yang akan menikah.

Ketika sekolah, hubungan Josephine dengan temannya yang menikah ini juga lumayan baik. Dia takut pulang terlalu lama dan dimarahi oleh Nenek Chen, Angie benar, pergi kesana dan kasih Angpao saja sudah cukup.

Setelah minum sedikit bir di bar, Josephine lalu pamit pulang dengan temannya itu.

Sekarang sudah lewat jam 9 malam, didalam bar sudah ramai setelah keluar dari pintu bar, barulah Josephine merasa lega.

Saat melewati parkiran, disampingnya terdengar suara seorang wanita : “Claudius, apakah kamu baik-baik saja?”

Josephine menoleh kearah datangnya suara, dan dia melihat mobil hitam mewah yang familiar, dia ingat bahwa pemilik mobil ini adalah lelaki asing yang pernah menolongnya.