Istri ke-7 - Bab 72 Tidak pernah melihatnya begitu menyedihkan (1)

"Dengar-dengar Nona Zhu kamu itu orang kota Surabaya ya?" Josephine Bai spontan bertanya, setelah bertanya dia baru sadar kalau dia kelewatan, dari hubungan dia dan Claudius Chen, seharusnya belum sampai tahap bisa bicara masalah pirbadi kan?

Dia mengira Claudius Chen akan memarahinya. Atau dengan dingin pergi meninggalkannya, tidak dikira setelah dia terdiam lalu dia mengatakan " ya" dengan jelas dan dalam.

Jarang-jarang dia mau membuka mulut dan mengatakan hal pribadi, Josephine Bai bahagia juga terkejut.

"Apakah kenal di sini?" dia mencoba bertanya kembali.

"Ya"

"Lalu.......tempat kalian bertemu pasti sangat romantis."

"Sedikitpun tidak romantis."

"Bagaimana mungkin!" Josephine Bai bertanya dengan wajah tidak percaya.

Laki-laki kelas atas sepert dia, tidak ada pertemuan yang romantis dan mengagumkan, mana mungkin dapat meluluhkan hatinya?

Claudius Chen menggerutu lalu berkata :" ketika pertama kali bertemu dengannya, adalah di sebuah malam yang hujan dan dingin, aku tersesat di sebuah gang kecil, dan kebetulan sekali penyakitku kambuh, dia menolongku. Saat itu aku menggigit pergelangan tangannya sampai berdarah, tetapi dia tidak terkejut atau pun meninggalkan ku, malah sembunyi-sembunyi membawaku pulang, dan menyembunyikanku di bawah ranjangnya".

Diam beberapa saat, dia kembali berkata:" dia adalah orang pertama yang tidak takut denganku, tidak meninggalkanku, walaupun saat itu dia baru berusia 7 tahun".

7 tahun, malam hujan, bawah ranjang.....mengapa dia merasa hal ini sangat familiar? apakah ini sebuah adegan di drama televisi?

7 tahun, masih kecil, masuk sekolah dasar pun belum kan?

"itu......usia baru 7 tahun, kamu sudah menyukainya?" Josephine Bai tanpa sadar berkata :" tidakah terlalu cepat matang?".

Claudius Chen melihatnya sekilas : "setelah itu saya baru menemukannya, mengatur semua untuk keluarganya dan menjemputnya ke Jakarta."

"Ooo....saya mengerti, setelah dewasa kembali untuk membalaskan jasa, lalu menyukainya pada pandangan pertama".

Claudius Chen tidak menjawabnya, sepertinya dia mengakuinya.

Sejak meninggalkan tempat ini. Tanpa sadar dia selalu memiliki satu harapan, selain dia , di kehidupan ini siapa pun dia tidak mau, tidak peduli kekasihnya di masa lampau ataupun kekasih yang di takdir kan untuknya, semuanya dia tidak mau!.

Setelah ia kembali ke sini, tentu saja dia jatuh cinta padanya, membawanya pergi. lalu memberikan semua cintanya kepadanya.

sampai saat .........

"Oh ya, ada satu yang saya tidak mengerti. Mengapa dia menyembunyikan kamu di bawah ranjang?" Josephine Bai tiba-tiba teringat hal ini, lalu degan penasaran bertanya.

"Karena orang rumahnya tidak baik terhadap dia, dia takut keluarganya akan membuang aku". Jawab Caludius Chen.

Josephine Bai tertawa:" walaupun pertemuan ini tidak romantis , tapi sangat bermakna".

"Tetapi, akhirnya dia pergi juga, menghilang tanpa banyangan."

Suasana kembali tenang.

Josephine Bai melihat sebersit kesedihan di wajahnya, walaupun ingin bertanya lebih banyak lagi di kala dia bersedia untuk menjawab. Tetapi hati nya merasa tidak rela, lalu dia tersenyum dan menghibur: " sudahlah, kamu juga jangan sedih lagi, siapa yang tahu di kehidupan ini kita akan bertemu satu atau dua orang seperti sampah?"

"Dia bukan sampah". Tatapan Claudius Chen dalam, dia menatap nya dengan tidak senang.

Walaupun dia telah menyakiti dirinya, tetapi Claudius Chen tidak ingin orang lain menyakiti dia.

Tanpa sadar, Claudius Chen teringat suasana dulu ketika dia menyembunyikan dirinya di bawah ranjang dan menjaganya dengan baik dan ketika dia mengetahui penyakitnya telah sembuh dia pun memilih untuk pergi.

Oleh karena itu walupun terkadang Claudius Chen membencinya, tetapi di saat bersamaan dia tidak dapat tidak mencintainya atau tidak memikirkannya.

Josephine Bai terdiam, sedikit canggung : "em.....maaf, saya tidak bermaksud untuk menghinanya."

Agar tidak mengorek luka dihatinya, Josephine Bai tiba-tiba berdiri dari kursi batu, lalu tersenyum dan berkata : "sudahlah, masa lalu yang menyakitkan tidak usah di uangkit lagi, ayo jalan, aku akan membawa mu ke sebuah tempat yang asik."

"kemana?" Claudius Chen tidak begitu tertarik.

"nanti kamu juga akan tahu." Josephine Bai melihatnya tidak bergerak, lalu ia menarik tangannya dari kursi, menariknya ke arah pintu.

Sepuluh menit kemudian, kedua orang itu berdiri di sebuah jalan yang ramai yang menjajankan makanan kecil.

Sebenarnya tadi waktu baru tiba, Josephine Bai tidak yakin jalan yang menjajakan makanan kecil ini masih ada, sekarang dia meliahat tempat ini masih ada bahkan lebih ramai dari pada dulu, hatinya sangat gembira.

Ingat dulu ketika masih kecil di jalanan ini begitu banyak makanan yang enak, sekarang harusnya juga masih sama.

"Pernah datang kesini tidak?" Josephine Bai membalikan badan, menatap nya dengan tatapan tidak sabar ingin segera mencoba.

Sudah lama sekali tidak makan makanan kecil disini, rindu sekali.

Claudius Chen melihat tempat yang penuh dengan orang di depannya, dia mulai mengerutkan alis seperti kebiasaannya: " tempat yang asik itu disini?"

"Betul, bakso cumi-cumi di sini enak sekali, pasti kamu tidak pernah mencobanya." Josephine Bai tidak perlu menebak, pasti orang kelas atas seperti dia walaupun sering datang ke Surabaya tetapi pasti tidak pernah datang ke tempat seperti ini untuk makan.

"Aku tidak tertarik dengan makanan kecil." selesai berkata, dia pun membalikan badan dan pergi.

"jangan dong!" Josephine Bai dengan segera menariknya kembali :" benar-benar enak, aku tidak bohong".

"Aku sudah bilang aku tidak mau makan".

Seorang CEO perusahaan besar Chen bila dilihat orang makan bersama dan berhimpitan dengan orang-orang akan seperti apa, dan juga sepertinya makanan kecil di pinggir jalan sangat tidak higienis.

"Susah payah bisa datang sekali, kamu tidak mau makan, tapi aku mau". Josephine Bai mengamibil kacamata hitamnya yang dia gantung di kerah baju dan memakaikan di wajahnya, lalu menggandeng lengannya dan berkata sambil tersenyum :“kamu tenang saja, di dalam hati semua orang yang ada di sini hanya ada makanan, tidak akan ada orang yang akan menyadari keberadaan kamu".

Claudius Chen tidak sempat kabur, malahan dia telah ditarik oleh wanita tersebut ke dalam kerumulan orang-orang. Berdasarkan sifatnya, mengibaskan tangan dan pergi adalah hal yang bisa, tetapi melihat kebahagiaan di wajah Josephine Bai, akhirnya dia menahan ketidaksukaan di dalam hatinya dan mengikutinya pergi.

Tidak lama, satu tangan Jospephine Bai sate kambing, satu tangan lagi sate bakso goreng, dia makan dengan lahap.

Melihat di depan ada yang menjual roti goreng bawang, dia memutar badannya dan memberikan bakso goreng di tangannya ke pada Claudius Chen :" tolong pegang sebentar".

"Kotor sekali, kamu pegang sendiri". Claudius Chen menjawab dengan tidak senang.

"Sebentar saja". lalu Josephine Bai menaruh sate bakso ke tangan Claudius Chen.

"Sudah tidak bisa pegang lagi, kamu masih mau beli?" Claudius Chen memandang bayangan didepannya yang bergerak cepat, di dalam hati dia berfikir, wanita ini sangat suka makan?

Josephine Bai membeli 2 buah roti goreng daun bawang, dan memberikan satu kepada Caludius Chen :"kamu coba, roti goreng bawang di sini sangat terkenal".

"Saya tidak makan, kamu makan sendiri saja".

"Tuan muda....." . Josephine Bai tidak sabar, dia menunjuk seorang laki-laki yg membawa tas LV model terbaru:"kamu lihat laki-laki itu, juga dia.....yang mengenakan jaket merek Armani, mereka semua orang kaya, tidak ada yang seperti kamu. Kita sudah di sini, kita seharusnya mengikuti arus, nikmati ke khasan rakyat di sini dengan begitu kita tidak sia-sia datang kesini, kalau tidak kamu datang dari tempat jauh ke sini untuk apa?"

"Saya datang untuk bekerja".

"......."

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu