Cantik Terlihat Jelek - Bab 165 Memberi Kamu Apa Yang Kamu Selalu Inginkan

Suara ribut memenuhi ruangan. Clover mendengar ada yang berkata tegangan listrik tidak stabil.

Clover melamun sejenak dan menelan makanan yang berada di mulutnya dengan perlahan.

Dia berdiri di tempat dan tidak bergerak.

Clover tidak merasa panik, setelah itu Clover mencium wangi tubuh yang familar.

Sudut mulutnya terangkat.

"Jarak kita begitu jauh, mengapa kamu bisa tahu aku di sini?"

Ketika lampu hidup kembali, Clover melihat ada seseorang yang mendekati wajahnya dengan kepalanya dimiringkan, jelas orang itu sedang mau melakukan sesuatu. Ketika lampu hidup, Devan tegang di posisinya dan ekspresinya menjadi sedikit malu.

Clover menahan tertawanya dan menoleh ke arah lain.

"Sudah. Jangan peduli dengan aku, kamu pergi sibuk lagi saja?" Clover melihat Jana yang sedang melihat ke sini dengan ekspresi mau berkata tetapi diam saja.

"Sudah hampir selesai, aku akan datang setelah pamit. Tunggu aku" Devan menyimpan tatapannya yang berada di wajah Clover dan menepuk lengan Clover. Setelah itu dia berputar balik badannya dan berjalan menuju Jana.

Setelah menatap ke bayangan belakang Devan, tatapan Clover kembali ke makanan yang berada di depannya.

Clover menghabiskan makanan yang berada di piringnya dan mengulurkan tangannya ke piring lain lagi.

"Pacar Tuan Devan ini lumayan bisa makan" Jana bercanda setelah Devan sampai.

Wanita ini benar-benar tidak memiliki kepedulian. Sebagai pasangan wanita Devan hari ini, tentu saja dia bisa menjadi topik utama acara ini dengan mudah.

Selain itu, semua wanita yang menghadiri acara memakai gaun pesta. Hanya Clover sendiri yang memakai baju biasa, kalau bukan Devan yang membawa dia masuk, dia tidak akan bisa masuk ke dalam tempat ini.

Melihat Clover yang makan dan minum dengan banyak tanpa peduli, banyak orang sudah mulai menggosipkan latar belakangnya.

"Benar, dia memiliki nafsu yang sangat besar terhadap makan" Devan tidak menyadari maksud Jana yang sebenarnya. Dia melihat ke Clover lagi dan sudutnya terangkat dengan tatapan yang penuh dengan kasih sayang.

Setelah itu, Devan berdiri. "Kamu duduk dulu, aku akan pergi melihatnya"

Jana mengangguk, dia mengira Devan mau pergi menghentikan Clover karena merasa marah.

Tidak menyangka......

Setelah sampai di sisi Clover, Devan hanya berdiri di belakangnya dan membantu dia mengambil piring. Devan bahkan membantu Clover mengambil makanan di tempat yang Clover tidak bisa ambil.

Tiba-tiba Jana merasa sedih. Pada saat listrik mati tadi, dia merasa ada angin yang melewati sisinya. Setelah dia melihat lagi, Devan sudah sampai ke sisi wanita itu.

Devan itu benar-benar mencintai wanita itu, makanya dia berperilaku seperti itu dengan refleks.

Tetapi, Jana merasa sedih. Di kalahkan oleh wanita seperti itu.

"Devan, apakah mereka akan mengusirku nanti?" Setelah menelan makanan di dalam mulutnya, Clover menoleh kepada Devan dan bertanya.

Devan senyum, "Usir… seharusnya tidak ada yang berhak mengusir kamu di sini. Aku hanya takut kamu akan menjadi terkenal karena makan seperti ini"

Di acara kumpulan orang berkuasa ini, orang mana yang tidak berpura-pura.

Jangan bilang makan dan minum dengan banyak, mengulurkan tangan kepada piring yang sama untuk kedua kali saja jarang.

Mereka merasa melakukan hal seperti ini akan merendahkan posisi mereka. Siapa yang tidak pernah makan makanan yang mahal dan enak seperti ini?

Cara makan seperti Clover ini membuat mereka kaget.

"Apakah kamu tidak merasa malu?"

Devan menggelengkan kepalanya dan mengelus kepada Clover, "Tidak malu. Apa yang harus malu ketika kamu makan makanan sendiri?" Setelah itu Devan berhenti sejenak sebelum menambah : "Tapi, kamu harus tahan sedikit, Apakah lambungmu bisa tahan kalau kamu tiba-tiba makan makanan yang begitu dingin sekali banyak?"

Alis Clover mengerut, "Kalimat depanmu itu maksudnya apa? Apa maksud makan makananku sendiri? Apakah tempat ini juga merupakan properti Ningga Group?"

Sudut mulut Devan terangkat, dia hanya senyum dan tidak berbicara,

Pada saat itu, cahaya lampu di acara tiba-tiba menggelap. Lebih gelap dari kegelapan tadi.

Ada seorang pembawa acara naik ke atas panggung. Clover tetap fokus kepada makanan, cahaya yang redup tidak menganggu dia makan.

Jadi, Clover tidak mendengar apa yang dikatakan oleh pembawa acara itu.

Clover hanya mendengar suara tepuk tangan yang sangat meriah.

Setelah itu, lampu panggung bergeser ke dia.

Clover merasa bingung. Setelah itu, semua orang melihat Devan mengambil kertas tissu yang berada di samping dan menyeka mulut seorang wanita yang sedang makan.

Semua orang pun heboh.

"Ayo, kita mempersilahkan pemilik baru resort kita untuk naik ke panggung dan memberikan beberapa kata sambutan"

Setelah itu, terdengar suara tepuk tangan lagi.

Clover mendengar kata-kata pembawa acara kali ini. Dia melihat ke Devan dan berkata : "Kamu cepat naik ke panggung?" Pantas saja Devan berkata Clover sedang makan makanan sendiri. Dia merasa senang karena bisa makan tanpa merasa beban.

Tetapi, Devan malah melihat dia, "Pembawa acara lagi menyuruh kamu naik"

Clover bingung dan berdiri lebih dekat dengan Devan, "Apa yang terjadi? Apakah mereka salah orang?"

"Hadiah dari aku untukkmu, hadiah ulang tahun"

Hadiah dari aku untukkmu, hadiah ulang tahun.....

Kalimat itu terus berdering di telinga Clover.

Ulang tahun dia bukannya di bulan November? Sekarang itu musim semi?

"Ayahmu berkata hari ini adalah hari ulang tahunmu yang sebenarnya" Melihat wajah Clover yang tidak mengerti, Devan berbisik kepadanya.

***********(Ayah yang dimaksud Devan adalah Conan Liam)*****************

Clover menggelengkan kepalanya, "Tidak mau, hadiah ini terlalu mahal. Mana ada orang yang memberikan sebuah resort sebagai hadiah?"

"Resort ini hanya sebuah pendamping. Yang merupakan inti adalah di belakang resort ini ada sebuah tanah kosong yang luas, tanah itu digunakan untuk tempat berhenti helikopter. Seafood semua ini diantar oleh helikopter dalam waktu satu jam. Kalau tidak mengapa seafood disini bisa begitu segar? Aku berpikir banyak jenis hadiah, dan aku merasa hadiah ini yang terbaik"

Clover merasa hidungnya masam, dia merasa terharu dengan ketelitian Devan. Tetapi pria ini terus bersama dengan Clover selama dua hari ini, mengapa dia masih bisa berbuat begitu banyak hal untuknya?"

"Jangan menangis, banyak orang sedang melihatmu"

Setelah itu, Ingatan Clover tentang kata-katanya di atas panggung, bagaimana Clover turun dari panggung dan pulang ke rumah, semuanya sudah kabur.

Clover hanya ingat dia terus tertawa, tertawa sambil menangis.

Sebenarnya, Clover bukan peduli dengan resort itu. Yang membuat dia merasa terharu bukan uang.

Hanya saja, Devan terlalu menyayanginya.

Devan adalah orang yang sangat sibuk, tetapi demi Clover, dia mau membuang begitu banyak waktu dan pemikiran untuknya.

"Kamu begitu baik kepadaku, aku harus bagaimana membayarmu?" Clover berkata dengan suara kecil. Dia melingkari leher Devan dan meletakkan kepalanya di dalam pelukan Devan.

Devan melihat matanya yang merah karena menangis dan alisnya mengerut, "Berbanding dengan kamu yang bisa melahirkan dan mendidik anak untukku, apa yang aku lakukan itu tidak sebanding dengan kamu!"

Clover mengeluarkan sebuah batuk kecil, "Padahal aku mau memberikan kamu sedikit penghargaan. Kalau kamu berkata begitu, lupakan saja"

Devan menundukkan kepalanya dan menatap Clover dengan penasaran, "Berikan aku? Penghargaan apa?"

"Berikan....... Berikan kamu...... Berikan kamu apa yang kamu selalu ingin" Berkata sampai sini, Clover menatap ke arah lain dengan wajah memerah.

Devan melamun sejenak sebelum sempat bereaksi. Dia melihat wanita di depannya dengan tidak sabar dan suara bernafasnya menjadi semakin sesak. Secara refleks Devan memanggil : "Clover............"

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu