Cantik Terlihat Jelek - Bab 175 Keanehan Gary

Meletakkan ponselnya, Clover mengerutkan alisnya dan merasa sedikit risau ketika dia teringat dengan Gary.

Tidak tahu apakah Gary mau kembali ke kota Ciput.

Karena hatinya memiliki masalah, Clover tidak bisa kerja dengan fokus, kebetulan masalah kantor tidak terlalu banyak pada saat sore hari, jadi Clover lebih awal pulang ke rumah.

Sebelum masuk ke dalam rumah, Clover sudah mendengar suara tertawa Momo dan suara kemarahan Simon.

Kedua suara itu sepertinya adalah instrumen utama rumah mereka.

Clover membuka pintu dan masuk.

"Ma, mengapa kamu pulang begitu awal?" Momo melihat Clover dahulu.

Ekspresi Simon tidak begitu jelas, "Ma"

" Momo, apakah kamu nakal lagi? Aku bahkan sudah mendengar kakakmu sedang memarahi kamu pada saat di luar pintu" Sambil berkata, Clover pergi ke kamar mandi dan cuci tangan.

Pada saat keluar, Clover melihat Momo menundukkan kepalanya dan berdiri sebelahan dengan Simon.

"Kenapa?"

"Ma, kamu lihat hasil tingkah laku Momo!" Simon menunjuk ke arah kanannya.

Clover menoleh ke kanan dan melihat wajah Gary yang digambar dengan pensil warna hitam dan merah, Gary yang menyadari Clover sedang melihatnya menundukkan kepalanya dengan malu.

Clover menutup mulutnya dan berusaha menahan tertawanya, ekspresinya menjadi dingin ketika dia melihat ke Momo, "Momo, mengapa kamu sembarang menggambar di wajah paman?"

Momo mengembangkan mulutnya, "Paman tidak berkata tidak boleh mengambar di wajahya"

Clover menjitak kepala Momo, "Kamu, hanya tahu menganggu pamanmu"

Sambil berkata, Clover berjalan ke kamar mandi dan membasahkan handuk sebelum berjalan ke sisi sofa dan siap-siap untuk membersihkan wajah Gary.

Handuk yang berada di tangan Clover diambil oleh Gary.

"Aku sendiri bisa"

Clover melamun sejenak sebelum menurunkan tangannya yang berada di tengah udara dengan perlahan.

Setelah membersihkan wajahnya, Gary melihat Clover terus menatapnya, kemudian dia mengambil sebuah koran dan menutupi wajahnya.

Melihat adegan itu, Clover mengulurkan tangannya dan menarik koran yang dipegang Gary : "Kakak, kita kembali ke kota Ciput bersama, mau?"

Setelah itu, Clover melihat ke Gary dengan gugup, dia sangat takut Gary akan menolaknya.

Meskipun Clover ingin kembali ke kota Ciput, tetapi Clover lebih ingin Gary juga kembali ke sana, karena itu berarti Gary sudah bisa menghadapi masa lalunya.

Hanya orang yang berani menghadapi masa lalu baru bisa memiliki masa depan yang lebih bagus, Gary masih sangat muda, Clover berharap dia bisa selalu menjadi lebih baik.

Ekspresi Gary terus berubah, awalnya terlihat berat, kemudian terlihat lega, setelah itu terlihat berat lagi, pada saat Clover mengira Gary pasti akan menolak, Gary malah berkata, "Baik"

Clover menghela sebuah nafas yang lega, sudut mulutnya terangkat dan dia berdiri, pada saat Clover mau mulai berjalan, Gary menangkap tangannya, "Apakah kamu membenci dia?"

Tubuh Clover bergetar, dia mundur dua langkah ke belakang dan kemudian duduk, melihat ke Gary, "Dia yang kamu bilang adalah Gabriel?"

Gary mengangguk.

Clover merasa sedikit kaget, ini adalah pertama kali Gary duluan mengajak Clover berbicara, tetapi dia malah berbicara tentang Gabriel.

Ekspresi Clover tenggelam, dia berakta :

"Iya, benci! Selain itu, kakak, aku akan sekalian memberi tahu kamu karena kamu membicarakan tentang ini kepadaku, aku.... tidak akan melepaskan dia, dia membuat aku dan kamu menjadi seperti ini........" Berbicara tentang Gabriel, Clover merasa emosi sampai dadanya merasa sakit.

Clover merasa semakin sesak ketika dia berpikir tentang ayah Devan yang menyuruh dia untuk tidak memaksa Devan bercerai dengan Gabriel, benar, Clover tidak akan memaksa Devan, tetapi itu tidak berarti Clover akan melepaskan Gabriel. Yang Clover sama sekali tidak menyangka adalah kata-kata selanjutnya Gary.

"Apakah kamu tidak bisa lupakan saja?" Gary masih belum melepaskan pegangannya di lengan Clover, Clover melihat Gary dengan wajah tidak percaya dan melepaskan pegangan Gary dengan marah, "Kakak, apakah kamu tahu kamu sedang berkata apa? Mengapa harus lupakan saja?"

Setelah itu, ekspresi Clover berubah dan dia mengeluarkan sebuah batuk ringan, "Kakak, kamu jangan mengira aku tidak tahu semuanya karena kamu tidak memberi tahu aku"

Clover menoleh ke Simon, "Simon, kamu bawa adikmu pergi main di luar sebentar, mama mau berbicara dengan paman"

Simon melihat ke Clover dan Gary sebelum mengangguk dan menarik Momo keluar.

Kemudian pintu ditutup.

Clover melihat Gary, "Kakak, mengapa Gabriel mau mengurung kamu di tempat seperti itu? Apakah kamu mengetahui sesuatu tentang dia?"

Detik selanjutnya, Clover melihat tatapan Gary memancarkan sebuah ketakutan.

Clover tahu tebakan dia sudah benar, sejak tahu Gabriel mengurung Gary di tempat seperti itu, Clover sudah membahas tentang ini bersama Devan.

Gary adalah kakak Gabriel, usia mereka sangat dekat, meskipun mereka bukan kakak dan adik kandung, tetapi mereka tidak mungkin tidak memiliki perasaan terhadap sesama ketika tinggal bersama seperti itu banyak tahun, Gary pasti mengetahui kelemahan Gabriel makanya Gabriel bisa melakukan hal seperti itu kepada Gary.

Gabriel takut jika Gary sadar diri dan pulang, Gary akan melakukan hal yang merugikan dia?

"Kakak, katakan kepadaku, kamu tahu masalah apa tentang dia? Dia membuat kamu menjadi seperti ini hari ini dan kamu masih mau membantu dia berbohong? Wanita itu adalah setan, dia tidak memiliki hati nurani" Clover merasa semakin marah, berpikir tentang sakit hati yang Gabriel bawa untuk orang di sekelilingnya, Clover memiliki keinginan mengambil pisau dan langsung membunuh dia sekarang.

Gary tiba-tiba berdiri dan melihat Clover, "Aku... aku merasa tidak enak badan, aku mau naik ke atas dan berbaring sebenatar" Setelah berkata, Gary berjalan ke lantai atas dengan cepat.

"Kakak, dia pernah ingin membunuh aku juga, orang seperti dia, walaupun aku mau melepaskan dia, dia juga tidak mungkin melepaskan aku, apakah kamu mengerti?" Clover berteriak dengan bayangan belakang Gary yang mengecil,

Tubuh Gary bergetar, tetapi akhirnya langkah kakinya tidak berhenti juga.

Setelah memastikan masalah kembali ke dalam negeri, Clover mulai sibuk tentang masalah pemindahan.

Wuli sudah mengikuti Clover selama beberapa tahun, kerja sama antara mereka berdua sangat bagus, setelah berpikir berkali-kali, Clover tetap tidak tega meninggalkan Wuli sendiri di sini, setelah bertanya tentang pendapat Wuli, Clover memutuskan untuk membawa Wuli kembali ke dalam negeri juga.

Clover meninggalkan perusahaan di sini kepada beberapa karyawan tua, dia membagikan sahamnya sebesar 30 persen ke manager CX yang berusia sekitar 40 tahun, manager itu sangat jujur, manager itu juga berjanji kepada Clover bahwa dia pasti akan meneruskan tujuan awal Clover dan mengurus CX dengan baik.

Setelah hari itu Clover dan Gary berbicara, Gary terus menghindari Clover, bahkan Clover sudah tidak melihat bayangan Gary selama beberapa hari.

Akhirnya hari pulang ke dalam negeri tiba.

Pada saat pagi, Simon membangunkan Clover pada saat dia masih tidur, kemudian Simon memberikan sebuah amplop kepada Clover, ekspresi Simon terlihat sedikit berat.

"Ini apa?" Clover mengerutkan alisnya.

"Paman sudah pergi, dia menyuruh aku memberikan ini kepada mama"

Ekspresi Clover terlihat kaget, Gary pergi? Penyakit dia belum sembuh total, dia bisa pergi kemana?

Clover membuka amplop itu dengan tangannya yang sedikit bergetar, kemudian Clover mengeluarkan kertas di dalamnya.

Inti dari pesan Gary adalah sebenarnya penyakit dia sudah sembuh dari kemarin, Gary hanya mau mencari alasan untuk berada di sisi Clover dan menemani dia beberapa saat sebelum pergi mengobati kondisi mentalnya, Gary menyuruh Clover tidak perlu berpikir tentang dia waktu Clover sedang menghadapi Gabriel, Gary tidak mau kembali ke kota Ciput hanya karena dia mau pergi keliling dunia sendirian, tunggu dia sudah selesai memikirkan dengan jelas, Gary akan pulang ke kota Ciput dan mencari Clover, Gary juga menyuruh Clover untuk menjaga kesehatannya.

Clover menahan untuk tidak menangis, matanya memerah.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu