Cantik Terlihat Jelek - Bab 46 Tidak Boleh Dengan Yuta

Bab 46 Tidak Boleh Dengan Yuta

Muka Sherin masih terlihat merah setelah dia kembali ke kamar Simon.

"Mama, kamu berada di ruang baca papaku begitu lama. Apakah kalian melakukan hal hal yang aneh?" Simon langsung meloncat dari tempat tidurnya dan bertanya kepada Sherin ketika dia melihat Sherin memasuki kamarnya.

Sherin merasa gugup, "Anak kecil ini sedang memikirkan apa? Mama hanya pergi meminta maaf"

Simon mengangkat alisnya dengan wajah yang meragukan. Kualitas penghalang suara pintu ruang baca terlalu bagus, dia tidak bisa mendengar apa apa. Sherin mengambil tas yang berada di atas tempat tidur Simon dan berkata "Ayo, mama akan menemani kamu makan di bawah. Setelah makan, mama akan pulang ke kantor dan bekerja"

"Bolehkah mama tidak pergi dan menemaniku?"

"Kamu mau menghidupi mama?"

"Boleh!" Simon berjalan melewati Sherin dan mengulurkan tangannya, menghalangi kepergian Sherin. "Kalau tidak, mama tunggu sampai saya sudah dewasa. Saya akan menikahi mama waktu itu. Tetapi.... saya takut nanti mama sudah tua dan tidak ada yang mau mama lagi"

Devan pas berada di tangga hampir tersedak air yang dia minum. Dia menatap ke lantai atas dan berkata dengan nada yang agak berat, "Semuanya turun ke bawah makan"

Di dalam dapur, Devan tersenyum dengan ringan saat dia melihat Sherin sedang berbicara dengan Mbok Lili. Saat makan, Sherin duduk di samping Simon mengupas kulit udang dan memilih tulang ikan untuk SImon. Devan merasa bahagia melihat dua orang di depannya, dia berkata dengan suara hangat, "Biarkan pembantu yang melakukannya. Lauk sudah dingin dan kamu belum makan"

Sherin mengangkat kepalanya dan melihat ke Devan, perasaan menyukainya menjadi makin dalam. Tetapi Sherin merasa tidak biasa dengan perubahan mendadak Devan.

Mendengar kata kata Devan, Mbok Lili membawa lauk sayur dan tersenyum ketika dia melihat muka Sherin yang memerah. Mbok Lili kemudian memanggil pembantu baru yang berada di depan dapur untuk menjaga Simon,

"Tidak apa apa. Aku jarang memiliki kesempatan untuk menjaga Simon, biarkan aku saja" Sherin menghentikan pembantu baru itu. Sherin melihat dengan Simon dengan tatapan yang lembut dan penuh dengan kasih sayang. Pada saat itu, Devan sepertinya mengerti mengapa Simon sangat menyukai wanita ini. Kebaikan wanita ini terhadap Simon itu sangat asli. Gabriel juga sangat baik terhadap Simon. Tetapi, kebaikannya terlihat sedikit sengaja. Bisa di bilang, Gabriel sengaja baik dengan Simon di depan Devan.

Sherin sibuk menjaga Simon akhirnya dia hanya makan sedikit karena takut telat pergi kerja. "Mama, kalau kamu sudah punya waktu kosong datang ke rumah ya?" Simon memeluk tangan Sherin dengan wajah sedih

Sherin melirik ke Devan dan berkata kepada Simon, "Bagaimana kalau kita keluar main saja?"

Sherin berpikir akan lebih baik jika dirinya tidak pergi ke rumah Devan lagi. Takutnya, bisa bertemu dengan Gabriel.

Di dalam mobil

Pak Hasan ingin membantu Sherin membuka pintu mobil bagian belakang. Sherin segera membukanya sendiri dan berkata, "Pak Hasan, bapak tidak perlu melayani saya. Malah saya yang membuat bapak mengantar saya, maaf ya"

Pak Hasan yang tidak banyak berbicara hanya menganguk. Sherin baru saja masuk ke dalam mobil, mobil pintu terbuka lagi dan Devan memasuki mobil. Alis Sherin terangkat, "Kamu...."

"Pergi ke kantorku dulu baru mengantar Sherin" Devan sepertinya tahu apa yang ingin Sherin katakan. Sherin mengangguk dan tiba tiba, Sherin seperti teringat dengan sesuatu. Dia mengambil sebuah kotak obat dari tasnya dan berkata "Pak Hasan, saya ada membeli obat batu ginjal untuk bapak. Karena tidak memiliki kesempatan untuk memberikannya kepada bapak, saya simpan obatnya di dalam tas" sambil berkata, Sherin meletakkan obatnya di samping tempat pak Hasan. Devan dengan jelas melihat tubuh pak Hasan bergetar sejenak.

"Sherin, kamu masih mengingatnya"

Sherin menyadari penyakit batu ginjal pak Hasan pada saat pak Hasan mengantar Sherin dan Simon keluar. Kata dokter, batunya tidak besar sampai harus operasi. Jadi ketika Sherin melihat obat itu saat dia sedang belanja, dia membelinya untuk pak Hasan.

Sherin tersenyum, "Cara pengunaannya sudah saya tulis ulang di kertas dan tempel di kotak obat. Bapak ingat pakai obatnya secara teratur" Pak Hasan menganguk. Devan menatap kepada Sherin. Semua kelakuan Sherin terlihat sangat tulus. Devan tidak mengerti mengapa Andrew menyukai Sherin, Devan juga kaget mengapa Simon menyukai Sherin. Devan makin bingung, mengapa dirinya jatuh cinta kepada Sherin. Tetapi pada saat itu, sepertinya Devan mengerti. Walaupun penampilan dan wajah Sherin tidak sebagus orang lain, Sherin selalu tulus dengan semua kebaikan dan kelakuannya. Dia tidak pernah berpura pura. Kelebihan yang indah ini membuat semua orang jatuh cinta kepadanya.

Pada saat sudah mau tiba di kantor, Devan tiba tiba mengambil ponsel Sherin dan memasukan beberapa angka dan menyimpan di dalam HP nya.

"Tidak boleh tidak membalas pesanku" Devan berkata dan turun dari mobil. Sherin memegang ponselnya dan merasakan kehangatan Devan. Tetapi, kehangatannya terasa tidak asli.

"Sherin, tuan Devan orangnya baik" Pak Hasan tiba tiba berbicara. Sherin hanya mengeluarkan batuk ringan dan sebuah senyuman. Dia memang kaya, tampan dan baru ini ini, Sherin menyadari bahwa Devan juga baik....

Tetapi, Devan tetap adalah tunangan wanita lain!

"Tidak boleh berjumpa dengan Yuta lagi" Ponsel Sherin berdering. Sherin membaca pesan teks dari Devan. Dia menyimpan ponselnya dan tidak membalas pesan Devan. Tetapi, hatinya merasa gugup.

"Sherin, kamu sudah datang? Cepat ceritakan, kamu menggunakan cara apa untuk memuaskan Yuta? Dia bahkan memberikan kamu bunga" Sherin baru masuk ke ruang menata rias, Gadis bontet sudah mendekatinya.

Sherin melihat ke tempat duduknya. Benar benar ada bunga Camelia putih di mejanya. Sherin merasa kaget. Camelia putih adalah bunga yang paling sering dijumpai di kampungnya. Sherin sendiri juga menyukai Camelia putih. Tetapi, mengapa Yuta bisa memberikannya bunga Camelia putih?

Novel Terkait

My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu