Cantik Terlihat Jelek - Bab 135 Apa Yang Terjadi Dengan Simon?

Felice dan Helena saling memandang.

Sambil mengerutkan kening, Felice sangat marah "Kak, aku sudah pernah mengatakan kepadamu, bahwa Gabriel ini adalah seseorang yang tidak bisa dipercaya, kamu dan kakak ipar tidak mau percaya, kamu lihatlah sendiri, kalian berdua hampir merugikan Devan dan Simon seumur hidup, dia dulu memang karena dia tidak bisa mengandung, maka kakak ipar baru setuju bahwa dia akan mengambil sperma Devan dan pergi …… membuat Sherin melahirkan Simon, tetapi dia malah menipu Devan dan Sherin bahwa itu disebabkan oleh kecelakaan mobil, kamu lihat saja sendiri bagaimana anakmu disakiti dalam beberapa tahun terakhir ini…… "

Helena orang yang emosional, Hati Helena langsung terpukul, mendengar perkataan Felice, dalam beberapa tahun terakhir, ketika Devan tumbuh dewasa, dia tidak terlalu memperhatikannya, tetapi putranya sendiri ditipu oleh orang lain, dan melihat putranya sendiri yang begitu kesepian, dadanya naik turun bernapas dengan cepat karena marah, dia segera mengeluarkan ponselnya dari tas dan menelepon Devan.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, dia tahu bahwa Gabriel mandul, karena juga memiliki Simon, dia juga tidak pernah bertanya tentang hubungan Devan dan Gabriel, dia mengira putranya sudah tahu.

Tetapi tidak menyangka……

"Kakak, tunggu" Felice memegang tangannya.

"Tunggu apa lagi? Aku ingin segera memberi tahu Devan dan aku ingin wanita itu segera pergi dari rumah kami." Meskipun setelah Devan dewasa, dia dan ayah Devan pergi ke luar negeri, tetapi untuk perasaan putranya, Ibu Devan tidak akan melepaskannya begitu saja.

Bisa membuat Helena yang biasanya tenang bisa marah sampai seperti itu, Felice tidak berdaya dan melihat ke Clover, hatinya sakarang masih merasakan perasaan seperti apa?

“Kakak, kita berdiskusi lebih dalam lagi, jika tebakanku tidak salah, wanita yang mati itu, sepertinya Gabriel yang merencanakannya, melalui masalah ini, kamu dapat membayangkan seberapa dalam rencana wanita itu, dan jika kamu terburu-buru untuk memberi tahu Devan, takutnya dia akan merencanakan sesuatu lagi.”

Melihat kedua orang itu terus berkata, Clover memejamkan matanya, dan menutupi semua rasa kemarahan dan kesedihannya, ternyata waktu itu yang ada diluar kamar pasien itu adalah Gabriel, dia sudah tahu bahwa dia tidak bisa hamil, maka, dia mencari Clover, untuk melahirkan Simon.

Ini juga alasan mengapa Gabriel bisa mentolerir pria yang dicintainya punya anak dengan wanita lain.

Tetapi, Clover sangat penasaran, mengapa ayah Devan bisa membuat keputusan seperti itu, tentu saja dia juga bukan seseorang yang bisa dengan mudah ditekan dan diancam, tetapi bagaimana dia bisa setuju dengan permintaan Gabriel ini? Lagipula, ini juga berkaitan dengan hubungan darah keluarga mereka.

Di tengah ini, apakah ada motif lain yang tersembunyi lagi?

Tetapi, harus dikatakan bahwa, pikiran Gabriel ini, benar-benar sangat kejam.

Sesaat, Clover tiba-tiba tidak bisa melihat jelas dunia ini, apakah berbaik hati juga sebuah kesalahan?

Meskipun dia tahu bahwa Gabriel bukan orang yang baik, dia selalu merasa bahwa Gabriel tidak bisa hamil itu karena kesalahan dia, oleh karena itu, hanya karena tanggung jawab moral, dia memilih untuk melepaskan pria yang dicintainya.

Memikirkan anaknya, orang yang dicintainya, memikirkan beberapa tahun terakhir ini, hari-hari yang penuh penderitaan ini, karena penyesalannya pada Gabriel, mimpi buruknya selama masa kehamilan, serta melahirkan hampir membuatnya kehilangan nyawa, terus berpikir tentang Momo yang ada dirumah, semua ini, hampir karena dirinya, membuat anakanya tidak bisa bertemu dengan ayahnya seumur hidup.

Mengeluarkan senyuman dingin, dia, Clover, adalah manusia yang mempunyai prinsip, juga karena dia memiliki hati nurani, tetapi, itu tidak berarti kamu bisa menyakitinya sesukamu.

Hal-hal tentang Gabriel keluar dari pikirannya, saat dia merobek boneka, dan juga ketika diatas tebing ada sepasang tangan yang mendorongnya, ada juga masalah ketika pesta tahunan perusahaan, dia juga sangat membenci dirinya karena bodoh, mengapa pada saat itu dia sedikitpun tidak menyadarinya?

Sudut mulutnya muncul lengkungan dingin, dan dia bersumpah didalam hatinya: Hari ini, dia yang membuat diri sendirinya menjadi seperti ini, dan untuk seterusnya, dia pasti akan mengambil kembali apa yang telah hilang dari hidupnya.

"suruh Devan membawa Simon ke sini, kita semua duduk bersama dan menyelesaikan semuanya. Bagaimana menurut kamu?" Felice masih sangat tenang.

“Sherin……”

Clover mengangkat sudut mulutnya dan berkata, “Tante, kalian memanggilku Clover saja, ini baru namaku.” Sherin yang bodoh itu, telah mati.

Felice dan Helena saling memandang dan mengangguk.

“Clover, kamu tenang saja, ada tante yang akan selalu membantumu dari belakang, aku tidak akan membiarkanmu menderita lagi.” Sambil berkata, sambil menarik tangan Clover, “Ayo, Tante membawamu pergi mencari Devan, menjelaskan semua ini, dan kalian sekeluarga bisa bersatu lagi, beberapa tahun ini, benar-benar sudah menyusahkanmu.”

Antusiasme Helena membuat Clover sangat bingung, dia merapatkan bibirnya, “Tante, tunggu aku menyelesaikan masalah diperusahaanku dulu.”

Helena tertegun, berbalik dan menepuk punggungnya dan menghela nafas. "Bagaimana kamu bisa begitu keras kepala? Suamimu dan juga anakmu sudah diambil orang lain, kamu masih mempedulikan perusahaanmu? Selama perusahaanmu masih ada orang, maka tidak akan terjadi apa-apa, kamu…… ikuti aku dulu, kita pergi rumah sakit mencari Devan, dia lihat kamu pasti akan sangat bahagia.”

Melihat Clover berdiri di tempat yang sama, dia bertanya lagi: "Kenapa? Apakah….apakah kamu tidak mempercayaiku?”

Clover menggelengkan kepalanya, alisnya berkerut menjadi bulat, "Tante, bukankah Devan sudah keluar dari rumah sakit dan telah pulang ke China?”

Helena berbalik untuk melihat Felice, ekspresinya agak buruk, "pulang ke China? Kapan? Mengapa Dia tidak memberitahuku?"

Melihat reaksi Helena, Clover menghela napas, Devan pulang ke China tidak memberi tahunya, dia bisa mengerti, tetapi, mengapa dia bahkan tidak memberitahu kepada ibunya sendiri?

“Kemarin, dia datang mencariku, kemudian, aku meneleponnya, tetapi tidak terhubung, aku juga menelepon Dylan, tidak terhubung juga, terus aku pergi kerumah sakit, pihak rumah sakit bilang dia sudah pulang ke China.” Berbicara tentang ini, wajahnya tiba-tiba menjadi tertegun, dan hatinya cemas, tolong jangan terjadi apa-apa lagi, mereka baru saja menyelesaikan kesalahpahaman ini, jika ada terjadi masalah lagi, dia benar-benar akan menjadi gila.

Diam-diam berdoa semoga tidak terjadi apa-apa.

Helena meliriknya dan menepuk punggungnya, menghiburnya, disisi lain dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan memutar nomor Devan, dan meneleponnya, telponnya terhubung, semuanya menghela napas lega.

Setelah beberapa saat, “Hallo, Mama.”

"Anakku, bukankah kamu sedang menginap dirumah sakit? Mengapa kamu tiba-tiba kembali ke China?"

Di ujung ponsel, terdengar langkah kaki, setelah beberapa saat, terdengar suara menutup pintu dari dalam. "Ma, Simon sedikit tidak enak badan, aku akan segera kembali malam ini."

Bahkan dari dalam telepon, Clover masih bisa merasakan kelelahan Devan.

“Simon? Apa yang terjadi dengan Simon?” akhirnya, Clover sudah tidak bisa menahan lagi dan bertanya kepadanya.

Di ujung telepon, terperangkap kesunyian, Clover menundukkan kepalanya dan batuk ringan, dia bertanya lagi, "Itu, Devan , apa yang terjadi dengan Simon?"

Kata “Devan” itu, sudah lama tidak mendengarnya.

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu