Cantik Terlihat Jelek - Bab 185 Kasih Sayang Devan Yang Tidak Ada Batas

Mendengar kata-kata Mimi, Clover juga susah mau menolak lagi.

Clover berkata kepada Devan, "Kalau tidak kita pergi duduk sebentar?"

Devan mengangguk.

Mereka bertiga pun berangkat ke sebuah restoran.

Pada saat Clover dan Devan datang tadi, yang mengantar mereka adalah supir yang dicari Devan untuk sementara, karena tidak tahu kapan pulangnya, Clover menyuruh supir pulang dulu, jadi sekarang mereka duduk di mobil Mimi berangkat ke restoran.

Kota Seroja adalah kota pariwisata, selain orang dalam negeri, orang luar negeri juga banyak yang berkunjung ke sini setiap tahun, jadi di daerah ini pun ada banyak restoran gabungan makanan China dan luar negeri.

Kalau restoran ini, Devan pernah membawa Clover datang pada saat mereka datang mencari Gary kemarin, meskipun tidak bisa dibandingkan dengan Daerah Ciput, tetapi makanannya juga termasuk mewah, yang memberi Clover kesan tentang restoran ini adalah harga makanannya agak mahal.

Pada saat melihat Clover yang berada di pelukan Devan, tiga wanita yang sedang duduk saling menatap sebelum bersuara pada waktu yang sama, "Clover?"

Karena Devan menundukkan kepalanya, mereka tidak bisa melihat wajah dia dengan jelas, melihat Devan tidak memiliki maksud untuk menyapa, mereka juga diam saja.

Clover mengangguk dan tersenyum, apakah dia harus tersenyum? Orang yang sudah berpisah selama belasan tahun dengannya masih bisa mengenal dia dalam pandangan pertama.

Ingatan Clover mengenai wanita-wanita di depannya sedikit kabur, bahkan ada yang Clover sudah tidak mengingat namanya, Clover mengerutkan alisnya dan merasa sedikit menyesal mengikuti Mimi ke sini.

"Duduk dulu" Sekelompok orang itu duduk melingkari sebuah meja yang berbentuk setengah lingkaran.

Devan duduk di samping Clover, di posisi paling luar.

Dari awal sampai akhir, Devan tidak mengangkat kepalanya dan tidak berbicara juga.

Kalau bukan karena Clover, Devan tidak mungkin datang ke tempat seperti ini dan................ duduk bersama wanita-wanita itu.

Selanjutnya, mereka mulai bercerita dan Clover baru tahu, wanita-wanita di depannya ini semua kuliah setelah tamat SMA, setelah tamat kuliah, ada yang sambung S2, ada yang membangun karier sendiri, bahkan salah satu dari mereka sudah menjadi direktur sebuah perusahaan kecil.

Tatapan Clover berisi dengan iri, satu-satunya hal yang dia agak menyesal di kehidupan ini adalah tidak jadi kuliah.

"Clover, aku dengar dari Mimi kalian sekeluarga pindah dari sini setelah tamat, hasil ujianmu begitu bagus, kehidupan kamu sekarang pasti lumayan bagus kan?" Salah satu wanita yang agak gemuk berkata.

Ekspresi Clover menjadi agak malu, dia harus bagaimana menjawab? Tidak mungkin dia menjawab dirinya tidak jadi kuliah dan pergi melahirkan anak?

Setelah berpikir, Clover menjawab, "Iya, setelah itu kesehatan ibuku agak buruk, jadi kami membawa dia pergi ke kota besar untuk mengobati penyakitnya, akhirnya aku tidak jadi kuliah"

Setelah berkata, Clover merasa kehangatan di tangannya, dia menundukkan kepalanya dan melihat pegangan Devan di tangannya mengerat, hati Clover merasa agak lega, meskipun tidak jadi kuliah, Clover tetap adalah pemenang besar di kehidupannya, karena dia memenangkan Devan.

"Oh, benar-benar sayang sekali, kalau sekarang? Sekarang kamu kerja apa?"

Clover mengigit bibirnya, dia merasa jangankan berkata tentang Devan, berkata tentang CX saja di kondisi seperti ini akan terlihat sombong, Clover memilih untuk mengganti topik, "Itu, kalau tidak kita pesan makan dulu saja?"

Orang yang bertanya kepada Clover adalah direktur perusahaan kecil itu, melihat Clover mengganti topik, tatapan wanita itu diisi dengan pandang meremehkan.

"Boleh, kalian pesan saja, aku akan traktir kalian hari ini, pesan saja sesuka kalian"

Pelayan adalah orang luar negeri, Devan mengambil menu dan tetap menundukkan kepalanya, menggunakan bahasa Inggrisnya yang lancar, Devan memesan banyak makanan, karena beberapa tahun ini di luar negeri, Clover memiliki lumayan banyak pengetahun tentang makanan, jadi Clover juga sangat mengenal menu-menu bahasa Inggris, makanan yang dipesan Devan semua adalah makanan yang mahal.

Clover menghirup sebuah nafas dan menarik lengan baju Devan.

Devan tidak berhenti dan lanjut pesan beberapa makanan, setelah itu dia melihat ke Clover sambil menundukkan kepalanya, "Semua itu adalah makanan kesukaanmu kan?"

Clover mengangguk dengan perasaan bersalah.

Clover menoleh ke wanita yang berkata mau traktir tadi, "Itu, kalian lihat masih mau makan apa, kali ini biar aku yang traktir saja!"

Jangan bercanda, Clover tidak tega membuat orang itu mentraktir ketika Devan sudah memesan begitu banyak makanan mahal.

Makanan seafood yang segar di kota Seroja jauh lebih mahal dibanding makanan seafood di daerah Ciput, harga yang mahal ini bahkan bisa membuat orang tidak berselera makan.

Tetapi Devan malah pesan begitu banyak.

"Tidak perlu, Clover, kamu suka makan apa pesan saja, tenang, aku masih bisa membayar uang sedikit itu" Wanita itu mengira Clover memandang rendah dia, jadi nada suaranya menjadi lebih sombong.

Clover membuka mulutnya dan ingin berkata, tetapi Devan mencubit tangannya yang berada di bawah meja, akhirnya Clover memilih untuk diam.

Clover berdoa di dalam hatinya, semoga jantung wanita itu cukup kuat.

"Mimi, aku mendengar keluarga tunanganmu berbisnis di bidang keran kan?" Wanita yang agak gemuk itu bertanya kepada Mimi.

"Iya, hanya mencari uang kecil, tidak perlu di bahas"

"Aku mendengar bahwa omsetnya bisa mencapai miliaran dalam setahun, ini disebut uang kecil? Kamu benar-benar terlalu rendah hati" Setelah itu, wanita agak gemuk itu menoleh ke wanita berkacamata yang duduk di sampingnya, "Kalau kamu? Aku mendengar bisnis suamimu berkembang lumayan bagus dalam dua tahun ini?"

Wanita berkacamata itu menutup mulutnya dan mengangguk, "Iya, lumayan, dia lumayan beruntung, dia berhasil impor dan ekspor puluhan mobil dalam beberapa tahun ini, dia juga sangat sayang kepadaku"

"Oh, berarti hidupku yang paling susah, suamiku sama sekali tidak memiliki hak berbicara di dalam keluarganya, dia hanya terus menuruti kata-kata orang tuanya, hais..." Setelah berkata, wanita itu minum teh dengan cepat, wanita itu adalah teman yang duduk semeja dengan Clover pada saat sekolah.

"Kamu jangan pura-pura, siapa tidak tahu suamimu adalah anak putra dari keluarga kaya"

Ketika wanita berkumpul, topik yang dibicarakan rata-rata adalah suami dan anak, bisa dilihat mereka belum melahirkan anak, jadi yang diperbicarakan adalah suami, mereka terus berbanding suami siapa lebih bagus dan mengeluh kekurangan suami sendiri.

Karena Devan benar-benar tidak memiliki kekurangan, Clover hanya diam dan mendengar mereka berbicara kemudian ikut bersuara dan tertawa dari waktu ke waktu.

Clover merasa sangat menyesal membawa Devan ke sini dan menonton drama yang begitu memalukan.

Makanan pun dimasak dengan cepat, yang dipesan Devan rata-rata adalah seafood, selain itu Clover bisa melihat tingkat kesegaran seafood ini sudah termasuk sangat bagus di Kota Seroja.

"Sepertinya Clover tinggal di daerah pantai, yang dimakan semua adalah seafood, ada beberapa makanan kami bahkan tidak pernah melihatnya" Wanita yang agak gemuk itu berkata dengan asam ketika dia menyadari dia hanya pernah melihat beberapa dari beberapa puluh jenis seafood yang ada di atas meja.

Clover mengigit bibir bawahnya, "Itu, kalian coba saja, semuanya enak" Sambil berkata, Clover mengambil sebuah udang dan meletaknya di piring Devan, "Kamu coba ini, lumayan enak"

Devan mengangguk.

"Clover, suamimu bekerja dibidang apa? Mengapa dia terus menundukkan kepalanya dan tidak bersuara?" Wanita agak gemuk itu bertanya setelah meletakkan sekeping daging ke dalam mulutnya.

Clover melihat ke wanita itu dan Devan sebelum mengigit bibirnya, "Itu, dia hanya menjalani bisnis kecil, tidak pernah melihat acara besar seperti ini, jadi dia agak malu dengan wanita cantik seperti kalian"

Setelah itu, Clover menundukkan kepalanya dan berusaha bertahan untuk tidak tertawa, kemudian Clover merasa ada yang mencubit pinggangnya dengan lembut.

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu