Istri ke-7 - Bab 258 Ending 1 (4)

"Susi, kamu mencari Josephine? Tunggu sebentar." Claudius Chen sedang bersiap untuk berdiri dan turun kebawah, dari balik telepon tiba-tiba Susi mengatakan: "Bukan, aku mencarimu."

"Mencariku?" gerakan Claudius yang ingin berdiri terhenti, dia kembali duduk di atas kursi.

"Benar, jangan beritahu Josephine dulu." kata Susi

"Ada apa sebenarnya?"

"Setelah kamu datang kamu akan langsung tahu."

Claudius Chen melihat jam di dinding, sekarang sudah jam sembilan malam, untuk apa Susi mencarinya? Tapi dia tidak ragu terlalu lama, dan langsung mengiyakan: "Baik, aku akan segera keluar, ketemuan dimana?"

"Di cafe di dekat perusahaanmu."

Setelah Claudius Chen menutup teleponnya, dia langsung berdiri dan berjalan turun kebawah, saat dia sedang turuni tangga dia bertemu dengan Josephine Bai yang kebetulan akan naik ke atas.

Melihatnya berjalan keluar Josephine bertanya dengan heran: "Claudius, malam-malam begini kamu masih mau keluar?"

"Hmm, ada sedikit urusan." Claudius Chen ragu beberapa saat, kemudian dia mengingat pesan Susi, akhirnya dia tidak berkata jujur kepada Josephine.

"Tunggu sebentar." Josephine Bai segera berjalan dengan cepat menuju kamar, dan saat dia keluar ditangannya ada sebuah mantel, dia meletakkan mantel ditubuh Claudius lalu berkata: "Hati-hati saat mengemudi di malam hari, dan pulang lebih awal."

"Baik, kamu juga istirahat lebih awal." Claudius Chen menundukkan kepalanya dan mencium bibirnya"Aku pergi dulu"

----

Saat Claudius sampai di cafe, Susi sudah duduk disana sejak sore.

Kelihatannya suasana hatinya yang sedikit tidak terlalu baik, wajahnya juga pucat, Claudius Chen berkata dengan sopan dan penuh perhatian: "Kamu baik-baik saja kan? Bertengkar dengan Henry Qiao?"

Susi tidak berkata-apa-apa dan hanya menatapnya.

Oleh karena itu Claudius Chen kembali bertanya: "Apakah kamu tidak memliki tempat tinggal, jika iya untuk sementara kamu boleh tinggal di kediaman Keluarga Chen, kebetulan Josephine ada dirumah, dan juga.... dia selalu mengkhawatirkanmu."

"Bantu aku berterima kasih kepadanya, sekalian beritahukan kepadanya aku baik-baik saja." setelah mengatakannnya Susi menyerahkan dua lembar kertas yang penuh tulisan ke hadapan Claudius, lalu dia berkata: "Semua ini adalah sebab akibat dan seluruh proses kejadian penculikan yang dilakukan Henry Qiao terhadap Jesslyn, kamu bawa dulu, sampai saatnya jika kamu memerlukan aku di pengadilan kamu telepon saja aku, aku akan menjadi saksimu di pengadilan."

Claudius Chen menjulurkan tangan dan mengambil kertas yang penuh tulisan itu, setelah melihatnya dia melihat Susi dengan kaget: "Semua ini kamu tulis sendiri?"

"Benar."

"Kenapa?" Claudius Chen masih sangat heran, sebelumnya saat dia mencarinya untuk memberikan kesaksian, Susi seperti tidak ingin membantunya. Bagaimana pun Henry Qiao adalah suaminya, Cladius juga memahami hal ini, dan sejak itu Claudius tidak pernah mempersulitnya lagi.

Belakangan ini dia selalu mencari saksi dan bukti penculikan Jesslyn, dengan tidak mudah akhirnya dia berhasil menemukan seorang perawat yang tahu masalah ini dan bersedia menjadi saksi dengan mendapatkan imbalan, tapi kasus ini tidak bisa di ajukan ke pengadilan karena tidak memiliki bukti yang cukup.

Jika Susi bersedia memberikan kesaksian, maka Henry Qiao pasti akan masuk penjara.

Jadi.... Claudius sangat curiga Susi memberikan testimoni ini dikarenakan emosi sesaat.

"Bukan dikarenakan apa-apa, hanya dikarenakan bertentangan dengan hati nuraniku, oleh karena itu aku memutuskan akan memberikan kesaksian." Susi berkata dengan acuh tak acuh

"Apakah kamu tahu apa akibatnya melakukan penculikan terhadap bayi?"

"Aku tahu."

"Apakah kamu.....rela membiarkannya masuk kedalam penjara? Bagaimana pun dia adalah suamimu." Claudius Chen tertawa: "Susi, kamu bisa tidak membantuku dalam hal ini, aku tidak akan mempersulitmu."

"Aku tidak merasa kesulitan." Susi berkata dengan serius: "Dulu aku yang memohon agar Henry Qiao membantu, jika dikatakan dengan jujur aku yang mengakibatkan kalian sekeluarga berpisah, jadi.... anggap saja aku melakukannya demi mencari keadilan untuk Josephine dan Jesslyn"

"Jika Henry Qiao tahu kamu melakukan ini, dia pasti akan sangat marah dan akan membunuhmu."

"Tenang saja, dia tidak akan membunuhku." Susi tersenyum dingin.

Tentu saja dia tahu Henry Qiao akan sangat marah, dia akan sangat marah hingga akan mencekik dirinya hingga mati, tapi Susi tidak peduli. Henry yang memaksanya hamil, jika dia mencekinya hingga mati bukankah sama saja dengan dia mencekik darah dagingnya hingga mati? Susi ingin dia merasakan perasaan sangat membenci seseorang tapi tidak dapat membunuhnya.

Claudius Chen menganggukkan kepala, dia melipat kertas yang berada di tangannya lalu memasukkannya kedalam kantong: "Kalau begitu aku ucapkan terima kasih terlebih dahulu kepadamu."

"Tidak perlu." Susi berkata: "Oh ya, aku sarankan lebih baik kamu jangan memberitahu Josephine kamu akan menuntut Henry Qiao, Josephine orang yang baik hati, dan dia pernah memiliki hubungan dengan Marco Qiao, dia pasti tidak tega memasukkan Henry Qiao kedalam penjara."

"Aku paham akan hal ini." Claudius Chen menganggukkan kepala, dia tidak pernah memberitahu Josephine Bai dia sedang memeriksa masalah ini, dikarenakan dia takut Josephine akan berada di posisi yang sulit. Claudius kembali melihat Susi lalu berkata sambil tersenyum: "Aku sangat penasaran, apa yang telah dilakukan Henry Qiao kepadamu sehingga membuatmu bersikeras ingin memasukkannya kedalam penjara?"

Susi tidak mengatakan apa-apa, dia hanya tersenyum dingin di dalam hati, apakah dirinya kejam? Dibandingkan dengan Henry Qiao yang mengurungnya dan memaksanya hamil sambil memiliki anak diluar dengan Fanny, Susi sama sekali tidak merasa dirinya kejam.

"Atau... kamu mempertimbangkannya lagi?" setelah Claudius Chen mengatakannya, dia kembali berkata: "Jika Josephine melakukan hal ini kepadaku, aku mungkin akan sangat sakit hati....."

“Kamu dan Henry Qiao berbeda, aku dan Josephine juga berbeda, kita tidak bisa di bandingkan.” kata Susi.

"Dikarenakan kamu sudah sangat yakin, aku tidak akan membujukmu lagi" Claudius Chen mengalihkan pembicaraan: "Apakah ada yang bisa aku bantu? Jika tidak ada aku pulang dulu."

Susi menggelengakan kepala.

"Sekarang sudah sangat malam, kamu mau pergi kemana?"

"Pulang."

"Pulang ke kediaman Qiao?"

"Iya." Susi menganggukkan kepalanya.

"Aku pikir kamu tidak akan kembali ke sisi Henry Qiao lagi." Claudius Chen sama sekali tidak mengerti apa yang dia pikirkan, tapi Claudius juga tidak ingin banyak bertanya mengenai masalah mereka berdua.

Sekarang semuanya sudah berbeda, hubungannya dan Henry Qiao juga sudah tidak seperti dulu lagi, dirinya tidak perlu ikut campur dalam urusannya lagi.

Susi tidak mengatakan apa-apa, dia hanya mengenggam gelas dan minum dengan tenang.

Claudius Chen berdiri dari atas sofa, lalu berkata kepadanya: "Aku akan sekalian mengantarmu pulang."

"Terima kasih." Susi tidak menolak dan ikut berdiri dari atas sofa.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu