Istri ke-7 - Bab 168 Mabuk (2)

Josephine Bai juga melihat mereka semua, saat dia melihat Asisten Yan berjalan menghampirinya, Josephine langsung berdiri dan menyapanya.

Asisten Yan berhenti di hadapannya, menunjuk dua wanita yang berada di belakangnya dan tersenyum kepadanya: "Mereka berdua adalah penata rias dari 'Persona', malam ini mereka akan membantu Nona Muda berdandan, jam tujuh Nona Muda akan pergi ke lokasi pesta bersama dengan Tuan Muda Chen."

Terdengar bisikan para wanita dibelakang: "Penata rias Persona, wow!"

"Katanya sangat mahal."

"Hmm, penata rias yang hanya sanggup di panggil oleh wanita kalanagan atas."

Josephine Bai tidak pernah mendengar Persona, juga tidak merasa apa yang perlu ditakjubkan, dia hanya melihat mereka berdua dengan kaget: "Tapi aku tidak berencana untuk mengahdiri pesta perayaan ulang tahun perusahaan."

Asisten Yan berkata sambil tersenyum: "Lelucon apa yang sedang Nona Muda katakan, Tuan Muda Chen akan menghadirinya, anda memiliki alasan apa untuk tidak menghadirinya."

"Dia adalah dia, aku adalah aku, aku tidak tertarik dengan pesta perayaan ulang tahun perusahaaan. " Josephine dengan marah berpikir, Claudius pergi untuk melihat pertunjukan cinta pertamanya, untuk apa dirinya pergi, apakah untuk melihat mereka saling bertatapan dan memancarkan cinta? Dia ingin dizalimi

"Nona Muda, alasan Nenek Tua Chen menyuruh Tuan Muda Chen menghadiri pesta perayaan ulang tahun perusahaan karena Tuan Muda Chen sudah berkeluarga, dan dia sudah pernah muncul di publik, tidak ada lagi alasan bagi direktur Shen untuk mewakilinya menghadiri pesta perayaan ulang tahun perusahaan. Dalam acara sebesar pesta perayaan ulang tahun perusahaan, anda sebagai istri direktur utama, tentu saja harus hadir bersama Tuan Muda Chen.

Josephine Bai melihatnya, sedikit kaget: "Apa yang kamu katakan? Nenek Tua Chen yang menyuruh Claudius Chen menghadiri pesta perayaan ulang tahun perusahaan?"

"Kalau tidak? Siapa lagi yang dapat memerintahkannya."

Josephine Bai melihat wajah yang sedang Asisten Yan tersenyum, diam-diam dirinya merasa lega. Asisten Yan selalu melindungi Claudius Chen, tentu saja dia akan memilih perkataan yang enak didengar.

Tapi dia tidak mengatakan apa-apa, bisa dikatakan dia setuju dan menerimanya.

Setelah Asisten Yan memerintahkan dua penata rias untuk mendandani Josephine, dia berbalik dan meninggalkan kantor.

Saat Asisten Yan pergi, para kolega wanita mengerubungi para penata rias untuk meminta tolong, di suasana di dalam kantor kembali riuh.

Josephine Bai mengambil sebuah kotak, lalu dia membukanya dan melihat, didalamnya ada sebuah gaun panjang yang berwarna kuning, warna dan modelnya sangat serasi, sangat sesuai dengan keinginannya, Asisten Yan benar-benar wanita yang hebat, dia dapat melakukan segala hal sesuai keinginnanya, dia berpikir.

Setelah dia menganti gaun itu, langsung membuat para koleganya heboh, Ketrin menyentuh gaunnya sambil berkata dengan sedih: "Kenapa semalam kita berbelanja semalaman tapi tidak melihat gaun sebagus ini?"

"Ini adalah rancangan designer, tentu saja tidak dijual di mall, benarkan, Nona Huang." Kolega wanita bertanya kepada salah satu penata rias."

Penata rias mengangguk sambil tersenyum, lalu berkata: "Benar, dan juga selera Tuan Muda Chen bagus, saat melihat katalog dia langsung menyukai gaun ini."

"Tuan Muda Chen memang memiliki penglihatan yang bagus!" Ketrin berkata dengan iri: "Akan sangat baik jika Tuan Muda Chen juga membantu kita memilihkan gaun."

"Jika dia membantumu memilih belum tentu bisa ada hasilnya, bagaimanapun Tuan Muda Chen tidak mengenalmu."

"Benar, kamu yang cantik."

"Menyebalkan, kalian bahkan tidak mengizinkanku berkhayal."

Josephine Bai tidak menyangka gaun ini dipilihkan oleh Claudius Chen, dia mulai merasa sedikit terharu.

Jam 6.30 semua rekan kerjanya yang tidak sabaran itu sudah pergi ke lokasi pesta, Josephine Bai tinggal sendirian di kantor sambil bekerja sambil menunggu instruksi dari Claudius Chen.

Saat hampir jam tujuh, Claudius Chen akhirnya turun dari lantai paling atas, dikarenakan semua rekan kerjanya sudah tidak ada, suasana di dalam kantor sangat hening. Dari dinding kaca yang tembus pandang, dari jauh Claudius Chen melihat Josephine yang mengenakan gaun sedang duduk di depan komputer dan sedang serius bekerja.

Awalnya Claudius mengira Josephine menginginkan pekerjaan ini karena ingin melepaskan diri dari kurungannya, tak disangka dia cukup serius, hasil karyanya juga semakin bagus.

Melihatnya sangat serius Claudius Chen malah sedikit tidak tega mengganggunya.

Tanpa sadar dia melangkah dengan langkah kaki ringan dan mendekatinya dengan perlahan, lalu menjulurkan lehernya dan melihat hasil karyanya.

Tapi, setelah melihatnya sekilas Claudius tidak sanggup melihatnya lagi, wajahnya juga langsung berubah menjadi tidak senang.

Josephine memang sedang mengambar dengan serius, tapi tidak berhubungan dengan pekerjaan, tapi berhubungan dengannya. Di atas kertas gambar, jantung Claudius tertancap dengan puluhan ribu anak panah, ekspresi wajahnya sangat menderita, dan di hadapannya, Josephine yang sedang memegang busur dan anak panah dengan berani dan hebat."

Mungkin dikarenakan merasa puas dengan karyanya, Josephine bahkan tertawa sambil menutupi mulutnya.

"Apakah kamu sangat menantikan aku mati karena tusukan puluhan ribu anak panah yang menembus jantungku? suara Claudius Chen terdengar berat dan kesal, Josephine Bai di buat kaget olehnya, Setelah berdiri dari kursi Josephine berbalik dan melihatnya dengan kaget: "Kapan kamu datang?"

Dasar, setiap kali selalu tidak mengeluarkan suara dan membuatku ketakutan setengah mati.

Claudius Chen melirik sketsa yang ada di belakang tubuh Josephine, Josephine Bai segera membalikkan sketsanya, dan menahannya dengan sebelah tangannya

"Aku sudah datang dari tadi, kamu yang terlalu fokus menggambar." Claudius Chen menjulurkan tangan, mengenggam tangan Josephine yang sedang berada diatas sketsa gambar itu.

Josephine menahannya sekuat tenaga, bersikeras tidak membiarkan Claudius menyingkirkan tangannya.

Josephine khawatir jika Claudius melihat gambarnya, dia pasti akan sangat marah, dia tidak tahu Claudius sudah melihatnya dari tadi.

Dia tidak dapat menandingi tenaga Claudius Chen, tidak perlu waktu lama sudah dilepaskan olehnya, dalam sekejab sketsa itu sudah berada di tangannya.

Josephine Bai menutupi wajahnya, berharap ingin segera mencari lubang untuk masuk kedalamnya, tadi setelah selesai berdandan dia berencana ingin berlatih menggambar karya perusahaan, tapi saat mengambil pensil malah menghasilkan gambar ini, sekarang dia menyesal pun sudah terlambat.

Tidak bisa tidak mengakui, teknik menggambarnya cukup bagus, meskipun ekspresi wajah Claudius di dalam lukisan terlihat lucu tapi sangat hidup, sangat imut. Josephine yang berada di dalam gambar sangat imut hingga membuat orang ingin tertawa, dengan gaya seperti kepala wanita iblis.

Claudius menggerakkan bibirnya, meliruknya dan berkata:"Ini adalah situasi yang kamu inginkan? "

"Apakah kamu ingin mendengarkan perkataan jujur?" Josephine masih menutupi wajahnya.

"hmm"

"Benar, ini adalah situasi yang inginkan." Dia menurunkan kedua tangannya, melihat Claudius dan berkata: "Sebenarnya aku belum selesai menggambarnya, seharusnya ada Nona Zhu di dalam pelukanmu."

Claudius Chen melihat sketsa itu, wajahnya berubah menjadi semakin tidak senang.

Tapi dia tidak mengatakan apa-apa lalu meletakkan sketsa itu dan berkata:"Ayo pergi." setelah mengatakannya, dia berbalik dan berjalan menuju lift.

Josephine Bai kaget dan melihat punggungnya yang berjalan pergi, tak disangka dia tidak marah dan tidak merobek sketsanya dan melemparnya ke tubuhnya?

Josephine tidak memiliki waktu untuk memikirkannya, dia berjalan dengan cepat untuk mengejar langkah kakinya.

Para tamu sudah berkumpul lokasi pesta perayaan ulang tahun perusahaan, saat Claudius Chen dan Josephine Bai tiba, sebagian besar tamu undangan dan para karyawan sudah tiba.

Josephine Bai melihat Claudius Chen, dan meletakkan tangannya di lengan Claudius Chen, lalu berjalan masuk dengan perlahan.

"Lihat, Josephine dan Tuan Muda Chen sangat serasi, terlihat sangat harmonis dan cantik." kata Ketrin yang berada di kerumunan menunjuk dua orang yang berjalan masuk melewati kerumunan.

"Baju Josephine Bai berada di bawah cahaya lampu, terlihat lebih indah."

"Benar, terlihat lebih indah daripada saat berada di kantor."

Tak disangka Tuan Muda Chen membawa Nona Muda untuk menghadiri pesta perayaan ulang tahun perushaan yang pertama sekali dia hadiri." seseorang mengatakan.

Juju Zhu berdiri di belakang kerumunan, mendengarkan perkataan orang-orang yang memuji Claudius Chen dan Josephine Bai. Dia tidak dapat menahan diri dan ikut melihat gaun di tubuh Josephine Bai, gaun itu memang cantik, bersih dan anggun, terutama saat dia berdiri dengan Claudius Chen yang tampan, sangat serasi bagaikan pangeran dan putri.

Meskipun tidak ingin mengakui, tapi saat ini Josephine Bai memang terlihat sangat cantik!

Juju mengendus dengan tidak senang, menarik kembali tatapan maatanya dari kedua orang itu.

Josephine Bai tidak memyangka kehadiran Claudius Chen akan menarik perhatian yang sangat besar, semua orang yang berada di lokasi pesta memperhatikan mereka berdua.

Dia diam-diam menatap Claudius Chen, dia tidak menyangka Claudius akan menggandeng tangannya dengan terbuka seperti ini, apakah Claudius tidak takut semua orang melihatnya? Tidak takut kekasihnya merasa sedih?

Bukankah ada sebuah perkataan yang populer di internet, pria yang berani menggandeng tangan pasangan wanitanya yang tidak terlalu menonjol di hadapan orang banyak, terutama di hadapan mantan pacarnya, maka pria itu pasti mencintaimu.

Apakah dia.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu