Istri ke-7 - Bab 172 Telepon dari luar negeri (3)

Josephine Bai segera melompat kedalam pelukannya, kedua tangannya merangkul leher Claudius berteriak dengan sangat senang: "Bukankah kamu mengatakan kepadaku mereka pulang minggu depan? Kenapa mereka pulang hari ini? Menyebalkan, pembohong besar!"

"Makanya ini dinamakan kejutan." Claudius Chen menopang tubuh Josephine dengan kedua tangannya: "Bagaimana? Apakah cukup mengejutkan?"

"Sangat mengejutkan."

"Apakah suasana hatimu sudah membaik?"

"Sudah sangat baik." Josephine Bai menganggukkan kepala.

Sebenarnya setelah mendengarkan perkataan Claudius tadi, kesedihannya sudah menghilang, dan sama sekali tidak memiliki keluhan terhadap Nenek Tua Chen lagi.

"Ayo masuk." Claudius Chen menurunkan Josephine dari tubuhnya.

"Pesawat jam berapa?"

"Pesawat mendarat jam lima." Claudius Chen melihat jam tangannya: "Waktunya sangat pas"

Mereka berdua berjalan bersama menuju ke balai ketibaan, Josephine Bai pergi ke toko bunga yang berada di samping untuk membeli satu buket bunga dan memeluknya didalam pelukannya, lalu dia melihat kearah pintu keluar dengan penuh penantian.

Melihat senyumannya yang bahagia, Claudius Chen juga ikut tersenyum, Claudius tersenyum dan merangkul pundaknya lalu menarik Josephine kedalam pelukannya, dan menunggu Justin keluar bersamanya.

Setelah menunggu sekitar sepuluh menit, akhirnya terdengar informasi mengenai pesawat kedatangan dari perancis, lalu sepuluh menit kemudian, Justin dan Rose dan seorang pria lagi muncul di hadapan mereka berdua.

Setelah Justin menemukan Josephine Bai dan Claudius.Chen, dia segera berlari menghampiri mereka, dia berlari sambil membuka kedua tangannya dan berkata: "Kakak, Kakak ipar.... aku disini!"

"Justin....!" Josephine Bai berlari menyambut pelukannya, Josephine melepaskan pelukannya setelah beberapa saat, Josephine membelai kepalanya dan berkata sambil tersenyum: "Anak muda, satu bulan tidak bertemu, kamu bertambah gemuk lagi, selamat kamu pulang dengan sehat." Josephine memberikan bunga yang ada di dalam pelukannya kepada Justin.

Justin mencium bunga itu: "Wangi sekali, terima kasih kakak. "

"Kakak ipar, aku juga sangat merindukanmu....." Justin melepaskan diri dari pelukan Josephine, lalu melompat ke arah Claudius Chen

"Selamat kamu pulang dengan sehat." Claudius Chen menangkap tubuhnya lalu menggendongnya, dia tersenyum sambil mengulangi perkataan Josephine Bai.

Josephine berbalik ke arah Rose Zhu, berkata sambil tersenyum: "Ibu, akhirnya Justin sembuh, kita tidak perlu khawatir lagi."

"Benar, akhirnya dia sembuh." Rose menganggukkan kepala, lalu berbalik dan berkata kepada Claudius Chen: "Semua ini harus berterima kasih kepada Tuan Muda Chen, dia yang membuat Justin sembuh dan menjadi sangat sehat."

"Satu keluarga tidak perlu sungkan." Claudius Chen tersenyum.

Rose menganggukkan kepala, dia menarik tangan Josephine lalu bertanya: "Bagaimana dengan kalian, apakah belakangan ini kalian baik-baik saja?"

"Sangat baik." Josephine Bai tertawa sambil melihat Claudius Chen: "Apakah ibu tidak dapat melihatnya, hubungan aku dan Claudius Chen baik seperti sebelumnya."

"Aku melihatnya." Rose tersenyum sebentar, senyumannya sedikit kaku.

Justin memeluk leher Claudius Chen lalu bergumam: "Kakak ipar, aku lapar, aku ingin makan paha ayam."

"Tidak masalah, aku akan membawamu makan paha ayam." Claudius Chen menurunkannya, lalu mengandengnya berjalan menuju pintu keluar bandara.

"Ibu, ayo pergi." Josephine Bai menggandeng tangan Rose dan berjalan mengikuti mereka.

Melihat Justin dan Claudius Chen berbicara dan tertawa Rose memalingkan wajah dan melihat Josephine sambil berkata: "Aku lihat Tuan Muda Chen sangat menyukai anak kecil, apakah kalian belum merencanakan melahirkan anak?"

Membahas masalah ini, Josephine Bai mengingat hal baik yang di hentikan oleh Juju Zhu sebelumnya, Jospehine menarik nafas pelan, setelah dia mengatur suasana hatinya, dia tersenyum sambil berkata: "Biarkan saja mengikuti arus."

Rose menganggukkan kepala, lalu berkata: "Tidak perlu terlalu terburu-buru menginginkan anak, tunggu dua tahun lagi, setelah hubungan kalian sudah stabil, mempertimbangkan melahirkan anak akan lebih baik."

"Ibu, apakah kamu tidak melihatnya, hubungan kami sekarang sangat stabil." Josephine Bai mengayunkan tangan Rose: "Aku rasa kamu masih sangat tidak mempercayai Tuan Muda Chen, bukankah aku sudah mengatakan kepadamu, jangan ketakutan dengan wajah dinginnya, sebenarnya dia hanya terlihat dingin tapi hatinya sangat hangat. "

Saat Josephine mengatakan bagian yang terkahir, dia sengaja mengatakannya dengan nada suara yang sangat rendah, tapi masih terdengar oleh Claudius Chen yang berada di depan. Claudius Chen membalikkan kepala, Josephine segera menutup mulutnya dengan tangan dan tersenyum kepadanya: "Maaf aku hanya mengatakan kenyataannya."

Claudius Chen melihatnya sambil mengangkat alisnya, ekspresi wajahnya seperti sedang mengatakan: aku akan menghabisimu malam nanti!

Belakangan ini kalimat ini sudah hampir menjadi kalimat kesukaannya, Josephine Bai sudah lama terbiasa, oleh karena itu dia menunjukkan wajah jelek kepada Cludius Chen dengan nakal.

*****

Setelah membawa mereka makan malam di restoran yang menjual paha ayam, mereka pulang ke Apartemen River View.

Sebelumnya mereka tinggal di apartemen Vincent Lee, kali ini mereka tinggal di apartemen Claudius Chen, hanya terpisah oleh sebuah dinding, tidak hanya rose dan Josephine Bai yang merasa canggung, bahkan Justin juga tidak dapat menahan diri dan bertanya: "Kakak, apakah..... masih ada yang tinggal di rumah paman Vincent ?"

Josephine Bai menunjukan tanda diam kepadanya, lalu berbisik: "Kakak iparmu tidak suka dengan paman Vincent, jadi kelak kamu jangan mengungkit namanya di depan kakak iparmu, apakah mau sudah mengerti?"

"Aku mengerti." Justin mengangguk sambil menutup mulutnya dengan tangannya.

Claudius Chen bukan tidak mendengar kakak adik itu berbicara, dia hanya tidak mempedulikannya.

"Kakak ipar, apakah kelak aku, ibu dan juga kakak akan tinggal disini?" Justin bertanya kepada Claudius Chen.

Claudius Chen mengelus kepalanya: "Tidak, kelak kamu dan ibu tinggal disini, tapi kakak tidak boleh tinggal disini."

"Kenapa? Aku suka tinggal bersama kakak." Justin memanyunkan bibir kecilnya.

"Karena aku lebih suka tinggal dengan kakak dari pada kamu."

"Kalau begitu apakah kamu bisa tinggal disini bersama kami?"

"Tidak bisa, disini sangat kecil."

"Aku dan ibu bisa tinggal di kamar yang kecil."

"Sudahlah, kamu jangan menjahili Justin lagi." Josephine Bai memberikan satu botol air kepada Justin "Bersikap yang baik, kelak kamu dan ibu tinggal disini, lalu bersekolah di sekolah dekat sini, sekarang kamu sudah sembuh, harus belajar dengan baik, tahu tidak?

"Aku tahu, aku akan belajar dengan baik"

Setelah membantu ibu dan Justin mengurus semuanya dengan baik, Josephine Bai dan Claudius Chen meninggalkan apartemen dan pulang ke kediaman Keluarga Chen.

Mereka pulang ke kediaman Keluarga Chen bersama-sama, Nenek Tua Chen, Joshua Shen dan yang lainnya sudah tidur, tanpa sadar mereka berdua berjalan dengan langkah kaki ringan. Saat sampai di lantai dua, HP Josephine Bai tiba-tiba berdering, dia mengeluarkan HPnya dan melihatnya.

Meskipun menunjukkan nomor yang tidak dia kenal, Josephine tetap mengangkatnya.

Dari telepon terdengar suara rendah dan berat yang terdengar akrab, yang memanggil dengan pelan: "Josephine."

Josephine Bai terdiam, tak disangka Vincent Lee yang meneleponnya? Kenapa Vincent meneleponnya jam segini? Bagaimana Vincent mengetahui nomor teleponnya?

Josephine terpaku selama dua detik, setelah melihat Claudius Chen dengan cepat, dia segera pergi ke ruang duduk yang berada disebelah. Saat dia yakin Claudius Chen tidak mendengarnya, dia berbicara dengan suara pelan dan tidak senang: "Vincent, untuk apa kamu meneleponku jam segini?"

"Kenapa? Apakah aku mengganggumu istirahat?" Vincent Lee bertanya dengan merasa bersalah.

"Bukan masalah ini."

"Jadi masalah apa?"

"Sebelumnya saat di bandara aku sudah mengatakan dengan sangat jelas kepadamu, aku sudah menikah dengan Claudius Chen."

"Tapi aku juga sudah mengatakan, aku tidak akan menyerah."

"Vincent, kamu jangan seperti ini."

"Josephine...."

"Aku rasa tidak ada yang perlu di bicarakan antara kita." Josephine Bai memotong perkatannya:"Vincent, tolong kamu jangan meneleponku lagi, aku tidak ingin Cludius mengira kita masih memiliki hubungan, aku mohon kepadamu"

"Demi dia kamu bahkan tidak ingin menerima teleponku?" nada suara Vincent Lee terdengar tidak senang.

"Dikarenakan aku sudah menikah dengannya, bukankah seharusnya aku tidak memiliki hubungan denganmu lagi?" Josephine menggeretakkan gigi, dengan kejam berkata: "Sudah dulu, aku tutup dulu teleponnya."

Tidak menunggu Vincent Lee mengatakan apa-apa lagi, Josephine segera menutup teleponnya.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu