Cantik Terlihat Jelek - Bab 189 Dia Adalah Kekasihmu, Tetapi Bukan Suamimu

Karena sudah memiliki tujuan, kecepatan berjalan mereka juga ikut menjadi cepat, dalam waktu beberapa saat, mereka sudah tiba di tempat yang dikatakan Devan tadi.

Tempat itu memiliki tanah datar di posisi setengah gunung, Devan mengulurkan tangannya dan mematahkan sebuah cabang pohon dan meletakkannya di sebuah tanah datar setelah membersihkan salju yang menumpuk, kemudian Devan menyuruh Clover untuk duduk dan istirahat sebentar.

Clover menarik Devan, "Kita duduk sama-sama"

Cabang pohon itu sedikit pendek sehingga Clover dan Devan duduk dengan dekat.

Mimi dan Ali yang naik setelah itu saling menatap setelah melihat Clover dan Devan yang duduk dengan dekat, ekspresi Ali tidak terlihat bagus.

"Mimi, saljunya turun terlalu besar, lebih baik kalau kita berhenti memanjat saja?"

Clover berdiri setelah melihat Mimi dan Ali.

Ali melihat ke Clover sebelum menoleh ke Devan, "Kenapa, tubuh emas Direktur Devan yang mahal sudah tidak sanggup memanjat lagi?"

Devan memang adalah orang yang tidak suka berbicara banyak, apalagi pada saat bertemu dengan orang yang dia tidak suka, dia akan bersikap semakin diam, bahkan ekspresi dia sama sekali tidak berubah menghadapi tantangan Ali yang terus terang.

Kesombongan Devan membuat Ali yang memiliki bisnis yang agak berjaya merasa sedikit emosi.

Melihat ekspresi Ali yang tidak baik, Clover menarik Devan, "Devan, kita sudah panjat setengah, bagaimana kalau kita tidak usah memanjat lagi?"

Clover bukan mau bersikap keras kepala, dia hanya tidak mau Devan diprovokasi.

Devan melihat ke cuaca dan berdiri sebelum memegang Clover dan mengerutkan alisnya, "Jangan panjat lagi, resiko akan semakin tinggi kalau kita panjat semakin tinggi di bawah cuaca seperti ini, kita istirahat sebentar dan turun dari gunung saja"

Setelah itu, Devan menarik Clover untuk duduk kembali ke tempat tadi, sama sekali tidak melihat ke Mimi dan Ali dari awal sampai akhir.

Devan bukan orang yang mudah terpengaruh emosi karena kelakuan orang lain, sebaliknya, Devan adalah orang yang sangat rasional dan pandai melihat masalah, kalau masih lanjut memanjat gunung di bawah cuaca seperti ini, takutnya mudah untuk naik dan susah untuk turun.

Apalagi kalau sampai ke malam hari, suhu semakin menurun dan jalan membeku, bisa jadi mereka akan tersesat di gunung besar ini dan mati kedinginan.

Clover melamun sejenak, dia mengerti Devan, jadi tanpa ragu Clover mengangguk dan duduk di samping Devan, pada saat itu, ada beberapa tim juga sudah sampai di posisi Clover dan Devan berada, melihat mereka berhenti di sana, orang-orang pun datang meramaikan suasana.

"Clover, kenapa kamu sama sekali tidak memiliki pemikiran sendiri? Mendengarkan kata-kata dia semua? Aku ingat dulu waktu sekolah kamu bukan orang seperti itu" Melihat Clover yang menuruti kata-kata Devan, Ali berkata dengan marah.

Clover merasa Ali terlalu cerewet, meskipun mereka adalah teman SMA dan meskipun gosip bahwa Ali menyukai Clover adalah fakta, tetapi mereka sudah tidak bertemu banyak tahun, hubungan Clover bersama Ali bisa dibilang sebagai orang asing, apakah tidak sedikit kelewatan kalau orang asing datang ikut campur masalah pribadi Clover?

Ekspresi Clover tenggelam dan dia melihat ke Ali dengan senyuman di wajahnya : "Dia adalah kekasihku, jika tidak mendengarkan kata-katanya, masa aku mendengarkan kata-katamu?"

Setelah berkata, Clover mengangkat kepalanya secara refleks dan melihat sudut mulut Devan terangkat, kemudian merasa sedikit malu.

Melihat kedua orang itu, Ali berkata dengan emosi : "Clover, dia adalah kekasihmu, tetapi bukan suamimu, kamu tidak perlu terus menuruti kata-katanya"

Otak Clover berdering dan hatinya bergetar dengan kuat. Clover ingin membantah kata-kata Ali, tetapi Clover malah merasa tidak berdaya.

Suara Ali tidak kecil, jadi semua orang yang berada di sana mendengar kata-katanya, Clover merasa semua tatapan menuju ke dirinya sekarang.

Ekspresi Devan langsung menjadi dingin, nadi hijau di lengannya terlihat sangat jelas dan wajahnya tegang, dia berkata dengan suara rendah dan berat, "Katakan kata-katamu tadi sekali lagi?"

Ali merasa sedikit kaget dengan aura Devan, ekspresinya pun menjadi tidak natural, akhirnya dia tertawa dengan dingin, "Tuan Devan, kamu membiarkan Clover melahirkan dua anak untuk kamu, tetapi kamu bahkan tidak memberikan dia identitas yang jelas dan jujur, kamu jangan mengira kamu bisa bertingkah laku sesuka hati hanya karena kamu kaya, mereka takut pada kamu tetapi aku tidak"

Setelah Ali berkata, suara gosip menjadi lebih besar.

"Ternyata Clover adalah selingkuhannya? Pantasan semalam dia tidak berani memperkenalkan pria itu sebagai suaminya dan berkata bahwa pria itu adalah ayah anaknya, haha, ternyata hubungan mereka begitu......."

"Benar, sudah lahir dua anak tetapi pria itu juga tidak mau memberikan dia identitas terus terang"

"Semalam kalian masih iri dengannya, aku sudah bilang, bukan semua orang sanggup hidup seperti itu........"

Karena Clover sedang duduk bersama Devan, dia bisa mendengar suara tulang jari Devan, Clover tahu Devan benar-benar sudah marah, sehingga dia menarik lengan baju Devan dan memberikan dia sebuah senyuman yang menghibur.

Clover merasa sangat sedih dalam hatinya, Devan yang begitu mulia malah harus diragukan oleh orang-orang ini karena Clover.

Selanjutnya, Clover melangkah ke depan dan melirik ke Ali : "Apakah kamu merasa sangat senang mengetahui sedikit masalah pribadi orang lain?"

Tatapan Ali diisi dengan kemarahan ketika dia melihat wajah Clover yang dingin, karena dia tidak pernah melihat Clover seperti ini, Ali merasa sedikit gugup.

Dia mundur satu langkah ke belakang dan berdiri dengan tegak sebelum bersuara : "Clover, kamu jangan ikut dia lagi, ikut aku saja, aku akan menikahi kamu dan memberikan kamu identitas yang jelas....."

"Kamu diam!" Clover memotong kata-katanya.

Clover melihat ke semua orang dan berkata, "Iya, kami memang belum menikah, tetapi ada apa dengan itu? Pada saat aku menghilang, pria ini bisa tidak menyentuh satu wanita pun dalam waktu 4 tahun, pria ini bisa minum alkohol setiap hari sampai muntah darah demi aku, pria ini juga bisa menghabiskan kekayaannya hanya demi satu kataku, pria ini bisa merendahkan status dirinya dan datang menjumpai kalian hanya demi satu senyumanku, pria ini bisa membuang nyawanya hanya demi aku.... aku ingin bertanya, apakah kalian merasa usaha dan cinta pria ini kepadaku tidak bisa berbanding dengan suami atau kekasih kalian? Karena beberapa alasan yang khusus, dia memang belum bisa memberikan aku identitas dalam waktu sementara ini, tetapi, ada apa dengan itu? Kalian memiliki hak apa untuk menghakimi kami?"

Berbicara sampai sini, Clover menghirup sebuah nafas dan menoleh ke Ali, "Kamu merasa kamu mencari aku begitu banyak tahun karena mencintaiku? Kalau kamu cinta aku, kamu tidak akan bicara kata-kata seperti ini dalam kondisi ini, menikah denganmu? Haha, aku beri tahu kamu, aku, mending ikut dia dan tidak memilki identitas selamanya, aku pun tidak akan menginginkan kamu, karena dia jauh lebih hebat dari kamu"

Setelah berkata, Clover berputar balik badannya dan menarik lengan Devan, "Devan, ayo kita pergi"

Aura Clover ini membuat semua orang tidak berani berbicara.

Clover dan Devan saling berpengangan tangan dan turun dari gunung, pada saat berjalan ke depan Mimi, Clover melihat dia dan berkata, "Mimi, cuaca seperti ini, aku nasehati kamu lebih awal turun dari gunung"

Kalau orang lain, Clover bahkan tidak melihatnya sama sekali.

Hanya saja, Clover tidak menyangka itu adalah terakhir kali dia bertemu dengan Ali.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu