Istri ke-7 - Bab 130 Dunia Berdua (3)

Malam hari, setelah merayakannya dengan ibunya, sebelum pergi Fransiska mengingatkan, “Sehari saja Sally belum mati, kamu tidak boleh lega, apakah kamu dengar itu?”

“Ibu, aku mengetahuinya.” Shella berkata penuh senyuman, “Lagipula aku lihat dia juga tidak bisa bangun dalam waktu dekat, jika dia berani bangun, aku akan membuatnya mati sekali lagi, aku tidak takut dengannya.”

“Ini susah untuk dikatakan.” Fransiska mengeluh, “Bagaimanapun juga membunuh itu berbahaya, kali ini aku bisa membakar mobil itu untuk menghapus bukti, dan membuat polisi tidak mendapatkan petunjuk, tapi lain kali belum tentu akan semudah ini.”

“Baiklah, ibu, aku pulang dulu.” Shella berjalan kearah mobil dan naik keatas mobil.

Fransiska seperti teringat sesuatu, dan dia bertanya, “Oh iya, bagaimana dengan Claudius sekarang?”

“Lumayan bagus, tapi masih tetap saja terkadang baik terkadang tidak baik terhadapku.” Lanjut Shella, “Aku pikir memang mungkin ini adalah sifatnya, tidak apa-apa, asalkan dia baik terhadapku saja sudah cukup.”

“lalu kalian malam hari.......”

“Ibu......” Shella melirik ibunya dan berkata, “Mana ada yang terus menanyakan hal beginian.”

“Aku memberikan perhatian kepadamu, aku sudah memberitahumu berkali-kali, anak adalah perlindungan terbaik untukmu.” Kata Fransiska.

Shella merenung sejenak, “Tuan Muda belakangan ini pulang tiap malam, aku akan mencobanya malam ini.” Seusai berkata, dia tersenyum malu, “Aku pulang dulu, setelah ayah pulang, tolong sapa dia untukku.”

“Dia? Belakangan ini tidak tahu sedang menyibukkan apa, tidak pulang rumah terus.”

“Ayahku melakukan bisnis besar, sudahlah ibu jangan mengeluh lagi.” Shella menurunkan rem tangan dan menyetir mobil menuju pintu.

Setelah keluar dari keluarga Bai, Shella tidak langsung pulang ke keluarga Chen, melainkan pergi membeli sebuah pakaian dalam seksi.

Melihat pakaian hitam kecil ini, Shella tersenyum, sudah tidak ada gangguan dari Sally, masalah anak juga sudah berlalu, malam ini sudah tidak ada alasan untuk gagal lagi.

Dia pulang kembali ke keluarga Chen dengan senang, kebetulan dia melihat Claudius mengambil dokumen dari ruang kerjanya dan seakan-akan ingin keluar.

Dia bergegas menghampirinya, dan bertanya, “Tuan Muda, sebentar lagi akan makan malam, kamu akan keluar sekarang?”

“Iya, ada hal penting.”

“Lalu apakah kamu akan pulang malam ini?”

Claudius menghentikan langkahnya, setelah sesaat kemudian dia lalu tersenyum kearah Shella, “Shella, apakah kamu ingin tinggal diluar?”

“Hah? Tinggal diluar?”

“Iya, hanya ada kita berdua.”

“Dunia berdua?” ekspresi Shella berubah senang, meskipun dia merasa dirinya harus tetap menjadi Nyonya Muda dikeluarga Chen, tapi sekarang dia benar-benar membutuhkan anak untuk melindungi kedudukannya, jika dia di dunia berdua bersama dengan Claudius, maka akan ada banyak hal yang sangat mudah dilakukan, perasaan diantara mereka juga akan bertambah baik.

“Baik, apakah kita akan pergi tinggal di apartemen?” kata Shella sambil tersenyum.

Setelah dia mengandung barulah dia kembali tinggal di rumah ini juga tidaklah lambat.

“Tidak, apartemen tidak cukup bagus bagimu, kita tinggal di Villa Golf lake saja.” Kata Claudius dengan senyuman manis dan lembutnya.

“Sebenarnya bisa tinggal bersamamu saja sudah cukup, tinggal dimanapun aku senang, dan didekat apartemen sana juga lumayan bagus.” Meskipun Shella mengatakan begitu, namun hatinya sangatlah senang, Villa Golflake adalah kawasan orang kaya paling terkenal di Jakarta, perumahan yang ingin dibeli oleh keluarga Bai namun terus saja tidak rela membelinya.

Tidak terpikiran bahwa ternyata Claudius juga mempunyai perumahan disana, dan Claudius berencana untuk membawanya kesana untuk melewati dunia berdua.

“Kalau begitu kamu beres-beres dulu saja, dan biarkan Paman Wong untuk mengantarmu kesana, sekalian untuk melihat apakah kamu menyukai perumahan disana.” Tangan Claudius mengelus kepala Shella dengan lembut, sangat-sangat lembut.

Shella menganggukkan kepalanya, “Baik.”

“Kalau begitu aku pergi sibuk dulu.” Claudius menarik tangannya dari rambutnya, dan melewati Shella, disaat melewatinya, senyuman diwajahnya digantikan oleh ketidakpedulian.

Shella pernah pergi melihat rumah di Villa Golflake bersama dengan ayahnya, dia mengetahui sedikit keadaan didalam sana, salah satu rumah yang paling bagus disana, yang mempunyai lahan terluas, perlengkapan termewah, mempunyai harga hingga miliaran lebih, harganya tinggi hingga dirinya dengan ayahnya hanya bisa menatapinya saja.

Dia mengira sesuai dengan kemampuan keluarga Chen, jika ingin membeli rumah di dekat sini, pasti akan memilih yang paling bagus yang paling mahal, kalaupun bukan yang itu, maka harusnya juga akan memilih beberapa rumah yang selevel dibawahnya itu, bukankah itu lebih sesuai dengan identitas keluarga Chen?

“Nyonya Muda, sudah sampai.” Paman Wong melihatnya dari kaca dan mengingatkannya untuk kedua kalinya.

Shella melihat Villa didepannya, luasnya paling kecil, perlengkapannya paling biasa, lingkungannya juga yang paling jelek. Dia bertanya tidak percaya, “Paman Wong, apakah benar yang ini? Apakah kamu tidak salah jalan?”

“Memang disini, Nyonya Muda.” Paman Wong menganggukkan kepalanya, lalu turun dan membukakan pintu untuk Shella.

Shella keluar dari dalam mobil, dan berdiri terdiam didepan Villa kecil ini tanpa bisa mengatakan apa-apa.

Hingga teleponnya berbunyi, barulah dia tersadar dari kebinggungannya, setelah melihat panggilan masuknya, dia berusaha menenangkan emosinya, lalu menjawab panggilan tersebut.

“Apakah kamu sudah sampai?” disisi sana terdengar suara lembut dari Claudius.

Shella berusaha tersenyum, “Sudah sampai, baru saja sampai, tapi......”

“Ada apa?”

“Tuan Muda, apakah kamu membeli Villa nomor 10?”

“Bukan beli, tapi sewa.” Senyuman Claudius semakin jelas, “Awalnya aku ingin kamu tinggal di Villa nomor 1, tapi aku berpikir ulang, villa nomor 1 terlalu besar, aku takut kamu kesepian, lagi pula kamu tidak peduli dengan bentuk rumah seperti apa, jadi aku sewa yang kecil saja.”

“Aku......” Shella terdiam, dia tidak bisa mengatakan apa-apa.

Ternyata Villa nomor 1 benar-benar milik keluarga Chen, terlalu besar dan takut kesepian? Dia sama sekali tidak merasakan sepi, tadi dia hanya berakting saja makanya dia mengatakan perkataan itu, tak disangka Claudius menganggap serius perkataannya itu.

“Kenapa? Kamu tidak menyukai rumahnya?” tanya Claudius.

Shella mengertakkan giginya, lalu berusaha mempertahankan senyumannya dan berkata, “Tidak, aku rasa lumayan bagus.”

“Baiklah kalau begitu, kamu baik-baik saja sendiri, cepat istirahat, aku tidur dulu.”

“Tuan Muda, kamu pulang jam berapa malam ini?” sebelum Shella selesai bertanya Claudius sudah mengakhiri panggilannya.

Mendengar suara pengakhiran telepon, Shella menyimpan teleponnya, dan kembali melirik Villa kecil ini.

Rumah ini hanyalah cocok untuk bos kecil yang tidak mempunyai begitu banyak uang tapi ingin berlagak kaya saja, Claudius tega membiarkannya tinggal disini, masih lebih bagus untuk tinggal di apartemen.

Setelah dia melihat sekilas isi ruangannya, Shella yang sudah terbiasa tinggal di rumah yang besar, dia sedikit tidak terbiasa dengan rumah kecil seperti itu, namun sudah seperti begini, dia hanya bisa menerimanya.

Akhirnya di pulang ke kamar tidur, setelah mandi, dia duduk ditempat tidur dan menonton televisi sambil menunggu Claudius kembali, hingga sangatlah malam dia juga tidak menunggu hingga Claudius kembali, dan akhirnya tertidur lelap.

******

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu