Cantik Terlihat Jelek - Bab 395 Tidak Pantas Untuk Anak-Anak

Tiba-tiba wajah Mohan berubah, dia ragu-ragu sejenak, lalu mengangkat tangannya, mengangkat selimut yang ada di atas badannya, kemudian, mengulurkan tangannya untuk melepaskan mantel nya.

Bersamaan dengan mantelnya yang sudah dilepaskan, badan Mia yang halus dan indah menjadi terlihat, sangat menggoda.

Mohan menatap nya dengan mabuk, Mia yang tidak tahu apa-apa, berdiri dengan sekuat tenaga, mengambil napas dalam-dalam, dia mengangkat tangannya, dengan sedikit panas dia melepaskan ikat pinggannya, melemparnya di sisi lantai, kemudian, juga mata sayu yang tidak tertahankan, berbaring sambil melihatnya dengan dalam, terkumpul bayangan, tiba-tiba, dia membungkuk dan memeluknya…..

“Hmm……” Mia memeluk leher nya dengan erat, dengan suara yang menawan.

Mohan mengangkatnya sampai kamar mandi, dengan lembut meletakkannya di bak mandi.

Kemudian, dengan pakaian dalam yang ada di badannya, semua dilepaskan.

Air yang hangat, mengalir di kulitnya yang putih berkilau.

Kesadaran Mia perlahan mulai memanas, tidak lama kemudian, dia membuka kedua mata nya, pandangan yang enak sambil memegang pancuran air dengan wajah yang serius membuatnya menyiram tubuhnya Mohan.

Dia menelan air ludahnya, secara reflek, dia perlahan menunduk, di saat dia melihat bahwa dirinya ternyata sudah telanjang, dia membuka mulutnya dengan lebar, membuka mata nya dengan lebar, penampilan nya yang terguncang sambil melihat sisi wajah Mohan yang sempurna sampai celah-celah lainnya, sesaat sampai tidak tahu bagaimana harus bereaksi sewajarnya.

Ini, apa yang terjadi? Bukankah dia sedang minum alkohol dengan Dudu? Mengapa bisa bersama Mohan……

Mengapa, Mohan sedang memandikannya……ini……ini……

“Ah!” Pada akhirnya dia sadar kembali, dia bangun dari bak mandi, mengambil handuk yang ada diatas membalut bagian penting di tubuhnya dengan tertutup, kemudian, mengangkat tangannya sambil menampar Mohan.

“Dasar mesum!” Dia mengerutkan dahi sambil meraung, dalam keadaan baik-baik saja, tidak disangka dia……dia dimandikannya.

Apakah pria ini sudah tidak waras?

Jari Mohan yang panjang melewati pipinya yang terpukul oleh Mia, dia mengangkat kedua matanya, dengan cepat, dia tidak memberikannya kesempatan untuk merespon, langsung menarik pinggangnya dan memeluknya, lalu, dengan cepat mengarah ke sisi tempat tidur, melemparnya ke kasur yang besar, seluruh tubuhnya tidak bisa membela diri dan ditekan sampai tenggelam.

“Uh……” Mia mengerutkan dahinya, menahan suara dengan menggigit bibirnya, ketakutan di dalam hatinya perlahan mulai sedikit meluap.

Dia memegang tangannya, untuk menghentikan pergerakan Mohan, hanya saja……setengah tubuhnya sama sekali tidak bergerak, segera, ada sedikit perasaan tidak sabar!

“Mohan, kamu……jangan sentuh aku!” Dia sudah mau menikah dengan orang lain, apa hubungan diantara mereka? Tidak semanis sebelumnya, hanya ada rasa malu yang tidak bisa ditangkal.

Seberapa buruknya dia, juga tidak mau menjadi orang ketiganya, oh, bukan, bagaimana dia bisa melupakannya, bahwa mereka bahkan belum bercerai? Tetapi, itu juga tidak bisa dilakukan.

Pria yang tidak menaruh hatinya ke dia, benar-benar sangat keji.

Mohan mengabaikannya, hanya membungkukkan tubuhnya, berusaha dengan lembut mencium alis dan mata, hidung, lalu bibirnya yang merah, pergerakannya sangat pelan, dengan lembut hingga membuat Mia yang semulanya mengulurkan tangannya kaku di udara.

Dia mencium cuping telinganya dengan lembut, napas yang panas menyerbu lehernya, merasakan sedikit mati rasa, diikuti dengan suara yang samar mengalir ke dalam telinganya : “Mia, sudah kukatakan, tunggulah aku.”

Suara seraknya yang menggoda, dalam otak Mia sudah buram olehnya, setengah hari baru menanggapinya, lagi-lagi menunggunya.

“Menunggumu menikah dengan orang lain, apakah aku menjadi orang ketiga?” Dia balik bertanya, perasaan mabuknya tersadarkan setengahnya.

Mohan memegang rahang bawahnya dengan jari nya yang panjang, bibir mendekati bibirnya, dia ingin menjelaskannya, ini hanya sebuah kesalahpahaman, tetapi, dia sangat paham, dia tidak bisa membiarkan Mia tahu lebih banyak sekarang, dia tidak ingin menenggelamkannya.

Kata-kata yang sudah sampai ke ujung mulut, dia berusaha mengubahnya dengan keras, “Mia, bukankah kamu mencintaiku?”

Mia berhenti di sana, setengah hari, tidak bisa menebak apa maksud dari kata-kata Mohan?

Namun, mengingatnya yang sudah mau menikah dengan orang lain, maka dari itu, mengenai apa artinya, itu sudah tidak penting lagi.

Memikirkannya tentang ini, dia mendorong dengan kuat tubuh yang menimpa dirinya, lalu duduk, mengambil dan memakai baju yang ada disekitarnya, lalu berbalik badan dan melihat Mohan, “Kamu terlalu meninggikan dirimu, aku mencintaimu, bagaimana bisa?”

Pria itu tersenyum, dia memandang bibirnya yang merah, “Keras kepala.”

Mia melihatnya, perasaan mabuk juga perasaan marah disebelumnya, sekarang sudah hampir menghilang.

“Keras kepala, haha, Mohan, bahkan jika aku mau menikah, aku akan mencari orang yang lebih kuat darimu.” Mia sambil memakai baju sambil berbicara, juga sambil melihatnya, “Lagipula pria yang bisa menyelesaikan masalah dalam 5 menit, seumur hidup, pasti sedikit susah.”

Setelah selesai berbicara, dia berbalik badan dengan elegan.

Dan Mohan melihatnya berbalik dengan sempurna, mengulurkan tangannya, menangkap lengan kanannya, pada saat bersamaan memperkuat beberapa jarinya.

Mia kesakitan, bersabar dengan mengerutkan alisnya, sebenarnya hatinya lebih sakit daripada tubuhnya.

Dia membenci Mohan, satu sisi memberi dirinya sebuah harapan, satu sisi lainnya memberi dirinya sebuah keputusasaan.

Dia semakin membenci dirinya sendiri, dirinya tahu bahwa orang lain hanya memainkan dirinya, tetapi hatinya tergerakkan berulang kali.

Memikirkan hal itu, Mia menegapkan punggungnya, membalikkan badannya, berbalik memandangnya dengan penuh amarah, berkata dengan dingin : “Lepaskan tanganku!”

“Katakan sekali lagi apa yang barusan kamu katakan, kamu ingin mencari siapa?” Kedua mata Mohan setengah menyipit, nada bicaranya sangat dingin, bibirnya yang tipis mendekati bibirnya, kata-kata yang keluar dari celah giginya terdengar suram.

“Mencarinyapun juga pasti yang lebih kuat darimu kan? Aku benar-benar tidak tahu dengan wanita-wanita itu, mereka menyukaimu dari sisi apa? Hanya sekali saja tiba-tiba langsung……” Dengan keras kepala dia membantah, dirinya sebenarnya tahu, kali itu mungkin ada alasan yang lain, tetapi, hatinya sedih, juga tidak bisa mengerti, hanya bisa mencari cara agar pria ini tidak bahagia.

Hanya saja, baru mengatakan setengahnya, Mohan dengan sekuat tenaga, menariknya sampai di pelukannya, lalu dengan bibir tipisnya yang membuat perkataannya yang masih tersisa, semuanya tertutup di mulutnya.

“Mia, kamu memprovokasiku, habislah kamu!” Suaranya yang tangguh dan dingin, dengan sedikit marah.

“Mohan, kamu tidak boleh melakukan ini padaku……” Mia mendorong Mohan, berkata dengan ucapan yang tidak jelas.

Tangannya, bermain dengan sembarangan di tubuhnya, setiap sentuhan di ujung jarinya membuatnya bergetar, pria ini, yang benar saja!

Mia pada saat ini, satu-satunya hal telah dia sadari.

“Tidak……” Penolakkan dari nalurinya, mulai berjuang di bawah tubuhnya, berusaha ingin melarikan diri dari cengkeramannya.

Hanya saja, tangan yang ada di tubuh Mia sama sekali tidak ada pikiran untuk berhenti.

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu