Istri ke-7 - Bab 119 Pingsan Karena Kaget (1)

Ketika dia masuk, Claudius Chen sedang duduk di sofa sambil membaca dokumen. Ketika melihatnya masuk dengan mangkuk obat, alisnya sedikit berkerut, "Kenapa masih belum istirahat semalam ini?"

"Aku baru saja bertemu Vina di depan kamar, jadi aku mengantikannya mengantarkan obat ." Shella Bai berjalan ke sampingnya. Memberikan obat kepadanya: "Minumlah selagi panas, kalau tidak akan pahit sekali."

Claudius Chen memandang obat dalam mangkuk itu. Dia tersenyum dan berkata, "Dibutuhkan sedikit usaha untuk membujuk aku minum obat. Mari kita lihat apakah kamu bisa membujukku."

Shella Bai dengan sengaja mengerutkan kening, dengan suara lembut: "Tuan muda. Kamu tidak bermaksud ingin aku menemanimu minum kan?"

“Itu yang kamu katakan sendiri,akan menemaniku minum obat di masa depan.” Claudius Chen memiliki perasaan aneh di hatinya.

Dia tidak tahu apa yang terjadi padanya. Ada ilusi bahwa dia bukan Josephine Bai yang sebelumnya, dan bahkan dengan sengaja mengatakan kalimat ini untuk mengujinya.

Dia ingat setiap detail saat mereka berinteraksi, dan bahkan kata-katanya masih jelas diingat dalam benaknya, dan tidak ada yang salah dengan itu. Apakah melahirkan seorang putri benar-benar mengubahnya? Atau apakah memang wanita begitu mudah untuk berubah?

"Kalau begitu sesuai aturan lama, aku minum seteguk dan kamu minum semangkuk. Kalau tidak obatnya akan habis diminum olehku, sama saja kamu tidak minum," kata Shella Bai.

"Aku bercanda denganmu," Claudius Chen tersenyum dan mengangkat telapak tangannya dan mengelus rambutnya, lalu mengambil mangkuk obat dan meminumnya.

Shella Bai menghela nafas, dia pernah dengar Josephine Bai bilang bahwa obat ini sangat pahit, dia awalnya berpikir apakah mungkin dia akan memuntahkan semua makan malamnya jika dia meneguk obat itu, untungnya, Claudius Chen tidak membiarkan dia minum.

Dia buru-buru memberi Claudius Chen segelas air dan tampak khawatir: "Sampai kapan kamu boleh berhenti memakan obat ini?"

"Sampai kamu tidak ada di sini."

"Ah?" Shella Bai bingung, dan segera menyalahkan: "aku sudah lama curiga bahwa kamu diam-diam membuang obatmu. Bagaimana kamu bisa melakukan ini? Bagaimana kamu bisa sembuh jika tidak minum obat?"

"Aku berbohong padamu, pengawasan nenek jauh lebih ketat daripada kamu." Claudius Chen berjalan ke kamar mandi dan berkata saat keluar. "Sudah sangat malam sekarang, istirahatlah."

Shella Bai berdiri dari sofa: "Kalau begitu istirahatlah lebih awal, kamu masih harus kerja besok."

Claudius Chen memandangnya dan kemudian mengangkat alisnya dan menatapnya, "Tidakkah kamu mengatakan bahwa kamu tidak akan pura-pura lagi? Mengapa kamu mulai pura-pura lagi."

"Menyebalkan..." Shella Bai hatinya terasa hangat dan bergegas memeluknya dengan erat. Dia berkata, "Aku menjaga bayi sepanjang hari. Seperti sedang melihatmu, lalu perlahan-lahan mulai memikirkanmu. Kamu bilang... Apakah wanita yang sudah melahirkan anak akan sedikit gila , dan memiliki sedikit masalah psikologis? "

"Mengapa kamu mengatakan itu?"

“Setelah melahirkan seorang anak, aku selalu merasa bahwa aku tidak semenarik sebelumnya, dan kemudian aku mulai memikirkan hal yang aneh-aneh. Berpikir apakah kamu masih akan tetap menyukaiku.” Shella Bai memajukan mulutnya: “Bagaimanapun, kamu memang sudah tidak terlalu menyukaiku dari awal.”

"Kamu sedang mengeluh bahwa aku tidak cukup baik terhadapmu?"

"Ya."

"Menurutmu aku harus sebaik apa denganmu?"

"Aku tidak tahu," Shella Bai menatapnya: "Ketika kamu menciumku, kamu selalu tidak fokus. Kamu pasti memikirkan wanita lain."

Claudius Chen tertegun, apakah dia melakukan itu?

Shella Bai memandang ekspresinya dengan hati-hati dan kemudian dengan hati-hati berkata: "Maaf, aku tidak bermaksud menyebutkan Nona Zhu."

"Orang ini, aku sudah melupakannya dari awal." Claudius Chen akan mendorongnya ke tempat tidur dan mencium bibirnya.

Dia memang sudah beberapa lama tidak memikirkan wanita itu, bukan melupakannya, tetapi telah menyembunyikannya di dalam lubuk hatinya. Akhir-akhir ini dia juga tidak memikirkannya ketika dia sedang intim dengan Shella Bai.

Dia mengerti mengapa Shela Bai memiliki perasaan ini, karena bahkan dia sendiri merasa bahwa dia tidak dapat fokus kepadanya.

Kali ini, dia mencoba menciumnya dengan hati, menggunakan ciuman ini untuk menyembuhkan kecurigaan dari lubuk hatinya.

Tapi ... dia tetap gagal, ketika Shella Bai tidak sabar untuk melepaskan jubahnya di tubuhnya, perasaan aneh itu kembali mencuat dari lubuk hatinya.

Merasakan jeda dalam gerakannya, Shella Bai membuka matanya dengan cermat dan menatapnya dengan lembut: "Tuan muda, aku sudah bisa, kamu tidak perlu memberi tekanan pada dirimu sendiri."

"Mari kita tunggu lebih lama lagi. Buku itu tertulis bahwa seorang wanita lebih baik mulai melakukan hubungan badan setelah tiga bulan setelah melahirkan." Claudius Chen mencium bibirnya dan berbalik darinya lalu menariknya ke dalam pelukannya.

Jantung Shella Bai langsung kosong, dan tubuhnya terasa seperti disiram air dingin. Dan ada amarah dalam hatinya. Bukan hanya pria yang mempunyai nafsu, tetapi wanita juga punya!

Siapa yang bisa membayangkan perasaan memeluk pria yang sangat tampan tetapi tidak bisa berhubungan dengannya? Sangat mengecewakan!

Dengan perasaan marah seperti ini, Shela Bai membalikkan tubuhnya dan memunggunginya, lalu menutup matanya.

Claudius Chen tidak menyadari nafsu dan keinginannya. Melihat punggungnya, dia akhirnya hanya menghela nafas dengan tak berdaya dan mengulurkan tangannya untuk menariknya ke dalam pelukannya.

Jika itu adalah seorang wanita di luar, tidak peduli betapa asingnya wanita itu kepadanya, dia tetap dapat memuaskan mereka. Namun, dia tidak dapat melakukannya dengan wanita di hadapannya ini. Dia tidak tahu apa yang sedang dirinya pikirkan. Mungkin karena terlalu lama tidak berhubungan badan, jadi butuh waktu untuk beradaptasi dengan itu.

Mungkin karena terluka oleh perilaku Claudius Chen, dan Shela Bai tidak bisa tidur untuk waktu yang lama.

Dia bahkan mulai bertanya-tanya apakah Claudius Chen menyadari sesuatu sehingga dia menolaknya. Kalau tidak, bagaimana dia bisa memeluk seorang wanita dengan sosok dan penampilan yang cukup cantik itu tanpa terdorong sedikit pun dengan kebutuhan dan nafsu fisiologis pria normal?

Dia kemudian memikirkan perilaku Sally Lin pada hari kerja, dia mengatakan sesuatu yang aneh belakangan ini, yang membuatnya merasa takut.

Semakin dia berbaring di tempat tidur, semakin dia khawatir, semakin dia khawatir, semakin dia tidak bisa tidur.

Sampai dini hari, dia tidak memiliki rasa kantuk sedikit pun, sebaliknya, Claudius Chen tidur dengan sangat nyenyak, nafsanya teratur dan terlihat damai.

Dia menoleh dan menatapnya, di bawah cahaya redup, dia malah melihat dahi Claudius Chen ditutupi dengan lapisan keringat halus.

Jelas- jelas bahwa AC dinyalakan, dan suhu dalam ruangan itu tidak panas sama sekali.

Dia dengan hati-hati menyentuh dahinya dengan tangannya dan menyadari bahwa dahinya sangat panas. Jadi dia mengoyangkan tubuhnya, dan berbisik: "Tuan muda, apakah kamu baik-baik saja?"

Apakah dia demam? Bagaimana bisa begitu tiba-tiba?

Apakah penyakitnya kambuh? Tetapi tidak benar, Josephine Bai mengatakan kepadanya bahwa Claudius Chen akan gemetar jika penyakitnya mulai kambuh dan akan tampak pucat, tetapi tidak pernah mengatakan bahwa dia akan demam.

Claudius Chen yang di goyang olehnya dan perlahan-lahan bangun. Dia bergumam, "Panas ..."

“Kamu demam tuan muda,” Shela Bai mendorong lengan yang dia lingkarkan di pinggangnya. Tetapi lengan itu melingkar dengan kuat di pinggangnya seperti cincin baja, dia tidak bisa lepas bagaimanapun caranya

Untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi, dia mengangkat tangannya dan mencari tombol lampu. Cahaya di ruangan itu tiba-tiba menjadi terang, dan pada saat yang sama mata Claudius Chen bergetar keras.

Cahaya yang menyilaukan membuatnya jengkel, dan dia mulai bergerak, dan lengannya yang melingkari pinggang Shella Bai mulai meraih-raih lengannya.

"Sakit ..." Shella Bai menjerit dan secara naluriah mulai memberontak.

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu