Istri ke-7 - Bab 254 Melahirkan adik laki-laki (2)

Claudius tersenyum lalu merangkulnya, dia menciumnya sambil membawanya ke kamar: "Baik.... kita lahirkan dua anak lagi, agar saat mereka besar ada yang menemani mereka, jangan kesepian seperti aku."

Claudius Chen membawanya ke tempat tidur, setelah menimpanya diatas tempat todur, Claudius berkata sambil tersenyum kepadanya: "Akan sangat baik jika dapat melahirkan anak kembar, jadi kamu tidak perlu menderita berkali-kali."

"Jangan mimpi." Josephine Bai tertawa: "Apakah Keluarga Chen memiliki gen sebagus itu?"

"Tidak ada."

"Maka itu."

"Hmm.... kalau begitu lahir satu per satu." setelah mengatakannya Claudius Chen menundukkan kepala lalu kembali mencium bibirnya.....

-----

Keesokan harinya Claudius Chen pergi ke perusahaan.

Meskipun kantornya tidak diganti, tapi papan jabatannya yang tertulis di pintu sudah diganti, Asisten Lin melihatnya dengan tatapan kasihan.

Claudius Chen malah sangat tidak menyukai tatapan kasihan yang terpancarkan di matanya, lalu dia berkata kepadanya sambil menaikkan alisnya: "Ada apa? Merasa aku sangat kasihan?"

"Tidak.... Bukan." Asisten Lin segera menggelengkan kepalanya lalu berkata: "Tuan Muda Chen, direktur utama yang baru Direktur Shen menyuruhku mengingatkanmu, ada perubahan dalam jabatanmu, tapi kantor ini akan tetap menjadi kantormu, bagaimana pun kamu sudah terbiasa menempati kantor ini."

"Hmm, bantu aku ucapkan terima kasih keapdanya." Claudius Chen tersenyum kepadanya.

"Tidak perlu berterima kasih, ini sudah seharusnya." dari pintu kantor tiba-tiba terdengar suara Aldo Shen, lalu diikuti bayangan tubuhnya yang berjalan masuk.

"Tuan Muda Chen, lama tidak berjumpa, aku pikir kamu akan tinggal di luar negeri dan tidak akan pulang lagi." Aldo Shen melihat sekeliling kantor yang sangat besar ini, lalu berkata: "Meskipun kantor ini adalah kantor yang paling bagus di seluruh perusahaan, tapi kamu tidak perlu menyerahkannya, kamu gunakan sjaa, anggap aku yang menjadi paman ini menjaga keponakanku, bagaimana pun dulu kamu juga sangat menjaga pamanmu ini."

Claudius Chen melihatnya, lalu memaksakan tertawa sambil berkata: "Kalau begitu aku ucapkan terima kasih dulu kepada paman."

"Tidak perlu." Aldo Shen tersenyum sambil mengibaskan tangannya, lalu berkata: "Oh ya, perubahan jabatan karyawan perrusahaan sudah diputuskan oleh dewan direksi, dikarenakan semuanya selalu merasa kesehatan Tuan Muda Chen kurang baik, dan tidak cocok bekerja terlalu berat, maka telah diputuskan agar anda menggantikan posisi wakil direktur He, Tuan Muda Chen tidak keberatan kan? Jika kamu keberatan kamu bisa mengatakannya, kita akan mengadakan rapat dewan direksi sekali lagi untuk membahas masalah ini."

Menggantikan jabatan wakil direktur He, bukankah itu hanya mengurus administrasi dan logistik?

Claudius Chen mengeretakkan giginya, tapi tidak menunjukkan kemarahannya, melainkan dia tetap tersenyum dan menggelengkan kepala: "Tidak apa-apa."

"Sungguh tidak disangka ternyata Tuan Muda Chen adalah orang yang sangat menyenangkan, jika Tuan Muda Chen tidak keberatan, maka rapat dewan direksi tidak perlu diadakan lagi." Aldo Shen menganggukkan kepala dengan puas.

Claudius Chen tersenyum: "Direktur Utama Shen khawatir dengan sia-sia, di Perusahaan Chen jabatan tidak dibagi tinggi atau rendahnya, setiap jabatan sangatlah penting."

"Benar, bagus jika Tuan Muda Chen dapat berpikir seperti itu." setelah Aldo Chen selesai mengatakannya, dia kembali berkata: "Oh ya, dikarenakan sekarang aku adalah pemegang saham paling besar di perusahaan ini, maka tentu saja perusahaan tidak akan menggunakan margamu lagi, dalam beberapa hari ini aku sedang mengurus proses pergantian nama perusahaan, aku sengaja datang kemari untuk memberitahumu."

Claudius Chen tertawa lalu berkata: " Terburu-buru sekali?"

"Bukan terburu-buru, tapi dikarenakan masalah ini harus diurus cepat atau lambat maka akan lebih baik jika di mengurusnya lebih cepat."

"Tidak...." Claudius Chen menggoyangkan jarinya kepadanya: "Aku rasa akan lebih baik jika rencana perubahan nama perusahaan Direktur Shen tunda dua bulan lagi, agar tidak di tertawakan oleh orang lain "

"Kenapa bisa di tertawakan orang?"

"Saham yang diperoleh dengan menipu orang lain, apakah kamu rasa kamu bisa mempertahankannya?"

Wajah Aldo Shen sedikit berubah, lalu dia tersenyum sambil berkata: "Tuan Muda Chen salah, aku dan Nenek Tua Chen melakukan transaksi ini dengan adil, surat pengalihan saham ditanda tangani sendiri oleh Nenek Tua Chen."

"Nenek sudah tua, kesehatannya juga tidak baik, jika dikatakan dengan serius dia sudah tidak memiliki kemampuan untuk membedakan sesuatu, apakah tanda tangannya berlaku?"

"Kesehatan Nenek Tua Chen sangat baik, otaknya juga sangat jernih, yang paling penting adalah surat pengalihan saham itu sudah diberlakukan." Aldo Shen bejalan menuju sofa lalu melihat Claudius Chen sambil berkata: " Tuan Muda Chen, aku dan Joshua Shen sudah bekerja sangat lama di Perusahaan Chen, biarpun kamu memberikan semua saham ini secara langsung kepada kami ayah dan anak juga tidak keterlaluan kan? Dalam hal ini Nenek Tua Chen lebih bermurah hati dibandingkan denganmu."

Claudius Chen menggelengkan kepala: "Tidak, memberikan dan menipu adalah dua hal yang berbeda, jika kamu memohon kepadaku mungkin aku akan memberikannya, tapi sekarang kamu menggunakan cara yang kejam dan menipu saham nenek, aku tidak bisa menerimanya, jadi...." Claudius diam sejenak, tiba-tiba dia mengalihkan pembicaraan dan berkata: "Maaf, aku ada urusan, aku pergi dulu."

Setelah mengatakannya, dia berdiri dan berjalan keluar dari kantornya.

"Tuan Muda Chen baru kembali sudah mau pergi lagi?" Aldo Shen berkata dibelakangnya.

Claudius Chen membalikkan kepalanya dan melihatnya: "Ada apa? Apakah aku bahkan tidak memiliki hak ini?"

"Bukan." Aldo Shen tertawa dan melambaikan tangan kepadanya: "Pergilah."

-----

Claudius Chen membuat janji untuk bertemu dengan Asisten Yan di cafe di dekat perusahaan, saat dia sampai Asisten Yan sudah sampai disana.

Claudius baru duduk, Asisten Yan langsung melihatnya dan berkata: "Kelihatannya proses mengejar istri Tuan Muda Chen kali ini sangat lancar, tak di sangka kamu benar-benar berhasil membawanya pulang."

"Terima kasih, aku juga tidak menyangka akan selancar ini."

"Bagaimana dengan Marco Qiao?" tanpa sadar Asisten Yan menanyakan hal ini.

"Kenapa kamu jadi sangat perhatian kepadanya?" gerakan Claudius Chen mengangkat gelas teh berhenti.

Asisten Yan kembali memfokuskan pikirkannya, dan segera berkata: "Oh, aku hanya merasa Josephine Bai telah dibawa pergi olehmu, Marco Qiao sendirian sangatlah kasihan."

"Awalnya dia juga tidak berniat untuk berebut Josephine denganku, kepergiannya ke inggris kali ini juga hanya demi mengulang kembali masa bahagia dulu dengan Josephine dan Jesslyn, menurut perkataan Josephine kepergiannya kali ini untuk melakukan perpisahan secara resmi." Claudius Chen diam sejenak lalu tersenyum: "Aku juga tidak menyangka akan seperti ini."

"Dia berkata sepeti itu?"

"Seharusnya iya, jika tidak, tidak mungkin dia menyerah semudah itu."

Asisten Yan tersenyum lalu bertanya:"Kalau begitu.... bukankah seharusnya kamu sudah memaafkan mereka kakak beradik?"

Claudius Chen berpikir sebentar, lalu berkata: "Marco Qiao.... melihat dia adalah orang cacat aku tidak pernah berpikir untuk meminta pertanggung jawabnannya, tapi Henry Qiao berbeda, sejak Jesslyn lahir dia sudah mulai melakukan hal yang keji kepadaku."

"Jadi maksudmu adalah... kamu akan terus mencari bukti tindak kriminalitasnya?."

"Benar."

Asisten Yan menganggukkan kepala: "Baiklah, tapi dikarenakan kamu sudah pulang, masalah ini kamu urus sendiri, bagaimana pun aku tidak memiliki dendam dengan Henry Qiao, aku..."

"Aku mengerti." Claudius Chen menganggukkan kepala: "Aku sudah menyuruh orang membantuku memeriksanya."

Asisten Yan melihatnya dengan heran: "Untuk apa kamu mengajakku bertemu? Bukan ingin membahas masalah perusahaan denganku kan? Aku ini sudah di pecat oleh Perusahaan Chen."

"Karena aku ingin merekrutmu untuk yang ketiga kalinya."

"Tidak perlu lagi." Asisten Yan menggelengkan kepala lalu tersenyum: "Tuan Muda Chen, aku sudah memutuskan untuk pulang ke Amerika."

"Untuk apa kamu pulang ke Amerika?"

"Orang tuaku sudah berumur, mereka sudah teribiasa tinggal disana dan tidak mau pulang kesini, oleh karena itu aku hanya bisa pulang untuk menemani mereka" Asisten Yan tersenyum dengan merasa bersalah: "Sebelumnya aku tidak dapat membantu apa-apa, dan telah membuat Nenek Tua Chen dan Nona Muda kecewa, maaf."

"Ini bukan salahmu, semuanya dikarenakan Aldo Shen terlalu keji."

"Dia memang sangat keji." Asisten Yan melihatnya: "Kalau begitu apa yang akan kamu lakukan? Saham nenek sudah di tipu olehnya, selanjutnya dia akan membuatmu menderita."

Claudius Chen tertawa: "Jika kamu sangat mengkhawatirkanku, bagaimana kalau kamu tinggal sebentar lagi untuk menemaniku."

"Tuan Muda Chen, katakan dengan serius, apa yang akan kamu lakukan?"

"Mengambil kembali saham itu."

"Bagaimana?" Asisten Yan tidak mengerti: "Menurutku Aldo Shen tidak mungkin akan mengembalikan saham itu kepadamu, kecuali jika saham di tangan nenek Tua Chen tidak berlaku, yang juga berarti Nenek Tua Chen tidak memiliki syarat yang cukup untuk mengalihkan sahamnya, tapi aku sudah memeriksanya, saham di tangan Nenek Tua Chen tidak bermasalah."

"Bagaimana kalau nenek sakit, dan kehilangan kemampuan untuk memutuskan sesuatu? Apakah tanda tangannya masih berlaku?"

"Hah?"

"Aku sudah bertanya kepada pengacara, wanita tua berumur delapan puluh tahun, dan kehilangan kemampuan untuk memutuskan sesuatu, semua tanda tangannya tidak berlaku."

"Tapi kesehatan nenek baik-baik saja, dan juga saat itu ada pengacara yang menjadi saksi."

Claudius Chen diam beberapa saat, lalu mengangkat kepalanya dan berkata keapdanya: "Kapan kamu akan pergi?"

"Aku? Kapan pun tidak masalah." Asisten Yan berpikir sebentar: "Jika kamu memerlukanku, aku bisa tinggal satu bulan lagi."

"Kalau begitu tinggallah."

"Tuan Muda Chen, apakah kamu bisa sungkan sedikit?" Asisten Yan sedikit tidak dapat berkata-kata.

"Aku akan memberikan gaji dua kali lipat untukmu." Claudius Chen mengambil teko dan menambahkan teh untuknya: "Hmm.... saat kamu menikah , aku akan memberikan hadiah yang besar untukmu."

"Sebesar apa?"

"Satu truk dolar amerika, bagaimana?"

"Satu kereta api."

"Baik, sepakat."

Asisten Yan menganggukkan kepala: "Sebelum itu kamu harus merebut kembali perusahaan, jika tidak sampai saatnya belum tentu kamu sanggup membeli satu truk penuh dengan kertas tidak berguna. "

Claudius Chen tertawa, seharusnya tidak akan separah itu.

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu