Istri ke-7 - Bab 199 Lumayan, Aku menyukainya (4)

"Tuan Muda Chen ......."

"Boleh?"

“Benar-benar tidak cocok ....."

“Jika kamu tidak bisa, aku hanya bisa kembali minum di bar, apakah kamu tega melihatku kumat seperti hari itu lagi? Dokter bilang, setiap kali kumat menandakan aku sedang bertaruh dengan nyawaku, sangat berbahaya, lagipula ...”

“Baiklah, aku akan menemanimu.” Josephine Bai memotong pembicaraannya: “tapi syaratnya tidak boleh lama, aku hanya punya waktu satu jam.”

Claudius Chen menatapnya dan mengganguk: “Cukup.”

Josephine Bai memasang sabuk pengaman: “kita boleh duduk di sebuah cafe.”

Ketika mobil mulai berjalan, dia merasakan mobilnya sedikit berguncang, dia bergegas memegang pegangan yang berada di atas kepalanya, menatap pria ini dan mengetahui bahwa sepertinya pria ini tidak hanya minum sedikit.

Claudius Chen tidak membawanya pergi cafe, namun memarkir mobil di pinggir sungai.

Dia duluan turun dari mobil, kemudian mengambil 2 kaleng bir dari bagasi belakang mobil, dan menyerahkan salah satunya pada Josephine Bai.

Josephine Bai melirik sekilas bir di tangannya, bertanya: “Bukannya kita telah sepakat tidak menyentuh alkohol? Kenapa kamu mengambil bir?”

Claudius Chen mengarah pandangannya pada sungai: “apakah kamu tidak merasa pemandangan ini sangat cocok dengan sebotol bir?”

“Lebih baik jangan meminumnya, bagaimana jika kamu kumat disini? Disini tidak ada dokter.” Josephine Bai ingin mengambil bir yang berada di tangan Claudius Chen, namun dia mengangkat tangannya ke atas, Josephine Bai mengikuti arah tangannya: “berikan padaku, jika tidak aku akan pulang.”

Dia telah berhasil meraih bir tersebut, namun tidak sadar setengah tubuhnya telah menempel pada tubuh Claudius Chen, ketika dia ingin mundur ke belakang, tangan Claudius Chen telah memeluk pinggangnya.

Josephine Bai mendengus, menatap tangan yang sedang melingkari pinggangnya, dia tertegun: “Claudius Chen, apa yang kamu lakukan ......?”

Dia belum selesai protes, Claudius Chen memutar badannya hingga bersandar pada mobil, bibir Claudius Chen mendarat pada bibirnya, tercium aroma alkohol beserta cinta yang kuat ...

Josephine Bai tertegun ketika menatap wajah Claudius Chen yang sangat dekat dengan wajahnya, ini merupakan kedua kalinya dia menciumnya dengan bergairah.

Dia tahu bahwa Claudius Chen mabuk, dia juga tahu bahwa Claudius Chen menganggap dirinya adalah mantan istrinya, namun ini tidak berarti bahwa dia boleh terus menerus menyerangnya secara tiba-tiba!

Beberapa saat kemudian, Claudius Chen melepaskannya, dia menatap lekat wajah Josephine Bai dan berkata dengan lembut: “Bahkan napasmu sangat mirip dengannya, Nona Jessie, bisakah kamu menjelaskan semuanya ini?”

Josephine Bai kembali dari lamunannya, kemudian menamparnya: “Claudius Chen! Ini adalah yang terakhir kalinya, aku ingatkan tolong jangan perlakukan aku seperti ini lagi!”

Setelah itu, dia mendorong tubuhnya sekuat tenaga, memisahkan jarak diantara mereka berdua. Namun Claudius Chen menghalanginya, sebelah tangannya menahan pada mobil, sebelah tangannya memegang pipi yang tadi mendapat tamparan, namun tidak sakit, masih menatap lekat padanya: “aku tidak menyangka seumur ini aku bisa merebut istri dari seorang pria, coba saja kamu sebutin sepuluh hal yang bisa membuktikan jika dirimu bukanlah Josephine Bai agar aku tidak bertanya-tanya lagi, dan membiarkan kamu pergi.

“Apa maksudmu? Josephine Bai mendorong lengannya sambil menghela napas lega: “Kamu selalu berkata bahwa aku seperti mantan istrimu, bukannya seharusnya kamu yang menyebutkan 10 poin kemiripan kita?”

“Poin manapun kamu sama seperti dia, bahkan napas pun sama.” Telapak tangannya di mobil jatuh ke wajahnya dan dengan lembut mengusap pipinya.

Josephine Bai memejamkan mata tanpa daya dan menatapnya dan berkata, "Tuan Muda Chen, apa yang kamu inginkan? Jika aku benar seperti mantan istrimu, apakah kamu ingin membawaku kembali?"

"Aku tidak tahu ...." Claudius Chen pingsan dan menggelengkan kepalanya dan tersenyum: "Menurutmu? Apa yang harus aku lakukan?"

Dengan kekuatan alkohol, bibirnya menyapu pipinya dan mencium bibirnya lagi.

Kali ini, Josephine Bai tidak membiarkannya lagi, dia menolehkan wajahnya, dan kemudian dia mendorong tubuhnya menjauh ketika dia tidak memperhatikan, dan melarikan diri tanpa melihat ke belakang lagi.

Claudius Chen tidak mengejar, tetapi menatap kepergiannya dalam jangka waktu yang lama, sampai sosoknya benar-benar tidak terlihat, lalu menutup matanya dan mengambil napas ringan.

Disebrang jalan Juju Zhu yang duduk di dalam mobil memandangnya untuk waktu yang lama, dia yang berdiri sendirian di tepi sungai, dan hatinya sudah penuh keluhan dan kemarahan.

Dia melirik ke arah di mana Josephine Bai pergi, sifat dia yang dulu mungkin sudah menabrak langsung menggunakan mobil dan menghabiskannya, tetapi hari ini dia tidak bisa melakukan ini karena Claudius Chen sudah memperingatkannya terlebih dahulu.

Claudius Chen memiliki penguasaan yang kuat, jelas-jelas dia yang selingkuh, tetapi masih memiliki wajah untuk memperingatkannya bahwa dia tidak diizinkan untuk menyakiti wanita itu!

Semakin dipikir, Juju Zhu semakin ingin marah, dan dia merasa tidak nyaman, tangannya memegang setir ketat dan akhirnya membawa mobilnya pergi.

**********

Josephine Bai kembali ke rumah dan pergi tidur setelah mandi.

Marco Qiao memandangnya dan tersenyum dan bertanya, "Kamu kenapa? Apakah pekerjaanmu tidak lancar?"

Josephine Bai memalingkan wajahnya dan menatapnya, tetapi dia tidak menceritakan insiden tadi malam, jika dia memberitahukan bahwa dia telah dicium dua kali oleh seorang pria, dia pasti akan sangat sedih.

Dia menggelengkan kepalanya, tetapi bersandar di lengannya dan memeluk erat tubuhnya.

Marco Qiao tidak terus bertanya padanya, menepuk pundaknya: "Tidurlah dulu, besoknya kamu akan lebih segar."

“Ya, terima kasih suamiku.” Josephine Bai mengangguk, hatinya penuh dengan rasa bersalah.

Keesokan harinya, Paman Liu mengendarai mobil mengantar Jesslyn dan mengantar Josephine Bai sampai ke perusahaan.

Mobil berhenti dengan sempurna dan Josephine Bai membungkuk dan mencium pipi Marco Qiao: "Sampai jumpa nanti malam."

“Sampai jumpa nanti malam, harus tersenyum ya” Marco Qiao mengangkat tangannya dan menyentuh rambutnya.

"Aku akan," Josephine Bai mengangguk dan turun dari mobil.

Setelah dia tiba di perusahaan, dia segera menemui Direktur Zhang dan memintanya untuk menukar penanggungjawab Perusahaan Besar Chen kepada orang lain.

Direktur Zhang memandangnya dengan curiga dan hampir bertanya apakah dia bertengkar dengan Tuan Muda Chen, tetapi dia mengurungkan niatnya dan beralih ke nada yang tidak berdaya: "Jessie, kamu bukannya tidak tahu, kamu adalah orang yang dipilih langsung oleh Perusahaan Besar Chen, jadi aku tidak berhak melakukan perubahan ini. "

"Lalu bagaimana jika aku mengundurkan diri?"

"Jangan, jangan," Direktur Zhang berkata dengan tergesa-gesa, "Kamu mengikutinya dulu, aku mencari kesempatan untuk berbicara dengan Asisten Yan."

"Tapi ......." Direktur Zhang bertanya dengan penasaran: "Bolehkah aku bertanya apa alasan kamu tiba-tiba membuat keputusan seperti itu?"

"Tidak ada, aku hanya tidak ingin mengambilnya," Josephine Bai berkata: "Aku harap Direktur Zhang dapat mengaturnya sesegera mungkin, kalau tidak aku benar-benar mengundurkan diri."

Setelah selesai berbicara, dia berbalik dan berjalan keluar dari kantor Direktur Zhang.

********

Setelah mengantar Josephine Bai, Paman Liu membawa mobil menuju restoran, dan memuji dengan bahagia: “tuan muda, hubungan kalian sangat baik.”

Marco Qiao tersenyum namun tidak mengatakan apapun.

Paman Liu melanjutkan: “aku melihat nona muda sangat tulus padamu, nyonya sudah terlalu khawatir.”

“Hmm .. Aku juga bisa merasakannya.” Marco Qiao tersenyum.

Mobil berhenti di depan restoran, Paman Liu mengambil kursi roda dari bagasi belakang mobil, kemudian membantu Marco Qiao duduk di kursi roda tersebut.

Kedua orang itu berjalan memasuki restoran, seorang gadis muda berjalan menghadapi Marco Qiao, Marco Qiao tertegun menatap gadis muda nan cantik yang sedang berdiri di hadapannya.

Gadis tersebut juga sedang menatapnya, tatapannya penuh dengan kejutan dan juga hinaan.

“Apakah kita saling kenal?” Marco Qiao menaikkan alisnya, gadis ini kelihatan tidak asing, namun dia tidak ingat pernah bertemu dengannya.

Wanita yang dikenalnya tidak banyak, yang dekat juga sedikit, jika dia memang mengenalnya, dia seharusnya mengingatnya.

"Tidak heran istrimu selingkuh diluar, ternyata adalah seorang yang cacat yang bahkan tidak bisa memuaskan istri sendiri." Juju Zhu melipatkan tangan di depan dadanya dan menatapnya dengan suara merendahkan.

Kata-katanya membuat wajah Marco Qiao berubah, dan Paman Liu di belakangnya berteriak dengan marah, "Nona muda, mohon jaga perkataanmu!"

“Tuan muda, ayo pergi.”Paman Liu mendorong Marco Qiao melewati Juju Zhu dan masuk ke dalam restoran.

“Tunggu sebentar!” Juju Zhu melangkah maju dan berdiri di depan Marco Qiao lagi.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu