Cantik Terlihat Jelek - Bab 443 Jantung Berdebar Kencang

"Walau sudah berusia tiga puluhan tahun, tapi CEO Mohan masih saja begitu tampan?"

"Jangan menatapnya terus, jika kamu terus menikmati ketampanannya, nanti pacarmu akan kalah pamor."

"Tapi, dia sungguh sangat menggoda. Jika aku bisa menikah dengan pria seperti ini, kurasa aku tidak akan rela untuk tidur setiap malam, aku pasti akan menatapnya lekat-lekat sepanjang malam."

Kening Mia berkerut, apa perlu berlebihan seperti itu? Jadi, apakah salah jika dia tidur lebih awal dari pria itu setiap malam?

"Sudahlah? Laki-laki sepertinya jika masih ingin menikah lagi dan bersedia tidur denganmu satu malam saja, itu berarti kamu telah mengumpulkan berkah selama beberapa keturunan."

Bibir merah Mia melengkung menjadi garis lurus, kalau begitu berapa banyak berkah yang telah dikumpulkannya?

Sekelompok wanita sedang sibuk bergosip di dalam lift, semua rasa campur aduk dalam hati Mia. Sepertinya pesona Mohan sangat besar bukan?

Pada saat ini, Wechat Mia berdering.

Dia pun membuka matanya.

"Rokmu terlalu pendek, buang saja."

Mia mengangkat alisnya ke atas, hatinya terasa indah. Ternyata dia tadi mengamati dirinya, tetapi hanya pura-pura tidak melihatnya.

Awalnya Mia berencana untuk membalas Wechat dari Mohan, tapi tiba-tiba seseorang masuk ke dalam lift dan membuat Mia lupa membalasnya.

Karena Mia pernah bertemu orang ini.

Dia adalah satu-satunya wanita yang pernah berfoto bersama dengan Mohan di dalam album foto.

Karena dia terlalu cantik dan sulit dilupakan.

"Halo, Direktur Lin."

Busana kantor yang dipakainya menonjolkan bagian tubuhnya dengan sangat indah. Dada yang seksi, wajah ovalnya dan ke lima alat panca indranya yang cantik. Mia cantik dan lembut, tetapi wanita cantik ini meninggalkan kesan angkuh. Dia hanya mengangguk tanpa bicara pada orang yang menyapanya. Pintu lift terbuka dan dia berjalan keluar, meninggalkan semerbak harum.

"Lin Shan adalah seorang perancang perhiasan, kabarnya dia adalah teman sepermainan Mohan sejak kecil."

Setelah wanita itu keluar, orang-orang di belakang Mia mulai bergosip kembali.

Ternyata dia adalah teman sepermainan Mohan sejak kecil? Mia akhirnya dapat bernafas lega, mengapa banyak sekali teman sepermainan Mohan sejak kecil?

Mungkin ini ada hubungannya dengan Seli Muhan. Mia sakit kepala mendengar nama ini.

Ketika sampai di kantor, Mia pikir dia sudah bisa menenangkan dirinya, tetapi dia tetap tidak bisa menahan diri untuk mencari nama Lin Shan di instagram.

Perancang perhiasan internasional terkenal yang telah memenangkan banyak penghargaan internasional dan telah merancang perhiasan untuk beberapa artis...

Dia membaca sejumlah besar komentar positif tentang dirinya. Kabarnya pada bulan Maret tahun ini, dia akan menjadi direktur perancang perhiasan Group MY.

Maret bulan ini?

Dia mengerutkan kening.

"Nona Mia, apakah kamu kenal Lin Shan?"

Suara Xiao Rou terdengar di telinga Mia, Mia yang sedang fokus pada layar komputer gemetaran karena terkejut mendengarnya.

"Kata sahabatku tujuan Lin Shan bergabung dengan Group MY adalah untuk mengejar CEO Mohan."

Mia memandangnya: "Sahabatmu?"

"Ya, sahabatku, karyawan departemen desain di sini."

"Kenapa kamu tidak pernah cerita?” Mia terkejut.

Xiao Rou menyentuh kepalanya, "Kupikir Kak Mia tidak suka bergosip, jadi aku tidak pernah membahasnya."

Ini benar, Mia tidak suka gosip para wanita yang membosankan.

Mia mengangguk dan menutup halaman websitenya.

"Kak Mia, apa informasi yang kamu dapatkan tentangnya di website?"

Mia mengaitkan bibirnya dan berkata dengan santai: "Tidak, aku baru saja bertemu dengannya di lift. Dia sangat cantik. Aku penasaran ketika orang membicarakannya."

Xiao Rou mengerti dan berkata: "Apakah dia cantik? Kupikir Kak Mia lebih cantik, dia terlalu dingin."

Mia tertawa.

"Namun, dia sudah berumur 32 tahun dan belum menikah. Mungkin dia sedang menunggu Tuan Mohan. Keduanya sangat dingin dan sangat cocok."

Cocok? Apa tidak takut membeku? Lagian apa Mohan dingin? Dia tidak berpikir begitu!

Mengejar Mohan, bukankah ingin menikah dengannya?

Siang hari, Mohan menelepon dirinya.

"Ayo turun ke Restoran Seafood di seberang kantor, aku akan menunggumu di kamar no. 222."

Mia menjawab dengan ragu-ragu: "Hanya kita berdua 'kan?"

"Berapa banyak nyamuk yang kamu inginkan?"

“Baiklah.” Setelah menutup telepon, dia teringat dengan kata dingin yang dikatakan oleh Xiao Rou tadi dan dia menyeringai.

Restoran Seafood ini tidak terlihat besar dari luar, tetapi sangat mewah sekali di dalamnya. Harganya pasti sangat mahal di pusat kota ini. Restoran yang sangat besar, bayangkan berapa besar modal yang harus mereka habiskan untuk membangun Restoran ini.

"Nona Mia, silahkan ikut denganku."

Mia menatap dirinya sendiri dan sadar setelah melihat ID Card kerja di terpasang dadanya.

Dia mendorong pintu kamar itu, tidak ada orang di dalam. Kemudian pintu ditutup dan pria itu memeluk pinggangnya dari belakang.

Mia merasakan arus listrik mengalir deras di dalam tubuhnya, walaupun mereka sudah sering bersama, tapi jantungnya masih saja berdetak kencang.

Dia menjilat bibirnya: "Kenapa kamu tiba-tiba mengundangku makan?"

Pria itu mencium wajahnya: "Untuk minta maaf!"

Mia menyeringai dan mendapati tangan pria itu masuk dari bawah roknya, dia mengerutkan kening, mendorongnya menjauh: "Apa kamu sudah gila?"

Dia mengunci pintu, Mia mendengar suara pintu terkunci.

Pria itu membuka resleting di samping roknya dan mengambil sepasang celana dari atas kursi: "Pakai ini."

"Kamu ..." Mia tidak tahu harus tertawa atau menangis.

"Semua pegawai wanita perusahaanmu berpakaian seperti ini, mengapa untuk aku tidak boleh?"

Mohan mengabaikannya, menekannya ke kursi kemudian duduk, berjongkok di depannya dan melepaskan sepatu haknya.

"Aku akan melakukannya sendiri ..." Dia tidak tahan dimanjakan oleh CEO Mohan.

Mia bergumam sambil mengganti celananya, "Aku benar-benar tidak mengerti. Banyak wanita diselilingmu, tapi kamu mengatur orang lain. Dasar semena-mena."

Pria itu mengangkat alisnya, mendekatinya dan tertawa kecil: "Apa yang kamu bicarakan?"

Mia menarik celananya dan melihat pria itu sedang menatap bagian bawah tubuhnya, wajahnya memerah, "Kamu ... kamu mesum, apa yang kamu lihat?"

Makanan ini, pria ini benar-benar seperti sudah membayar dosanya, makan seafood, mengupaskan udang dan kerang, Mia tidak perlu melakukan apa-apa.

Keromantisan ini membuatnya lupa dengan wanita yang bernama Lin Shan.

"Kamu beli celana ini di mana?"

“Aku meminta orang untuk pergi membelinya,” pria itu menjawab dengan tenang.

"Aku tidak merasa kamu melihatku?"

"Aku mengamatimu sebelum kamu melihatku."

Mia mengerutkan bibirnya dan teruntai senyuman di sudut matanya.

Setelah makan, pria itu meletakkan sumpitnya dan tiba-tiba mengatakan sesuatu yang belum pernah terpikirkan oleh Mia.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu