Istri ke-7 - Bab 126 Rencana Liburan (2)

"Kalau semuanya kau tidak mau, tak ada artinya kita merencanakan perjalanan ini, ya kan, nek?" Tanya Sally pada nenek.

Nenek memandang Shella sekilas, dengan wajah datar berkata, "Jelas-jelas ingin pergi, malah pura-pura tidak mau."

Shella pun seketika tak bisa berkata-kata.

Saat itu pula Vina masuk ke ruang makan, dengan hormat berkata pada nenek, "Nyonya besar, Nyonya Lee datang kemari."

Mendengar bahwa Nyonya Lee datang, wajah nenek berubah, nada bicaranya juga tetap dingin seperti sebelumnya. “Bukankah sudah kusuruh ia agar tidak datang lagi?"

"Entahlah, ia bilang ia datang menjenguk anda, sekalian mau membicarakan sesuatu dengan anda," kata Vina.

Nenek tak bicara apapun, Chelsea melihat nenek begitu, ia pun segera menenangkan nenek sambil tersenyum, "Nenek, bibi kemari seharusnya ingin membicarakan tentang pernikahan Kak Vincent, bibi selalu sangat menghormatimu, nenek jangan marah terus kepadanya."

"Chelsea, apakah kau belum memahami nenek? Sebenarnya nenek selalu terlihat keras di luar, namun hatinya lembut, kalau tidak ia dari dulu pasti sudah mengusir bibi," kata Sally tersenyum lebar sambil meminum seteguk susu, lalu berkata lagi, "Kurasa bibi sangat perhatian dan berbakti pada nenek, kalau tidak ia tak akan datang berulang kali untuk mendapatkan hati nenek."

Nenek memandang mereka berdua, dengan sebal berkata, "Sudahlah, suruh dia masuk."

"Baik, nyonya besar," kata Vina lalu keluar.

Nenek makan beberapa suap, lalu meletakkan mangkuk dan sumpitnya, kemudian berdiri, Sally tergesa-gesa meletakkan gelasnya dan berdiri juga, dengan perhatian menggandeng nenek berjalan keluar dari ruang makan.

Ketika semuanya keluar dari ruang makan, Nyonya Lee kebetulan berjalan masuk, Sally melepaskan lengan nenek dari pelukannya dan menyambutnya, ia pun gantian memeluk lengan Nyonya Lee dan berkata sambil tersenyum, "Bibi, baru saja kami di ruang makan membahas tentang pergi liburan sekeluarga, lalu kau datang, bagaimana? Maukah pergi bersama kita semua?"

"Berlibur? Boleh," kata Nyonya Lee langsung setuju, lalu bertanya, "Pergi ke mana?"

"Ke desa tamasya di Bogor melihat pameran bunga teratai."

"Hm, tempatnya boleh juga, Vincent paling suka membuat video di tepi kolam teratai," kata Nyonya Lee memujinya.

Bertamasya dengan keluarga Chen, alangkah bagusnya kesempatan ini, ia jelas tak akan menyia-nyiakannya, dengan hati-hati ia bertanya, "Bu, apakah kami boleh ikut pergi?"

Sebelum nenek menjawab, Nyonya Lee berkata lagi, "Vincent dan putri kedua keluarga Bai sudah akan menikah, biarkan mereka bersantai sedikit, lumayan juga untuk meredakan ketegangan menjelang pernikahan."

Ia sampai bicara seperti itu, tentu saja nenek tak tega menolak lagi, nenek pun berkata, "Kalau kalian mau ya ikut saja, toh tempat wisata itu juga bukan milik keluarga kami saja."

Nyonya Lee tertawa girang. "Terima kasih bu, pulang nanti akan kuberitahu Vincent, ia pasti ingin pergi."

"Oh ya, bu, Vincent dan Josephine berencana menikah tanggal 6 Agustus, nanti ibu..."

Tanpa menunggunya selesai bicara, nenek segera menyela, "Di usiaku yang setua ini aku tidak akan pergi ke tempat ramai begitu, biar Shella yang menggantikan keluarga Chen hadir di sana."

Shellla segera menjawab, "Nenek, tenang saja, walaupun Josephine dan aku tidak akrab, namun bagaimanapun juga ia tetap adik kandungku, nanti aku akan hadir tepar waktu," katanya kemudian menoleh pada Nyonya Lee dan tersenyum, "Bibi, saat itu aku akan hadir."

"Baik, kalau begitu aku tenang," kata Nyonya Lee walau ia sedikit kecewa, namun ini sudah lebih baik dari perkiraannya.

Mungkin setelah liburan nanti suasana hati nenek akan lebih baik, mungkin saja ia bersedia datang.

******

Setelah Vincent baru saja selesai menerima telepon Shella, yang berkata bahwa keluarga Chen akan berlibur bersama, lalu terdengar suara ketukan di pintu, ia pun menutup telepon dan membukakan pintu.

Nyonya Lee berjalan masuk, dengan senyuman lebar ia berkata, "Vincent, aku beritahu sebuah kabar baik, sikap nenekmu padaku hari ini jelas bertambah baik sekali, bahkan menyetujui kita sekeluarga mengikuti rencana liburan mereka."

Melihat wajah gembira ibunya, Vincent mengangguk dan berkata, "Sikapnya pada ibu berubah baik ya, tapi masalah liburan, kau dan ayah saja yang pergi, kakak di luar negeri tak bisa ikut, aku dan Josephine sibuk menyiapkan pernikahan jadi tak bisa pergi juga."

"Tidak bisa, kalian berdua harus pergi," kata Nyonya Lee langsung menegangkan wajah begitu mendengarnya tak mau ikut, sebagai anggota penting keluarga Chen bagaimana bisa Vincent tidak ikut?

"Bu..."

"Masalah pernikahan tak perlu kalian pikirkan, jangan mencari alasan."

"Tapi masalah memesan pakaian pernikahan dan memilih cincin semuanya harus kami berdua yang urus."

"Semua itu kan sudah kalian bereskan, jangan kira aku tidak tahu," kata Nyonya Lee dengan nada bicara keras, "Vincent, acara besar seperti pernikahan kalian ini aku bahkan tidak ikut campur, sekarang hanya menemani nenek liburan, mendapatkan hati nenek saja, masalah sekecil ini masa kalian tidak bisa melakukannya?"

"Bu..." Ujar Vincent mendesah pasrah, "Aku hanya tidak mengerti, dengan keadaan kita sekarang ini kenapa kita harus mendapatkan hati keluarga Chen bagaikan seekor anjing, tidak bisakah kita lakukan sesuatu yang lebih berwibawa?"

Memikirkan liburan bersama Claudius dan Shella, Vincent pun tak habis pikir.

Selain menambah kesempatan bagi Claudius untuk mencurigai Josephine, hubungannya dengan Claudius dari awal sudah saling memusuhi hingga mata mereka memerah setiap kali bertemu, ibu bisa-bisanya masih memintanya pergi liburan bersama keluarga Chen, dan bahkan menyuruhnya mendapatkan hati nenek seperti anjing?

Tak peduli apapun alasannya, ia tak akan setuju!

Nyonya Lee marah dan berkata, "Aku sudah bilang berapa kali, ia adalah nenek kandungmu, sesepumu."

"Tetapi ia dari awal tidak menganggapku seperti cucu kandungnya."

"Karena itu kau harus mendekatinya, lihatlah Joshua dan Chelsea dekat sekali padanya hingga seperti cucu kandungnya sendiri, sekarang ada kesempatan seperti ini di depan matamu, bisa-bisanya kau tidak tahu bagaimana memanfaatkanya," kata Nyonya Lee lalu menghirup napas pelan, nada bicaranya berubah menjadi lebih lambat. "Kau dan Joshua tidak ada bedanya, kalian adalah cucu di keluarga Chen, tapi kalau kita tak membuat nenek senang, nantinya Perusahaan Besar Chen bisa-bisa tidak akan berhubungan dengan kita lagi."

Kata-kata ibunya ini Vincent sudah bosan mendengarnya, ia menentang dengan tidak senang, "Bu, aku bilang sekali lagi, Perusahaan Besar Chen tidak akan jatuh ke tangan Joshua, dan tak akan jatuh ke tanganku, Claudius sehat-sehat saja, merebut istri juga tidak bingung sama sekali."

Tanpa menunggu ibunya buka mulut, ia melanjutkan, "Dan lagi, dulu kau bilang ia tak akan hidup sampai 30 tahun, sehingga kau memintaku mendekati nenek, tapi sekarang kau juga lihat, Claudius sudah berusia 30 tahun dan ia masih sehat-sehat saja, ia tak akan mati."

Sebenarnya, ia masih berharap agar Claudius cepat mati, namun ia malah tidak mati-mati!

"Penyakitnya benar-benar ada, bagaimana kau bisa yakin ia tak akan mati dalam 1 tahun ini? Atau mungkin dalam suatu hari di tahun depan atau dua tahun lagi ia akan mati?"

"Kalau begitu tunggu saja sampai ia mati," kata Vincent lalu keluar dan membanting pintu kamar.

"Menunggunya mati sudah akan terlambat!" Teriak Nyonya Lee menghadap punggung Vincent, "Vincent diam di sana!"

Vincent berhenti lalu menoleh menatap ibunya, "Bu, kalau aku bilang tidak pergi ya tidak."

"Tidak pergi ya, kalau begitu jangan pikir kau bisa menikah dengan Josephine!" Kata Nyonya Lee, lalu berjalan menyalipnya, dan keluar dari kamar lebih dulu daripada Vincent.

Wajah Vincent berubah tegang, ia kehabisan kata-kata, ia pun berkata, "Bu... Bisa tidak kau bicara yang masuk akal sedikit!"

Namun, Nyonya Lee malah mengeraskan hatinya untuk menyuruhnya pergi, sehingga tidak lagi mempedulikan ucapan Vincent.

******

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu