Cantik Terlihat Jelek - Bab 35 Apakah Kamu Menyukainya

Bab 35 Apakah  Kamu Menyukainya


Latar belakang kedua foto itu berada di sebuah mall. Foto pertama sangat mirip dengan kejadian kemarin, Devan dan Sherin memegang Simon yang berada di antara mereka. Foto kedua, Devan sedang melihat Sherin dan Sherin sedang menundukkan kepalanya, melihat ke Simon. Tetapi tatapan Devan terlihat sangat asing bagi Gabriel. Apakah itu tatapan yang berarti kebahagiaaan? 


"Dia sudah jatuh cinta kepada wanita itu. Apakah kamu masih tidak bisa melihatnya?” Gary bertanya. Gabriel tetap tidak percaya, dia menggelengkan kepalanya dan menghabiskan semua anggur merah yang berada di gelasnya.


“Kalau begitu kamu ikut aku, kamu sendiri lihatlah apa yang sedang dia lakukan ketika kamu sedang menangis untuknya. Wanita itu pingsan makanya dia langsung pergi mencarinya” Gary menjelaskan.


Sekejam gimana pun Gabriel terhadapnya, Gary tetap tidak bisa melupakan penampilan Gabriel yang memanggil dirinya kakak saat dia kecil.


"Gary, apakah kamu memang bodoh seperti ibumu? Aku sudah bilang, urusanku akan aku urus sendiri. Meskipun Devan mencintai wanita lain, aku tetap mencintainya. Aku tetap mau menikah dengannya” Emosi Gabriel sudah tiba di titik puncak 


Kemarahan melintas sejenak di mata Gary, kemudian dia berkata dengan tidak berdaya: "Gabriel, kenapa kamu jadi seperti ini?” Gabriel hanya meliriknya dengan tatapan yang penuh dengan kebencian dan berputar balik meninggalkan Gary. 


Gabriel bersembunyi di kamar mandi. Dia melihat ke cermin, memandang penampilan dirinya yang cerah. Tetapi ketika dia terpikir dengan Sherin, Meskipun dia sangat tidak ingin mengakuinya, tetapi Sherin sudah menjadi sebuah ancaman bagi dirinya. Untuk Devan, jika Gabriel tidak salah menebaknya, Devan sendiri masih tidak jelas dengan perasaannya sendiri. Akhirnya Gabriel membuat sebuah keputusan. Dia menutup pintu kamar mandi dan menelpon ke seseorang.


Pada waktu yang sama, di salah satu kamar hotel.


“kenapa kamu datang?” Andrew berkata kepada Devan yang bergegas masuk ke dalam kamar dengan nada yang berisi ketidakpuasan. Devan tidak menjawab Andrew, mataya tertuju kepada Sherin yang berbaring di atas tempat tidur


“Apa yang kamu lakukan padanya?” Devan tanya dengan nada marah yang jelas 


Andrew duduk di sisi tempat tidur, dia menarik tangan Sherin dan menciumnya. Kemudian dia berbisik: "Dia bukan pembantu rumahmu lagi. Kamu tidak berhak bertanya”


"Apakah dia tidak memberi tahumu bahwa dia sedang bekerja di perusahaan saya sekarang? Dalam hal ini, saya memiliki hak untuk bertanggung jawab atas karyawan saya." Devan juga tidak mengerti mengapa dirinya seperti itu. Keluarga Devan dan keluarga Andrew selalu memiliki hubungan yang baik. Tetapi sekarang Devan malah merusak hubungan tersebut demi seseorang yang tidak pantas.

Andrew berdiri dan melihat ke Devan: "Tidak menyangka bahwa kamu adalah seorang atasan yang baik. Namun, saya memiliki kemampuan untuk membebaskan Sherin pada detik berikutnya. Apakah kamu percaya?"

 

“Sepertinya Sherin sudah sadar diri” kata Dylan dengan tepat waktu. Melihat wajah Devan yang emosi, Dylan juga tidak bisa menahan menghembuskan sebuah nafas Panjang. Dylan juga tidak mengerti mengapa Devan bereaksi seperti itu.

 

“Sherin..”  Andrew memanggil, bergegas menuju ke sisi Sherin. Sherin melihat Andrew yang berada di sampinnya dan Devan yang berada di depan tempat tidurnya, dia membangunkan dirinya dari tempat tidur.


"Apa yang kamu lakukan? Dokter bilang kamu perlu istirahat sekarang."


Sherin menarik napas yang dalam dan berkata dengan nada yang jelas berisi keluhan terhadap Andrew: "Ternyata kalian masih tahu aku perlu istirahat. Bagaimana aku bisa beristirahat ketika kalian berdua begitu berisik?"


Sherin berpikir, jika bukan karena di pingsan. Dirinya sudah menjadi topik utama berita daerah Ciput besok. Andrew adalah orang kaya yang berkuasa, jika dia menjadi topik utama berita, orang orang hanya akan mengira dia sedang bermain main. Tetapi bagaimana dengan Sherin? Dia akan menjadi sasaran kritik semua orang.


Andrew masih berani bilang bahwa dia cinta kepadanya? Jika benar benar mencintai seseorang, bukankah seharusnya berdiri di posisi pihak lain dan berpikir untuk pihak lain? Pikir sampai sini, Sherin bangun dari tempat tidurnya, berjalan melewati Andrew dan Devan, keluar dari kamar tanpa menoleh ke belakang. Langkahnya terasa ringan tetapi dia sudah merasa lebih kuat setelah tidur. Sherin ingin menjauhkan dirinya dari dunia orang kaya. 


Melihat Andrew dan Devan yang diabaikan oleh Sherin, Dylan tertawa secara tidak sopan. Tetapi karena itu, tatapan kedua pria itu hampir membunuh Dylan. 


Wanita ini benar benar menarik. Dia bisa membuat Devan dan Andrew yang merupakan kesukaan ribuan wanita, berantem karena dirinya. Bukankah setelah sadar diri seharusnya Sherin berpura pura manja untuk mendapat kasih saying dari salah satu antar mereka? Tetapi Sherin malah memasang wajah yang marah dan tidak sabar.


Andrew memandang Devan dengan tatapan yang penuh dengan kemarahan, meninggalkan ruangan.


“Saudara Devan, saya akan mewawancaraimu, bagaimana perasaanmu?” Dylan mengulurkan tangannya sebagai mikrofon


"Jika bukan kamu bilang ada sesuatu terjadi dengannya, aku tidak akan datang ke sini" Devan merasa dirinya sangat bodoh. Siapa tahu dia bisa merasa begitu cemas ketika mendengar ada sesuatu terjadi kepada Sherin?


“Hei, aku hanya berkata ada sesuatu terjadi kepada dia. Aku tidak berkata biarkan kamu datang untuk menjenguknya” Dylan berbaring di tempat tidur yang besar itu dengan kedua tangannya di belakang kepalanya


"Tapi, wanita itu benar-benar menarik." Dylan berputar balik badannya dan menahan tubuhnya dengan satu lengan. Sudut mulutnya terangkat membentuk sebuah senyuman yang berarti. Devan hanya memandangnya dengan tatapan yang dingin “Apakah kamu menyukainya?”

Novel Terkait

Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu