Cantik Terlihat Jelek - Bab 380 Itu Dia

“Han, ada yang bergegas masuk.” Nada suara wanita yang lembut, membuat Mia teringat ketika dia baru tiba di rumah keluarga Mo, sekali demi sekali adegan yang mesra, tiba-tiba dia merasa dirinya sangat konyol.

Pria seperti ini, hanya mengatakan beberapa perkataan merdu, hatinya langsung tersentuh, dan melupakan semua hal brengsek yang pernah dia lakukan.

Bahkan dengan konyol menyangka mungkin cinta telah datang.

Beberapa saat kemudian, pria perlahan-lahan keluar dari dalam selimut, setelah melihat Mia, dia tetap tidak berkata, namun terlihat jelas dia tidak senang.

Sudut mulut Mia bergetar, nada suaranya yang kecil terdengar nada suara tangisan yang samar, “ Mohan, kamu bukan manusia.”

Mira mengambil kursi yang menghalang pintu, dan bersiap-siap akan melempar ke tubuh pria dan wanita di ranjang, namun dihentikan Mia.

“Ayo kita pergi!”

“Kakak.”

Mia tersenyum, memutar kepala melihat pria di ranjang, “Mira, Mohan sudah meninggal.” Dalam hatinya dia benar-benar meninggal.

Pria paruh baya mengisap rokok, ketika Mia keluar dari dalam kamar,dia berbisik padanya: “Gadis, pria ini tidak baik! Sering ada wanita yang datang di tengah malam.”

Setelah masuk ke dalam mobil, Mia memejamkan mata, “Dia berteriak ‘Ah’ dengan kuat, tidak dapat menjelaskan perasaan seperti apa di dalam hatinya.

Dengan begini, bisa dipastikan itu adalah Mohan, tidak mungkin salah lagi. Sebelumnya, dia terus berpikir mengapa dia masih hidup, tetapi menutup mata terhadap mereka pasangan ibu dan anak, sekarang sudah bisa dijelaskan, dia diperkirakan sama sekali tidak ingin mengenali mereka pasangan ibu dan anak.

Dia bagaikan orang bodoh, memikirkan penderitaan yang dia rasakan sepanjang tahun ini, kerinduan terhadap dia, semuanya menjadi sindiran.

Di luar kembali tenang, Mohan membuka selimut, pakaian di tubuhnya masih menetes air. Dia mengambil dua ratus dolar dari dalam laci dan melemparkannya ke wanita di ranjang.

Wanita itu melemparkan uang ke wajahnya, “Aku menyangka kamu benar-benar kesepian? Ternyata, sudah ada seseorang di dalam hatimu? Apakah kamu menganggap diriku seorang wanita pelacur? Sialan!”

Wanita ini menyewa sebuah rumah di depannya, penampilannya lumayan cantik dan menyukai Mohan, tetapi Mohan sama sekali tidak pernah melihatnya, dan hari ini dia sudah tertidur, tetapi Mohan tiba-tiba menyeretnya ke sini.

Awalnya menyangka akan terjadi sesuatu yang mesra diantara mereka berdua.

Tiba di sini, Mohan menyuruhnya melepaskan pakaian, dan kemudian dia sendiri masuk ke selimut.

Dia diam-diam senang dalam hati, namun tak terduga ternyata hanya bermain peran dengan pria ini.

Ketika tiba di rumah, Rena sudah bangun, melihat dia masuk, dia bergegas padanya, “Mama.”

“Ibu, pakaian kakak basah semua, kamu menggendong Rena dulu.”

Mungkin karena terkena hujan, atau mungkin saraf yang tegang tiba-tiba mengendur, Mia mengalami demam tinggi.

Mohan masih hidup, dia lebih gemuk dari sebelumnya, dia bisa merokok, minum alkohol, dan pergi ke lokasi konstruksi untuk melakukan pekerjaan berat. Itu berarti tubuhnya sudah baik-baik, dan dia bisa mengetahui masalah Mira dan Sani, dia bisa datang ke Kota B, ini berarti dia selalu mengetahui tentang dirinya.

Namun, dia membiarkan dirinya sengsara, tidak peduli dan bertanya, ini membuatnya lebih sakit hati daripada kata-kata dingin yang dia katakan sebelumnya.

Dia tidak begitu lapang dada, memikirkan untuk pria ini, dia tidak begitu hebat, memikirkan apakah dia memiliki kesulitan yang tak terkatakan.

Berdasarkan Mohan dia ketahui, tidak ada yang memiliki kemampuan untuk menjadikannya seperti sekarang ini kecuali keinginannya sendiri.

Namun, dia melihat mereka pasangan ibu dan anak dibully orang, dia malah memilih untuk bersama wanita lain, pria seperti ini, dia tidak menginginkannya lagi.

Setelah beristirahat seminggu di rumah, dia perlahan-lahan keluar dari kesengsaraan.

Orang tua melihatnya seperti begini, mereka juga terdiam, ada beberapa hal, tidak bisa dibantu orang lain.

Kota A saat ini.

“Aku memintamu untuk merawatnya, kamu memberitahuku, bagaimana kamu merawatnya?” Mohan menarik kerah baju Misao, dan pegangannya menjadi erat, terlihat wajah Misao mulai memerah.

“Dia, bukankah dia baik-baik saja sekarang?”

“Ketika dia berada di Kota A, dia dilempar telur dan sayur, dan keluarganya selalu bersembunyi, apakah itu disebut baik? Misao, kapan kamu juga belajar, melaporkan kabar baik dan mengabaikan kabar buruk?”

Wajah Mohan sangat mengerikan.

Misao menarik napas, “Mohan, sekarang kamu bukan lawannya, aku tidak memberitahumu, karena takut kamu tidak sabar dan pergi menyinggungnya.”

Kerah baju dilonggarkan, Misao menghela nafas lega, dia menarik Mohan, “Dia jauh lebih kuat daripada yang kamu pikirkan, kalau tidak, ayahmu tidak akan mati seperti itu.”

Mohan berdiri dan tersenyum dingin, dia merentangkan jari-jarinya, merapikan bajunya, kemudian perlahan-lahan mengangkat kepala menatap Misao, “Itu karena sebelumnya, aku tidak ingin merebut, bukan karena aku takut padanya.” Selesai berkata, dia berbalik tanpa ragu, dan pergi meninggalkan ruangan.

“Akhirnya dia telah kembali.” Terdengar sebuah suara dan muncul sosok seseorang.

“Tuan, benar-benar tidak terduga, dia akan jatuh cinta dengan Mia. Pada saat itu, aku menyangka hal-hal telah dilakukan tanpa hasil?” Misao mengerutkan kening dan berkata.

“Pergilah, berikan dia sedikit kekejaman, seberapa besar potensi manusia tergantung pada seberapa tekanan yang dia rasakan.” Selesai berkata, pria mundur keluar seperti tadi dia datang.

Mia menyangka dirinya sudah melepaskan semuanya, dan semua masalah seharusnya sudah tenang.

Dia dan Mohan, tidak akan berhubungan lagi.

Jadi, pada hari ini, dia pergi ke perusahaan seperti biasanya.

Baru saja selesai mengatur semua hal, langsung mendapatkan panggilan dari ibunya.

“Mia, kamu segera kembali, Rena hilang.”

Mia hanya terasa darah di kepalanya mengalir ke atas, dia berusaha keras untuk menenangkan dirinya, “Bu, kamu jangan panik, katakan perlahan-lahan.”

“Ayahmu baru saja pergi membeli sayuran, aku sendirian menjaga Rena, katanya dia ingin minum susu, jadi aku pergi ke dapur untuk membuatkan susu. Setelah aku kembali, aku tidak melihatnya.” Ibu menangis histeris dan panik.

Mia mengambil pakaian di kursi, “Ibu, kamu jangan panik, aku akan kembali sekarang.”

Tangannya gemetaran dan seluruh tubuhnya tak berdaya, dia memegang gagang pintu dan memutarnya beberapa kali baru terbuka pintu.

“Manajer Mia, ini......”

“Aku ada urusan, kamu hubungi Direktur Liusan.”

Dengan boros dia memanggil taksi.

Ketika tiba di rumah, Ayah kebetulan di luar jalan, melihat dia turun dari mobil, langsung mendekati, “Kami sudah mencari di sekeliling, Rena masih begitu kecil, tidak mungkin akan berlari dengan begitu cepat.”

Lagipula dengan sifat Rena Munir, Mia sangat mengerti, dia hanya galak dalam rumah, diluar dia sangat takut dengan orang asing, biasanya kalau keluar, dia termasuk tipe anak yang berpisah sekitar tiga meter, akan langsung menangis.

Dia tidak mungkin berani sendirian berlari keluar.

Tiba-tiba muncul sebuah kemungkinan, “Ayah, menurutmu...... mungkinkah itu Mohan?”

Ayahnya menggelengkan kepala, “Kalau dia masih bersifat manusiawi, maka dia tidak akan melakukannya.” Membicarakan ini, ayahnya menarik nafas, “Mia, kamu coba menghubungi keluarga Mo, Mohan baru saja muncul, Rena langsung hilang, mungkin ini bukan hanya kebetulan.”

Mia mengangguk, mengeluarkan ponsel, tangannya yang gemetar mencari nomor telepon Nyonya Mo, ketika menemukannya, dia langsung meneleponnya.

Panggilannya terhubung dengan cepat.

“Halo, siapa?”

Mia mengeraskan kulit kepala dan berkata: “Rena hilang, apakah kamu menyuruh orang membawanya pergi?”

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu