Istri ke-7 - Bab 217 Kamu Telah Mengingat Semuanya? (2)

Hari ini adalah hari kunjungan ibu guru Fang ke rumah, Josephine pun menyambutnya masuk ke dalam rumah dengan hangat, ibu guru Fang pun tersenyum dan duduk: "Nyonya Qiao, kenapa hari ini ini tidak ada Jesslyn?"

Josephine tersenyum dan menuang teh untuknya: "Sangat tidak kebetulan sekali, Jesslyn dan ayahnya pergi ke rumah salah satu kerabat kami."

"Rumah kerabat kalian dimana? Kapan pulangnya?" Satu wakil walikelas lainnya bertanya, setelah itu dia merasa Josephine sedang melihatnya, lalu dia pun melanjutkan: "Oh, aku hanya ingin memastikan apakah Jesslyn tidak ikut kelas untuk liburan?"

"Tidak lagi." Josephine tersenyum: "Aku tidak kerja, jadi bisa temani dia di rumah."

"Oh, benar juga, kalau ada waktu memang lebih baik di rumah saja." Wakil wali kelas itu mengangguk dan bertanya lagi: "Jesslyn kapan pulangnya?"

Josephine ragu sebentar dan menjawab: "Mungkin beberapa hari lagi."

"Oh, Rabu depan sekolah ada kegiatan liburan, nyonya Qiao jangan lupa bawa Jesslyn ikut ya." Kata guru itu.

Ibu guru Fang pun ikut berkata: "Benar, Jesslyn boleh datang ke sekolah dan mengikuti kegiatan kita."

"Baik, pasti." Josephine pun menjawabnya dengan santai.

Sally Lin mendengar Jesslyn ada kegiatan Rabu depan pun langsung mengerutkan alisnya dan bertanya: "Kamu yakin Jesslyn akan pergi?"

Seorang pria muda yang duduk di depan Sally pun menggeleng: "ibu guru Liu hanya bilang kalau orang tuanya setuju kalau dia akan hadir, tapi datang atau tidak nantinya masih tidak tahu."

Sally Lin pun menarik nafas, dan berkata: "Nanti tolong kamu pastikan lagi, kalau dia datang, tolong langsung lakukan selagi suasana masih ramai."

"Kakak, itu hanya anak-anak saja, apakah perlu kita yang langsung turun tangan?" Jeff Lin pun curiga dan menatapnya: "Membunuh itu melanggar hukum, kalau tidak perlu kita yang melakukannya lebih baik tidak usah."

Di wajah Sally Lin pun muncul ekspresi marah: "Aku tentu tahu membunuh itu melanggar hukum, sebenarnya aku berharap Juju yang bisa membantuku, tapi dia sendiri saja juga sudah susah."

"Terus... kenapa harus membunuh anak ini?" Jeff Lin bertanya: "Lagian sama-sama membunuh, lebih baik kita langsung bunuh saja si Claudius, lebih mudah. Dan nenek itu, kalau Claudius mati mungkin dia juga akan bunuh diri, saat itu bukankah semua milik keluarga Chen akan jadi milikmu."

"Tidak, milik keluarga Chen aku tidak mau, tapi aku ingin Claudius kehilangan semuanya, membuatnya pelan-pelan tersiksa mati."

"Kakak... untuk apa?" Jeff Lin berkata: "Aku pikir Claudius tidak akan begitu bodoh, dia bisa mencurigaimu, tentu saja dia akan mengawasimu, dan mungkin akan diam-diam melawanmu."

"Dia bisa mencurigaiku, tapi dia pasti tidak bisa menebak apa mauku." Sally Lin tersenyum dingin, lalu menatapnya: "Kamu harus hati-hati nanti, jangan sampai kamu sendiri yang langsung turun tangan, jangan ketahuan polisi."

"Tenang saja kakak, aku akan berhati-hati." Jeff Lin mengangguk.

"Oke, malam ini kamu pulang ke kota A, jangan muncul di kota C lagi."

"Baik." Jeff Lin mengangguk: "Setelah keluar dari rumah sakit aku akan langsung pulang."

Sally Lin mengangguk, berbalik badan dan keluar dari kamar pasien itu.

Di saat seperti ini, dia bertemu dengan Jeff Lin pun harus memakai alasan nginap di rumah sakit untuk menutupnya.

Saat dia kembali ke kantor, semua rekan kerjanya pun sedang tertawa dan janjian kalau malam ini akan makan dan nyanyi bersama di sebuah KTV.

Melihatnya masuk, salah seorang rekannya tersenyum dan bertanya: "Dokter Lin, hari ini dokter Liu ulang tahun dan mengundang kita ke Royal KTV untuk nyanyi, kamu mau ikut tidak?"

Satu rekannya lagi pun bercanda: "Dokter Lin sibuk pacaran dengan tuan muda Shen, tentu saja tidak mau ikut kita."

"Siapa bilang aku tidak mau ikut?" Sally Lin pun tidak senang: "Aku lihat kalian pasti meremehkanku karena kakiku cacat makanya tidak mengajakku pergi."

"Bagaimana mungkin? Dokter Lin mau pergi ini kebanggaanku." Dokter Liu pun tertawa: "Baguslah, malam ini dokter Lin mau ikut nyanyi dengan kita."

Malamnya Sally Lin pun pergi ke Royal KTV bersama dengan rekan-rekannya, sebenarnya dia tidak suka pergi bersama dengan teman-temannya, tapi agar kehidupannya terlihat normal, dia terpaksa pergi.

Setelah bermain-main di Royal KTV hingga jam sepuluh lebih, hp Sally Lin berbunyi, Joshua Shen yang meneleponnya, dia pun memberi isyarat ke rekan-rekannya dan berjalan menuju pintu.

Joshua Shen menanyakannya kapan pulang, dia akan menjemput.

Dia pun melihat jam dan berkata: "Untuk sementara masih belum tahu, nanti kalau sudah mau bubar aku telepon kamu."

"Oke, jangan terlalu malam ya."

"Oke, kamu juga baik-baik di rumah." Setelah memberi ciuman lewat telepon, dia pun menutup teleponnya.

Saat dia berbalik badan dan kembali, dia melihat bertambah lagi satu sosok orang di dalam. Dia kaget dan mengangkat kepalanya, lalu melihat sebuah wajah yang tidak begitu dikenalinya.

"Sally? Ternyata benar kamu!" Josephine kaget.

"Kamu...?“ Dia sengaja memasang muka ragu dan menatap Josephine yang ada di depannya.

Josephine pun berlutut di depannya dan memandangnya: "Sally, aku Josephine, kamu seharusnya tahu aku sudah kembali?"

Sally kaget: "Kamu Josephine?"

"Benar, aku Josephine, asli."

"Oh, aku hanya dengar dari Juju kalau kamu sudah kembali, hilang ingatan terus operasi plastik juga, ternyata kamu begini ya sekarang." Sally Lin pun tertawa, dan menatapnya kembali: "Tapi... bukannya kamu hilang ingatan? Kenapa bisa mengenaliku?"

"Aku sudah ingat kembali semuanya." Josephine berkata: "Sudah lama kita tidak ketemu, tidak kusangka malah ketemu disini, kamu nyaman tidak kalau kita ngobrol di luar?"

"Tentu saja, aku telepon rekanku dulu."

"Oke." Josephine pun berjalan di belakangnya dan mendorongnya menuju lift.

Di depan gerbang KTV adalah jalan Riverside, Josephine menunduk dan berkata: "Kita jalan-jalan di samping sungai saja ya?"

"Oke, kebetulan aku minum sedikit, sekarang kepalaku sedikit pusing." Sally sambil menebak tujuan Josephine sambil memenuhi permintaannya.

Dia tidak tahu apakah Josephine ada disini itu kebetulan atau tidak, dia juga tidak bisa menebak isi hatinya. Sesuai kesannya terhadap Josephine, Josephine adalah orang yang baik sekali, makanya pikirannya polos dan sedikit lugu.

Orang seperti ini tidak akan sepintar itu, dan seharusnya tidak akan berbuat yang aneh-aneh kepadanya, mungkin saja dia benar-benar ingin sekedar ngobrol-ngobrol karena sudah lama tidak bertemu, dia pun menenangkan hatinya.

Karena sudah terlalu malam, sepanjang jalan ini tidak ada seorang pun lagi, Josephine mendorong kursi rodanya dan berjalan pelan-pelan ke depan. Dia pun bertanya: "Oyah, Josephine, beberapa tahun ini bagaimana hidupmu? Aku dengar kamu menikahi tuan muda kedua keluarga Qiao."

Josephine menggeleng, dan tersenyum pahit: "Kecelakaan besar begitu mana mungkin baik? Dua tahun ini aku terus-terusan operasi dan memulih, aku hampir stres, untung saja ada tuan muda Qiao dan Jesslyn yang menemaniku, kalau tidak mana mungkin aku bisa bertahan."

"Jesslyn?" Sally bertanya.

"Iya, anakku." Josephine pun membawanya ke sebuah kursi batu dan mengulurkan tangannya: "Ayo, aku papah kamu duduk di kursi itu, lebih nyaman."

Sally Lin pun membiarkannya memapahnya ke kursi itu dan tetap menatapnya: "Kamu sudah punya anak?"

"Iya." Josephine mendorong kursi rodanya ke samping dan duduk di sampingnya: "Nasib anakku sebenarnya masih lebih susah daripada aku, waktu menghamilinya kita hampir kecelakaan waktu naik mobilmu, setelah dilakukan pemeriksaan, hasil pemeriksaan malah tertukar dengan yang lain, lalu dipaksa untuk diaborsi, setelah melahirkannya malah tertukar dengan anak lain, sekarang umurnya sudah tiga tahun, tapi malah didorong jatuh dari tangga, diculik, beberapa kali hampir kehilangan nyawa."

Saat ini ekspresi Sally pun berubah, dan kaget menatapnya.

Novel Terkait

Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu