Cantik Terlihat Jelek - Bab 53 Iya, Aku Menyukainya

Bab 53 Iya, Aku Menyukainya

Sherin menyembunyikan perasaan kacau di dalam matanya dan melihat ke Devan yang memegang payung dan berdiri di jarak kurang dari sepuluh langkah darinya. Sherin merasa bersalah di dalam hatinya, tetapi dia menghadapi Devan dengan wajah tenang dan bertanya : "Direktur Devan, kamu datang ke sini untuk makan?"

Devan berjalan beberapa langkah menuju Sherin, matanya tertuju pada lengan Sherin yang dipegang oleh Yuta, "Yuta, apa yang sedang kamu lakukan?"

Yuta memasangkan wajah yang jelas tidak senang, dia tahu Devan tidak pernah menyentuh makanan yang pedas. Yuta tidak percaya bahwa Devan benar benar datang ke sini untuk makan. Yuta sepertinya mengerti sesuatu ketika dia melihat Sherin yang berusaha menghindari tatapan Devan.

"Devan, jangan bilang sama aku kamu menyukainya?"

badan Sherin terasa kaku, "Direktur Yuta, apa yang sedang anda katakan?"

"Devan, apakah kamu menyukainya?" Seperti tidak mendengar kata kata Sherin, Yuta melihat ke Devan dan mengulangi pertanyaannya. Sherin menyingkirkan tangan Yuta, meletekkan tasnya di atas kepalanya dan jalan keluar. Dia mengabaikan kedua pria tersebut.

"Iya, aku menyukainya"

Hujan menjadi semakin lebat, tetapi suara lembut Devan terdengar jelas di telinga Sherin. Apakah pria ini sudah gila? Mengapa dia berani mengaku bahwa dia menyukai Sherin di depan orang lain ketika dia sudah memiliki tunangan?

"Devan, bukankah dia adalah pembantu rumahmu? Kamu menyukai seorang pembantu?" Suara Yuta berkata. Sherin menghentikan langkahnya dan menoleh ke Yuta dengan tatapan dingin. Setelah beberapa saat, Sherin melirik ke Devan, "Direktur Devan, saya sudah pernah menjelaskan kepada anda. Saya tidak menyukai pria yang sudah dimiliki wanita lain" Setelah itu, Sherin lanjut berlari di tengah kehujanan.

Seakan akan tahu Sherin akan lari, Devan langsung mengejarnya. Devan mengangkat payungnya ke atas kepala Sherin dan memegang bahunya ketika Sherin ingin memanggil taksi.

"Ikut aku"

"Saya masih harus pulang ke kantor. Tidak berani merepotkan Direktur Devan"

Maksud dari jawaban Sherin adalah untuk mengingatkan Devan untuk sadar diri. Karena Sherin mau kembali ke kantor dimana tunangannya berada.

Devan melihat ke Sherin, Selain wajahnya, pakaian dan rambutnya sudah basah kuyup. Tangannya yang sedang memegang tas juga sudah kedinginan sampai memerah. Devan menyerahkan payungnya ke tangan Sherin dan langsung mengendong Sherin ke mobilnya. Setelah itu, Devan meminta Dylan untuk menghidupkan mobil dan Devan mencoba untuk membuka pakaian Sherin.

"Apa yang kamu lakukan?" Sherin tidak menyetujui kelakukan Devan

"Membuka bajumu" Devan menjawab dengan muka santai. Kemudian, dia melepaskan jaket Sherin dengan tenaga yang kuat dan membuangnya ke samping.

"Devan, kamu gila! Masih ada orang lain di dalam mobil!" Sherin berkata tanpa berpikir banyak. Dylan yang berada di depan tidak tahu menekan tombol yang mana, munculah satu layar yang menghalang di antara kursi depan dan kursi belakang.

"Nona Sherin tidak perlu khawatir. Kualitas isolasi suara layar ini sangat bagus" Dylan berkata. Sherin ingin menjelaskan kepada Dylan, tetapi pada saat itu layarnya sudah menutupi semua penglihatan ke kursi depan.

Sherin ingin menggali lubang dan sembunyi di dalamnya. Mengapa mobil sekarang memiliki fitur seperti ini?

Tatapan gelap Devan terjatuh di wajah Sherin. Detik berikutnya, Devan langsung memeluk pinggang Sherin dan mencium bibirnya. Sherin merasa kaget dan memaksa Devan untuk melepaskannya.

"Devan, apakah kamu sudah gila?" Ketidaksukaan Sherin yang jelas sekali lagi membuat Devan emosi. Ekspresi wajahnya menjadi gelap dan dia memegang kedua tangan Sherin, "Gila? Benar! Aku sudah gila! Kalau tidak, aku tidak akan merasa sedih karena kamu!"

Nada suaranya menjadi sedikit tenang pada akhirnya. Melihat wajah Devan yang tidak berdaya, hati Sherin tiba tiba menjadi merasa bersalah. Sherin mengira orang seperti Devan tidak akan merasakan perasaan seperti itu.

Devan mengambil handuk yang berada di kursi depan dan mengeringkan rambut Sherin yang basah, "Apakah kamu tidak mendengar ketika aku menyuruh kamu jangan bertemu dengan Yuta lagi?"

Merasakan gerakan di kepalanya, hati Sherin merasa hangat. Tetapi, dia sengaja memiringkan kepalanya ke satu sisi dan menjawab, "Siapakah kamu mengatur hidup pribadiku?"

Devan yang sudah berusahan menahan kemarahannya melirik ke wajah Sherin dan berkata, "Apakah kamu mengira aku sudah tidak memiliki cara lain? kamu lebih baik mendengarkan kata kata aku jika kamu masih ingin bertemu dengan Simon"

Jelas, Sherin tidak pernah berpikir Devan bisa memakai Simon untuk mengancamnya. Sherin melirik ke Devan dengan wajah tidak senang, "Bagaimana kamu bisa begitu licik?"

Mulut merah Sherin yang sedikit menggembung menjadi sebuah kemanjaan di mata Devan. Devan tersenyum dan berkata, "Aku tidak pernah menganggap bahwa diriku adalah seorang pria bijaksana"

Sherin berkata dengan dingin, "Manusia licik" Devan mengedipakan matanya dan memeluk Sherin lagi, kemudian memberikan Sherin sebuah ciuman yang ringan.

"Kamu...."

"Sherin, aku serius" Devan berkata dengan wajah serius.

Sherin menelan kata kata yang dia ingin katakan tadi dan menundukkan kepalanya. Hatinya merasa kacau lagi. Pada saat itu, layar yang menghalangi di antara kursi depan dan belakang bergerak ke atas. Dylan melihat kepada keduanya dan berkata, "Kita sudah sampai di hotel"

"Turun"

Tidak tahu sejak kapan, mobil sudah tiba di tempat parkir. Tetapi, hotel?

Sherin memegang bajunya dengan erat dan bertanya, "Devan, mengapa kamu membawa aku ke hotel?"

Novel Terkait

Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu