Istri ke-7 - Bab 227 Dimanakah Juju Yang Sebenarnya? (3)

Claudius tersenyum masam, “Tapi aku juga tidak boleh membiarkan Josephine mati ganas.”

“Bukankah Josephine sudah mati?” Nenek Chen sepertinya baru saja menyadari masalah ini, dia melongo, lalu bertanya, “Oh iya, perkataan Juju hari ini sebenarnya mengatakan bahwa Josephine sebenarnya masih hidup kan? Dia belum mati?”

Claudius tidak menjawabnya, Nenek Chen terkejut, “Astaga! Bagaimana mungkin? Ini terlalu tidak logis!”

Claudius tersenyum masam, dia juga merasa tidak masuk akal, sama seperti sedang bermimpi saja.

“Jadi, dengan susah payah dia melewati bencana itu, aku tidak mungkin membiarkannya mati ganas, mati tertabrak mobil.......” mengulang sumpahnya dihadapan Juju, dia merasa hatinya sakit sekali, dia melakukan sumpah seperti itu!

“Dia benar-benar tidak mati? Kemana saja dia 2 tahun ini? Apa yang dilakukannya?” Nenek Chen sepertinya tidak tertarik dengan semua ini, belum menunggu Claudius menjawabnya dia lanjut bertanya, “Kalau begitu kamu benar-benar percaya bahwa dia adalah pasangan sejatimu?”

Claudius menganggukkan kepalanya, Nenek Chen lanjut bertanya, “Maksudmu, semua yang dikatakan Juju itu benar?”

“Iya.” Claudius berkata, “Tapi ada satu yang bohong, Josephine tidak sejahat yang dikatakannya, aku sangatlah percaya akan ini.”

“Duh, apa-apa semua ini, benar-benar seperti sebuah sinetron saja.” Nenek Chen kaget dan mengelengkan kepalanya, lalu menatapi Claudius dan berkata, “Bukankah kamu tidak pernah percaya akan peramalan, mengapa kamu masih begitu peduli dengan sumpahmu tadi?”

Claudius ternyata memenuhi janjinya dan melepaskan Juju, wanita jahat ini, Nenek Chen tidak ikhlas melepaskannya begitu saja!

Claudius juga tidak mengerti mengapa dirinya mau melepaskannya, dulu dia memang sama sekali tidak mempedulikan hal-hal beginian, mungkin karena berhubungan dengan Josephine!

Juju memang sangatlah pintar memanfaatkan psikologinya, dia tahu harus menggunakan Josephine untuk memaksanya bersumpah.

“Tenanglah nenek, meskipun aku melepaskannya, dia juga belum tentu bisa hidup.” Kata Claudius.

Nenek Chen menganggukkan kepalanya, memang benar kalau ini, Juju sudah bersekongkol dengan Sally selama ini, bagaimana mungkin Sally melepaskannya begitu saja?

---------

Pagi hari Josephine sudah mendengar kabar bahwa ruang sembahyang keluarga Chen kebakaran, disamping dari kekagetannya, yang pertama dipikirkannya adalah Nyonya Jing yang berada didalam ruang sembahyang itu.

Ruang sembahyang terbakar, bagaimana dengan Nyonya Jing? Bagaimana keadaannya sekarang? Jika Nyonya Jing bermasalah, maka Nenek Chen pasti akan panik sekali, Claudius juga pasti akan.......

Waktu seharian penuh Josephine terus saja tidak fokus karena hal itu, bahkan saat sedang menyicipi masakan direstoran baru bersama Marco saja tidak bisa menenangkan pikirannya.

“Bagaimana rasanya makanan di restoran baru ini? Apakah enak?” tanya Marco sambil menatapinya.

Josephine menganggukkan kepalanya, menghirup nafas dan tersenyum sambil berkata, “Masih ok.”

“Benarkah, kalau begitu makan banyakan saja.” Marco memotong sepotong pepper black beef steak kepada Josephine.

“Tidak perlu, aku sudah sangatlah kenyang.”

“Banyakan makan agar bisa tambah gemuk.” Marco menuangkan segelas milktea untuknya, “Coba lagi minuman favorit di toko, kamu pasti akan menyukainya.”

Josephine mengangkat gelas dan mencobanya, menganggukkan kepalanya, “Hampir sama dengan toko lama, rasa yang aku suka.” Seusai berkata, Josephine tersenyum dan berkata, “Toko baru juga pasti akan ramai.”

“Iya, semoga seperti itu.”

Mereka berdua mencoba menu di toko baru hingga jam setengah 10, lalu pulang kerumah.

Josephine menyetir mobil dan melaju di jalanan, ketika sudah dekat dengan jalanan rumah, dia berkata tanpa sengaja, “Hmm, bukankah itu adalah mobil Claudius? Mengapa dia bisa berada disini?”

Mendengar perkataanya, Marco langsung menatap kearah sana, dan benar-benar melihat mobil Claudius sedang berhenti dibagian kanan halaman rumahnya.

Mengapa Claudius datang kemari? Saat ini bukankah dia harus mengatur masalah ruang sembahyang keluarganya terbakar? Disaat dia curiga, Josephine sudah menghentikan mobil disisi kiri halaman rumah.

Melihat Marco yang berada disampingnya, Josephine berkata, “Aku juga tidak tahu mengapa dia datang kemari.........”

“Turun dulu saja.” Marco membuka pintu mobil terlebih dahulu.

“Tunggu aku.” Josephine mengikutinya membuka pintu mobil, setelah turun dan langsung berkeliling ke sisi Marco, dan akan membantu Marco turun, Claudius sudah turun dari mobilnya dan berjalan cepat kearahnya.

Langkah Claudius sangatlah cepat, tidak banyak ekspresi diwajahnya, sekujur tubuhnya menyebarkan aura marah. Josephine menatapinya, tanpa menunggu respon dari Josephine, dia langsung menarik tangannya dan berkata, “Ikut aku.”

Suara nya tidak besar namun oenuh dengan perintah.

“Claudius, apa yang ingin kamu lakukan?” tangan Josephine yang memegang Marco terlepas ketika ditarik oleh Claudius, namun Marco malah berbalik menarik tangan Josephine.

Seketika, Josephine menjadi barang buruan yang diperebutkan oleh mereka, Josephine menatapi Marco dan Claudius, seketika dia juga tidak tahu harus melakukan apa, disaat bingung dia hanya bisa berusaha untuk mengelak dari cengkraman Claudius.

“Lepaskan tangannya, Claudius!” Marco marah juga dan memarahinya.

“Orang yang harus melepaskan tangan adalah kamu!” Claudius mengeluarkan tenaga dan menarik Josephine ke pelukannya.

Josephine menjerit, lalu terdengar suara Marco terjatuh kelantai, dan Josephine telah sampai disisi Claudius.

Jatuhnya Marco ini lumayan parah, disaat dia tengah terjatuh dilantai, Josephine panik, “Marco, apakah kamu baik-baik saja.....!?”

Disaat dia berusaha mengelak dari Claudius dan ingin membantu Marco, Claudius menariknya kearah mobilnya.

“Claudius, lepaskan aku.....!” Josephine melihat Marco yang sedang merangkak dilantai dan tidak bisa berdiri dan merasa panik, “Kaki Marco terluka, dia tidak bisa berdiri sendiri, lepaskan aku Claudius.........!”

Namun bagaimanapun juga dia berteriak, Claudius tidak mempedulikannya, dan tidak melepaskannya, namun memasukkannya kedalam mobil dan membawanya pergi.

Cara ini lagi!

Josephine sudah marah besar, namun dia tidak bisa terlepas dari pengontrolan Claudius, dia hanya bisa melihat mobilnya berjalan.

Diperjalanan, mobil melaju ke pinggir kali, Josephine menatapi kali diluar sana dan bertanya dengan marah, “Claudius, apa yang salah denganmu?”

Setiap kali melihatnya membawa dirinya kesini, selalu ketika Claudius sedang marah, hanya saja dia tidak mengerti ada apa yang dia marah hari ini, jangan-jangan berhubungan dengan kebakaran ruang sembahyang keluarga Chen?

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu