Cantik Terlihat Jelek - Bab 246 Mengejek

"Kakak ipar, kalian ini sedang?"

"Kakak ipar?"

"Kakak ipar?"

Devan dan Eren berkata hal yang sama pada waktu yang sama.

"Istri kakakku, yang kemarin aku cerita denganmu?" Clover menjelaskan kepada Devan dengan suara yang agak besar, Clover melihat tangan yang memegang lengan Mikasa sudah turun ke bawah.

"Mikasa, kamu sudah menikah? Bukannya kamu bilang kamu tidak ada pacar?" Eren bertanya dengan cemas.

Mikasa mengangguk dan mengambil tasnya yang berada di lantai, "Aku memang tidak ada pacar, tetapi aku tidak berkata aku tidak memiliki suami juga?"

Setelah berkata, Mikasa maju dan memegang lengan Clover, "Perkenalkan dengamu, ini adalah adik suamiku"

"Clover, ini adalah teman sebangku aku waktu SMA, tadi aku temani temanku kencan buta dan tidak menyangka prianya adalah dia"

Beberapa kata ini menjelaskan kondisi sekarang.

Clover menghela nafas lega secara diam-diam, "Ternyata begitu, kebetulan aku datang sini makan bersama suamiku, bagaimana kalau kita makan bersama saja?"

Pada saat ini, Devan bersuara, "Kapten Eren Romlan, sudah lama tidak berjumpa"

"Kalian saling kenal?" Clover bertanya.

"Bawahan ayah Dylan, pernah makan bersama beberapa kali"

Eren melihat ke Devan kemudian ke Mikasa dan Clover, ekspresinya tidak begitu bagus.

Sementara tatapan Mikasa tertuju kepada kedua lengan Eren, pantasan dia bisa menjadi begini, pantasan bisa menjadi begitu kurus.

Mikasa tidak akan tahu, alasan Eren memilih untuk menjadi tentara hanya karena satu kalimat dari Mikasa.

_______________________________________________________

"Mikasa, kamu menyukai pria seperti apa?"

"Aku? Aku suka kakak tentara, benar-benar terlalu ganteng seperti Descendants Of The Sun”

*********Descendants Of The Sun adalah film Drama Korea**********

___________________________________________________________

Sekarang, Eren sudah melakukannya, tetapi wanita ini malah mengingkari kata-katanya.

"Kakak ipar, kalau tidak akau telepon ke kakakku, biar dia datang makan bersama saja?" Clover tiba-tiba berkata.

Mikasa tidak bodoh, dia tahu Clover melakukan hal ini untuk memperlihatkan kepada Eren, tetapi berpikir tentang ekspresi Gary semalam, Mikasa semalam tidak melakukan apa-apa saja ekspresinya sudah begitu, nanti kalau Gary melihat Mikasa bersama Eren lagi, tidak tahu Gary akan bersikap seperti apa.

Tetapi Mikasa tidak ada alasan yang logis untuk menolak saran Clover juga, akhirnya dia cuma bisa mengangguk, "Baik"

Tentu saja, hasilnya sesuai dengan ekspektasi, ketika Gary melihat Eren, ekspresinya sangatlah tidak senang, "Bukannya kamu temani Suya kencan buta?"

Mikasa menundukkan kepalanya, "Iya, dia adalah orang yang kencan buta dengan Suya"

Gary mengetuk dahi Mikasa, "Untuk sementara aku percaya dulu kepadamu"

Interaksi dua orang yang dekat itu sudah menjelaskan semuanya.

"Temanku ini benar-benar tidak cukup setia, semalam kamu baru berkata dia adalah bosmu, mengapa hari ini sudah menjadi suamimu?" Pada saat berkata tentang ini, tatapan Eren itu tertuju kepada Gary.

Mikasa tertawa dengan canggung, "Itu, tidak salah juga, dia benar-benar adalah bosku, tetapi dia juga suamiku"

Eren mengulurkan tangannya dan menepuk bahu Mikasa dengan natural, "Bagus, setelah 10 tahun kamu ada perkembangan, wajahmu bahkan sudah tidak memerah lagi ketika berbohong, aku ingat 10 tahun lalu kamu tidak begitu"

Jelas, gerakan Eren membuat Gary sangat tidak senang, perasaan api amarah pun tersebar di seluruh ruangan.

Melihat adegan ini, Clover segera menarik Gary, "Sudah, kalian jangan berbicara lagi, cepat makan dulu"

Karena Devan dan Eren saling kenal, suasana makan bersama kali ini tidak tegang.

Pada saat makan sampai setengah, Mikasa memutuskan untuk mengirim pesan teks kepada Suya setelah berpikir, "Suya, Eren memang berbicara tanpa berpikir dari dulu, kamu jangan masukkan ke dalam hati"

Pesan teks Mikasa tidak dibalas, suasana hati Mikasa pun menjadi sedikit buruk.

Melihat ekspresi Mikasa, Gary mengambil sayur untuk dia, "Cepat makan, kalau tidak nanti lauk sudah dingin"

"Suya pasti sudah marah"

"Kenapa?"

"Karena dia, dia berkata denganku bahwa dia tidak memiliki perasaan terhadap Suya dan Suya mendengar itu" Mikasa menundukkan kepalanya dan makan dengan malas, dia tidak menyadari ekspresi tidak senang di wajah Gary.

"Kakak ipar, kamu kapan mau melahirkan anak dengan kakakku?"

Mikasa baru saja memasukkan setengah taro kecil ke dalam mulutnya, mendengar pertanyaan Clover, Mikasa berpikir, dia dan Gary saja belum melakukan apa-apa, anak? bayangan pun tidak ada.

Karena gugup, taro kecil itu pun langsung masuk ke dalam tenggorokannya, Mikasa tersedak sampai wajahnya memerah.

"Cepat minum sup" Gary berkata sambil memberikan sup dia sendiri kepada Mikasa.

Setelah minum sup, Mikasa baru merasa baikan, dia melihat ke Clover : "Sekarang masih terlalu cepat berbicara tentang anak"

Clover tentu saja tidak tahu kondisi Gary dan Mikasa yang sebenarnya sekarang, sehingga dia tertawa dengan ringan, "Kakak ipar, kakakku seumuran dengan aku, anak tertua aku sudah 12 tahun, mananya yang terlalu cepat?"

Wajah Mikasa semakin memerah, dia melihat ke Gary dan menarik lengan bajunya secara diam-diam.

"Boleh, dengarkan kata-kata adikku, nanti pulang kita langsung tanam biji"

Eren yang sedang minum sup langsung memuntahkan supnya, dia batuk dengan kuat.

Mikasa mencubit paha Gary, tetapi Gary malah memegang tangannya.

Makan malam kali ini pun berjalan dengan asyik.

Pada saat ini, tidak tahu siapa yang menelepon Eren, ekspresi dia menjadi serius, "Baik, saya akan segera kembali ke tim"

Selanjutnya Eren menyapa semua orang satu per satu dan kemudian dia pun meninggalkan tempat.

Pada saat mau pergi, Devan menepuk bahu Gary, "Kak, ditunggu hasil panenmu"

Clover yang disebelah Devan berusaha menahan tertawanya.

Sementara wajah Mikasa sudah memerah sampai seakan-akan akan meledak, meskipun personalitas Mikasa terbuka dan aktif, di dalam ingatan Mikasa dirinya masih merupakan seorang mahasiswa, jadi dia merasa canggung dan malu.

Pada saat Mikasa masuk ke dalam mobil, dia mendapat balasan dari Suya, "Mikasa, aku menyukainya, tetapi dia sepertinya menyukai kamu"

Mikasa memegang ponselnya dan melihat ke depan dengan tatapan melamun.

Eren menyukainya? Tetapi ketika mereka duduk sebangku selama bertahun-tahun, Eren tidak pernah menganggap Mikasa sebagai perempuan.

Setelah berpikir, Mikasa menggelengkan kepalanya dan membalas Suya : "Kami pernah sebangku tiga tahun, kalau dia memang menyukaiku, cinta pertamaku tidak akan masih belum ada sampai kuliah, tadi Gary ada datang, kami bertemu dengan adik Gary dan suami adik Gary, pada saat itu aku baru tahu Eren adalah seorang kapten tentara, Suya, bisa dilihat dia adalah orang yang memiliki kemampuan, selain itu dia juga sudah mengetahui hubungan aku dan Gary, kalau kamu menyukainya, kejar saja dengan berani dan tenang, kamu tahu aku, sejak pertama kali bertemu dengan Gary, mataku sudah tidak bisa memuat pria lain lagi"

Setelah mengirim pesan teks tersebut, sudut mulutnya terangkat.

Melihat Mikasa yang sebentar melamun, sebentar tertawa sendiri, Gary mengambil ponsel Mikasa dan melihatnya, selanjutnya sebuah senyuman juga terpasang di wajahnya.

Melihat penampilan Gary, Mikasa melihat Gary dengan tatapan merendahkan.

"Gary, bagaimana aku mengejar kamu? Apakah aku menggunakan banyak tenaga dan usaha?"

Gary tidak berbicara dan terus tertawa, setelah beberapa saat, dia baru melihat ke Mikasa dengan serius : "Mikasa, bolehkah aku minta tolong kepadamu dulu?"

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu