Istri ke-7 - Bab 71 Masa Lalunya (1)

Setelah satu jam, Claudius dan Josephine berada di ruang tunggu.

Asisten Yan mengurus boarding mereka berdua, Josephine berdiri di samping jendela kaca ruang tunggu itu dan menelepon Alex Zhao.

Hari ini adalah hari operasi Eddie, rencana awalnya memberikan sketsa kepada Eddie dan mengantarnya masuk ke ruang operasi. Tapi karena semalam diganggu oleh Claudius, sketsa itu pun belum selesai, sekarang karena mau berpergian dia juga tidak bisa ke rumah sakit lagi.

Dia menyuruh Alex untuk memberi hpnya ke Eddie, mendengar suara Eddie yang lemah namun kuat itu, Josephine merasa bersalah dan berkata: "Eddie kamu harus kuat ya, tunggu guru pulang langsung kesana melihatmu oke?"

"Oke... Eddie akan tunggu kamu pulang bu guru, selamat berjalan-jalan bu guru." Eddie tersenyum.

"Oke, Eddie anak baik." Josephine memberi semangat kepadanya sekali lagi, dan menutup telepon.

Setelah itu, dia berbalik badan, melihat di balik kaca mata hitam itu Claudius sedang melihatnya. Sejak masuk sampai sekarang dia terus menelepon, seperti seorang yang sibuk sekali.

Claudius belum berkata apapun. Josephine duduk di sampingnya dan berkata dengan nada yang sedikit sedih: "Hari ini Eddie operasi."

"Kalau kamu tidak ingin pergi, sekarang masih sempat." Claudius tidak memaksanya.

Josephine memang tidak ingin pergi, tapi...

Dia melihat Claudius, kali ini yang pergi bersama dengannya selain bawahan yang sudah pergi duluan, juga ada asisten Yan, dan kalau memang asisten Yan dan dia tidak ada apa-apanya, maka mereka tidak akan tidur sekamar.

Nenek tua benar, kalau penyakit Claudius tiba-tiba kambuh, dan tidak ada orang di sampingnya? Mati pun tidak ada yang tahu.

Dia tidak tega membiarkannya sendirian, dan ini juga permintaan nenek kepadanya. Bagaimana mungkin dia berani melarikan diri.

"Kamu tidak usah melihatku, aku tidak akan mati disana." Claudius menaikkan bahunya.

Josephine menatapnya pasrah: "Kamu ingin menghindar dariku?"

"Bukannya ini jelas sekali?"

"Kenapa? Jangan-jangan..." Dia sengaja menatap asisten Yan yang sedang berjalan kesini dari atas kepala sampai ujung kaki: "Kamu takut aku mengganggu kalian?"

Asisten Yan sudah datang di hadapan mereka, dan berkata: "Tuan, nyonya, waktu boarding sudah tiba."

Josephine kembali menatap mereka berdua, dia tidak melihat ada hubungan lain apa di antara mereka selain hubungan kerja. Tapi membiarkan wanita cantik ini begitu saja, sepertinya bukanlah gaya seorang pria kaya!

"Kamu pergi tidak?" Claudius bertanya dengan nada tidak sabar.

Josephine tersadar, saat ini dia baru melihat Claudius sudah berdiri dari kursinya, dan menunggunya untuk boarding bersama.

Dia tergesa-gesa, mengikutinya naik ke atas pesawat.

*****

Kota Surabaya adalah kota wisata yang banyak didatangi oleh orang-orang, di pusat kota ada bangunan-bangunan yang mewah dan tinggi, tapi di sekitarnya masih ada bangunan-bangunan kuno yang tersisa.

Waktu kecil Josephine mengikuti ibunya dan tinggal bersama neneknya di bagian barat di samping laut, walaupun ibunya tidak memperdulikannya, paman dan bibinya membencinya, tapi neneknya menyayanginya sejak kecil.

Tapi yang disayangkan adalah beberapa tahun yang lalu neneknya meninggal karena insiden jual beli tanah, neneknya meninggal tiba-tiba, dirinya yang masih sekolah di kota lain pun tidak bisa bertemu dengan nenek di hari terakhirnya.

Dan yang aneh adalah, rumah nenek yang telah terjual itu masih kosong sampai sekarang. Pembeli rumah itu tidak seperti yang lainnya merubah rumah warga menjadi hotel atau cafe ataupun toko kecil, tidak merubah apapun untuk menghasilkan uang.

Justru pamannya sekeluarga setelah mendapatkan uang hasil dari penjualan rumah, mereka pindah ke sebuah villa di pusat kota, kehidupan mereka sangat menyenangkan.

Siangnya, setelah sampai di kota Surabaya, mereka bertiga makan bersama, Claudius dan asisten Yan pun langsung bersama-sama meninggalkan hotel.

Josephine tidur di kamar hotel, setelah bangun dia merasa bosan dan berjalan-jalan sendirian.

Beberapa tahun terakhir ini, industri pariwisata di kota ini semakin maju, banyak jalanan tidak dikenalinya lagi, banyak rumah-rumah warga dirubah menjadi hotel-hotel dan disewakan, gang-gang yang dulunya sepi sekarang menjadi jalanan ramai yang banyak menjual makanan.

Josephine mengandalkan ingatannya berjalan di gang ini, dia menemukan banyak toko di gang ini, dan mereka menjual banyak sekali barang-barang yang unik dan menarik.

Dia masuk ke sebuah toko aksesoris, dan memilih beberapa barang lucu, lagi-lagi dia ingin membelinya untuk Angie dan Chelsea.

Saat itu dia menerima telepon dari Sally, di telepon terdengar suara tertawa Sally yang menanyakannya apakah sudah tiba, sambil memilih aksesoris Josephine menjawabnya dia sudah jalan-jalan.

"Bagaimana? Disana enak?"

"Lumayan, pemandangan disini cukup bagus."

"Tentu saja, aku dengar kakak paling suka kesana."

"Oyah?" Josephine mengambil satu gelang kayu dan mencobanya di tangannya dan berkata: "Tidak kelihatan ya, dia bisa suka dengan pemandangan."

"Siapa yang tidak suka tinggal di tempat yang pemandangannya indah?" Sally tertawa: "Lagian nona Zhu juga orang kota Surabaya."

Josephine memegang gelang manik-manik itu dan terkejut: "Nona Zhu orang kota Surabaya?"

"Kamu tidak tahu ya sebelumnya?" Sally dengan santai bertanya dan kemudian mengganti topik: "Oh iya, aku dengar kue lapis kukus disana sangat terkenal, kalau bisa kamu bawa pulang beberapa kotak ya."

"Oke, tentu saja."

"Baiklah, kalau begitu kamu jalan-jalan saja, aku tidak mengganggumu lagi."

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu