Cantik Terlihat Jelek - Bab 232 Clover Milikku

Sampai mereka sudah tidak ada tenaga, mereka baru melepaskan sesama.

Hanya saja mereka berdua tidak bersuara di sepanjang proses.

Kadang, tidak bersuara bisa menjelaskan sermama kata.

Tidak tahu setelah beberapa lama, Clover baru berkata : "Hari itu, aku duduk di atas batu besar di tepi jurang gunung, papa berdiri di jarak kurang lebih dua meter dariku, dia bilang dia merasa sangat bersalah, tetapi dia tidak ingin memengaruhi hubungan kita karena masalah dia, setelah itu, pada saat aku berdiri, aku terpeleset, papa yang mengulurkan tangannya untuk menarik aku, kemudian dia melemparkan aku ke atas gunung dengan kuat tetapi dirinya malah jatuh"

Devan memberikan sebuah ciuman di dahinya dan tidak berbicara.

"Dalam waktu ini aku berpikir banyak, papa menjadi begitu karena mau menolong aku, kalau aku terus menghindar, masalah tidak bisa diselesaikan dan malah akan membuat kamu merasa susah di tengah, jadi, setelah berpikir sangat lama, aku memutuskan untuk menghadapi masalah, Devan, kamu bawa aku pulang saja, tidak peduli apa yang mama, Tifa atau pun keluarga mau melakukan terhadapku, aku akan menerimanya, bahkan kalau mau dipenjara, aku pun tidak apa-apa"

Setelah berkata, Clover memeluk Devan lebih erat lagi, "Daripada berpisah dengan kamu, sakit ini bukan apa-apa"

Devan diam beberapa saat sebelum suara rendahnya berdering di telinga Clover : "Apakah kakakmu tidak bilang sama kamu koma papa itu disebabkan oleh racun?"

Tubuh Clover bergetar, dia duduk dan menundukkan kepalanya melihat ke Devan, "Kamu bilang apa? Racun?"

Devan mengangguk, beberapa hari ini bagian rumah sakit sudah mengirim banyak ahli profesional dari dalam maupun luar negeri, tetapi, tidak ada yang berhasil mendeteksi racun apa itu, "Dokter berkata racun itu dibuat dari gabungan beberapa jenis racun, termasuk jenis racun lambat, sekarang mereka masih dalam proses meneliti"

Sambil berkata, Devan juga ikut duduk, "Jadi, kamu tidak perlu merasa terlalu terbebani, dokter berkata meskipun papa tidak jatuh ke bawah gunung, setelah racun ini memasuki tubuhnya secara perlahan, dia tetap akan koma"

Clover benar-benar sangat kaget, pada zaman sekarang, racun? Clover merasa tidak bisa percaya, "Kalau begitu.... apakah sudah tahu siapa yang meracuni papa?"

Devan memegang tangan Clover dan bersuara secara perlahan : "Bukan siapa-siapa, dia sendiri yang meracuni dirinya"

"Dia....sendiri?" Clover mengerutkan alisnya, kedua tangannya memegang selimut dengan erat, Clover tidak bodoh, dia tahu alasan mengapa papa Devan melakukan hal begitu hanya satu alasan, karena masalah waktu itu, dia pasti ingin menggunakan cara seperti ini untuk menghukum dirinya.

Pikir sampai sini, Clover merasa sedikit sesak nafas, "Sebenarnya, dia tidak perlu begitu, serius......aku....dibanding dengan hubungan bersamamu, masalah generasi atas bukan apa-apa, selain itu, kita juga sudah ada Simon dan Momo"

Devan mengerutkan alisnya dan merasa sedikit senang, dia memegang tangan Clover, "Kamu... kamu benar-benar merasa begitu?"

Clover menarik selimut ke atas untuk menutupi dadanya, kemudian dia bersuara : "Pada awalnya aku tahu masalah ini, sebenarnya aku tidak bisa terima, tetapi dalam satu bulan ini, aku berpikir sangat banyak, bagaimanapun orang tuaku, mereka sudah tidak ada, selain itu aku juga percaya dengan kata-kata papa, aku percaya bukan dia yang membunuh papaku, karena, apakah kamu masih ingat? Pada saat mengambil foto mama dan papaku itu, aku sudah berusia satu tahun lebih, aku selalu merasa papa sepertinya juga dijebak oleh seseorang, aku ada berpikir apakah orang itu adalah ayah Gabriel, kemudian dari mana paman itu ada foto orang tuaku?"

Devan menghela sebuah nafas dan memeluk Clover ke pelukannya dengan erat, "Apakah kamu tahu? Aku masih mengira... kamu akan meninggalkanku karena ini, Clover, aku tetap belum cukup mengerti kamu, Clover milikku adalah wanita yang begitu murah hati"

Clover milikku........

Clover berkata dengan suara kecil di telinga Devan, "Devan, bolehkah kamu membawa aku pergi jenguk papa besok?"

Devan melepaskannya dan menatap ke matanya dengan alis mengerut, "Aku takut........"

"Bawa aku pergi saja, papa jatuh demi mau menolong aku, bagaimana pun seharusnya aku pergi menjenguknya........."

Daerah Ciput di dalam negeri.

Mikasa duduk di bangku dalam mall dan melihat orang-orang yang berjalan sana sini, dia merasa sangat kaget, dirinya amnesia? Ingatannya selama 7 tahun menghilang, masalah seperti ini mengapa bisa terjadi di Mikasa?

"Kamu bilang kita adalah teman terbaik?" Mikasa melihat Suya dari atas ke bawah dan menggelengkan kepalanya, dia mana mungkin bisa menjadi teman terbaik dengan Suya, Mikasa tidak bisa mengerti dirinya.

Suya melihat Mikasa dengan ekspresi yang ingin menangis tetapi tidak ada air mata, "Tahun itu kamu juga begitu terhadapku, Mikasa, apakah kamu tahu? Aku menggunakan waktu satu tahun kamu baru mau berbicara denganku, aku baru saja memenangkan hatimu dengan tidak mudah, kamu sekarang begitu lagi, apakah kamu masih mau aku hidup?" Setelah berkata, Suya berbisik ke telinga Mikasa : "Kamu sangat jahat, sebelum tidur harus ke toilet dulu, hal pertama setelah bangun tidur adalah melihat ke jendela kemudian merentangkan tubuhmu, kamu pakai sandal suka pakai terbalik, malam hari waktu tidur tidak suka pakai baju, ukuran pinggangmu......."

Mikasa menutupi mulut Suya dengan alis mengerut, dia melihat ke Suya dengan wajah tidak percaya, Suya mengetahui begitu banyak kebiasaannya, jadi pasti bukan sebuah kebetulan, jangan membahas yang lain, bahas saja kebiasaan Mikasa suka memakai sandal secara terbalik, kalau bukan orang yang sangat dekat dengan Mikasa, tidak mungkin bisa tahu ini.

Meskipun Mikasa masih merasa ragu, tetapi jelas dia sudah tidak begitu membantah terhadap Suya, Mikasa memberikan sebuah senyuman kepada Suya, "Kalau begitu.......baiklah, aku percaya kepadamu, apakah kamu bisa memberi tahu aku apa yang terjadi dengan aku dan Gary? Mengapa aku bisa pingsan di rumahnya?"

Suya berpikir sejenak sebelum berkata, "Kalau itu, aku tidak tahu, tetapi sekarang kamu bekerja di perusahaan Gary, sebelum pingsan aku mendengar kamu bilang mau pergi ke daerah Wol bersamanya, sepertinya untuk desain sebuah daerah kecil, menurutku kamu pingsan pada saat bekerja karena kepanasan kemudian Gary bawa kamu pulang!" Sambil berkata, Suya minum minumannya untuk menutupi rasa bersalahnya.

Ternyata aku bekerja di perusahaan Gary? Berarti setelah 7 tahun perasaanku terhadap Gary masih tetap tidak berubah, poin ini membuat Mikasa sangat puas.

"Kamu bilang orang tuaku sudah cerai dan papaku menghilang, apakah aku tidak mencarinya?"

Suya menggelengkan kepalanya, "Tentu saja ada cari, tetapi mana bisa begitu mudah mencarinya, negara kita begitu besar"

Akhirnya Suya tidak menuruti kata-kata Gary dan memberi tahu Mikasa ayahnya pergi liburan di luar negeri, karena kalau liburan, tentu saja akan pulang lagi.

"Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu" Mikasa berkata sambil berdiri dengan tidak semangat, hanya saja baru jalan dua langkah, dia menoleh ke Suya lagi dan bertanya dengan malu : "Oh iya, apakah kamu tahu aku tinggal dimana?"

Suya melihat Mikasa memijat dahinya, dia benar-benar tidak berpikir tentang hal ini, kalau membawa Mikasa ke rumah itu dia pasti akan ragu, selain itu rumah itu juga sudah mau dirombak baru-baru ini, kalau begitu........bagaimana ya?

Pada saat itu, ponsel berdering, dia mengeluarkan ponselnya dan membaca pesan teks, kemudian dia menutupi mulutnya dengan kaget.

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu