Istri ke-7 - Bab 50 Hati-hati untuk membuat masalah lagi

Shella yang memakai dress seksi akhirnya berhasil menantikan kedatangan Vincent, dia tersenyum dan berjalan kearahnya.

Fransiska menariknya dan mengingatkannya : “Bicara baik-baik, jangan terlalu impulsif.”

“Aku tahu.” Shella menganggukkan kepalanya dan berjalan kearah Ibu dan anak keluarga Lee.

“Tante Lee, Vincent, kalian sudah datang.” Shella berjalan kesamping Nyonya Lee, dia memegang tangannya dan berkata : “Tante Lee hari ini cantik sekali, kamu terlihat lebih muda dari pada biasanya.”

Nyonya Lee tidak mempedulikannya, dia melepaskan tangan Shella, lalu berseru : “Shella, bukankah aku pernah memberitahumu, jika tidak ingin mencelakai keluargaku, tolong menjauhlah dari Vincent.”

“Tante……”

“Vincent, ikut aku kedalam untuk bertemu dengan Nenekmu dan kakakmu.” Nyonya Lee menarik lengan Vincent dan berjalan kedalam rumah.

Vincent melirik Shella yang masih dengan ekspresi canggung, lalu berjalan mengikuti Nyonya Lee.

Nyonya Lee membawa Vincent ke ruang tamu, setelah dia memanggil Ibu dengan lembut, dia langsung memberikan isyarat ke Vincent dan Vincent pun memanggil Nenek. Pandangan Vincent berganti ke Claudius dan Josephine, ekspresinya terlihat kurang natural : “Kakak, kakak ipar.”

Josephine melihatnya hanya sendiri saja, dia berpikir, jangan-jangan karena satu perkataannya, Vincent langsung meninggalkan Shella Bai? Jika benar seperti itu, maka lelaki ini benar-benar tidak bisa diandalkan.

Nenek Chen menatapi Nyonya Lee : “Sepertinya aku tidak memberikan undangan ke keluargamu, mengapa kamu datang?”

Nyonya Lee menundukkan kepalanya, dia merasa malu.

Selly bergegas datang dan meredakan suasana : “Ibu, Cindy adalah anak kandungmu, Vincent juga cucumu, kita satu keluarga, tidak membutuhkan undangan.”

Nenek Chen melirik mereka dan tidak berkata apa-apa.

Setelah keluar dari ruang tamu, disebuah koridor, Vincent akhirnya tidak tahan dan bertanya : “Ibu, jika Nyonya Chen tidak mau mengakui kita, mengapa kita masih harus begini, seberapa kaya dan berkuasanya keluarga Chen, kita juga tidak harus begitu turut kepada mereka.”

“Kamu tidak tahu apa-apa.” Nyonya Lee melototnya : “Kamu masih tidak mengetahui cara main keluarga Chen? Jika mereka menginginkan kamu mati, maka kamu tidak bisa hidup, awalnya kita tidak saling menyinggung, tapi kamu dan Josephine menyinggungnya duluan, kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa.”

“Aku……”

Nyonya Lee memotongnya : “Yang penting aku mau kamu membatalkan tunanganmu dengan Josephine, dan perbaiki hubunganmu dengan orang-orang keluarga Chen.”

Melihat Vincent yang terus menghindarinya, Shella akhirnya berhasil menemukannya di toilet.

“Apa maksudmu Vincent?” Shella melototnya dengan marah : “Apakah kamu benar-benar mau putus denganku?”

Vincent menatapi Shella, dia sedikit merasa bersalah : “Maafkan aku, aku harus mendengar perkataan ibuku.”

“Perkataan ibumu tidak masuk akal.” Shella melangkah maju, dan terus menatapinya : “Waktu itu kamu menjalin hubungan denganku karena kekayaan keluarga Bai? Dan sekarang demi ibumu, untuk bisa menjadi penerus keluarga Lee, kamu merelakan kekayaan keluarga Bai yang sedikit? Vincent, bagaimana bisa kamu tidak berperasaan seperti ini? Begitu tidak tahu malu!”

Vincent marah karena perkataannya, dan kembali melotot Shella : “Nona Bai, kamu membelakangi adikmu dan menggodaku, apa bukan karena menginginkan kekayaan Keluarga Lee? Kita hanya saling memanfaatkan, saling bekerjasama, sama-sama membesarkan usaha kita. Tapi sekarang kamu sudah tidak ada keuntungannya untukku, apa aku masih harus terus bermain denganmu? Apakah kamu dengan polosnya mengira adanya cinta diantara kita berdua?”

“Vincent Lee……!” Shella berteriak karena marah.

Vincent mengangkatkan jari telunjuknya dan membuat gerakan diam kepada Shella : “Ini adalah tempat publik, aku sarankan kamu untuk mengecilkan suaramu.”

Tadi Vincent baru saja merasakan penghinaan, sekarang hatinya masih menahannya, dia tidak ada pikiran untuk membuat Shella senang, jadi kata-kata yang dikeluarkan juga kurang enak didengar.

“Ternyata ini yang kamu pikirkan, sangat baik, jangan pernah memintaku untuk kembali nanti!” seusai Shella berkata, dia bersiap untuk meninggalkan tempat ini, tapi dia dikejutkan oleh sosok didepannya.

Josephine sedang berdiri disamping lampu dinding yang berada dikoridor, Josephine yang didepannya berpenampilan rambut yang rapi, dress putih, dan makeup tipis, sosoknya terlihat polos.

Shella saja hampir tidak mengenalinya, sejak kecil, Josephine tidak suka berdandan, hari ini adalah pertama kalinya dia secantik ini, dress yang begitu bisa mengekspresikannya, membuatnya seolah-olah adalah sebuah bunga teratai putih yang indah.

Vincent yang berada dibelakang Shella juga melihatnya hingga melongo, seakan-akan hari ini pertama kalinya dia mengenal Josephine.

Dia sebenarnya mempunyai perasaan terhadap Josephine, karena ketika baru mengenalnya, Josephine polos dan imut, dia adalah seorang gadis baik hati yang mengajari anak kecil untuk melukis. Waktu itu Vincent menyukainya karena kepolosan dan keimutannya serta sifat uniknya.

Tapi karena dia terus mempunyai konflik dengan kakaknya Efendi Lee dalam perusahaan, dan Shella juga muncul didalam hidupnya, meskipun mereka mempunyai wajah yang sama persis, tapi Shella lebih pintar berdandan, dia lebih rapi, sekujur tubuhnya menyebarkan aura menawan.

Dan dirinya sama seperti laki-laki pada umumnya, tidak mampu menahannya.

Disisi lain, ini untuk memperkokoh kedudukannya, maka dari itu dia merelakan Josephine dan bersama dengan Shella.

Josephine memandang kedua orang yang tidak terlihat baik ini lalu berjalan kehadapan Shella dan tertawa : “Nona Bai, sebenarnya aku selalu ingin memberikan sebuah kata untukmu, jika Vincent bisa begitu kejam kepadaku, maka suatu hari nanti dia juga akan memberikan kekejaman ini kepadamu, seperti kata orang, kucing mesum tidak akan lupa untuk berselingkuh.”

Vincent menundukkan kepalanya, isi hatinya kacau.

Sejak kecil, Shella selalu menghina Josephine, dia tidak pernah disindir oleh Josephine seperti ini, mukanya marah dan dia melotot Josephine lalu berkata : “Apakah kamu sombong menikahi seorang lelaki yang cepat mati?”

“Setidaknya aku tidak akan ditinggal.” Josephine meluruskan : “Dan badan Claudius sangatlah sehat, jagalah mulutmu, hati-hati nanti akan membuat masalah lagi.”

Shella mengerti dirinya salah, dia malu untuk terus berdebat dengannya, dia lalu pergi meninggalkan mereka.

Ketika Shella keluar ke halaman rumah, dia kebetulan melihat Claudius yang sedang memberikan sambutan dihadapan para tamu, acara hari ini disiapkan untuknya, jadi dia wajib memberikan pidato.”

Pidatonya singkat dan jelas, dia menyelesaikannya dengan beberapa kalimat.

Shella menatapinya dari kejauhan, melihat Claudius yang memberikan mikrofon ke pembawa acara dengan elegan, begitu pula ketika dia turun dari panggung, semua gadis yang hadir terpikat oleh lelaki yang misterius dan mempesona ini.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu