Istri ke-7 - Bab 123 Hampir gila (1)

Shella menutup pintu kamar, berbalik badan, menatapi Claudius yang setengah sadar, wajah Shella perlahan-lahan membentuk senyuman.

Lelaki yang begitu tampan, sebelumnya dia hanya bisa melihat namun tidak bisa menyentuh Claudius, membuat dia sangat gelisah. Sudah menunggu begitu lama, akhirnya hari ini sampai juga.

Kali ini, kalau Claudius masih bisa menolak dia, maka Claudius pasti bukan lelaki normal!

Shella berjalan ke kamar mandi, kemudian keluar dari kamar mandi setelah mandi.

Shella dari dalam kamar mandi membawa seember air panas, kemudian membungkuk dan mulai membuka kancing baju Claudius dengan kedua tangannya. Kancing baju Claudius terbuka satu per satu, otot sempurna Claudius sedikit demi sedikit terlihat.

Meskipun Shella pernah bertemu banyak lelaki tampan, tapi sangat jarang bisa melihat yang lebih menggoda daripada lelaki di depannya ini, dengan hanya melihat Claudius yang setengah telanjang, Shella sudah sangat tidak sabar ingin melakukannya.

Handuk yang hangat mengusap dada Claudius yang seksi, ujung jari yang langsing mengusap wajah Claudius yang tampan.....

Claudius akhirnya bereaksi, dengan setengah sadar membuka matanya, handuk Shella tepat mengusap tempat sensitifnya. Melihat Claudius bangun, Shella berkata dengan suara lembut: "Tuan muda, kamu jangan bergerak, aku sedang membantumu mengelap badan."

"Sayangku.....Kamu seperti ini sedang mengelap badan....?" Claudius tersenyum menggoda, kemudian langsung menarik pergelangan tangan Shella yang memegang handuk, menarik Shella sampai terjatuh di atas tubuhnya.

Shella dengan malu-malu bergumam: "Tuan muda.....Kamu jangan sembarangan bergerak....."

"Sudah.....Kamu yang seharusnya jangan sembarangan bergerak." Claudius berputar dan langsung menekan tubuh Shella di bawahnya, kemudian menunduk untuk mencium bibir Shella.

Jari-jari Shella terbuka, handuk pun jatuh dari genggamannya, lengannya yang langsing merangkul tubuh Claudius, tersenyum penuh kemenangan.

Setelah berciuman panas, pakaian mereka berdua sudah dilepas, ketika Shella pikir dia sudah benar-benar menjadi perempuan milik Claudius, di depan pintu tiba-tiba terdengar suara teriakan panik: "Tidak baik! Tidak baik! Keadaan si bayi memburuk-------!"

Sebuah teriakan panik langsung membuat kedua orang yang tenggelam dalam nafsu sadar, pikiran Shella kosong, ekspresinya juga seketika berubah, perasaan pertamanya adalah dia ingin membunuh Sally sialan itu!

Tidak menunggu sampai Shella berhasil memikirkan rencananya, Claudius sudah turun dari kasur, sambil mengambil jubah mandi dan mengenakannya sambil melangkah cepat ke arah pintu.

"Tuan muda....." Shella memanggilnya dengan panik, tapi, Claudius sudah berjalan keluar.

Shella telanjang terdiam di atas kasur, emosi sampai menggertakkan giginya. Setelah terdiam sejenak di atas kasur, dia pun harus menerima kenyataan dan turun dari kasur, dia juga mengambil baju tidur dan mengenakannya, kemudian bergegas ke kamar si bayi.

Ketika dia sampai, Sally sedang menggendong si bayi dan berkata dengan panik: "Kakak sepupu, tadi aku begitu masuk aku melihat wajahnya memerah, nafasnya tidak teratur, kelihatannya sangat parah, kita cepat ke rumah sakit!"

Claudius dikejutkan oleh kondisi bayi, mabuknya sudah hilang setengah, dia hampir tidak berpikir dan langsung mengangguk: "Baik, ke rumah sakit."

Shella sangat emosi, dia langsung merebut bayi itu dari pelukan Sally, sambil menangis sambil berteriak: "Siapa yang memperbolehkan kamu menyentuh anakku? Siapa yang memperbolehkanmu menyentuhnya? Pergi kamu! Anakku tidak apa-apa, dia tidak akan ada masalah....."

Air mata Shella setengahnya adalah akting, setengah lagi karena emosi, dia tahu Sally pasti sengaja! Perempuan sialan ini!

Wajah Sally juga penuh kepanikan: "Kakak ipar, karena aku adalah seorang dokter, jadi nenek menyuruhku harus sering-sering datang melihat keadaan anak ini, aku.....!"

"Anakku tidak akan ada masalah, tidak akan!" Shella berbalik dan menatapi ibu pengasuh dan berteriak marah: "Bagaimana kamu menjaga anak? Mengapa ada sesuatu yang terjadi juga tidak tahu? Untuk apa kalian disini?"

Ibu pengasuh menundukkan kepala, tadi dia ketiduran, sama sekali tidak tahu apa yang terjadi. Tiba-tiba terkejut dan bangun oleh teriakan Sally, kemudian dia melihat Sally sudah sedang menggendong si bayi.

"Shella! Cepat berikan si bayi kepadaku." Claudius melihat Shella panik sampai gila, dia pun bergegas mengulurkan tangan ke arah Shella.

"Aku sudah bilang anak ini tidak apa-apa! Aku tidak mau membawanya ke rumah sakit! Dimana Dokter Huang? Cepat pergi panggil Dokter Huang kesini!" Shella menjerit.

Ibu pengasuh langsung berlari pergi menelepon Dokter Huang.

Sangat cepat, Nenek Tua Chen juga datang, melihat di dalam kamar sangat ribut, segera bertanya dengan panik: "Kenapa? Si bayi kenapa?"

Sally langsung pergi menopang lengan Nenek tua Chen, kemudian berkata dengan panik: "Nenek, si bayi tiba-tiba tidak bisa bernafas, juga tidak tahu kenapa, tapi kakak ipar tidak ingin membawanya ke rumah sakit."

"Tabung oksigen? Sudah dipakai?" Nenek Tua bertanya dengan panik.

"Sudah."

Dokter Huang dengan sangat cepat sudah tiba, Claudius menggendong anaknya dari pelukan Shella dan meletakkannya ke atas kasur, mungkin karena kegunaan tabung oksigen, wajah si bayi sudah tidak begitu merah, nafasnya juga sudah terlihat tidak begitu cepat.

Shella terjatuh dan duduk di samping kasur, air matanya mengalir deras melihat anak di atas kasur, namun hatinya malah sangat membencinya, anak yang menyebalkan, keberhasilan ada di tangannya, kegagalan juga ada di tangannya.

"Dokter Huang, bagaimana kondisinya?" Claudius bertanya penuh kekhawatiran.

Setelah Dokter Huang memeriksa si bayi dengan teliti, dia pun menjawab: "Tadi mungkin ada sesuatu yang menghalangi saluran pernafasannya, tapi sekarang sudah membaik secara perlahan."

Mendengar perkataan dokter Huang, mereka semua akhirnya menghela nafas lega.

Dokter Huang melihat si bayi, kemudian melihat Shella yang duduk di atas lantai, berkata dengan hati-hati: "Tapi nenek tua Chen, tuan muda, kalian juga harus membuat persiapan, keadaan seperti ini akan sering terjadi, si bayi terlalu kecil, tidak bisa mengatur posisi tubuhnya sendiri untuk menangani situasi darurat, jadi....."

Dokter Huang tidak melanjutkan perkataannya.

Nenek Tua Chen tersenyum pahit: "Jadi kapanpun bisa meninggalkan kita, benarkah?"

"Iya, porsi makan si bayi semakin lama semakin sedikit, hari ini total hanya makan 30ml susu, di tengah juga keselek 2 kali....."

"Cukup! Jangan katakan lagi!" Shella berteriak ke arah dokter Huang, dia tahu kondisi anak ini semakin memburuk, kemungkinan besar tidak bisa menunggu sampai dia hamil, tapi kejadian malam ini adalah perbuatan orang.

Tapi dia bagaimanapun tidak bisa berdiri dan menyalahkan Sally, karena dia tidak punya bukti, kalau dengan begini langsung bermusuhan dengan Sally, begitu masalah jadi heboh, Sally pasti akan langsung mengatakan kecurigaannya, kemudian Nenek tua Chen dan Claudius pasti bisa memperhatikan hal ini.

Dia sekarang tidak jelas apa yang ingin dilakukan Sally, dia tidak boleh tidak menahan kemarahannya.

Shella tetap terduduk di samping kasur kecil, kedua tangannya memeluk samping kasur, terlihat sangat sedih.

Claudius membungkuk dan menariknya berdiri, memeluknya dan menenangkannya: "Sudah, jangan menangis lagi, si bayi sudah tidak apa-apa."

"Tapi perkataan dokter Huang sangat menakutkan, kalau si bayi......" Shella bersandar di pelukan Claudius, kata-katanya tersumbat di tenggorokannya.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu