Cantik Terlihat Jelek - Bab 449 Suara Minta Bantuan

Wajah Mohan tidak banyak berubah, dia memalingkan kepalanya dan memandang Karni, "Sore tidak ada pekerjaan lain lagi, kalau begitu kita acara bebas saja, aku ingat teman lamamu itu ada di sini, ayo pergi bertemu dengannya."

Mia mengamati bahwa wajah Karni langsung suram, lalu dia berkata dengan wajah cemberut, "Kenapa aku harus pergi? Pergi melihat betapa bahagianya mereka?"

Mohan menyipitkan matanya, mengeluarkan telepon dari sakunya, membuka suatu halaman, dan menyerahkannya kepada Karni, "Kamu lihat sendiri."

Karni menerimanya dengan bingung, kemudian membuka matanya seolah-olah dia telah menemukan benua baru, dan memandang Mohan, "Dari mana ini berasal?"

"Alamatnya ada di belakang, nanti aku akan kirim ke kamu, ayo cepat pergi."

Karni melirik Mohan dengan berterima kasih dan gembira, lalu menepuk pundaknya, "Tidak sia-sia aku baik terhadapmu."

Setelah Karni pergi, Mohan menatap Lin Shan lagi, "Aku punya sedikit urusan di sore hari." Itu artinya dia tidak punya waktu untuk pergi ke gereja mana pun.

Melihat Mohan yang pergi, Mia sedikit bangga.

Tiba-tiba, Mohan berhenti dan menoleh Mia, lalu berkata dengan nada resmi, "Nona Mia, urusan bisnis sore hari, kamu masih perlu mengikutiku."

Mia menjawab, "Oh, baik, Presdir Mo." Lalu, Mia segera menyusul.

…...

Mia memandang gereja di depannya, menoleh dan menatap Mohan, "Apakah kamu adalah belatung di perutku?"

Pria itu melingkarkan pinggangnya, "Jika kita tidak datang dan melihatnya, aku khawatir seseorang tidak bisa tidur di malam hari."

Mia tersenyum dan berkata, "Cepat katakan dengan jujur, kenapa kalian bisa datang bersama ..."

"Ketika aku sekolah di sini, kami berada di kelas sama, ketika kami lulus, teman sekelas mengajak untuk datang ke sini bersama, jadi kami memang datang bersama, tapi sekelompok orang datang bersama."

Mia mengangguk, baiklah, Lin Shan benar-benar bukan orang yang sederhana, jelas-jelas sekelompok orang datang bersama, tetapi dia mengatakannya begitu ambigu.

"Kamu tahu dia menyukaimu, mengapa kamu masih merekrutnya ke perusahaan?"

Mohan membawanya untuk duduk di kursi di luar gereja, angin bertiup lembut, dan daun-daun jatuh, kebetulan ada daun jatuh di rambut panjang Mia, pria tesebut dengan lembut mengambil daunnya dan berkata, "Di mataku, selain kamu, penggunaan wanita mirip dengan pria. Kamu jangan lupa, aku adalah seorang pengusaha dan aku tidak melakukan sesuatu yang tidak menguntungkan diriku sendiri, ini adalah prinsipku, aku tidak menyangkal bahwa aku telah menggunakan beberapa kelemahannya, dan dengan prestasi yang dicapai Lin Shan sekarang, dia tidak bisa direkrut hanya dengan gaji tinggi, sehingga itu adalah alasan yang bagus. "

Mia menoleh dan menatap Mohan dengan tidak percaya, dia merasa pria ini benar-benar sangat menakutkan dan juga sangat tercela.

Haruskah dia bersyukur bahwa pria ini tidak menerapkan metode ini pada dirinya sendiri?

Pria itu menutupi matanya, membungkuk dan mencium di bibirnya, "Jangan menatapku dengan tatapan ini, dan tolong percaya padaku, aku bisa membedakan siapalah yang paling penting bagiku, dan aku tidak akan memberinya kesempatan."

Dia sudah berkata begitu, apa lagi yang bisa dikatakan Mia?

Mia berbalik dan melihat ke gereja di belakangnya, "Mari kita ganti tempat saja."

Mohan meraih lengannya dan mengerutkan kening, "Kenapa?"

Mia meliriknya, “Aku tidak tertarik pada ingatanmu dengan orang lain.” Meskipun dia tahu bahwa Mohan dan Lin Shan tidak pernah terjadi apa-apa, tetapi Mia masih ingin menyindirnya.

Pria itu dengan temperamen baik tidak mengatakan apa-apa, dia hanya meraih pinggangnya, dan mengangguk dengan tak berdaya, "Boleh, aku dengarkan saranmu, katakan saja kamu ingin pergi ke mana?"

Mia menunjuk ke depan dan melambaikan tangannya, "Aku sudah berkali-kali datang ke tempat ini, jadi tidak ada tempat yang ingin aku kunjungi, atau tidak, kamu menemaniku berjalan dan tidak melakukan apa-apa, bolehkah?" Di dalam negeri, untuk menghindari kecurigaan, mereka tidak pernah berjalan di seberang jalan seperti ini.

Mohan secara tidak sengaja melirik Mia, dia ingat perkataan yang diucapkan Karni sebelum dia datang ke Prancis, "Tidak ada seorang wanita yang bisa datang ke Prancis dan tidak berbelanja, kamu berhati-hatilah, jangan sampai kartu ATMmu habis digesek."

Tetapi, sampai akhir pun Mia tidak membeli apapun, dia hanya membeli dua botol air, dan dia yang membayarnya juga.

Mohan ingin memberitahu Karni bahwa wanitanya Mohan benar-benar tidak materialistik dan juga berbeda dengan yang lain.

"Mohan, bolehkah kamu menggendongku?"

Mia Tiba-tiba berjongkok di lantai, dan mata Mohan bergerak ke bawah, dia baru menemukan bahwa Mia mengenakan sepatu hak tinggi, dan telah berjalan begitu lama, tetapi dia tidak memperhatikannya, kemudian dia menyalahkan ketidaktelitiannya.

"Coba kamu lihat, kakiku luka." Ketika Mia mengucapkan perkataan ini, dia ingat apa yang dikatakan Jonas, "Kamu sama sekali tidak bisa memakai sepatu hak tinggi."

Mohan membantunya untuk duduk di bangku sebelahnya, kemudian dia berjongkok di depan Mia, melihat tumit belakangnya yang terluka, lalu melepaskan sepatu hak tingginya, dan membuangnya ke tempat sampah sebelah, kemudian berjongkok di depannya lagi dan berkata, "Ayo, aku akan menggendongmu, kita pergi beli sepatu yang cocok dulu, baru kita kembali ke hotel."

Mia awalnya hanya bercanda dengannya, di sini ada banyak orang yang berjalan melewati mereka, Mohan tidak malu, dia juga merasa malu, tetapi sekarang sepatu hak tingginya telah dibuang Mohan, setelah pikir-pikir, dia naik ke punggung Mohan.

Matanya agak lembab, pada tahun itu, dia juga berada di luar negari, dia berkata kepada Jonas bahwa kakinya sakit dan membiarkan Jonas menggendongnya, tetapi Jonas membiarkannya menunggu di sana, dan pergi membeli sepatu.

Kemudian, dia tidak bahagia dan Jonas berkata bahwa orang terlalu ramai dan dia agak malu.

Jika detail bisa menunjukkan apakah seorang pria peduli denganmu atau tidak, tidak ada keraguan lagi bahwa Mohan lebih baik daripada Jonas, baik dari hal besar ataupun hal kecil, tidak peduli berapa kali lipat identitasnya lebih mulia daripada Jonas pada waktu itu, pada kenyataannya, di mata Mia, mereka hanyalah pria yang ingin dia andalkan saat itu, dan tidak lebih dari itu.

Penampilan mereka berdua sangat bagus, ditambah lagi Mia digendong di jalan seperti ini, banyak orang menoleh untuk melihat mereka, jadi Mia merasa sedikit malu.

Namun, perjalanan sekitar dua puluh menit, Mohan tidak berhenti sejenak pun, di tengah perjalanan, Mia menyarankan agar mereka naik taksi saja.

"Aku sekarang masih bisa menggendongmu, jadi hargailah kesempatan di mana aku masih mampu menggendongmu."

Ketika melewati toko apotik yang dibuka oleh orang China, Mohan pergi membeli obat desinfeksi dan hansaplast, dia membersihkan lukanya di apotek, kemudian menempelkan hansaplast, pada saat ini, dia bukan lagi Mohan yang berpangkat tinggi, dia hanya merupakan suami Mia.

Ketika tiba di toko sepatu buatan tangan berkelas atas, Mohan membiarkan Mia duduk di sofa untuk istriahat dan mengatakan bahwa dia akan membantunya memilih beberapa pasang sepatu untuknya.

Ketika melihat bahasa Prancis yang lancar berbicara keluar dari mulut Mohan, Mia sedikit terkejut, dia baru tahu bahwa ternyata membawanya sebagai penerjemah hanyalah sebuah alasan, ternyata Mohan-nya sangat luar biasa.

Mata Mia memiliki kekaguman yang mendalam.

Setelah membeli sepatu dan kembali ke hotel, Mia menolak untuk membiarkan Mohan menggendongnya kembali, mereka memasuki hotel satu per satu.

“Aku akan mandi di kamar dulu.” Mia berkata pada Mohan di lift.

"Aku pergi bersamamu."

Mia mengerutkan kening.

“Kakimu tidak boleh menyentuh air.” Setelah pria tersebut selesai mengucapkan perkataan tersebut, dia langsung berjalan keluar dari lift.

Mia mengeluarkan lidahnya terhadap bagian belakang Mohan, tetapi hatinya sangat manis.

Hanya saja, begitu mereka baru saja tiba di depan pintu kamar, mereka mendengar suara "minta bantuan" dari kamar sebelah.

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu