Cantik Terlihat Jelek - Bab 186 Kejutan

Tetapi, Clover bukan sengaja mau membohongi mereka.

Clover takut mereka tidak memiliki selera untuk makan setelah berkata tentang identitas Devan ditambah wajahnya yang tampan.

Pada saat itu, Clover akhirnya mengerti, ini bukan sebuah reuni, tetapi sebuah pameran tentang suami dan kekayaan.

Karena sudah banyak tahun tidak bertemu, Clover tidak begitu mengerti tentang mereka, jadi Clover merasa dirinya akan terlihat sombong dan pamer jika mengatakan tentang identitas Devan pada saat ini, jadi, Clover memilih menggunakan kata bohong yang berniat baik agar mereka bisa terima.

Clover merasa bersikap rendah hati pada saat seperti ini tidak salah.

Clover ingin bersikap rendah hati, tetapi mereka tidak.

"Oh, bisnis kecil? Haha, Clover, apakah kamu masih ingat si gendut kecil yang duduk di belakang kamu?" Wanita yang agak gemuk itu bertanya.

Clover mengerutkan alisnya dan menyipitkan matanya, sepertinya benar ada orang seperti itu, kemudian Clover mengangguk, "Iya, yang ayahnya adalah kepala sekolah itu?" Sebenarnya Clover lebih ingin berkata, yang sering menganggu dia itu?

"Iya, itu, apakah kamu tahu? Di reuni tahun lalu, dia berkata jika ada teman yang bisa mengatakan nomor kontak kamu, dia akan memberikan orang tersebut 20 juta rupiah" Pada saat itu, mereka membahas tentang ini pada waktu yang lama di dalam grup obrolan.

Karena Clover pindahnya sangat buru-buru, dia tidak sempat meninggalkan pesan kepada teman-temannya, jadi setelah heboh beberapa saat, topik mengenai Clover pun tenggelam.

Clover mengambil sekeping daging ikan dan makan dengan perlahan, "Buat apa dia cari aku?"

"Dia sudah menyukai kamu bertahun-tahun, kamu benar-benar tidak peka, kamu mengira laki-laki di kelas kita dan kelas sebelah berdiri di depan pintu setiap hari karena mereka bosan? itu karena mereka mau melihat kamu" Wanita yang semeja dengan Clover pada saat sekolah berkata, tetapi Clover tidak bisa berhenti menelan air liurnya.

Mengapa dia tidak tahu laki-laki itu menyukainya? Padahal laki-laki itu sering menganggu dia? Lalu laki-laki yang di kelas sebelah? Siapa itu?

Clover menghirup sebuah nafas dan tertawa : "Semua itu sudah berlalu, buat apa membahas lagi?"

"Benar, suaminya berada di sini, Masa kamu membahas tentang itu?" Meskipun Mimi tidak bisa melihat ekspresi Devan, tetapi dia berpikir tidak ada pria yang ingin mendengar hal seperti itu.

"Aku juga hanya sekedar membahas saja, Clover, si gendut kecil itu sudah tidak gendut lagi sekarang, dia sangat tampan dan perusahaannya sudah mau dibuka juga, kalau tahun itu........"

"Kamu itu kenapa? Sudah suruh jangan bahas lagi kamu masih terus berkata?" Mimi jelas sudah tidak bisa tahan sehingga dia mendorong siku lengan wanita gemuk itu.

"Mimi, kamu cemas apa? Clover saja cuman tersenyum dari tadi, buat apa kamu begitu emosi? Apakah kamu merasa dendam karena si gendut kecil itu tidak menyukai kamu?" Wanita itu berkata sambil tertawa.

Alis Clover semakin mengerut, dia menoleh ke Devan yang tidak memiliki reaksi, tidak tahu sejak kapan, Devan memakai earphhone dan sepertinya dia sedang mendengar sebuah pidato atau apa, Clover menghela sebuah nafas yang lega, untungnya dia tidak dengar.

Clover tersenyum, "Sudah, kita jangan bahas itu lagi, sudah lewat semua"

Setelah itu, mereka membahas tentang masa-masa sekolah yang mengesankan bagi Clover, Clover baru mengerti dia bukan tidak memiliki teman yang sangat akrab, tetapi semua orang tidak bisa bertahan menemani gadis yang begitu cantik dan populer seperti Clover, setelah menyadari tentang itu, Clover tidak tahu harus menangis atau tertawa.

Setelah itu, mereka membahas lagi banyak masalah pada saat sekolah, Clover tertawa sampai air matanya mau mengalir.

Di tengah-tengah itu, tidak ada membanding-bandikan dan rasa iri, hanya ada kebahagiaan.

Setelah itu mereka saling berbagi kontak, mereka menambah Wechat pribadi Clover dan Mimi pun menambah Clover ke dalam grup obrolan mereka, kemudian mereka menyuruh si gendut kecil itu memberikan mereka 20 juta rupiah dalam group obrolan.

Satu jam pun berlalu.

Wanita gemuk yang berkata dia tidak pernah melihat jenis seafood sebanyak itu, tetapi dia makan sangat banyak, bahkan dia menghabiskan banyak piring dan menyuruh orang untuk menambah lagi, melihat makanan di meja sudah hampir habis, wanita agak gemuk itu menyuruh pelayan kemari untuk membayar.

Clover menundukkan kepalanya dan mencubit tangan Devan yang berada di bawah meja.

Devan melepaskan earphonenya dan pas mendengar pelayan berkata : "Permisi, total biaya adalah 150.999.000, anda mau pakai kartu atau......."

150 juta lebih, Clover menghirup sebuah nafas, ini seperti sedang makan emas, tetapi, setelah mengikuti Devan, Clover menambah wawasan tentangnya, dari perspektif cara Devan menggunakan uang, sejujurnya Devan sudah mengontrol pada saat pesan makanan tadi, meskipun Clover tidak mendukung cara menggunakan uang seperti ini, tetapi Clover memlih untuk menghormati Devan setelah memahami dia.

Wanita yang agak gemuk itu masih tertawa pada detik sebelumnya, detik selanjutnya wajahnya tenggelam dan mulutnya terbuka.

Clover merasa sedikit malu, jelas Devan itu sengaja.

Clover menutupi mulutnya dan mendorong Devan.

Devan baru mengangkat kepalanya pada saat itu dan menoleh ke Clover, "Sudah selesai makan?"

Sudut mulut Devan terangkat dan tatapannya berisi kelembutan, Clover yang setiap hari melihat saja terpesona, apalagi beberapa wanita itu.

Mereka mana bisa menyangka pria yang duduk di samping Clover adalah dewa tampan yang seperti ini.

Selain itu, melihat aura mulia dan kelas tinggi Devan, mereka jelas mengerti pria ini bukan manusia yang satu dunia dengan mereka.

Setelah melihat wajah Devan, pelayan itu terkejut dan langsung mundur dua langkah sebelum lari ke bagian dalam restoran.

Setelah beberapa saat, seorang pria berusia 40 tahun lebih sibuk berlari keluar, "Direktur Devan, sejak kapan anda datang ke sini? Mengapa tidak memberi tahu kami agar kami bisa pergi menjemput anda?"

Semua orang menjadi bingung termasuk Clover.

Apa yang terjadi? Jelas pria itu mengenal Devan.

Devan menyipitkan matanya, menoleh ke Clover dan berkata dengan nada santai : "Kemarin, kamu bilang seafood di restoran ini adalah seafood paling segar yang pernah kamu makan di daerah Seroja, setelah pulang, aku menyuruh Dylan untuk membeli restoran ini atas nama kamu, aku mau jadikan restoran ini sebagai hadiah untukmu pada saat perusahaanmu buka kemarin, tetapi karena kejadian itu, aku malah lupa"

Clover menarik lengan baju Devan dan merasa tidak berani sembarangan berkata lagi, pria ini membeli restoran yang begitu besar hanya karena satu kata Clover yang sembarangan.

dan ekspresi tiga wanita yang duduk di sana sudah tidak bisa dijelaskan hanya menggunakan kata kaget dan bermulut O.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu