Istri ke-7 - Bab 138 Kemana kamu akan membawaku (3)

Claudius bahkan masih ingat dia sangat bahagia saat membeli gaun ini di toko yang sedang diskon, dia menggandeng tangan Claudius sambil berkata ini adalah gaun ini adalah gaun pernah dia beli dengan harga yang paling menguntungkan dan paling cantik

“Aku.... aku tidak memiliki baju untuk dikenakan.” Josephine Bai berbicara dengan gagap.

Claudius terus melihatnya seperti itu, dia melihatnya hingga Josephine merasa bersalah.

Claudius Chen kembali memfokuskan perhatiannya, gambaran ingatan diotaknya mengenai masa lalu telah buyar, dan telah digantikan dengan gambaran wanita dihadapannya ini.

Josephine mengenakan baju milik dia, berani sekali dia mengenakan baju milik dia!

Claudius melangkah maju selangkah, melemparkan kantongan ditangannya ketubuh Josephine, dengan dingin memerintahkan: ”Ganti baju yang sedang kamu kenakan!”

Meskipun dada Josephine yang dilempar kantongan tidak terasa sakit, tapi auranya membuat orang ketakutan. Josephine mengambil kantongan yang jatuh dilantai dan membukanya, didalamnya ada gaun berwarna hitam.

Dengan menurut dia mengeluarkan gaun dari kantongan dan bersiap mengantinya, dia yang sekarang sama sekali tidak berani membuat Claudius marah, dia takut tidak sengaja membuat Claudius marah akan membahayakan Justin.

Hanya saja..... kenapa dia tetap berdiri disini dan tidak pergi?

Kedua tangan Josephine yang bersiap melepaskan gaun biru muda itu perlahan berhenti, wajahnya terlihat canggung.

Claudius Chen malah sepertinya tidak merasakan ketidak nyamanannya, dia tetap berada di posisi yang sama melihatnya, jelas sekali dia tidak berpikir untuk menyingkir.

Josephine Bai hanya dapat berbalik, punggungnya menghadap Claudius dan dengan cepat melepaskan gaun biru muda itu dan mengantinya dengan gaun hitam.

Itu adalah gaun katun dengan lengan tiga perempat, dan panjang hingga kelutut, saat digunakan terlihat dewasa.

Josephine Bai tidak suka mengenakan baju hitam, dia merasa warna hitam akan membuat orang terlihat tidak bersemangat. Tapi dia tidak dalam posisi untuk memilih-milih, sudah bagus Claudius Chen memberikan baju untuk dia kenakan.

Claudius Chen melangkah mendekatinya, tanpa sadar dia melangkah mundur satu langkah kebelakang, dia merasa takut dengan apa yang akan dilakukannya, Claudius malah tiba-tiba membungkukkan badan. Mengambil gaun biru muda yang Josephine letakkan di atas kursi, Claudius mengantungnya dengan gantungan baju, lalu dengan sebelah tangannya merapikannya lalu memasukannya kembali ke lemari.

Claudius sendiri yang merapikan dan memasukkan kembali baju itu ke lemari? Josephine hampir tidak mempercayai matanya, ini tidak seperti hal yang dilakukan Tuan Muda.

Biasanya setelah dia mengganti bajunya dia akan melemparkan bajunya ke keranjang, keesokan harinya akan ada yang membantunya membereskan, dia sama sekali tidak perlu melakukannya sendiri.

Apakah baju disini..... sangat penting baginya? Tidak, seharusnya mengatakan orang yang dulu tinggal disini sangat penting untuknya?

Jika memang sangat penting, kelak dia akan berusaha tidak menyentuh semua baju itu.

Saat dia sedang berpikir sembarangan, tiba-tiba Claudius mengenggam pergelangan tangannya, tidak mengatakan apa-apa lalu menariknya kebawah.

Josephine Bai tidak tahu apa yang ingin dia lakukan, tubuhnya ditarik Claudius hingga terhuyung-huyung tapi dia tetap berusaha menyeimbangkan langkah kakinya. Dia diseret hingga ke mobil di pintu depan, selain mengambilkannya sepatu hak tinggi yang terletak di samping pintu, Claudius tidak berhenti sama sekali.

Sesampainya di samping mobil, Claudius kembali tidak mengatakan apa-apa lalu membuka pintu mobil dan mendorongnya kedalam.

“Ah....! Josephine berkata karena kaget, setengah tubuhnya telah dilempar di kursi belakang mobil.

Suara ‘bam’ pintu ditutup, diikuti Claudius Chen mengitari depan mobil dan berjalan menuju kursi pengemudi, membuka pintu dan masuk kedalam mobil.

Mobil berjalan dengan sangat cepat menuju gerbang villa.

Dikarenakan Claudius mengemudi terlalu cepat, dengan tidak mudah akhirnya Josephine dapat bangkit dari tempat duduk, melihat pemandangan asing yang ada diluar jendela, bertanya dengan bingung dan gelisah: ”Claudius Chen, kemana kamu akan membawaku?”

Claudius Chen tidak menghiraukannya, tetap mengemudi.

Lingkungan disini sangat asing, area dekat laut yang sama sekali tidak pernah dia kunjungi, dia bersandar di kaca jendela melihat keluar mencoba mencari suasana akrab dari luar.

Tapi tidak ada, dia tidak menemukannya.

Setelah mobil berjalan selama dua puluh menit, akhirnya dia melihat jalan yang dikenalnya, dan menyadari Claudius Chen membawanya ke area Kediaman Keluarga Chen.

“Sebenarnya kamu akan membawaku kemana?” Josephine Bai membalikkan kepala menatapnya dengan marah.

Hatinya tidak tenang, apakah Claudius akan membawanya kembali ke Kediaman Keluarga Chen? Apakah Claudius ingin mengurungnya di Balai peringatan? Mengingat tempat menakutkan itu, dia langsung merasa takut.

Jika benar dikurung disana, apakah dia masih memiliki kesempatan untuk keluar? Apakah akan bernasib sama dengan keenam mantan istrinya.......

Memikirkan hal ini, tiba-tiba Josephine membalikkan badan, dia mengenggam pundak Claudius Chen dan menggoyangkannya: ”Tidak boleh, kamu tidak boleh mengurungku, aku masih harus mencari Justin, membawa Justin menjalani operasi, aku masih harus mencari......”

Josephine menghentikan kata terakhirnya, kata ’putriku’ disimpannya kembali.

Claudius Chen menginjak rem dan berhenti ditepi jalan, membalikkan kepala melihatnya, tatapannya sedingin es: ”Kamu masih harus mencari Vincent Lee, benarkan?”

“Bukan.....”

“Bukan? Claudius tertawa mengejek dan mengangkat sudut bibirnya, diikuti kedua matanya yang memicing:”Aku ingatkan kepadamu, dalam kehidupan ini jangankan bersama dengan Vincent Lee, kamu juga jangan berpikir akan memiliki kesempatan untuk keluar dari pandanganku, jadi, aku sarankan lebih baik kamu hapus pikiranmu itu.”

Setelah mengatakannya, Claudius kembali menjalankan mobilnya.

Melihat wajahnya yang dingin, Josephine Bai kembali bersandar ke belakang kursi.

Vincent Lee, bagaimana mungkin dia berani mencari orang ini sekarang? Dia bukannya tidak tahu dengan kepribadian Claudius Chen, dia bahkan tidak berani mengucapkan nama ‘Vincent Lee’, bagaimana mungkin dia berani berharap melanjutkan pernikahannya dengan Vincent Lee?

Josephine sangat ingin bertanya kepada Claudius Chen apa yang akan dia lakukan terhadap Vincent Lee, tapi dia takut jika dia menanyakannya akan menyusahkan Vincent Lee, jadi dia hanya dapat menahan diri dan tidak bertanya.

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu