Istri ke-7 - Bab 88 Tak Akan Berubah (3)

Setelah mereka selesai, mereka mulai membereskan kekacauan, Josephine bahkan mencoba baju pengantin. Sistem memberikan baju pengantin gratis, modelnya sangat biasa, lagipula sudah dipakai oleh banyak orang.

Josephine berpikir sejenak, lalu menoleh pada Claudius dan berkata, "Kalau mau mengadakan pesta pernikahan boleh saja, tetapi aku mau baju pengantin yang sangat mewah dan pesta yang sangat meriah."

Claudius dengan tak peduli menjawab, "Boleh, sekalian kita pergi ke mall melihat cincin."

"Aku tak salah dengar kan? Kalian berdua mau mengadakan pesta pernikahan?" Tanya sebuah suara yang tiba-tiba muncul terdengar kaget, tak lama nampak sosok Alice berjalan dengan cepat ke arah mereka. "Benarkah?"

"Bukan benaran," jawab Josephine sambil bangkit duduk dan mengangkat ponselnya. "Hanya pernikahan palsu dalam game."

"Game?" Tanya Sally sambil melihat ponsel itu, kekagetan di wajahnya bertambah, ia menoleh pada Claudius dan tersenyum lebar. "Kak, benar-benar tak kusangka, kau masih ada waktu luang begini."

"Aku diajak olehnya," kata Claudius sambil menunjuk Josephine.

Alice tertawa, "Ternyata dipengaruhi kakak ipar toh, orang yang dekat memang akan menjadi mirip ya."

"Ia yang asal cemburu sendiri dan masuk ke dalam game dengan hebohnya," kata Josephine pelan.

Meskipun suaranya pelan, tetapi Claudius masih mendengarnya, Claudius menjulurkan dangan menjewer telinga Josephine, tanpa buka mulut ia memperingatkan Josephine untuk menjaga kata-katanya.

Josephine tertawa dan melepaskan tangan Claudius. "Apakah perkataanku salah?"

Mereka mengobrol dan tertawa, tak seperti hari biasa yang serius. Sally mengamati mereka dan ikut tertawa.

Setelah Josephine dan Claudius ramai sendiri untuk beberapa saat, Josephine baru teringat pertanyaan Sally. "Oh ya, Sally, kau ke sini mencariku atau Claudius? Ada urusan apa?"

"Tentu saja aku mencarimu," kata Sally sambil tertawa lalu menggandeng tangan Josephine,"Hari ini aku libur, Joshua lagi-lagi tak bisa menemaniku, jadi aku ingin mengajakmu jalan-jalan."

Selesai berkata, Sally melihat Claudius, ia berkata sambil tersenyum ambigu, "Tapi melihat kalian sedang gembira begini, sepertinya kau tak akan pergi denganku kan?"

"Uh..." Josephine juga melihat Claudius, ia merasa kebingungan.

Claudius jarang-jarang bisa istirahat di rumah seharian, kalau ia pergi jalan-jalan, bukankah Claudius akan sendirian dan bosan di rumah? Lagipula dalam hati ia sangat menikmati waktu bersama dengan Claudius, bahkan ia merasa semakin lama semakin suka.

"Tuh kan, aku tahu kau tak tega meninggalkan kakak," kata Sally sambil tertawa dan berdiri, "Kalian mesra-mesraanlah dulu, aku akan pergi sendiri."

"Aku akan menemanimu," kata Josephine lalu berdiri, jika tak bisa memenuhi keinginan teman baik, ia merasa tidak enak.

"Tak perlu, kakak jarang sekali diam di rumah seharian, kalau kau pergi kakak tak akan senang."

Josephine menoleh pada Claudius yang terus menatap layar ponselnya, dalam hati ia berpikir orang ini ikutlah menjawab, apakah Josephine harus tingggal di rumah, kalau perlu ia mau menemani teman baiknya.

"Aku pergi dulu, dah," kata Sallysambil melambaikan tangan pada mereka, lalu pergi.

Setelah Sally pergi, Josephine berjongkok di sebelah Claudius, dengan senyum lebar berkata, "Kau diam saja apakah menyuruhku tinggal dan menemanimu?"

"Sini, kuberitahu," kata Claudius sambil tetap menunduk.

Josephine bergeser ke depannya.

Claudius tiba-tiba meletakkan ponsel, dengan satu tangan menarik Josephine, bibir Josephine tepat tercium olehnya.

Josephine tertegun, ia ingin kabur, tetapi belakang kepalanya malah ditekan lebih erat.

Meskipun di taman tak ada orang, tapi ini kan ruangan terbuka, lagipula Alice belum pergi jauh, dan yang terpenting... Ia tak pernah berhubungan intim dengan Claudius di tempat terbuka begini!

Melihat Josephine mematung, Claudius tersenyum tipis, lidahnya menjilat seluruh mulut Josephine.

Apakah ia tak masalah? Kenapa tiba-tiba mencium begini? Josephine heran, tetapi kemampuan Claudius mencium sangat tinggi, sekejap saja membuatnya kacau, membuatnya tenggelam dalam peraaan yang begitu dalam.

Setelah berciuman sangat lama, Claudius akhirnya melepaskannya, ia tertawa dan berkata, "Setelah menikahimu, tak ada lagi tantangan bagiku dalam game ini, mengerti?"

Josephine ternganga lalu mengangguk, jelas ia belum sadar setelah ciuman barusan.

"Ayo pergi jalan," kata Claudius sambil berdiri.

Melihatnya telat merespons, Claudius mengangkat alisnya. "Kenapa? Tak mau?" Seingatnya Josephine sangat suka jalan-jalan.

"Bukan..."

"Lalu ekspresi macam apa itu?"

"Aku sedang berpikir..." Jawab Josephine sambil tertawa garing, "Kalau bertemu Juju lagi bagaimana?"

Mengenai hal itu, ia benar-benar khawatir.

Ia hanya pernah pergi berapa kali dengan Claudius, tapi sudah dua kali mereka bertemu Juju, sebenarnya apakah ini hanya kebetulan atau disengaja, hingga saat ini ia tak mengerti.

Mendengar itu, wajah Claudius berubah muram.

Josephine segera menambahkan, "Maaf, aku hanya tak mau di tengah-tengah nanti ditinggal sendirian lagi."

"Apakah kau tak mempercayai janjiku?" Tanya Claudius dengan nada tak senang.

"Bukan, aku hanya merasa perasaanmu dan Juju begitu dalam, dalam hingga... Tak akan berubah."

"Apa? Kalau begitu akan kucoba berubah," kata Claudius sambil tersenyum paksa, "Hanya bisa begini."

Jangan bilang ia tak percaya, bahkan Claudius sendiri tidak begitu percaya pada dirinya,tetapi karena bagaimanapun ia sudah bertekad, ia pasti akan tekun mengubah diri.

Josephine tersenyum puas, "Kalau begitu mau ke mana kita?"

"Ke Water Park saja, hitung-hitung mengganti rugi padamu," katanya.

Terakhir kali pergi ke sana, saat baru saja masuk, Claudius kabur seorang diri, meninggalkannya sendirian, bahkan menyebabkan Josephine kecelakaan, Claudius masih merasa menyesal.

"Baiklah, terima kasih," kata Josephine menundukkan kepala memandang dirinya, "Aku ke kamar ganti baju dulu."

Claudius mengangguk, Josephine dengan cepat berlari ke tangga.

Memikirkan Claudius akan menemaninya, Josephine sangat gembira hingga langkahnya terasa ringan, ia berganti baju di kamar, saat ia turun, mobil Claudius sudah menunggu di depan pintu.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu