Istri ke-7 - Bab 192 Kelihatannya Cukup Mesra (3)

Marco Qiao harus menjalankan sebuah restoran, Jesslyn pergi ke sekolah, dan karena Josephine tidak betah di rumah dia pun mencari kerjaan sebagai perancang busana.

Dia suka pergi bekerja, Marco juga sangat mendukungnya, lagi pula wanita yang terlalu lama di rumah akah kehilangan semangat untuk hidup, juga mudah ketinggalan dari kehidupan sosial. Atau boleh dibilang, asalkan Josephine menyukainya, dia hampir tidak pernah melarang.

Perusahaan negeri tempat bekerjanya ini tidak terlalu besar, tapi dekat dengan sekolah Jesslyn, dan karena jam pulang kerja yang lebih cepat, memudahkannya untuk mengantar dan menjemput Jesslyn ke sekolah.

Bos mereka bermarga Zhang, seorang pria paruh baya yang suka emosian, saat marah dia tidak akan sungkan kepada siapapun, tapi kalau perasaannya sedang baik dia akan baik sekali kepada siapapun, seorang bos yang lumayan baik.

Ruang kerjanya sangat berantakan, suaranya pun sangat besar.

Kalau mereka mendengar dia sedang marah, semua orang pun tidak berani bersuara lagi.

Saat Josephine menuang segelas air, dia mendengar dua staf marketing sedang mengomel disana: "Aku rasa bos kali ini sedikit keterlaluan, kamu rasa perusahaan Chen akan menerima orderan kita? Di dunia ini banyak sekali perusahaan fashion yang rebutan ingin bekerja sama dengan mereka, atas dasar apa kita bisa mendapatkannya?"

"Makanya, jangankan kakak Fang, bos yang pergi sendiri pun pasti akan ditolak."

"Aku dengar seragam staf perusahaan Chen sangat apik, dan mereka selalu bekerja sama dengan perusahaan Star Fashion, walaupun kontrak sudah habis dia pasti tidak akan mengganti perusahaan lain bukan?

Setelah menuang air, Josephine menunduk dan melihat mereka berdua dan bertanya: "Orderan perusahaan Chen besar tidak?"

Dia hanya tahu kalau perusahaan Chen itu sangat besar dan hebat, di setiap majalah bisnis dan siaran TV selalu terdengar nama mereka, tapi dia tidak pernah mencari tahu lebih dalam.

"Tentu saja besar, pabrik saja jumlahnya lima puluh lebih, lalu perusahaan, kantor, begitu banyak stafnya, kamu bayangin saja berapa seragam yang mereka perlukan."

"Jumlah orderan yang banyak sekali... apakah perusahaan kita sanggup menampungnya?"

"Makanya bos benar-benar tidak tahu kemampuan kita." Salah seorang staf wanita berkata: "Malah suruh kakak Fang rebutan order dengan Star Fashion, kalau tidak dapat order dia pasti akan marah kepada kakak Fang, sungguh keterlaluan."

"Memang sedikit keterlaluan." Josephine mengangguk, lalu melihat mereka dan tersenyum: "Bos sudah emosi begini, kita lebih baik cepat kembali kerja, biar tidak dimarahi."

"Benar benar... ayok keluar dan kerja." Mereka pun berjalan keluar.

Setelah pulang kerja, Josephine dan rekan-rekannya berjalan ke bawah gedung.

Mobil Marco pun berhenti di depan pintu gerbang, melihat jam, Jesslyn sebentar lagi akan pulang sekolah, dia pun mempercepat langkah kakinya.

Dia membuka pintu mobil dan naik ke dalam, lalu mendekatkan diri ke Marco dan mencium bibirnya, tersenyum dan berkata: "Maaf, sudah menunggu lama."

"Tidak kok, aku juga baru sampai." Marco mengusap rambutnya dan berkata kepada paman Liu: "Jalanlah, paman Liu."

Paman Liu mengangguk, dan menjalankan mobil itu menuju sekolah Jesslyn.

Di dalam mobil hitam di seberang jalan, Claudius memurungkan mulutnya, ekspresinya sedikit dingin.

Dia tidak terbiasa melihat gerak-gerik Josephine yang berjalan keluar dari gedung dan naik ke sebuah mobil putih lalu mencium pria yang ada di dalam mobil. Dia tidak bisa melihat wajah pria itu, tapi dia bisa merasakan kalau pria itu sangat mencintainya, sama sepertinya.

Melihat suasana ini, tidak tahu kenapa, di dalam hatinya muncul suatu rasa yang tidak diketahui apakah itu kagum atau cemburu.

"Tuan muda..." Asisten Yan berkata: "Nona Yi bekerja di sebuah perusahaan yang bernama Felicity Garment, tidak tahu dari mana mereka mendengar kabar kalau kita berencana menghapus kontrak dengan Star Fashion, manajer bisnis mereka sempat menghadang mobilku."

"Dia bekerja sebagai apa?" Claudius bertanya.

"Perancang busana."

"Kamu menjawab apa ke manajer bisnis mereka."

"Aku hampir saja menabraknya, terkejut sekali, satpam pun langsung mengusirnya dari parkiran."

Claudius mengangguk, dan tidak berkata lagi.

Asisten Yan melihatnya dari kaca spion dan bertanya: "Pria yang ada di mobil tadi itu seharusnya suaminya, mereka berdua kelihatannya cukup mesra."

"Apa kerjaan suaminya?"

"Saat ini masih belum tahu" Dia hanya mencari tahu nama Jessie, yang lain masih belum sempat. Dia melanjutkan: "Tapi sepertinya lumayan kaya, mobil tadi saja sudah ratusan juta."

Tidak mendapatkan respon Claudius, asisten Yan pun bertanya: "Apakah perlu mencari tahu tentang suaminya?"

Claudius pun terdiam sejenak dan menggeleng: "Tidak usah, ini tidak penting.

Tidak tahu apakah memang tidak ingin mencari tahu atau sengaja menghindar, yang penting dia sama sekali tidak ingin tahu tentang suaminya.

Mungkin di dalam hatinya dia berharap dia masih sendiri, tidak memiliki suami yang menciumnya tadi.

Asisten Yan mengerti apa yang dipikirkannya, dia pun tidak mengungkit masalah ini lagi dan bertanya: "Tuan muda... setelah ini kamu mau kemana? Aku antar kamu pulang ke rumah ya?"

Claudius menarik nafas dan berkata: "Pulang ke rumahmu saja dulu, lalu aku pakai mobil ini."

"Ok." Asisten Yan pun menjalankan mobilnya.

*************

Josephine dan Marco pun bersama-sama menjemput Jesslyn, dari kejauhan Josephine melihat Jesslyn sedang bertengkar dengan temannya, lalu dia pun melangkah lebih cepat menuju kesana.

Saat masuk ke dalam kelas dia melihat Jesslyn menangis, dan mengomel: "Ayahku sayang padaku!"

"Kalau kamu punya ayah, kenapa dia tidak pernah menjemputmu?" Seorang anak perempuan yang berkulit gelap itu membalasnya.

"Kelly!" Hentikan, cepat minta maaf ke Jesslyn!" Ibu guru Fang pun menggendong Jesslyn dan menarik tangan Kelly dan menyuruhnya minta maaf.

"Aku tidak mau!" Kelly melepaskan tangan Ibu guru Fang dan mengomel: "Aku tidak salah! Dia tidak punya ayah."

"Jesslyn punya ayah kok, kamu tidak pernah ketemu saja, lagi pula kalau memang Jesslyn tidak punya ayah kamu juga tidak boleh berkata begitu, mengerti?" Ibu guru Fang pun menasehatinya.

"Ada apa ini?" Josephine bertanya.

Melihat Josephine masuk, Jesslyn pun langsung memeluknya dan menangis kencang.

"Kenapa? Kenapa sedih?" Josephine memeluknya dan mengusap air matanya.

Ibu guru Fang pun membalikkan badannya dan berkata: "Nyonya Qiao, begini, acara hari anak sudah disusun, hari ini Kelly tiba-tiba bilang dia tidak ingin berperan sebagai Cinderella lagi, dia ingin jadi Snow White, Jesslyn tidak ingin tukar peran, makanya mereka berdua pun bertengkar."

"Dia bilang aku tidak punya ayah, dia yang tidak punya ayah." Jesslyn tidak senang.

"Hei, anak mana ini kok bicaranya begitu? Siapa yang tidak punya ayah?" Seorang wanita tiba-tiba berdiri di samping dan marah.

Melihat kulit wanita ini, Josephine tahu kalau ini adalah ibu Kelly, dia pun memeluk Jesslyn yang sudah ketakutan dan berkata: "Anak kecil yang bertengkar kok, kenapa orang tua ikut campur? Terus memang benar, siapa yang tidak punya ayah, ayah Jesslyn sedang menunggu di depan pintu, anakmu kenapa bicara sembarangan dan bilang kalau Jesslyn tidak punya ayah?"

Wanita itu pun terdiam.

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu