Cantik Terlihat Jelek - Bab 756 Tidur Dengannya

Pagi itu, seperti biasa, dia telah menyiapkan sarapan, tetapi tidak melihat Kenbo bangun.

Disiplin diri Kenbo sangat baik, setiap hari tidak seberapa lelah di hari sebelumnya, seberapa larut tidurnya, keesokan harinya pasti akan bangun untuk berolahraga.

Pertama, karena hidup di industri hiburan, bentuk tubuh sangat penting.

Kedua, syuting, di mata orang luar, hanya beberapa dialog, beberapa tindakan, tetapi sebenarnya, adalah sebuah pekerjaan kekuatan fisik, terutama ketika menghadapi adegan perkelahian semacam ini, Kenbo sangat jarang memakai pengganti, jadi, memakai banyak sekali tenaga.

Tetapi, setelah olahraga jangka panjang, kondisi tubuhnya menjadi sangat baik.

Biasanya selain kadang-kadang sedikit terluka, perutnya sedikit tidak nyaman, tidak pernah flu.

Jadi, Fisi tidak berpikir dia akan sakit, melihat dia tidak bangun, mengira terjadi sesuatu dengannya, jadi suasana hatinya buruk.

Karena, begitu suasana hatinya buruk, dia akan mengunci dirinya, dan juga tidak mengizinkan siapa pun mengganggu.

Setelah berpikir-pikir, dia lalu pergi membeli sayur.

Namun, setelah pulang, makan siang hampir selesai dan masih belum melihatnya bangun.

Dia merasa tidak normal.

Fisi berdiri di pintu Kenbo, mendengar-dengar, tidak ada suara sesuatu yang bergerak, lalu mengangkat tangan untuk mengetuk pintu.

Kenbo memiliki kebiasaan mengunci kamar saat tidur.

Setelah mengetuk beberapa kali, tidak ada yang menjawab.

Dia sedikit cemas.

" Kak Kenbo ... Kenbo, ada apa denganmu? Buka pintunya..."

"Kenbo... buka pintu!"

"Kenbo, apakah kamu mendengar?"

Dia cemas dan terus-menerus menggoyang pegangan pintu.

Ketika dia bersiap untuk membalikkan badan untuk membawa orang hotel ke sini, pintunya terbuka.

Kenbo memakai baju tidur, dadanya terbuka lebar, menampilkan otot dada yang besar, sangat seksi dan menggoda.

Tetapi kondisi ini, Fisi juga tidak menikmatinya, melihat kedua pipinya yang merah, dia mengangkat tangan dan menyentuh dahi Kenbo.

"Sangat panas, kamu demam?"

Setelah berkata, dia tertegun sejenak, seketika otaknya menjadi kosong.

Setelah bereaksi, dia bergegas memapahnya, berjalan menuju kamar tidur, "Kamu berbaring dulu, aku akan memanggil dokter."

Selesai berbicara, dia keluar, menelepon dokter kru drama, karena drama ini, adegan berkelahi lebih banyak, jadi, ada dokter yang selalu menemani.

Setelah menelepon, dia menuangkan segelas air panas untuk Kenbo terlebih dahulu, untuk diminumnya.

Lalu membawa semangkuk bubur bening yang dimasak pada pagi hari, "Perutmu tidak terlalu sehat, harus makan sedikit dulu, ketika dokter datang nanti, pasti akan memberimu obat."

Ketika Fisi berbicara, dia membantunya untuk duduk.

Kenbo benar-benar sangat pusing, juga membiarkan Fisi memerintahnya.

Dia hanya menundukkan kepala, makan dua suap bubur lalu tidak ingin lagi.

Saat ini, bel pintu berbunyi.

Membuka pintu, dokter dan sutradara berdiri di luar pintu.

"Sutradara, bagaimana anda juga datang?"

Sutradara mengangguk terhadapnya, berjalan menuju kamar tidur sambil membuka mulut dan berkata : "Adegan hujan kemarin, karena kamera bermasalah, pada pertengahan berhenti 40 menit, mungkin masuk angin."

Fisi mendengarnya, mengerutkan kening, kemarin dia datang bulan, merasa kurang sehat pada sore hari, dan juga tidak membawa pembalut, jadi, dia pulang lebih awal.

Tetapi tidak menyangka, ternyata terjadi hal ini.

"Kehujanan, tertiup angin, sedikit masuk angin, bukan masalah besar, setelah makan obat nanti, istirahat lagi, lalu akan baik-baik saja."

"Baiklah, terima kasih, dokter."

"Kalau begitu biarkan dia beristirahat dua hari dulu, adegan juga tidak banyak lagi, aku akan menyuruh mereka untuk mengatur punya orang lain dulu, Fisi, dua hari ini, merepotkanmu."

"Sudah seharusnya, sutradara."

Ketika berjalan sampai pintu, dokter berkata lagi, "Kamu gunakan air hangat untuk mengelap tubuhnya, itu akan membantu meredakan panas."

Mengelap... tubuh? Fisi secara refleks berpikir terlalu jauh, terlihat bahwa dokter itu murah hati, lalu merasa dirinya sedikit... kotor.

Setelah mengantar dokter dan sutradara pergi.

Fisi lalu bergegas menyuruh Kenbo untuk makan obat.

Lalu pergi mengambil air kemari, tetapi, mengelap tubuh?

"Itu, Kak Kenbo, kata dokter, kamu harus mengelap tubuh, panas akan lebih cepat reda."

Kenbo mendengarnya, tidak berkata apapun, langsung membuka selimut, dan membuka baju tidurnya.

Tindakan ini, membuat Fisi terkejut.

Bukannya tidak pernah melihat tubuh atas Kenbo, ketika menemani dia berenang, ketika mengganti kostumnya, juga sering melihatnya.

Namun saat ini, terasa sedikit berbeda.

Kenbo menatap Fisi, mengulurkan tangan dan menariknya, "Untuk apa tertegun, bukannya ingin mengelap badan?"

Fisi sedikit ingin menangis tanpa air mata, apakah ini demam hingga ceroboh?

Dulu, jangan bilang membiarkannya mengelap badan, bahkan dia tidak sengaja menyentuhnya saja, dia bisa marah.

Lebih dari satu tahun ini, sebenarnya apa yang dialaminya? Kenapa merasa sifatnya berubah.

Tetapi, lupakanlah, kondisi spesial ini, dia juga tidak menanganinya.

Untungnya, meskipun tubuh atasnya telanjang, tetapi tubuh bawahnya masih memakai celana tidur.

Setelah menarik napas yang dalam, dalam hati memberi dirinya banyak saran psikologis, memeras semua air dari handuk, lalu mengelap badannya.

Suhu tubuh Kenbo sungguh tidak rendah, Fisi agak cemas, juga tidak peduli menjadi cerewet, setelah mengelap dadanya, lalu menyuruh Kenbo untuk membalikkan badan, dan mengelap punggungnya.

Tetapi tubuh ini, awalnya telah agak dingin, tetapi pada akhirnya, malah menjadi panas lagi.

"Mengapa tidak mereda?" Dia menjadi agak cemas.

Memegang handuk, lalu bersiap untuk mengelap lagi.

Tetapi tidak menyangka, Kenbo langsung menggenggam pergelangan tangannya : "Tidak perlu lagi."

"Kenbo, kamu jangan main-main, kamu bisa terbakar hingga mati." Fisi cemas dan sama sekali tidak mempedulikan yang lain, langsung menekan Kenbo di atas tempat tidur.

Lalu menghadapnya dan mengelapnya dari atas ke bawah.

Tiba-tiba secara tidak sengaja, tangannya menyentuh suatu tempat, seluruh tubuhnya mundur selangkah seperti tersetrum, matanya menatapnya seperti itu, bengong seperti ayam kayu.

"Fisi, kamu ingin tidur denganku?" Suara yang agak serak, senyuman senda gurau, meluap dari mulut Kenbo.

"Tidur... tidur..." Fisi menggelengkan kepalanya seperti mainan drum, membuka mata yang lebar dan menatap ke arah Kenbo, matanya cukup lembut untuk memeras air, dia tidak bisa untuk tidak menelan ludah.

Benar, dia pernah berpikir... tidur dengannya! Lalu melahirkan anak mereka.

Tetapi, itu hanya tadi!

Saat ini, dia sama sekali tidak memiliki ambisi yang berlebihan.

Dia juga tidak tahu, bagaimana bisa seperti ini? Dia tadi jelas-jelas sangat berhati-hati untuk menghindari tempat itu.

Kalaupun dia memiliki keberanian, saat ini, juga sama sekali tidak memiliki tujuan licik?

"Aku... aku tidak menyentuh, aku... aku tidak tahu bagaimana... bagaimana... bisa..." Dia panik hingga seluruh wajahnya memerah, tidak tahu harus berbuat apa.

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu