Istri ke-7 - Bab 117 Seperti yang Diinginkan (1)

Saat ini pintu kamar terbuka, lalu terdengar suara: "Siapa yang bilang aku tidak menginginkan kalian berdua?"

Ibu dan anak yang berpelukan ini kaget, melepaskan diri masing-masing dan menoleh ke arah pintu.

Saat mereka melihat Claudius yang berdiri di depan pintu. Muka mereka pucat. Yang mereka pikirkan adalah sejak kapan Claudius berdiri di depan pintu, apakah Claudius mendengar apa yang mereka katakan tadi?

Satu lagi... Apakah mereka tadi mengatakan sesuatu yang tidak pantas? Seharusnya tidak? Untung saja!

Shella Bai langsung bengong melihat Claudius datang, dia menangis dan duduk di atas ranjang, ekspresinya sedih dan membuat orang kasihan.

Fransiska juga terbengong sesaat, tapi dia merespon lebih cepat dari Shella Bai.

Dia mengusap air mata di wajahnya, menyembunyikan rasa senangnya di dalam hati. Lalu sengaja menggunakan nada menyalahkan dan berkata: "Claudius bukannya sudah tidak menginginkan Shella dan anak lagi? Kenapa masih datang kesini?"

Claudius melihat dia sekilas, tidak berbicara tapi melangkah ke dalam. Dia berjalan ke ranjang kecil dan melihat bayi yang terlelap, lalu berjalan ke hadapan Shella Bai, menatapnya.

Selain menjadi sedikit gemuk, tidak ada yang lain darinya, masih saja rambut hitam yang panjang itu. Kulit yang putih, saat menangis terlihat sangat kasihan.

Setelah beberapa saat, baru berkata: "Masih ingat janji kita dulu?"

Shella Bai akhirnya tersadar, dia mengangkat tangannya mengusap air matanya.

Kesenangan dalam hatinya tidak kalah sedikit dari Fransiska Ya, Claudius sudah muncul, akhirnya dia muncul juga, bisa terlihat kalau dia masih mempedulikannya dan anaknya,

Demi tidak menunjukkan rasa senangnya, dia tidak berani berbicara.

Claudius berdiri di hadapannya dan berjarak tidak lebih dari satu meter, seumur hidupnya inilah pertama kalinya dia sedekat ini dengannya, hingga dia bisa mencium aroma khas dari tubuhnya.

Dia merasa dirinya sudah hampir mabuk kepayang, dia takut tidak dapat mengontrol perasaannya, dan menghancurkan dramanya.

Drama yang tidak ada dialognya adalah drama yang aman, oleh karena itu, selain berkata "ingat" satu kata ini, lalu menoleh dan tidak berani mengatakan apapun lagi.

"Aku ingat saat itu aku bilang. Setelah anak kita lahir, kalau aku masih menginginkanmu, aku akan menjemputmu dan anak kita pulang ke rumah. Sekarang anak kita sudah lahir, dan kebetulan aku sangat menyayangkanmu, jadi..." Claudius tersenyum: "Kita pulang ke rumah ya."

Shella Bai akhirnya tidak bisa mengontrol dirinya dan menangis bahagia, air matanya mengalir deras.

Semua air mata ini adalah air mata bahagia, Claudius bilang mau membawanya pulang? Dia menyetujui untuk membawanya pulang ke rumah. Ini berarti usahanya selama setengah tahun ini tidak sia-sia, rencana mereka tidak gagal.

Fransiska juga ikut menangis bahagia. Dia tersenyum dan berkata: "Claudius, perkataanmu ini, penderitaan Shella sebelumnya semua tidak sia-sia.

"Kamu sudah menderita." Claudius mengangkat tangannya dan memegang pundak Shella.

Sepertinya dia terlalu canggung dan juga terlalu senang, Shella Bai malah sedikit takut, badannya mundur sedikit secara refleks.

Ini malah membuat Claudius semakin sayang kepadanya, tangannya kembali ditaruh di pundaknya dan memeluknya pelan-pelan.

Merasakan pelukannya, sekujur tubuh Shella Bai menjadi lemah, setelah beberapa saat dia akhirnya mengangkat tangannya dan melingkari pinggangnya, wajahnya bersandar di atas perutnya yang berotot itu, lalu mengalirkan lebih banyak lagi air mata bahagia.

*****

Satu jam kemudian.

Shella Bai melihat apartemen besar yang ada di depan matanya ini, setelah dia tenang, dia malah menjadi sedikit canggung.

Apartemen bukannya apartemen River View yang ada di buku diari Josephine? Kenapa Claudius membawanya kesini?

Dia menoleh dan melihat Fransiska yang ngotot untuk ikut datang kesini, Fransiska memberikan senyuman kepadanya, dan berbisik di telinganya: "Jangan lupa kamu itu adalah gadis yang tidak takut apapun."

"Tapi aku sudah lupa bagian-bagian dari rumah ini." Josephine pernah mengungkit rumah ini, tapi saat itu dia merasa ini pasti hanya sesekali saja didatangi Claudius untuk beristirahat, seharusnya dia tidak berkesempatan untuk datang kesini, jadi dia tidak begitu memperhatikan.

Tidak disangka hari pertama dia bersama Claudius malah dibawa ke rumah ini.

"Pelan-pelan saja, jangan canggung." Fransiska menepuk punggung tangannya.

Setelah Claudius mengantar bayi itu ke ruang istirahat, dia malah melihat ibu dan anak yang berbisik-bisik ini, dia tersenyum: "Kenapa?"

Fransiska Ya tersenyum: "Shella takut jika nenek tahu kamu membawanya pulang akan marah besar dan menyulitkanmu."

"Tenang saja, nenek tidak semengerikan yang kalian bayangkan." Claudius melangkah kesana, merangkul bahu Shella dan membawanya duduk di atas sofa: "Walaupun rumah ini tidak sebesar rumah lama kita, tapi pemandangan dan udara disini cocok untuk pemulihan bayi, juga dekat dengan rumah sakit, bagaimana menurutmu?"

"Aku.. Aku tidak apa-apa." Shella Bai menatapnya dengan rasa tidak nyaman: "Asalkan aku bisa bersamamu dan anak kita, di tempat kumuh pun aku rela."

Claudius menatapnya dalam-dalam, membuatnya sedikit panik.

"Baguslah kalau kamu berpikir seperti itu." Dia menggenggam tangannya, di jari manisnya adalah sebuah cincin emas berhiaskan batu jade.

Walaupun cincin itu ditiru dan dibuat oleh seorang profesional, tapi tetap saja itu palsu, Shella Bai menggerak-gerakkan jarinya dan melipatnya kedalam telapak tangannya.

Untunglah Claudius hanya mengenggam sesaat, lalu melepaskannya lagi.

Fransiska melihat ekspresi cemas Shella Bai, untuk mencegah Claudius menyadari keanehan ini, dia langsung memutar topik bicara: "Claudius, Shella baru saja melahirkan, ini juga pertama kalinya, walapun ada perawat bayi, tapi aku tetap khawatir, aku ingin tinggal disini beberapa hari untuk menjaganya, tidak apa-apa kan?"

"bisa, asalkan Shella senang. "Claudius menjawab.

"Terima kasih." Shella merasa lega dan tersenyum.

Ada Fransiska yang membantunya, dia pun merasa lebih tenang.

*****

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu