Istri ke-7 - Bab 238 Josephine Hilang (2)

Josephine duduk di sampingnya sambil menangis dengan sedih, Josephine ingin membantunya tapi tidak tahu harus bagaimana membantunya, benar-benar sangat menderita.......

Akhirnya, Claudius Chen kembali tenang, dan pingsan seperti biasanya.

Bersama Josephine Bai, Dokter Zhang mengangkat Claudius Chen yang sedang pingsan ke atas tempat tidur, kemudian memasangkan infus kepadanya.

Nenek Tua Chen menangis melihat Claudius Chen yang berada di atas ranjang sambil berkata: ”Bukankah dua hari yang lalu penyakit Claudius Chen baru kambuh, kenapa hari ini kambuh lagi? Apakah benar seperti yang dikatakan Sally Lin si wanita jalang itu, semakin lama penyakit Claudius akan semakin sering kambuh?”

Dokter Zhang juga tidak menjawab, dia hanya dapat berdiri di samping sambil menggosok kedua tangannya.

“Nenek... maaf....” Josephine Bai berkata sambil meneteskan air mata, wajahnya penuh dengan rasa bersalah: ”Semuanya salahku, sore ini saat di tepi laut aku membiarkan Tuan Muda masuk angin, tadi dia demam.....”

Nenek Tua Chen mengangkat tangannya dan memukul kepala Josephine dengan marah, lalu memarahinya: ”Bukankah kamu selalu paling tahu bagaimana menjaga Claudius? Kenapa bisa menjadi sangat bodoh hingga menemaninya ke tepi pantai dan membiarkannya masuk angin.....!

Josephine Bai menundukkan kepala sambil menangis tersedu-sedu.

Pengurus He mengenggam lengan Nenek Tua Chen sambil menenangkannya: ”Nenek Tua Chen, saat ini anda jangan menyalahkan Nona Muda lagi, penyakit Tuan Muda kambuh, Nona Muda juga merasa sedih sama seperti anda.”

Meskipun demikian, tapi Nenek Tua Chen tidak bisa menahan diri dan memarahinya , karena Nenek sangat khawatir, dia sangat khawatir hingga harus mencari seseorang untuk melampiaskan kemarahannya.

Josephine Bai tidak keberatan dimarahi oleh Nenek Tua Chen, apakah dia masih tidak memahami sifat Nenek Tua Chen? Dia hanya takut dengan kondisi penyakitnya sering kambuh seperti ini, apakah Claudius benar-benar tidak akan dapat bertahan hidup selama satu bulan.

Josephine Bai diinfus, suasana kamar kembali tenang. Setelah memarahinya emosi Nenek Tua Chen juga sudah reda, dia menghapus air matanya lalu berkata kepada Josephine Bai: ”Josephine, kamu tidak perlu setiap kali secapek ini, biarkan orang lain yang menjaganya, kamu pergilah beristirahat di kamar seberang.”

Meskipun selama ini dia tidak pernah menyukai Josephine Bai, tapi sekarang selain dirinya , hanya tinggal Josephine Bai yang menjadi pilar di Keluarga Chen, dan dia juga bisa melihat Josephine Bai benar-benar tulus terhadap Claudius Chen. Josephine adalah penopang terkahir di Keluarga Chen, dia tidak berharap Josephine kelelahan karena penyakit Claudius Chen.

Josephine Bai malah menggelengkan kepala, dan berkata sambil terisak-isak: ”Nenek, kamu pergilah tidur, aku ingin menjaga Tuan Muda sendiri.”

“Nona Muda untuk apa anda seperti ini?” Pengurus He juga membujuknya.

“Asalkan aku ada, kapan bukan aku yang menjaganya? Tidak membiarkanku menjaganya malah akan membuatku merasa tidak terbiasa. ” Josephine tersenyum pahit, lalu dia mengenggam tangan Claudius Chen sambil berkata: ”Aku tidak bisa tidur jika Tuan Muda belum siuman.”

Melihatnya bersikeras, Nenek Tua Chen hanya dapat membiarkannya.

Setelah Nenek Tua Chen pergi, suasana kamar menjadi benar-benar hening, Josephine berjaga di depan tempat tidur Claudius Chen, melihat wajah tampannya yang pucat. Josephine mengeratkan genggaman tangannya, lalu berkata dengan sedih: ”Claudius, besok pagi kamu harus bangun lebih cepat .

-----

Meskipun dia sudah menggingatkan agar Claudius Chen bangun lebih cepat, tapi Claudius Chen tidak bangun dengan cepat seperti biasanya.

Saat Josephine yang telungkup di sisi ranjang bangun tidur, waktu sudah menunjukkan pukul sembilan, seharusnya jam segini Claudius Chen sudah bangun, tapi hari ini tidak demikan.

Josephine mengucek kedua matanya, dia mengenggam dan menggoyangkan tangan Claudius Chen sambil memanggilnya dengan suara pelan: ”Claudius, kamu belum bangun tidur? Claudius.....”

Claudius Chen yang berada di atas tempat tidur tidak merespon, Josephine Bai semakin khawatir, dengan ragu-ragu telapak tangannya menyentuh dahi Claudius, setelah merasakan suhu tubuhnya normal barulah Josephine dapat mulai sedikit merasa lega.

Tapi hal ini tidak membuatnya sepenuhnya merasa tenang, dia malah segera mengambil telepon yang berada di meja dekat tempat tidur lalu menghubungi Dokter Zhang.

Mendengar sampai sekarang Claudius Chen masih belum bangun, Dokter Zhang langsung menutup teleponnya lalu bergegas ke kamar Claudius Chen.

Saat Dokter Zhang sedang memeriksa Claudius Chen, Josephine bertanya dengan tidak sabar: ”Dokter Zhang, ada apa sebenarnya? Kenapa Tuan Muda masih belum bangun?”

Dokter Zhang diam sejenak lalu berkata: ”Untuk sementara masih belum jelas, jika satu jam lagi dia masih belum bangun, maka kita hanya dapat membawanya ke rumah sakit.”

Josephine Bai menganggukkan kepala dengan sedih, jika sampai harus dibawa ke rumah sakit, berarti kondisi penyakitnya sudah sangat parah.

Dalam waktu satu jam berikutnya, Nenek Tua Chen menunggu di bawah dengan tidak tenang, sedangkan Josephine Bai duduk di depan tempat tidur Claudius Chen dengan tidak tenang. Sedetik pun dia tidak berani mengalihkan pandangannya dari wajah Claudius Chen, dia takut akan melewatkan sedikitpun respon dari Claudius.

Saat jam menunjukkan hampir jam sepuluh, Josephine menggoyangkan tangan Claudius dengan panik: ”Claudius.....cepat bagun, jika kamu tidak bangun kamu akan dibawa ke rumah sakit, aku tidak mau membawamu kesana....”

“Claudius, apakah kamu mendengarkan perkataannku, aku ingin kamu cepat bangun.....!” Josephine terisak-isak dengan suara pelan.

Mungkin dikarenakan merasakan kesedihannya, akhirnya pada detik terakhir Claudius Chen bangun dengan perlahan, kesadarannya kembali dengan perlahan-lahan, di telinganya terdengar suara Josephine yang sedang memanggilnya dengan panik.

Claudius dengan penuh kasih sayang membalikkan telapak tangannya yang digenggam oleh Josephine, lalu dia mengenggam tangan Josephine.

Josephine Bai yang awalnya terlungkup di atas lengan Claudius, setelah merasakan tangan Claudius bergerak, dia kaget, dan langsung mengangkat kepalanya untuk melihat Claudius.

Dia sudah bangun, dia benar-benar sudah bangun.

Josephine Bai tersenyum dengan gembira, lalu dia menatap Claudius dan bertanya dengan bodoh: ”Claudius, apakah kamu sudah bangun?”

“Jika tidak? Kamu pikir aku adalah mayat yang sedang bergerak?” Claudius berkata sambil tersenyum.

“Tadi aku sudah hampir mati karena ketakutan, kamu malah mengatakan hal yang sangat menakutkan untuk menakutiku.” Josephine Bai memukul tangannya untuk mengingatkannya, lalu berkata sambil berlinangan air mata:” Aku pikir kamu tidak akan bangun lagi.”

“Bagaimana mungkin? Bukankah aku sudah berjanji kepadamu aku akan terus hidup dengan baik?”

“Tapi kamu lihat sekrang sudah jam berapa.”

Claudius Chen mengangkat kepalanya dan melihat jam yang berada di dinding, sudah jam sepuluh, memang sedikit terlambat, pantas saja dia menangis hingga seperti ini.

Claudius mengangkat tangannya lalu menghapus air mata di wajahnya, lalu berkata dengan lembut: ”Maaf, aku yang tidak baik.”

Claudius tiba-tiba meminta maaf membuat Josephine canggung, Josephine mengangkat tangan dan memukul tangan Claudius lalu menyalahkannya: ”Kali ini aku akan memaafkanmu, tapi kamu tidak boleh seperti ini lagi, apakah kamu mengerti?”

“Baik, aku mengerti.” Claudius Chen melihat tubuh Josephine, lalu bertanya dengan khawatir: ”Josephine, apakah semalam aku melukaimu?”

Dia ingat semalam dirinya menghempaskan Josephine ke tempat tidur, hampir setiap kali penyakitnya kambuh dia pasti akan melukai Josephine, jadi dia sangat khawatir.

Josephine Bai menggelengkan kepala: ”Aku baik-baik saja, kamu tidak perlu khawatir.”

“Benarkah? Buka bajumu biar aku lihat.” Claudius masih mellihat tubuh Josephine.

Josephine Bai memeluk dirinya, lalu memelotoi Claudius sambil berkata: ”Sudah dalam situasi seperti ini, kenapa kamu masih bisa menganggu wanita baik baik?”

“Sudah dalam situasi seperti ini kamu masih bisa berpikiran miring tentang maksud orang lain, kelihatannya kamu benar-benar tidak apa-apa.” Claudius berkata sambil tersenyum.

Senyuman di wajah Josephine Bai menghilang, dia mengenggam tangan Claudius lalu berkata sambil melihatnya: ”Apakah kamu tahu? Setiap kali penyakitmu kambuh, yang membuatku paling menderita bukan saat disakiti olehmu, tapi saat menunggumu bangun, misalkan seperti tadi.”

Claudius Chen melihat air mata dibawah mata Josephine yang belum mengering, lalu menganggukkan kepalanya dengan merasa bersalah: ”Aku bisa melihatnya.” Claudius mengangkat telapak tangannya lalu membelai wajah Josephine dengan lembut sambil meminta maaf: ”Maaf, setiap kali penyakitku kambuh aku tidak hanya melukaimu, aku juga membuatmu menderita seperti ini.....”

Josephine Bai mengenggam tangannya lalu tersenyum sambil menggelengkan kepala: ”Claudius, aku bukan menyalahkanmu, aku hanya.... menyayangimu, aku berharap kamu dapat segera sembuh.”

Claudius Chen menganggukkan kepalanya.

“Josephine Bai diam beberapa saat lalu berkata: ”Semuanya salahku, jelas-jelas aku tahu tubuhmu tidak sehat aku masih membiarkanmu memakai baju yang basah dan tinggal di tepi laut dalam waktu yang lama.

“Aku yang mendorongmu ke air.”

“Tapi jika kita naik ke tepi laut lebih cepat, pulang kerumah untuk menganti baju lebih cepat mungkin kamu tidak akan demam.

“Sayangku, apakah kita sedang mengadakan pertemuan meminta maaf?” Claudius Chen tertawa sambil mencubiti ujung hidung Josephine: ”Ayo, bantu aku untuk bangun.”

Josephine mencondongkan badan dan menariknya bangun dari tempat tidur, tapi mungkin dikarenakan tidur terlalu lama, Claudius Chen merasa kepalanya sangat pusing, dia yang baru duduk terjatuh kembali diatas ranjang.

“Claudius, kamu baik-baik sajakan?” Josephine Bai bertanya dengan khawatir.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu