Istri ke-7 - Bab 218 Aku Ingin Jujur Kepadamu (2)

Pagi hari di rumah keluarga Chen pun mulai menjadi ramai seperti biasanya.

Setelah tidak bisa tidur semalaman, Claudius bangun lebih pagi dari biasanya, dia berdiri di depan cermin dan menatap dirinya sendiri dengar serius.

Pertanyaan Josephine semalam masuk ke dalam hatinya, apa yang bisa dia lakukan untuk orang-orang jahat di sampingnya? Lalu atas dasar apa dia menyuruhnya keluar dari pertikaian ini?

Dia masih seperti dulu, hanya saja tidak lagi kejam dan dingin seperti dulu, kenapa bisa jadi begini? Bukankah karena pengaruh Josephine?

Dulu dia pasti merasa benci kalau melihat anak kecil, sekarang setiap kali melihat anak kecil, dia merasa sangat lucu. Sikap serius dan tegasnya terhadap stafnya juga sudah berubah, sekarang menjadi lebih pengertian, sakit dan deritanya karena dikhianati pun sudah hilang hingga pulih seperti sekarang... Perubahan seperti ini dia juga bisa melihatnya sendiri, tapi dia tidak tahu apakah seperti ini benar atau tidak.

Josephine saja yang lemah lembut berubah menjadi kuat seperti sekarang, alasan apa lagi yang bisa dibuatnya untuk tidak menjadi kuat seperti dulu?

Dia melangkahkan kakinya dan keluar dari kamar, saat membuka pintu, dia pun melihat Juju berdiri di depan pintu.

Melihatnya, Juju pun bergerak mundur dan menyapa: "Selamat pagi tuan muda."

Akhir-akhir ini Juju malah terlihat baik dan nurut, mungkin juga karena tidak mampu berbuat apa-apa lagi.

Claudius menatapnya, melihatnya ingin berbicara tapi malah berhenti, lalu bertanya: "Ada apa?"

"Aku ingin jujur kepadamu tentang satu hal." Kata Juju.

Claudius mengerutkan alisnya: "Kamu yakin?"

"Iya..." Juju tahu mengapa dia menanyakannya, karena dia tahu hal ini pasti bukan hal baik, kalau tidak dibicarakan dengan baik-baik, dia mungkin akan mencambuknya lagi.

Tapi agar bisa tetap hidup, dia tidak peduli lagi.

Mengingat hari pernikahannya yang tinggal satu setengah bulan lagi, kalau sekarang memberitahunya kalau dia adalah Juju palsu, dia masih bisa melindungi jantungnya, nenek dan Claudius juga tidak pasti akan membunuhnya. Kalau memang harus dipukul dan dimasukkan ke dalam penjara, itu masih jauh lebih baik daripada mati.

Dan cara yang dikatakan Sally Lin kepadanya, setelah dia pertimbangkan lagi akhirnya dia memutuskan untuk tidak melakukannya, apalagi itu adalah jalur kematian yang sesungguhnya!

"Kamu katakan saja, aku mendengarnya." Claudius menatapnya.

"Sebenarnya aku ingin mengatakan, aku..." Juju baru saja memberanikan dirinya untuk berbicara, tiba-tiba terdengar suara Sally Lin: "Kakak ipar, ternyata kamu disini, aku sudah menunggumu lama di bawah."

Juju pun kaget, menoleh dan melihat Juju yang menggerakkan kursi rodanya dan berjalan kesini.

Melihatnya, Juju pun gemetaran dan menarik kembali perkataannya.

"Kakak, pagi." Sally Lin lalu menyapa Claudius.

Claudius melihat Sally Lin yang datang pun tersenyum dan menjawab: "Pagi."

"Kalian bukannya lagi ngobrol? Kalau tidak aku turun dulu ya?"

"Ehm... tidak juga, aku hanya kebetulan bertemu dengan tuan muda dan mengobrol sedikit, tuan muda, malam ini kita bicara lagi." Juju pun berjalan kesana, mendorong kursi roda Sally dan berkata: "Aku turun denganmu."

Claudius pun menyahut, melihat mereka berdua turun ke tangga, dia pun baru melangkah turun.

----

Setelah sarapan di rumah, Claudius pun keluar rumah dan berangkat kerja

Sally Lin tidak masuk kerja, setelah sarapan dia pun langsung kembali ke kamar.

Juju mencuri kesempatan saat Vina tidak memperhatikannya, melangkahkan kakinya ke pintu kamar Sally Lin, dia menarik nafas panjang dan masuk ke kamarnya.

Sally Lin melihatnya masuk pun langsung berkata: "Kenapa? Kamu ingin memberitahu tuan muda kalau kamu adalah Juju palsu?"

Juju pun mengangguk: "Sally, cara yang kamu ajarkan itu tidak bisa aku pakai, aku pikir lebih baik aku tetap memberitahu dia kenyataannya... Ah...!"

Sebuah kotak tissue terhempas ke wajahnya, dia pun terkejut, menutup wajahnya dan menatapnya. Sally Lin pun marah dan geram: "Kamu tidak memikirkan aku? Kalau kamu memberitahu kenyataannya, tuan muda pasti akan menanyakan kejadian dua tahun lalu, dan akan tahu akalau aku yang membantumu masuk ke dalam keluarga ini, kamu ingin membongkar semua ini? Atau kamu sudah lupa janjimu padaku dulu?"

"Aku..." Juju merasa bersalah.

"Dulu kamu mencariku, memohon kepadaku untuk mengabulkan keinginanmu, aku sudah membantumu tanpa syarat, sekarang kamu ingin menarikku jatuh juga? Kamu anggap aku apa?"

"Bukan... Sally, aku juga tidak ada cara lain, kalau tidak begitu aku yang akan mewakili Josephine mati, bukannya kamu juga membencinya? Kamu rela Josephine bebas di luar sana?" Juju pasrah.

Sally tertawa dingin di dalam hatinya, tentu saja dia tidak akan membiarkan Josephine begitu beruntung di luar sana, tapi sekarang masih belum saatnya memberitahu nenek.

Dia menatap Juju dengan penuh kebencian: "Nona Zhu, aku lihat kamu masih saja bodoh ya, kamu pikir Josephine dia benar-benar hilang ingatan? Dan melupakan semuanya? Sama sekali tidak, dia sekarang sedang mencari kesempatan untuk balas dendam, dia tidak akan memberitahu kenyataan kalau dia adalah Juju yang asli, karena dia sudah tahu fakta tentang nyonya Jing, dia juga takut mati. Makanya bagaimanapun juga dia tidak akan mengaku kalau dia adalah Juju yang sebenarnya, kamu pikir Claudius akan percaya denganmu atau dengannya?"

"Kamu bilang apa...? Dia sudah tahu?" Juju kaget.

"Benar, kamu sudah mengaku terlebih dahulu, Claudius sudah sangat lama mempercayaimu, di saat terpenting ini kamu bilang kamu bukan, kamu pikir dia kan percaya? Dia akan berpkir kalau kamu takut mati, dan demi terlepas dari ini kamu sengaja membohonginya. Dan yang paling Claudius benci adalah kebohongan, saat itu keluargamu akan hancur sama seperti kehancuran keluarga Bai, kamu pikirkan saja sendiri." Sally Lin berpikir dan berkata: "Nona Zhu, aku benci dengan Josephine, aku juga tidak akan membiarkannya begitu saja. Dan demi ini aku juga sudah mendukungmu begitu lama, kalau kamu berani membuatku jatuh di saat yang penting ini, kamu tahu sendiri akibatnya."

"Apa yang ingin kamu lakukan?"

"Menurutmu? Kalaupun nanti Claudius tidak menghancurkan keluargmu, aku juga tidak akan melepaskanmu!"

Melihat ekspresinya yang keji, Juju pun merasa ketakutan.

Dia menatap Sally Lin, lalu berkata dengan hati-hati: "Sally, semua yang kamu lakukan, apakah benar hanya karena membenci Josephine?"

Kalau hanya karena membenci Josephine, dia tidak mungkin berusaha sekeras ini!

"Kalau tidak menurutmu karena apa?"

Juju pun terdiam, dia tetap tidak percaya kalau tujuan Sally Lin sesimpel itu, apalagi pria yang disukainya bukan Claudius!

----

Asisten Yan menatap Claudius yang ada di depannya, dan bertanya: "Tuan muda Chen, kalau kamu sudah tahu kalau Sally Lin hanya berpura-pura, dan tahu hatinya jahat, kenapa kamu masih ingin membiarkannya tetap tinggal di rumah?"

"Karena aku ingin tahu tujuannya melakukan ini." Kata Claudius.

"Apa tujuannya? Tentu saja bekerja sama dengan keluarga Shen dan menghancurkan keluarga Chen, dan mengambil kesempatan untuk menyita semua uang keluarga Chen." Asisten Yan berpikir dan berkata: "Tapi sebelum bapak dan anak keluarga Shen turun tangan, memang lebih baik tidak menyingkirkan Sally Lin dulu, nanti malah ketahuan."

"Baguslah kalau kamu mengerti." Kata Claudius.

"Lalu bagaimana selanjutnya? Tetap membiarkan mereka terus-terusan di rumah keluarga Chen?"

"Biarkan mereka tetap tinggal dulu." Claudius menatapnya: "Ada apa kamu mencariku?"

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin mengetahui pekembangan perusahaan Chen."

"Untuk sementara belum ada perkembangan." Claudius menatapnya dan tersenyum: "Kalau kamu? Bagaimana keadaan disana? Mau tidak kembali bekerja disini?"

"Lumayan, perusahaan Far & Wide sedang membuat sebuah strategi pemasaran, ini sangat jelas ingin melawan perusahaan Chen."

"Hehe..." Claudius tertawa.

"Nanti aku kirim kepadamu." Asisten Yan berkata: "Direktur Shen dan bos perusahaan Far & Wide sering bertentangan, saling mendukung pihak masing-masing, ini kesempatan yang bagus untuk menyingkirkannya."

"Baik, aku akan memperhatikannya."

Asisten Yan melihat jam di jam tangannya dan berkata: "Aku sudah selesai makan, tuan muda Chen kamu makan pelan-pelan."

"Kamu ingin pulang ke kantor?"

"Tidak, aku ingin pergi ke kota A, pesawat jam dua."

"Aku antar kamu ke bandara." Claudius mengulurkan tangannya dan mengambil kunci mobil, lalu memanggil waiter datang.

Asisten Yan pun langsung menolaknya: "Tuan muda, lebih baik jangan mengantarku lagi, aku bisa berumur pendek."

"Bukankah kamu yang bilang, kita sekarang sudah bukan atasan dan bawahan." Claudius pun berkata: "Lagian tidak jauh, ayolah."

Mendengar itu, asisten Yan pun setuju dan berjalan bersama keluar restoran.

Bukan atasan dan bawahan berarti teman, tidak perlu sesungkan itu sesama teman, tiba-tiba dia merasa perasaan seperti ini lumayan nyaman.

----

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu