Istri ke-7 - Bab 170 Mengamuk (2)

Tapi Josephine tidak hanya tidak berhenti, bahkan semakin agresif dan marah karena melihat Claudius melindungi Juju Zhu di dalam pelukannya, Josephine menarik lengan Juju Zhu :"Wanita jalang, kesini kamu!"

"Sudah cukup!" Claudius Chen akhirnya tidak dapat menahan diri dan mengangkat tangannya dan menampar Josephine.

Tamparan ini tidak kuat, tapi langsung membuat Josephine Bai menjadi tenang, Josephine menggengam wajahnya dan melihat Claudius.

Dalam ingatannya, tidak peduli bagaimana pun Claudius menindasnya, tidak peduli seberapa pun dia marah, dia tidak akan menamparnya seperti sekarang ini. Dan hari ini dia malah memukulnya demi cinta pertamanya.

Josephine berlinangan air mata melihat Claudius Chen yang terlihat marah dan Juju Zhu yang kepalanya berdarah dan terlihat sangat kasihan dan pucat, perasaannya sudah tidak dapat digambarkan dengan kata sedih dan marah.

Luka di kepala Juju Zhu tidak terlalu besar, tapi darah yang mengalir membuat wajahnya terlihat menakutkan, Maria bahkan ketakutan hingga menjerit dan gemetaran, Claudius Chen juga tidak berhenti terlalu lama, dia menggendong Juju Zhu yang kelihatan sulit berjalan ke bawah.

Dia berjalan dengan cepat, Josephine Bai berteriak kepadanya: "Claudius Chen kamu dengar baik-baik! Aku tidak menginginkan anak lagi! Aku juga tidak menginginkanmu lagi! Kamu temani kekasihmu dengan tenang."

Josephine tidak tahu Claudius mendengarnya atau tidak, sangat cepat, terdengar suara pintu tertutup dan suara mesin mobil di nyalakan.

Villa langsung menjadi hening, rumah yang sangat besar sangat hening hingga suara jarum yang terjatuh juga dapat terdengar, Josephine berdiri di tangga cukup lama, lalu berjalan kembali ke kamarnya.

Di meja di dekat tempat tidurnya terletak sebuah alat uji masa subur yang belum terpakai, dia berusaha selama satu bulan baru menemukan kesempatan yang baik tapi malah dirusak begitu saja oleh wanita jalang itu, dan saat ini Claudius malah berada disisinya.

Josephine mengambil alat uji masa subur itu dan mengoyaknya menjadi dua bagian dan membuangnya ke tempat sampah, Josephine tidak akan memaafkannya lagi, dan tidak akan melahirkan anak untuknya lagi.

Satu jam berikutnya, Josephine Bai berdiri di depan pintu rumah Angie Yao.

Angie Yao membuka pintu dan melihatnya, setelah melihatnya Angie bertanya kepadanya dengan curiga:"Apa maksudnya ini? Claudius Chen menolakmu?"

Dari ekspresi wajahnya, Angie Yao dapat melihat Josephine dan Claudius Chen sedang bertengkar hebat, dan pertengkaran kali ini lebih parah dari sebelumnya.

"Saat sedang melakukannya hingga setengah, wanita jalang itu membuat Claudius Chen pergi." Josephine Bai duduk di atas sofa, mengangkat gelas ditangannya dan meminumnya.

Dalam perjalanan kemari, dia sudah lebih tenang, nada suaranya saat ini juga sangat tenang.

Mendengarnya mengatakan ini Angie Yao langsung murka: "Sialan! Siasat apa lagi yang dia gunakan kali ini?"

"Demam empat puluh derajat."

"Lalu Claudius Chen meninggalkanmu di ranjang dan pergi ke kamarnya?"

"Claudius menggendongnya ke rumah sakit." Josephine mengangkat kepalanya melihat Angie Yao lalu berkata:"Angie, aku mencarimu bukan untuk memarahinya bersamamu, juga bukan ingin kamu menghiburku."

"Jadi untuk apa kamu datang?"

"Sekarang aku hanya ingin tidur."

"Kalau begitu kamu cepat pergi ke kamar tamu untuk tidur." Angie Yao menjulurkan tangan dan mengambil gelas yang berada di tangan Josephine, lalu berkata: "Kamu jangan bersedih, aku akan membantumu memikirkan cara."

"Tidak perlu lagi." Jospehine menarik nafas pelan, lalu berkata: "Aku sudah memutuskan, aku tidak menginginkan Claudius lagi, selamanya tidak akan menginginkannya lagi"

"Josephine, kamu melakukan ini bukankah menujukkan kamu mengaku kalah kepada wanita jalang tidak tahu malu itu? Memberikan pria yang kamu cintai begitu saja kepadanya, apakah kamu rela?"

"Aku rela, setelah kejadian malam ini akhirnya aku rela." Josephine bangkit dari sofa, berjalan menuju kamar tamu. Angie Yao mengikutinya berjalan ke arah kamar sambil berkata: "Semangat bertarungmu terlalu lemah, kamu tidak boleh seperti ini."

"Josephine Bai mengatakan dengan tidak sabar: "Angie, sebenarnya aku bukan tidak bisa menang melawannya, Claudius Chen juga sudah berulang kali berjanji tidak akan memiliki hubungan seperti itu dengan wanita itu. Aku sendiri yang tidak bisa menerima hal ini, aku tidak bisa menerima di saat dia bersamaku dia juga mencintai wanita lain, aku tidak ingin seperti ini."

Claudius Chen mengatakan dia dan Juju Zhu hanya sebatas teman, teman apanya, jelas-jelas Claudius mencintainya sampai tidak dapat membedakan yang benar dengan yang salah.

Josephine Bai menghela nafas, menarik selimut dan masuk ke dalam selimut.

Angie Yao duduk di sebelah ranjangnya, mendorong tubuhnya dan berkata: "Apakah kamu sudah tidak peduli anakmu tidak memiliki ayah lagi? Jika aku adalah kamu, sekarang aku akan pergi ke rumah sakit, menempel terus kepada Claudius Chen, agar wanita jalang itu tidak memiliki kesempatan untuk menggoda Claudius Chen, agar dia "

"Apakah bisa tidak mengungkit putriku?" Josephine Bai bangun dan duduk di atas ranjang, dan berteriak kepada Angie: "Putri darimana? Bahkan Henry Qiao sudah mengatakan tidak ada, Henry Qiao mengatakan aku sama sekali tidak memiliki putri. Untuk apa aku berusaha tinggal dirumah ini demi dirinya? Apakah putriku akan kembali? Sama sekali tidak akan!"

Josephine Bai berteriak lalu menangis.

Angie Yao terkejut, tubuhnya mundur kebelakang, setelah beberapa saat Angie melihatnya dan berkata kepadanya: "Selama ini kamu yang selalu mengatakan ingin mencari putrimu, kenapa sekarang kamu malah marah kepadaku? Sejak awal aku sudah mengatakan jangan membuang-buang waktu terhadap kemungkinan yang sangat kecil ini, tapi kamu tidak mau dengar."

Melihat Josephine menangis dengan sangat sedih, Angie Yao juga tidak memarahinya lagi: "Sudahlah, memahaminya sekarang juga masih belum terlambat, kamu jangan menangis lagi, beristirahatlah dengan baik, besok baru kita pikirkan apa yang perlu dilakukan berikutnya.”

Josephine Bai tetap memeluk selimut dan tidak mengatakan apa-apa, sebenarnya dia mengatakan itu karena kesal, dia masih belum memahami sepenuhnya, dia masih belum menyerah, juga tidak akan menyerah.

Meskipun tamparan Claudius ini telah membuat hatinya menjadi dingin.

Setelah masuk ke rumah sakit Juju Zhu langsung di infus untuk menurunkan demamnya, luka di dahinya masih membuat orang merasa sedih.

Saat dokter membantunya membungkus luka, Juju Zhu bertanya dengan berlinang air mata: "Dokter, apakah akan meninggalkan bekas?"

Dokter tersenyum untuk menghiburnya: "Tidak perlu khawatir, seharusnya tidak akan meninggalkan bekas, hanya luka luar."

"Benarkah?" Juju Zhu bertanya.

"Tentu saja." dokter melihat Claudius Chen yang terlihat cemas, tertawa sambil bercanda: "Pacarmu sangat baik kepadamu, meskipun meninggalkan bekas dia tidak akan meninggalkanmu, kamu tidak perlu khawatir."

Juju Zhu juga melihat Claudius Chen, wajah Juju terlihat malu, tapi hatinya sangat senang.

Setelah dokter meninggalkan kamar pasien, Juju Zhu bersandar di tempat tidur melihat Claudius Chen mondar mandir menelepon, oleh karena itu Juju berkata sambil menenagkannya: "Claudius, apakah kamu sedang mengkhawatirkan Josephine? Jika iya, kamu segeralah pergi mencarinya."

Claudius Chen menelepon Josephine berkali-kali tapi Josephine tidak mengangkat teleponnya, Claudius menyimpan HPnya, berjalan menghampiri Juju dan duduk, mengangkat tangan dan menyentuh dahinya: "Kenapa masih sangat panas?"

"Aku tidak apa-apa, mungkin setelah selesai di infus panasnya akan turun, kamu segera pergi untuk melihat Josephine."

Claudius Chen melihatnya dan berkata dengan lembut: "Meskipun pukulan Josephine sedikit keras, tapi dia melakukannya karena marah, semoga kamu dapat memaafkannya."

"Kamu tidak perlu khawatir, aku yang salah telah menganggu kalian istirahat, bagaimana boleh aku menyalahkannya?" Juju Zhu berkata dengan manis.

Claudius Chen menganggukan kepala: "Kalau begitu kamu istirahat dengan baik, suruh Maria membantumu memperhatikan infus."

"Baik." Juju Zhu menganggukkan kepala: "Kamu juga beristirahatlah dengan baik."

Claudius Chen bangkit dan berjalan keluar dari kamar pasien, Claudius menelepon kantor satpam, setelah mendapat kabar Jospehine pergi dari rumah dia merasa khawatir dan segera berjalan keluar menuju gerbang rumah sakit.

Sambil mengendarai mobil menyelusuri jalan untuk mencari keberadaan Josephine, Claudius menelepon Susi dan Angie Yao satu per satu, Angie Yao dengan marah mengatakan kepadanya: "Claudius Chen! Josephine memintaku menyampaikan kepadamu, ada cinta pertama tidak ada dia, ada dia maka tidak ada cinta pertama, kamu pilih salah satunya!"

Setelah mengatakannya, Angie Yao langsung menutup teleponnya.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu