Istri ke-7 - Bab 152. Tidak sengaja (2)

Marco mengangkat tangannya dan memegang wajahnya sendiri, tertawa ringan: "Kenapa? Merasa aku terlihat familiar?"

"Tidak, bukan." Josephine mengalihkan pandangannya dari wajah Marco, menundukkan kepalanya.

Setelah setengah jam, mobil Marco sudah sampai ke bawah apartemen Susi dan menurunkan Josephine.

Setelah mendengar cerita Josephine, Susi memukul meja dan berkata dengan emosi: "Nenek tua Chen sebagai kepala keluarga Chen, bisa-bisanya berkata seperti itu."

Josephine berbaring di atas sofa, kelopak matanya terasa berat dan lelah: "Susi, boleh biarkan aku tidur sebentar?"

"Hhh, kamu membangunkanku tengah malam begini, membuatku tidak bisa tidur lagi, kamu masih berani berkata mau tidur." Susi mengoceh: "Menurutku kamu kali ini tidak boleh mengalah lagi, apapun yang terjadi kamu tidak boleh kembali ke rumah itu lagi, apa-apaan mereka. Tapi meskipun berkata seperti ini, apakah kamu punya hak untuk berkata tidak? Apakah kamu bisa melawan Claudius? Aku perkirakan besok pagi Claudius pasti akan datang membawamu kembali. Hei, besok kamu tidak boleh ikut dia pulang, tahu tidak? Jadi perempuan harus ada harga diri, tahu tidak?"

Susi selesai mengoceh, menunduk melihat Josephine sudah tertidur lelap, gelas kertas di tangannya jatuh ke lantai.

Menatapi Josephine sekian lama, Susi pun menghela nafas: "Sebenarnya aku juga tidak lebih baik dari kamu."

Kemudian, Susi membungkuk mengambil gelas kertas di lantai dan meletakkannya di atas meja, dan menutupi Josephine dengan selimut.

Claudius baru bangun keesokan harinya jam 10, begitu membuka mata dia melihat sekumpulan orang berdiri di samping kasurnya.

Dia melihat mereka semua, nada suaranya tidak senang: "Kalian sedang apa?"

Pagi-pagi begini dikelilingi orang dan dilihati, perasaan seperti ini benar-benar tidak nyaman.

"Claudius, kamu akhirnya sudah bangun." Nenek tua Chen berjalan mendekatinya, karena terlalu senang dia mengeluarkan sedikit air mata: "Kalau kamu tadi belum bangun, kita sudah mau membawamu ke ruang gawat darurat."

Claudius tertawa ringan: "Bukannya hanya penyakitku kambuh, tidak ada yang luar biasa."

"Abang sepupu, sekarang sudah jam 10, biasanya kamu pagi-pagi sudah bangun." Sally yang berdiri di samping kasur tersenyum dan berkata: "Kamu sudah membuat kita semua khawatir."

"Sudah jam 10." Claudius melihat jam dinding, memang sudah jam 10.

Claudius tidak begitu ingat kejadian kemarin malam, tapi dia bisa merasa dia pasti lagi-lagi melukai Josephine, karena dia ingat dia melempar Josephine dari atas kasur ke lantai. Tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang? Claudius secara refleks melihat sekeliling, semua orang di rumah ada disini, tapi tidak ada Josephine.

Claudius bangun dan duduk di kasur, melihat mereka semua dan bertanya: "Dimana Shella? Dia terluka karena aku, kan? Apakah masih belum bangun?"

"Kakak ipar tidak apa-apa, abang sepupu tidak usah khawatir." Chelsea menenangkan Claudius.

"Claudius, kamu mau bangun makan sedikit sarapan? Atau masih ingin tidur sebentar?" Nenek tua Chen bertanya dengan khawatir.

"Kalian turun duluan, aku bangun mempersiapkan diri." kata Claudius.

Nenek tua Chen mengangguk, menyuruh mereka semua keluar kamar.

Setelah kamar kembali hening, Claudius turun dari kasur dan berjalan ke kamar seberang tanpa mengganti pakaian.

Di dalam kamar seberang sangat hening, tidak ada sosok Josephine, berdiri di depan kasur besar yang kosong, dia tiba-tiba punya prasangka buruk, dia pun langsung berbalik badan dan turun ke lantai bawah dengan langkah cepat.

Di bawah, nenek tua Chen melihat Claudius masih memakai baju tidur dan berjalan turun, terlebih lagi dia seperti sangat terburu-buru, nenek tua Chen pun bertanya: "Claudius, kamu kenapa? Ada masalah apa sampai panik begitu?"

Joshua dan Chelsea sudah keluar rumah, di lantai dasar hanya ada nenek tua Chen dan Sally.

Claudius melihat mereka dan bertanya: "Nenek, Shella tidak ada di kamarnya, dia dimana?"

Ekspresinya serius, meminta jawaban.

Nenek tua Chen dan Sally tahu sifat Claudius, sudah pasti tidak bisa menyembunyikan apa-apa dari Claudius, Sally tidak berani bersuara, nenek tua Chen bukannya takut kepada Claudius, dia hanya tidak ingin Claudius terkejut dalam kondisi tubuhnya yang belum sembuh total seperti ini.

Karena Claudius sudah bertanya, nenek tua Chen pun terpaksa berkata dengan emosi: "Claudius, kamu belum tahu, kan? Perempuan itu demi melindungi posisinya di rumah ini, dia berbohong kalau dia hamil, kalau bukan karena kemarin malam Dokter Huang memberitahuku, kita sampai hari ini masih dipermainkan olehnya."

Wajah Claudius berubah, tidak disangka begini cepat sudah ketahuan.

Nenek tua Chen melihat ekspresi Claudius berubah, menyangka bahwa Claudius benar tidak tahu, dia pun semakin emosi: "Perempuan dari keluarga kecil seperti itu selalu banyak akal licik, setiap hari hanya memikirkan bagaimana cara melindungi posisinya sebagai nyonya muda keluarga Chen. Sebelumnya bersikeras mau melahirkan anak penyakitan itu, kali ini tidak berhasil hamil malah berbohong berkata kalau dia hamil, dia pikir ada anak keluarga Chen sudah bisa terus menjadi nyonya muda keluarga Chen? Mimpi!"

Nenek tua chen semakin marah semakin emosi, dia pun berpaling ke arah Claudius: "Kamu anak bodoh ini, setiap hari tidur di kasur yang sama, apakah kamu tidak tahu apakah dia hamil atau tidak?"

"Aku tahu."

"Tahu kepalamu!" Nenek tua Chen sangat murka sampai berkata kasar: "Sebelumnya dia berhasil menyembunyikan kehamilannya darimu selama 4 bulan, kali ini kalau bukan karena ketahuan olehku, dia mungkin bisa membohongimu selama 9 bulan, kemudian diam-diam memungut anak liar dari luar dan berkata kalau dia adalah anak keluarga Chen."

"Nenek, nenek terlalu banyak nonton serial TV." Claudius berusaha menahan tawa.

Tapi perkataan nenek tua Chen tepat sasaran, di bagian kehamilan, Claudius memang adalah seorang idiot yang lambat dan bodoh, bisa-bisanya dibohongi oleh Josephine selama 4 bulan.

"Benar, nenek, emangnya nenek pikir ini serial TV, masih bisa sembarangan mencari anak liar dijadikan anak keluarga Chen?" Sally tersenyum berseri dan menarik nenek kembali duduk di sofa: "Kakak ipar bukan orang seperti itu, terlebih lagi sebelumnya dia membohongi abang sepupu juga karena terpaksa, terlebih lagi nenek yang menyuruhnya berbuat seperti itu."

"Justru itu dia sekarang berpikir sebelumnya berhasil membohongi dia, kali ini juga sama?" Nenek tua Chen melihat tidak ada sedikitpun kemarahan di wajah Claudius, dia pun mengamati Claudius dengan ekspresi bingung: "Claudius, kamu kenapa tidak marah sama sekali?"

"Karena kali ini aku yang menyuruhnya berbuat seperti itu." Claudius berjalan ke samping nenek tua Chen dan duduk di sisinya, menuangkan segelas teh untuk nenek tua Chen: "Nenek jangan emosi, hal ini tidak serumit yang nenek pikirkan."

"Apa katamu? Kamu yang menyuruhnya berbuat seperti itu?" Nenek tua Chen menatapi Claudius.

"Iya, hari itu alat tes kehamilan terjadi kesalahan, ketika kita pergi memeriksa ke rumah sakit baru tahu tidak hamil, takut nenek sedih jadi tidak berani memberitahu nenek." Claudius mengangkat tangannya dan menepuk bahu nenek: "Tapi, kita berdua akhir-akhir ini sedang berusaha untuk hamil, jadi nenek cepat lepaskan dia, jangan menunda waktu."

Nenek tua Chen melirik Claudius, setelah berpikir dia pun berkata: "Kamu jangan membohongiku!"

"Kenapa? Tidak percaya kepadaku?"

"Kamu sekarang hanya tahu melindungi dia, apapun yang terjadi selalu melindungi dia, sebelumnya kalau bukan kamu yang menyokongnya, dia mana mungkin berani bersikeras mau melahirkan anak itu?" Nenek tua Chen mengibas tangan Claudius yang ada di bahunya: "Aku peringatkan kamu, kali ini jangan berpikir untuk campur tangan!"

"Kalau begitu nenek berencana mau mengurungnya sampai kapan?" Nenek tua Chen suka menghukum dengan aturan rumah, jadi Claudius dengan sendirinya berpikir kalau Josephine dikurung nenek di dalam kuil.

Sally melihat mereka berdua, berkata dengan hati-hati: "Abang sepupu, kakak ipar kemarin malam diusir keluar oleh nenek, kamu cepat pergi mencarinya."

Mendengar perkataan Sally, wajah Claudius akhirnya berubah tajam, hampir menggila: "Apa katamu? Kalian mengusirnya keluar?"

"Abang sepupu, kamu jangan emosi, nenek juga karena emosi sesaat baru bisa mengusir kakak ipar."

"Tengah malam seperti itu kalian mengusirnya keluar? Dia tidak membawa uang kalian mengusirnya kemana?" Claudius dengan emosi berdiri dari sofa dan bermaksud naik ke atas.

"Kamu mau kemana?" Nenek tua Chen juga ikut berdiri dari sofa.

"Naik ke atas mengganti pakaian."

"Kamu mau keluar? Tidak boleh!" Nenek tua Chen dengan panik ikut ke atas: "Claudius, tubuhmu belum sembuh total, kamu juga belum sarapan."

"Nenek, kalau nenek benar mengkhawatirkan aku, jangan terus menyusahkan dia!" Claudius berbalik badan untuk mengatakan kalimat ini, kemudian kembali berjalan ke atas.

"Abang sepupu, kamu jangan panik dulu, tidak akan terjadi apa-apa kepada kakak ipar, kemarin malam dia dijemput pergi oleh seorang lelaki yang mengendarai mobil Bentley." Sally tiba-tiba berkata kepada Claudius yang sudah naik setengah.

Seperti yang diduga, Claudius langsung berbalik melihat Sally: "Apa katamu? Dibawa pergi oleh lelaki yang mengendarai mobil Bentley?"

Di lingkaran orang yang dikenal Josephine, selain Vincent Lee sudah tidak ada orang lain yang mengendarai mobil Bentley!

"Iya." Sally mengangguk: "Kemarin malam setelah nenek mengusir kakak ipar, aku khawatir keamanan kakak ipar, jadi aku menyuruh Joshua mengendarai mobil mengantar kakak ipar ke apartemen. Setelah itu Joshua memberitahuku ketika dia sudah mengejar sampai jalan besar, dia melihat kakak ipar masuk ke sebuah mobil Bentley, aku pikir mungkin kakak ipar bertemu orang yang dia kenal."

Sally terhenti, kemudian berkata menghibur: "Jadi, abang sepupu tidak usah khawatir, tidak akan terjadi apa-apa kepada kakak ipar."

"Kamu bisa-bisanya berbuat seperti itu di belakangku?" Nenek tua Chen marah dan berpaling ke arah Sally.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu