Istri ke-7 - Bab 92 Kamu Hamil? (1)

"Mengapa kamu melakukan ini? Mengapa ? Josephine Bai menangis dan berlari ke arahnya, dan dia mengepalkan jarinya membentuk tinju yang kecil berusaha untuk memukuli dadanya dengan sekuat tenaga, menangis dan menangis: "Mengapa kamu begitu kejam? Mengapa ? Bicaralah! ”

"Aku tidak bermaksud melakukan itu!" Claudius Chen mengangkat tangan dan menangkap tangan kecilnya, dengan kesal berkata: "Aku tidak bermaksud membunuh Nenek Zhu. Dan juga tidak membunuh wanita-wanita itu, aku ... ”

"Mereka sudah mati! Apakah ada perbedaan sengaja atau tidak? Apakah bisa mengurangi dosamu? ”

"Kenapa tidak? Hukum juga memiliki perbedaan antara pembunuhan yang disengaja dan pembunuhan tidak disengaja! ”

"Kamu ...!" Josephine Bai marah mendengar jawabannya dan berteriak, "Claudius Chen, kamu bahkan bisa mengatakan hal seperti ini, kamu bukan manusia! Aku ingin bercerai denganmu! ”

Tidak hanya menjerit, tetapi sekarang juga berjuang untuk terus memukulinya.

"Mau bercerai ya? Lepaskan cincinnya dulu! ” Claudius Chen meraih tangan kanannya dan mengangkat cincin giok bertatahkan emas ke depan matanya.

Josephine Bai sangat marah padanya saat ini, dan dia menarik tangannya kembali, dan mulai melepaskan cincin di jari manis itu, cincin itu bahkan tidak bisa dilepaskan dengan sabun dan air biasanya, Bagaimana mungkin dia bisa melepaskannya sekarang?

Tetapi dia terlalu marah dan kehilangan akal sehatnya, dia sudah tahu bahwa dia tidak bisa terus menarik dengan keras, dan bahkan jarinya sudah berdarah karena dia terus menarik dengan kuat tetapi dia sama sekali tidak peduli.

Claudius Chen melihat jarinya berdarah, dan meraih pergelangan tangannya dan berkata dengan marah: "Cukup! Tarik jarimu lagi dan jarimu akan putus! ”

"Itu bukan urusanmu." Josephine Bai memelototinya dengan penuh air mata: "Lepaskan tanganmu."

"Apakah kamu harus memberontak di sini?" Claudius Chen melirik kerumunan yang mulai berkumpul di sekitarnya.

Josephine Bai tidak bisa mempedulikan hal sebanyak itu, dan tidak peduli akan kehilangan muka. Dan dia malah memberontak lebih keras, dan kakinya yang melangkah mundur ke arah sungai sedikit demi sedikit. Dia yang berhasil melepaskan diri dari telapak tangan Claudius Chen, malah kehilangan keseimbangan tubuhnya dan terjatuh ke belakang.

"Ah-!"Dia menjerit dan jatuh langsung ke sungai yang sedingin es.

Claudius Chen tercengang sesaat. Dan langsung melepas mantelnya dan ikut melompat ke dalam sungai.

Rasa dingin yang menusuk menyerang tubuh dua orang itu, Josephine Bai, yang tidak bisa berenang, ketakutan, berteriak sambil melambaikan tangan : "Tolong ...Tolong.....!

Claudius Chen menahan rasa dingin yang menusuk dan berenang kearahnya dengan kedua tangannya, memegangnya dari belakang, dan kemudian berenang ke tepi sungai.

Josephine Bai yang masih tidak mengerti situasi terus-menerus memberontak, membuat Claudius Chen yang sudah kesulitan menjadi lebih sulit mencapai tepi. Claudius Chen menghirup udara dingin dan memperingatkannya dengan dingin, "Jangan bergerak, atau kita akan sama-sama tenggelam."

Mendengar suaranya, Josephine Bai yang menangis ketakutan segera berhenti memberontak. Sungai yang begitu dalam dan begitu dingin, dia merasa dirinya pasti akan mati kali ini.

Dia belum melahirkan anak dengan aman, dia belum menyelamatkan ibu dan adiknya, dia tidak ingin mati, dia tidak ingin mati ...

Claudius Chen melihat dia yang ketakutan seperti ini. Sehingga dia memeluknya, dan mulutnya berbisik di telinganya: "Jangan takut. Ada aku di sini ”

Suaranya begitu lembut, namun begitu meyakinkan, Josephine Bai tiba-tiba menjadi tenang dan tidak menangis lagi. Dia ingin bekerja sama dengan Claudius Chen untuk naik ke tepi, tetapi sayangnya karena sungai itu terlalu dingin, dan dia terlalu takut, kekuatan fisiknya berangsur-angsur menghilang, dan kesadaran juga sedikit demi sedikit hilang.

Dengan bantuan orang-orang di sekitar, keduanya akhirnya diselamatkan.

Ambulans tiba dalam waktu singkat dan membawa keduanya ke Rumah Sakit Siloan di dekat sana.

Sampai Josephine Bai dilarikan ke ruang gawat darurat, Claudius Chen baru menghela napas lega dan melangkah mundur kembali ke kursi. Dia kedinginan dan lelah, dan hampir tidak bisa berdiri lagi.

Ketika Sally Lin mendengar seorang kolega mengatakan bahwa Claudius Chen dibawa ke rumah sakit dengan ambulans, dia segera bergegas dari departemennya ke ruang gawat darurat. Dan ketika dia melihat Claudius yang kedinginan, dia segera mengambil selimut dari bangsal dan membungkus tubuhnya, dia bertanya dengan khawatir: "Kakak sepupu, ada yang terjadi denganmu? Bagaimana bisa basah kuyup seperti ini? ”

"Jatuh ke dalam sungai."Claudius Chen menjelaskan dengan pendek.

"Bagaimana bisa jatuh ke dalam sungai? Apa yang terjadi? ”

"Tidak hati-hati."

Sally Lin melihat bahwa dia tidak ingin membicarakan masalah ini dengan dirinya dan tubuhnya yang sudah menggigil keras. Dia berdiri dari kursi dan berkata: "Aku akan pergi mencari pakaian ganti untukmu terlebih dahulu."

Sally Lin menelpon Pengurus He dan memintanya untuk mengirim seseorang untuk membawakan pakaian. Pengurus He bertanya tentang apa yang terjadi, dan Sally Lin mengatakan bahwa dia sendiri tidak jelas. Dan menyuruh pengurus He bertanya sendiri pada Claudius.

Sally Lin mengambil baju pasien dan menyerahkannya kepada Claudius Chen: "Kakak sepupu, ganti baju basah di tubuhmu, hati-hati demam."

"Terima kasih." Claudius Chen mengambil baju rumah sakit dan berjalan ke ruang ganti di sebelahnya.

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu