Istri ke-7 - Bab 133 Konfik (1)

Jijik? Josephine Bai merasa jijik kepadanya?

Dia datang kemari, menjadikannya sebagai alat penawar obat sudah termasuk menghargainya.

Setelah tadi berkeliling satu putaran di sisi sungai, akhirnya dia menghentikan mobil disini, sebenarnya dia bisa pergi mencari wanita lain. Hanya dengan satu telepon, wanita yang seperti apa pun dapat dia temukan. Tapi dia malah datang kemari, bahkan dirinya juga tidak tahu kenapa dia memilihnya.

Apakah demi balas dendam? Tapi jelas-jelas banyak cara untuk balas dendam, bahkan dia dapat melakukan seperti apa yang dia lakukan terhadap Shella Bai. Mencarikannya seorang pria yang kuat yang membuatnya tidak tahan, tapi Claudius tidak melakukan hal itu.

Jika memang Claudius sangat membencinya, kenapa dirinya membiarkan Josephine Bai mengotori tubuhnya?

Semakin Claudius Chen tidak mengerti dengan dirinya, dia semakin gelisah dan tidak dapat mengontrol dirinya, dia bahkan tidak menghiraukan Josephine Bai yang kembali memberontak, dia memaksa Josephine di bawah tubuhnya.

Waktu berlalu cukup lama, kamar kembali menjadi hening.

Claudius Chen akhirnya tertidur karena kelelahan, Josephine Bai yang dengan paksa dipeluk dalam pelukannya tidak merasa ngantuk, mendengar nafasnya yang perlahan stabil, Josephine Bai memejamkan mata, menghirup nafas dalam dan memaksa dirinya untuk tenang, lalu dengan hati-hati menyingkirkan tangan Claudius Chen dari tubuhnya, dengan hati-hati turun dari tempat tidur

Dia berjalan menuju arah ke ruang tamu, mengambil HP dan baju tidurnya. Dia memakai bajunya, dan merapikan rambutnya di depan kaca ruang depan.

Wajah di cermin terlihat merah, rambutnya tidak beraturan, seluruh tubuhnya menunjukkan dirinya baru bercinta dengan seseorang. Tubuhnya pegal dan kelelahan, seperti baru mengalami peperangan besar dalam hidupnya.

Seharusnya dia merasa beruntung Claudius Chen tidak melakukan hal yang terlalu keterlaluan, dia juga tidak melukainya, kalau tidak setelah satu atau dua jam berikutnya, dia pasti akan tersiksa sampai tidak dapat berjalan.

Dia menggengam wajahnya merasa malu. Saat ini, bahkan dirinya merendahkan dirinya sendiri.

Beberapa saat kemudian, dia menurunkan kedua tangan dari wajahnya, membuka pintu dan berlari ke rumahnya.

Mendengarkan suara pintu depan yang tertutup, Claudius Chen yang berada di atas ranjang perlahan membuka mata, aura dingin terpancarkan dari matanya.

*****

Sesampainya dirumah, Josephine Bai bergolek-golek ditempat tidurnya tidak bisa tidur, saat menutup mata dia teringat berbagai macam posisi saat dirinya berada dibawah tubuh Claudius Chen.

Meskipun ini bukan pertama kali bagi dirinya dan Claudius Chen, dia bahkan telah melahirkan anaknya, tapi bagaimanapun status mereka sekarang berbeda, Claudius adalah suami Shella Bai, sedangkan Josephine Bai telah menjadi istri Vincent Lee.

Jika Vincent Lee mengetahui tadi dirinya dan Claudius Chen baru selesai berperang berkali-kali. Dia tidak tahu apa yang akan di pikirkan Vincent? Vincent pasti akan sangat marah dan ingin mencekiknya hingga mati?

Memikirkan Vincent Lee, dia baru mengingat telepon yang tidak diangkatnya tadi, oleh karena itu dia mengambil HP dari meja di dekat tempat tidur dan melihat, ada dua puluh lebih telepon tak terjawab, semuanya adalah panggilan telepon dari Vincent Lee.

Bagaimana? Banyak sekali panggilan tak terjawab, dia pasti sedang berpikiran yang tidak-tidak? Semulanya Vincent Lee sangat keberatan mengenai Josephine Bai masih menyimpan perasaan kepada Claudius Chen di dalam hatinya, kali ini Vincent pasti curiga.

Setelah Josephine Bai ragu beberapa saat, akhirnya dia memutuskan tidak meneleponnya, dan lebih baik menunggu hingga besok.

Semalaman tidak bisa tidur, Josephine Bai bangun dan duduk di atas ranjang, dia melihat jam seharusnya Vincent Lee sudah bangun dan bersiap untuk pergi kerja, oleh karena itu dia mengambil HP nya dan menghubungi Vincent Lee.

Berdering dua kalitelepon langsung diangkat. Terdengar suara Vincent Lee: ” Josephine, kenapa kamu bangun pagi sekali?

“Hari ini aku ada urusan dan ingin keluar sebentar…….” Josephine menelan ludah, berbicara dengan sedikit merasa bersalah: ”Semalam kamu meleponku berkali-kali, aku baru melihatnya, hmm……ada apa?”

Vincent Lee yang dibalik telepon terdiam, tertawa pelan: ”Tidak apa-apa, hanya sedikit gugup, ingin meneleponmu sebelum tidur.”

“Oh, maaf, aku ketiduran dan menyalakan mode senyap.” Josephine Bai semakin merasa Vincent Lee sedang mencurigai sesuatu, untung Vincent tidak bertanya langsung apakah dia melakukan sesuatu dengan Claudius Chen, kalau tidak dia juga tidak tahu harus menjawab apa.

Setelah Vincent Lee ragu sesaat, dia mengalihkan pembicaraan dan bertanya: ”Josephine, hari ini kamu keluar untuk mengurusi urusan apa? Apakah perlu aku temani?”

“Tidak perlu, aku hanya pergi ke panti asuhan untuk membagikan permen pernikahan, tidak ada urusan penting.” Josephine Bai masih tidak memberitahu Vincent Lee bahwa dirinya sedang mencari putrinya.

Kemarin Susi memberitahunya di rumah sakit ada bayi perempuan yang sangat mirip dengannya, hari ini akan pergi ke klinik untuk infus, Susi menyuruhnya pergi melihat-lihat.

Apakah dari wajah bayi yang baru berusia dua bulan dapat terlihat memiliki kemiripan dengannya ? Dia sedikit curiga, tapi tetap berharap.

Setelah menutup telepon, Josephine Bai berjalan menuju lemarinya untuk mengganti baju, saat melepaskan baju tidurnya dia baru menyadari tubuhnya penuh dengan bekas ciuman yang di tinggalkan Claudius Chen.

Dia melihat pantulan dirinya didalam cermin dengan kaget, dia berpikir pria ini sangat brutal, tidak disangka pria ini membuat tubuhnya menjadi seperti ini. Dengan tubuhnya yang seperti ini, tiga hari lagi, bagaimana dia dapat mengenakan baju pengantin? Bagaimana jika dimalam pengantin Vincent Lee melihat semua bekas ciuman yang ada di tubuhnya ini?

Ya Tuhan, dia sungguh tidak berani memikirkannya.

Demi menutupi bekas ciuman yang memalukan ini, dengan terpaksa dia mengenakan baju lengan panjang.

Saat Josephine Bai berjalan keluar dari kamar, Rose sedang membuat sarapan, langsung menyuruh: ”Josephine, pergi buang sampah dulu, bau sekali.”

Jospehine Bai mengiyakan, lalu mengambil tong sampah keluar rumah.

Setelah membuang sampah di tempat sampah besar di dekat tangga darurat, saat Josephine Bai berjalan pulang, kebetulan pintu rumah sebelah terbuka, dia sudah tidak sempat bersembunyi, tak lama bayangan tubuh Claudius Chen muncul di hadapannya.

Dengan kejadian yang terjadi semalam, biarpun tidak sempat bersembunyi dia juga tetap harus bersembunyi, dia berbalik mulai menekan kata sandi pintu. Dikarenakan terlalu terburu-buru, dia berurutan menekan kata sandi yang salah sebanyak dua kali.

Saat dia merasa gelisah hingga sudut dahinya berkeringat, Claudius Chen yang sedang melihatnya akhirnya melangkah mendekatinya dan menariknya, dia menjulurkan tangan dan menggenggam pergelangan tangan Josephine lalu menariknya, dengan kuat membalikkan tubuhnya. Claudius melihatnya sambil tertawa dingin: ”Ada apa? Semalam masih berperang berkali-kali denganku, hari ini langsung membalikkan wajah dan tidak mengenaliku?

Saat berbicara, dia mendekatkan tubuhnya, dan menahannya di pintu.

“Claudius Chen, tolong kamu jangan keterlaluan!” Josephine Bai memperingatinya dengan nada suara rendah, apa yang sedang dia lakukan? Ini adalah tempat umum, bagaimana jika ibunya mendengar atau melihatnya?

Claudius Chen sama sekali tidak peduli dengan ancamannya, lalu dia berbicara sambil tertawa: ”Biasanya kamu selalu menggodaku, bukankah sekarang aku hanya mengabulkan keinginanmu, kenapa? Sudah memiliki suami tidak menginginkan pria simpanan lagi?”

Tidak disangka dia mengatakan dirinya sebagai pria simpanan, Josephine Bai tidak dapat berkata apa-apa.

Josephine mendorongnya dengan sekuat tenaga ke samping tubuhnya, tapi lengan Claudius malah tidak bergerak sama sekali dan bertumpu di dinding, Josephine Bai marah: ”Apa yang sebenarnya kamu inginkan?”

“Tidak ingin apa-apa? Hanya ingin memberikanmu ciuman selamat pagi.” saat Claudius Chen berbicara, telapak tangannya sudah menggenggam dagunya kasar, lalu dengan kuat mengangkat dagunya, dia menundukkan kepala mencium bibir Josephine.

Semakin Josephine ingin menjauhinya, Claudius semakin ingin menyiksanya, bekas ciuman yang dia tinggalkan di tubuh Josephine semalam memang sengaja dia tinggalkan.

Josphine Bai membalikan kepalanya memberontak, Claudius Chen malah menggunakan sebelah tangannya menggenggam belakang kepala Josephine Bai, dan membuatnya tidak dapat bergerak.

Takut dilihat oleh ibunya yang berada di dalam rumah, Josephine Bai tidak berani berteriak, juga tidak berani melakukan gerakan yang terlalu besar, karena sekarang dia sedang di tahan Claudius Chen dipintu, jika dia bergerak sedikit saja dapat membuat orang di dalam rumah mendengarnya.

Sampai dari dalam rumah terdengar teriakan Rose, teriakan itu terdengar sangat khawatir:” Justin.....Justin ada apa denganmu?”

Josephine Bai terkejut, berpikir pasti telah terjadi sesuatu kepada Justin.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu