Istri ke-7 - Bab 123 Hampir gila (2)

Nenek Tua Chen mengisap hidungnya, kemudian menekan kesedihannya, melirik Shella dan berkata dengan kesal: "Apa gunanya kamu menangis sekarang? Si bayi bisa jadi seperti ini apakah bukan karena kamu?"

"Maaf, aku salah....." Air mata Shella mengalir semakin deras.

"Tahu salah apa gunanya? Dulu....."

"Sudah, Nenek, kakak ipar sudah sangat sedih, nenek jangan memarahi dia lagi." Sally merangkul lengan Nenek, berkata dengan lembut: "Aku membawamu kembali ke kamar untuk istirahat, jangan mengganggu istirahat si bayi."

"Benar, nenek kembali kamar istirahat dulu." Claudius berkata.

Nenek Tua Chen melihat si bayi, setelah memerintahkan ibu pengasuh untuk menjaganya dengan baik, baru berbalik badan meninggalkan kamar si bayi.

Dokter Huang berkata kepada semua orang: "Kalian juga kembali istirahatlah, aku saja yang disini menjaga si bayi."

Claudius menunduk melihat Shella, berkata: "Ayo kita kembali ke kamar."

"Tidak, kamu pergi tidur, aku mau disini menemani anakku." Shella berkata sambil terisak, berjalan kembali ke samping kasur bayi, terlihat sangat tidak rela.

Di saat seperti ini, sangat aneh kalau dia masih bisa kembali ke kamar dengan tenang, jadi meskipun terpaksa, dia tetap harus melakukan ini malam ini.

Keesokan paginya, Sally lagi-lagi datang ke kamar bayi, dia berdiri di samping kasur dan mengamati si bayi dan bertanya: "Kakak ipar, anak ini semalaman ini baik-baik saja, kan?"

"Baik." Shella berkata sambil melihat Sally dengan mata bengkak.

Sally duduk di samping Shella, menatapi wajah Shella yang lelah: "Kakak ipar, maaf, kemarin malam aku terlalu panik dan berlebihan, membuatmu terkejut."

Shella kembali melihat Sally, tersenyum pahit dan berkata: "Untuk apa meminta maaf, kalau kamu tidak menyadari kondisi si bayi tidak baik, mungkin dia sudah tidak bernyawa, aku seharusnya berterima kasih kepadamu."

Kemudian, Shella berkata dengan nada marah: "Malah ibu pengasuh itu sama sekali tidak berguna, dia bahkan tidak tahu penyakit anak kambuh, aku mau menyuruh Claudius memecatnya."

"Saat itu sudah terlalu malam, ketika aku masuk dia sudah bersandar di samping kasur dan ketiduran." Sally menepuk tangan Shella dan menghiburnya: "Tapi kamu jangan terlalu menyiksa diri sendiri, kembalilah ke kamar untuk tidur, aku disini membantumu menjaga anak."

"Tapi.....Aku ingin menjaganya sendiri, bagaimanapun hari-harinya sudah tidak lama." Shella berkata hampir menangis.

"Tapi kamu juga harus menjaga kesehatanmu, di masa depan situasi dimana si bayi memerlukanmu mungkin bisa semakin banyak, kalau kamu jatuh, siapa yang bisa menggantikanmu sebagai ibu menemaninya?"

Shella berpikir, kemudian tersenyum pahit: "Kalau begitu kamu bantu aku menjaganya dulu, Claudius hari ini mau lembur, aku tidak percaya dengan orang lain, terutama ibu pengasuh ceroboh itu."

"Baik, aku mengerti." Sally berkata dengan khawatir: "Kamu pergi sarapan dulu, kemudian tidur dengan baik."

"Baik, terima kasih."

Shella berjalan keluar dari kamar bayi, berbalik melihat pintu yang sudah tertutup, di dalam hati berpikir lebih baik membiarkan Sally diam di dalam, lihat dia bisa melakukan apa.

*****

Di pagi hari, Josephine merias diri dan bersiap-siap mau keluar, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

Selain Susi dan Angie tidak ada yang tahu dia tinggal disini, apakah Susi yang datang? Apakah dia datang membawa kabar baik? Memikirkan kemungkinan ini, Josephine langsung berjalan ke arah pintu dengan ekspresi gembira.

Ketika dia melihat Nyonya Lee di depan pintu, dia langsung membeku.

"Siapa?" Rose berjalan keluar dari dalam dapur.

Josephine sadar dari lamunannya, bergegas menyapa: "Nyonya Lee, selamat pagi."

Kalau bukan karena menikah dengan Claudius, Josephine bahkan tidak tahu nyonya penting di depannya ini adalah putri kandung Nyonya Tua keluarga Chen, yang juga bibi kandung Claudius.

Ternyata adalah orang dari keluarga Chen, pantas saja kharismanya begitu berbeda.

Nyonya Lee melangkah masih, berjalan sendiri dan duduk di atas sofa, menyapu kedua ibu dan anak dan terakhir menghentikan tatapannya ke Josephine: "Dengar-dengar kamu mau menikah dengan Vincent?"

Meskipun Rose belum pernah bertemu Nyonya Lee sebelumnya, tapi mendengar kalimat pertamanya, Rose langsung tahu ternyata dia adalah ibu Vincent.

Josephine menuangkan segelas air untuk Nyonya Lee, kemudian menjawab dengan sopan: "Nyonya Lee, Tuan muda Lee memang pernah berjanji akan menikahi saya."

"Tapi aku ingat tahun lalu aku sudah berkata dengan sangat jelas, kalian tidak boleh menikah, sudah begini lama aku pikir kalian sudah berpisah, kenapa tiba-tiba baik kembali?" Nyonya Lee berkata dengan kesal.

Josephine tersenyum pahit di dalam hati, tidak disangka dulu kata-katanya sendiri bisa menyebabkan adegan sekarang, ini termasuk jatuh ke lubang yang dikoreknya sendiri?

"Nyonya Lee, saya merasa hal ini seharusnya didiskusikan dengan Tuan muda Lee, kalau Tuan muda Lee bersedia berpisah dengan saya, saya sangat bersedia menerimanya." Josephine berkata dengan serius.

Nyonya Lee semakin tidak senang: "Maksudmu.....Vincent yang tidak mau berpisah darimu?"

"Tidak bisa dikatakan seperti itu, tapi kalau dia bersedia, saya kapan saja bisa berpisah dengannya."

"Mmm....Nyonya Lee." Rose bergegas duduk di samping Josephine, melihat ke arah Nyonya Lee dan berkata dengan hati-hati: "Meskipun Josephine adalah anak simpanan keluarga Bai, tapi keluarga Bai pernah mengaku bahwa mereka akan menganggapnya sebagai anak kandung, dan menikahinya dengan megah dan resmi. Kalau Tuan muda Lee menikahi Josephine, juga tidak termasuk tidak baik."

Nyonya Lee menggelengkan kepala: "Sebenarnya aku juga bukan orang yang begitu mementingkan keuntungan, sebelumnya juga tidak melarang mereka menjalin hubungan, tapi keluarga Chen tidak menyukainya, juga tidak berharap Vincent menikahinya, jadi aku tidak bisa membiarkan mereka menikah."

Rose tidak berkata-kata lagi, Josephine berkata: "Nyonya Lee, kalau tidak anda pulang kerumah untuk menasehati Vincent."

"Maksudmu adalah, kalau aku berhasil menasehati Vincent, kamu akan sendirinya meninggalkan Vincent, benar tidak?"

"Benar."

"Baik, aku harap kamu memegang janjimu." Nyonya Lee berdiri dari sofa, melangkah bermaksud pergi, tapi tiba-tiba terdengar suara Vincent dari pintu: "Tidak usah menasehatiku lagi, aku sudah membuat keputusan."

Melihat Vincent berjalan masuk, wajah Nyonya Lee menggelap, melirik Vincent: "Kamu bukannya sudah ke perusahaan? Kenapa datang kesini?"

"Ibu, bukannya kamu juga membohongiku mau pergi memesan hotel untukku?" Vincent Lee berjalan masuk, menatapi Nyonya Lee dengan ekspresi tidak senang: "Kamu kenapa lagi-lagi datang kesini? Yang seharusnya dikatakan sudah kukatakan kepadamu, seumur hidupku ini hanya bisa menikah dengan Josephine, meskipun kamu mau mengambil hak ku untuk mewariskan perusahaan."

"Kamu....." Nyonya Lee menatapi Vincent dengan kesal, kemudian melihat Josephine yang berdiri di samping Vincent, wajahnya sedikit tidak senang dan menghirup nafas panjang: "Kamu benar sudah tidak mau hak waris perusahaan Lee?"

"Benar, aku hanya mau Josephine." Vincent mengangkat lengannya dan merangkul bahu Josephine, berkata dengan serius.

Nyonya Lee mengangguk: "Baik, karena kamu begitu penuh kepastian, maka aku mengikuti kemauanmu."

"Terima kasih, ibu, masih harus merepotkanmu mengurus pernikahan." Vincent tersenyum, menepuk bahu Josephine dan berkata: "Ibu, kamu tenang saja, dulu bukannya kamu selalu merasa Josephine lumayan baik, di masa depan dia pasti akan sangat berbakti kepadamu, benar kan, Josephine?"

"Mmm....." Josephine sembarangan menjawab, di dalam hatinya dia tidak tahu harus bagaimana.

Nyonya Lee kembali menatap Josephine, bertanya dengan nada suara dingin: "Aku lebih penasaran, kalau Vincent sudah membuang hak waris, Nona Bai apakah masih mau menikahi dia?"

Josephine melihat Vincent, sebenarnya kalaupun Vincent ada 10 hak waris perusahaan Lee, dia juga tetap tidak ingin menikahi Vincent, tapi dia tidak boleh berkata seperti itu, dia hanya bisa sembarangan mengangguk: "Aku bersedia."

Mendengar jawaban Josephine, Vincent Lee merasa puas dan tertawa.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu