Istri ke-7 - Bab 137 Tipu muslihatnya (3)

Ya Tuhan, apakah dia harus memberitahunya atau tidak, yang meninggal itu belum tentu anak kandungnya, anak kandungnya mungkin masih hidup.

Apakah dia harus memberitahunya? Jika saat ini memberitahunya, apakah dia akan percaya? Dia pasti akan mengira ini adalah siasatku agar bisa meloloskan diri.

"Apakah kamu tidak sedih?" dulu kamu bersumpah mati akan melahirkan anak ini, tujuanmu adalah menggunakan alasan menjaga kehamilan untuk kabur dari Keluarga Chen, lalu menyuruh Shella Bai pulang ke Keluarga Chen dengan membawa anak.

"Bukan...."

"Bukan?" Claudius Chen tertawa sinis: "Demi dapat bersama dengan Vincent Lee, kamu telah banyak berusaha, dan mempermainkan seluruh Keluarga Chen, hebat sekali, Nona Bai."

"Sungguh bukan seperti itu." Josephine Bai menggelengan kepala: "Tuan Muda, apakah kamu bisa memberikan kesempatan kepadaku untuk menjelaskan? Aku bisa menjelaskannya kepada anda."

Dia tidak membohonginya agar dapat bersama dengan Vincent Lee, kenapa Claudius bisa salah paham seperti ini kepadanya? Claudius salah paham seperti ini, apakah dalam kehidupan ini dia akan memiliki kesempatan untuk keluar dari sini?

"Kamu melakukannya bukan demi bersama Vincent Lee? Kalau begitu apa ini?" telapak tangan Claudius Chen dengan kuat menggenggam gaun pernikahannya, gaun pernikahan dikoyak olehnya.

Josephine Bai hanya merasa dadanya dingin, gaun pernikahan yang telah di koyak lepas dari tubuhnya, dia segera mengambil baju pengantin yang telah dikoyak itu untuk menutupi dadanya.

"Membuatmu gagal menikah dengannya, kamu sangat kecewa kan?" Claudius Chen melihat dadanya yang terlihat, Claudius berbicara dengan nada suara mencemooh.

Melihatnya tidak mengatakan apa-apa, api dalam hati Claudius Chen semakin membara, dia berbicara sambil menggeretakkan gigi: "Bisa saja jika kamu ingin aku melepaskan adik dan ibumu, melompatlah dari sini."

Jari tangannya berputar, menunjuk ke arah teras.

Josephine Bai melihat arah yang dia tunjukkan dan melihat kearah teras, wajahnya berubah pucat.

"Ini adalah lantai tiga, jika beruntung setelah melompat akan langsung mati, jika kurang beruntung akan menjadi cacat, apakah kamu berani melakukannya?"

Tentu saja Josephine Bai tidak berani, tapi.... jika dengan dia melompat Claudius akan melepaskan semua keluarganya, maka dia bersedia melakukannya. Jadi dia tidak berpikir panjang, dia mengangkat gaun pengantinnya yang besar dan dengan cepat berlari kearah teras.

Tapi, saat tubuhnya melewati pagar bersiap-siap melompat, Claudius Chen malah menarik lengannya dan mengangkatnya, lalu melemparnya ke lantai dengan kuat.

"Ah...." Josephine dilempar kelantai, lututnya terasa sakit.

"Kelihatannya kamu memang dia!" Claudius Chen maju melihatnya, hanya dia yang akan melompat tanpa berpikir, sama seperti saat dulu dia melompat dari jembatan. Jika Shella Bai, biarpun memaksanya pasti tidak memiliki keberanian untuk melompat.

"Tapi kamu berpikir terlalu indah, jika kamu jatuh dan langsung mati itu terlalu memudahkanmu." Claudius Chen tertawa dengan dingin: "Aku ingin kamu hidup bagaikan mati, selamanya!"

Mendengar perkataannya, hati Josephine Bai semakin lama semakin dingin.

Dia mengerti dengan kepribadian Claudius Chen, Claudius tidak akan melepaskannya semudah itu.

Bukankah seharusnya dia sudah putus asa, tapi dia tidak rela.

Claudius Chen melihat baju pengantin di tubuhnya, semakin melihatnya dia merasa semakin mengganggu penglihatannya, lalu dia langsung menarik Josephine berdiri dari lantai, dan mengoyak seluruh baju pengantin yang sudah koyak itu.

Josephine Bai terkejut, sekarang ditubuhnya hanya tersisa pakaian dalam dan celana dalam.

Dia merasa malu dan marah memeluk tubuhnya yang hampir telanjang, dia meringkuk di sudut ruangan melihat Claudius dengan wajah yang ketakutan.

Dengan cepat Claudius Chen mengambil gaun putih itu dari lantai, lalu dari kantongnya mengeluarkan pemantik dan membakarnya, mengangkat tangan dan melemparnya dari teras.

Gaun putih itu dengan cepat dilahap oleh api, memancarkan kobaran api yang berterbangan, sambil menerangi pemandangan malam.

Sekejab, gaun dan kobaran api bersamaan mendarat di taman bunga di lantai satu.

Disini tidak ada baju, Josephine Bai bahkan tidak memiliki tempat untuk bersembunyi, melihat tatapan mata Claudius Chen yang dingin melihat kearahnya, dia memeluk tubuhnya semakin erat.

Josephine yang seharusnya terlihat kasihan, tapi dimata Claudius dia sama dengan gaun tadi, sama-sama menganggu penglihatannya, Claudius melangkah kedepan dan menariknya dari sudut ruangan, memaksa Josephine menatapnya. Nada suaranya penuh penghinaan: ”Sedang berpura-pura suci? Menutupi apa? Kamu belum pernah melakukannya dengan Vincent Lee atau belum pernah melakukannya denganku?

“Lepaskan aku......”Josephine memberontak sambil menangis.

Pria ini terlalu menakutkan, sangat tidak berperasaan, apakah dia ingin melakukan hal itu dengannya disini?

Mengingat kembali malam itu, dia sedikitpun tidak meragukannya lagi, pria didepannya ini dapat melakukan apa saja. Dia dapat memaksa ayahnya mati, setelah menculik adik dan ibunya, dia datang kemari untuk merobek bajunya, memaksanya menjadi seperti sekarang ini, masih ada apa lagi yang tidak bisa dilakukannya?

“Kamu bahkan tidak takut mati, apakah masih takut dengan hal ini?” Claudius Chen menariknya kedalam rumah, dengan kuat melempar Josephine Bai ke atas ranjang.

Dia meringis kesakitan, awalnya dia berpikir untuk bangkit dan merangkak, Claudius Chen malah duluan mencondongkan tubuhnya, kedua tangannya berada di kedua sisi tubuh Josephine, aroma maskulin pria yang kuat menimpanya, membuatnya tidak dapat bernafas.

Claudius Chen melihat wajahnya yang penuh air mata, perlahan mengerutkan dahi, dengan jijik mengatakan:”Kotor sekali!”

Tidak tahu yang apakah dimaksudkannya adalah wajah atau tubuh Josephine, saat ini Josephine tidak ingin memikirkannya, dia hanya diam dan melihat Claudius yang berada di atas tubuhnya, dia menahan nafas tidak berani berkata apa-apa.

Akhirnya Claudius Chen tidak melanjutkannya, dia menegakkan tubuhnya dan berjalan mundur selangkah, sambil merapikan bajunya sambil dengan dingin berkata: ”Mulai hari ini, hidupmu tidak berada ditanganmu lagi, kecuali jika aku sudah bosan.”

Setelah mengatakannya, dia membalikkan badan dan berjalan keluar tanpa melihat kebelakang.

Dada Josephine Bai masih bergerak naik turun dengan cepat diatas tempat tidur yang besar, sampai suara mesin mobil terdengar, dia baru perlahan bangun.

Di dalam kamar besar yang hampa ini, dia membungkus dirinya dengan selimut dan meringkung di sudut tempat tidur, air matanya mengalir deras.

Ayah sudah mati, Keluarga Bai sudah berakhir, bahkan keberadaan Justin tidak diketahui, dan putrinya yang kasihan itu.....

Tidak memiliki apa-apa, mengambarkan dirinya yang sekarang!

Ini adalah akibat karena menyinggung Claudius Chen, dia sudah menebaknya sejak awal, jadi dia tidak pernah berani membocorkan satu kata pun kepadanya. Hanya saja dia tidak menyangka semua ini terjadi secepat ini, dan secepat ini mereka sudah mendapatkan balasan yang seharusnya mereka terima.

*****

Beberapa hari berturut-turut, Shella Bai tidak hanya mengurusi kematian ayahnya, dia juga harus bekerja keras mengurusi masalah ibunya, ayahnya sudah meninggal, sudah tidak dapat kembalikan.

Tapi ibunya masih berada di tahanan sedang menunggu di keputusan hakim, dia harus memikirkan cara membantu ibunya dia kemana-mana mencari koneksi, kemana-mana mencari pengacara yang paling hebat.

Sayangnya Keluarga Bai telah hancur, bahkan semua relasi juga ikut hancur, semua orang menghindari dan takut kepadanya.

Shella Bai pulang ke vila dengan tubuhnya yang kelelahan, saat dia masuk kedalam rumah, dia merasa bingung dengan suasana didalam rumah yang tidak lazim, dia melihat sekeliling, tatapan matanya berhenti di ruang tamu.