Cantik Terlihat Jelek - Bab 59 Apa Itu Bukan Cinta?

Bab 59 Apa Itu Bukan Cinta?

“Jika kamu tahu aku adalah orang yang melahirkan Simon, maka kamu juga tahu Simon sangat mirip dengan aku. Jika aku menghapus riasanku, Devan pasti mengetahui semuanya”

Seolah olah sudah tahu Sherin akan bertanya seperti itu, Yuta menjawab dengan wajah santai, “Bagaimana Devan bisa mengetahuinya jika di dunia ini hanya aku yang tahu kamu siapa?”

Berbicara sampai sini, Yuta tersenyum dengan puas. Yuta merasa usahanya selama bertahun tahun tidak sia sia ketika dia berpikir dirinya adalah satu satu orang di dunia ini yang bisa menyaksikan kecantikan wanita ini.

“Clover, berikan aku waktu sebentar. Aku akan membatalkan pernikahan yang di tetapkan oleh keluargaku dan aku akan membawa kamu keluar negeri. Kita akan pergi ke tempat dimana tidak ada orang yang mengenali kita.”

Memberikan waktu? Devan juga berkata seperti itu kepada Sherin. Seketika, Sherin merasa dirinya adalah orang ketiga dimana pun dirinya pergi. Mengapa bisa begitu? Apakah dia ditakdirkan untuk menjadi selingkuhan orang lain?

Sherin tertawa dengan dingin, “Yuta, aku sudah pernah melahirkan seorang anak. Aku tidak layak dicintai olehmu”

Yuta mengangguk, “Tenang saja, aku tahu bagaimana kamu bisa mengandung Simon. Aku tidak keberatan dengan itu”

Melihat Yuta yang masih keras kepala, Sherin merasa agak tidak berdaya. Dia ingin memberi tahu kepadanya bahwa dirinya dan Devan sudah pernah tidur bersama. Tetapi akhirnya Sherin tetap tidak sanggup dan hanya berkata, “Kamu seharusnya tahu sepupumu menyukai aku”

“Jadi? Situasi dia tidak lebih bagus dariku. Sherin, Gabriel adalah orang yang menolong Devan. Meskipun di antara hubungan mereka berdua tidak memiliki rasa cinta, Gabriel sangat menyukai Devan. Apakah kamu berpikir Gabriel akan menyerah? Walaupun Devan benar benar membatalkan pernikahan dia dengan Gabriel karena kamu. Apakah kamu bisa menerima fakta bahwa bayangan Gabriel selalu ada di dalam hati Devan?”

Sherin tidak bisa mengatakan apa apa. Karena semua yang dikatakan Yuta adalah fakta yang dia selalu ingin menghindar.

“Yuta, aku tidak mungkin bersamanya..” Sherin merasa sedikit asam di dalam hatinya ketika dia berkata seperti itu.

Yuta memegang lengan Sherin dan berkata, “Makanya kamu bersama aku saja. Perjanjian pernikahanku hanya merupakan sebuah perjanjian kecil antar keluarga. Jika aku ingin, aku bisa menolaknya dalam waktu beberapa menit”

“Yuta, waktu SMA kita masih belum dewasa. Perasaan waktu itu bukan cinta. Tolong berpikir secara logika!” Sherin ingin menjelaskan kepada Yuta.

“Aku jelas mengerti apakah perasaan waktu itu merupakan cinta atau bukan. Mengapa kamu tidak bertanya alasan aku sekolah di sana?” Sherin mengangguk. Melihat status keluarga Yuta yang begitu tinggi, tidak masuk akal jika keluarganya menyuruh Yuta untuk sekolah di kampung Sherin.

Yuta menyandar di kursi mobil dan sudut mulutnya sedikit terangkat, “Tahun itu, pada saat liburan musim panas kelas 10, aku berkunjung ke kampungmu untuk liburan bersama beberapa temanku. Kami berjanji akan bersama memanjat gunung dan melihat matahari terbit pada hari kedua. Pada hari itu, kamu memakai sebuah gaun putih dan sedang memetik daun teh di daerah gunung. Kami tersesat dan menanyakan arah dengan kamu. Pada saat itu aku sudah jatuh cinta padamu saat kamu bertanya apa yang terjadi dengan sebuah senyuman yang manis. Itu adalah pertama kali hatiku merasa tersentuh dalam kehidupanku” Sherin tidak pernah mengira Yuta sudah mengenalnya sebelum dia sekolah di sana. Mendengar penjelasan Yuta, Sherin sepertinya memiliki kesan pada kejadian itu. Tetapi pada saat itu dia tidak terlalu memperhatikannya.

“Kemudian, aku mencari tahu tentang sekolahmu dan meminta orang tuaku untuk pindahkan aku ke sekolahmu. Pada saat itu, ayahku hampir memutuskan hubungan keluarga denganku karena masalah ini. Sherin, Apakah ini bukan cinta?”

Yuta tidak memiliki ekspresi apa pun ketika dia mengatakan ayahnya hampir memutuskan hubungan keluarga dengannya. Tetapi Sherin mengerti bahwa proses itu pasti tidak mudah. Sherin juga mengerti kesusahan yang dialami Yuta ketika dia yang berasal dari keluarga kaya raya pergi sekolah di desa.

“Jadi kamu pergi ke hotel untuk menjadi pelayan pada saat liburan musim panas karena ayahmu tidak mau memberikan kamu biaya hidup atau biaya sekolah?” Sherin bertanya. Yuta mengelus kepalanya dan tersenyum,

“Ternyata kamu juga tidak bodoh. Ayahku sudah tidak mau peduli denganku sejak itu, demi bisa tiap hari bertemu dengamu, aku hanya bisa mencari uang sendiri”

Sherin merasa terharu. Meskipun dia tidak mencintai pria ini, dia tetap sangat tersentuh dengan usahanya.

“Aku sama sekali tidak ingin jadi ketua osis. Tetapi aku terpaksa menjadi ketua osis karena aku ingin bertemu dengamu setiap hari. Aku juga tidak menyukai bermain basket. Tetapi karena kamu suka nonton, aku mencoba untuk belajar bermain basket.” Yuta berkata dengan nada ringan

Mata Sherin menjadi merah. Dia ingin bertanya kepada Yuta mengapa Yuta begitu bodoh. Sherin juga membenci takdir yang mempermainkan mereka berdua. Jika Sherin bisa bertemu dengannya lebih awal, bisa jadi Sherin juga akan jatuh cinta kepadanya. Tetapi sejak hari itu, hati Sherin sudah ditakdirkan hanya bisa diberikan kepada seorang dan orang itu adalah Devan.

Sherin menghembuskan sebuah nafas, “Ayo, aku akan menemanimu malam ini” Sherin ingin memberikan sedikit bayaran untuk usaha Yuta selama bertahun tahun.

Walaupun tidak memiliki rasa cinta terhadap Yuta, Sherin benar benar merasa tersentuh. Seorang laki laki yang begitu mencintai seseorang, bahkan sampai laki laki itu sudah bertumbuh menjadi seorang pria, dia tetap masih mencintai satu orang yang sama.

"Kamu berjanji?" Yuta tiba tiba memeluk Sherin setelah Sherin mengangguk kepalanya. Hari ini adalah hari paling bahagia dalam kehidupan Yuta selama 6 tahun.

“Sudah, lepaskan aku” Sherin melihat ke sekelilingnya dan tidak ada satu orang pun.

“Tetapi, kamu harus membantuku. Kamu tidak boleh membiarkan orang lain mengetahui identitas asliku” Sherin tidak ingin mengabaikan keinginan terakhir ibunya sebelum dia benar benar tahu alasannya.

Yuta mengangguk dan tiba tiba teringat sesuatu, “Informasi kamu sebelumnya jelas terlihat sangat palsu. Aku sudah menyuruh orang untuk membuat informasi yang lebih lengkap kemarin. Walaupun Devan mencari tahu lagi, dia juga tidak akan menyadari informasi tersebut adalah informasi palsu. Kamu tenang saja”

Mengapa Sherin merasa lebih banyak masalah akan terjadi setelah melihat senyuman di wajah Yuta? Acara penghargaan diadakan di hotel bintang lima daerah Pelangi dan akan dihadiri oleh banyak artis terkenal……...

Novel Terkait