Cantik Terlihat Jelek - Bab 198 Kamu Tidak Tahu Masalah Ini?

"Ah..........." Devan tahu ini adalah suara Shiren, ekspresinya tenggelam dan Devan pun memiringkan tubuhnya, dia hanya menahan lengan Shiren agar dia tidak jatuh.

Lampu otomatis di lobby menyala, Shiren berdiri dengan tegak dan terus menundukkan kepalanya, "Maaf, Maaf, aku... aku merasa di dalam rumah sedikit sesak, jadi ingin jalan-jalan sebentar di luar, maaf, aku menabrak kamu"

Setelah berkata, Shiren membungkukkan badannya terhadap Devan dan jalan keluar.

Devan berputar balik badannya dan menatap ke bayangan belakang Shiren dengan dalam, setelah itu Devan masuk ke dalam rumah dan langsung pergi ke kamar tidur.

Devan melihat Clover setengah menyandar di tempat tidur, sepertinya dia sedang melamun.

Setelah keramas, Devan berbaring di sisi Clover dan memeluk dia, "Katakan, masalah apa dan siapa yang membuat istriku berpikir keras sampai seperti itu?"

Clover berbaring di dada Devan dan menepuk dengan lembut, kemudian Clover menceritakan masalah sore ini kepada Devan.

"Sepertinya kakakku mendapat sebuah emas" Wanita yang bisa menyelamatkan satu orang asing sampai ditusuk, betapa baik hati yang dimiliki orang ini?

"Sekarang masih terlalu cepat untuk berkata apakah yang dia dapat adalah emas, tetapi, Clover, tidak peduli bagaimana mereka nanti, kamu tidak boleh terlalu khawatir demi mereka"

Clover adalah wanita yang Devan tidak berani meletakkan di tangan karena takut terbang, tidak berani meletakkan di mulut karena takut meleleh, Devan tidak ingin Clover merasa khawatir karena masalah apa pun.

"Kalau tidak, besok aku beli satu rumah atas nama kakakmu untuk mereka tinggal? Kalau mereka terus tinggal di sini, kamu akan khawatir setiap hari"

"Devan, itu adalah kakakku, dia baru saja pulang dari luar negeri, kerjaan saja tidak ada, kamu menyuruh dia untuk pindah? Mengapa kamu seperti itu kejam?" Meskipun Clover mengerti Devan melakukan itu demi kebaikan dia, tetapi Clover tidak akan mau mengusir kakaknya sendiri, selain itu, mendengar kata-kata Shiren hari ini, mereka juga tidak akan mau kalau Devan membeli rumah untuk mereka.

Devan menyipitkan matanya, kejam? Benar, selain menghadapi orang yang dia cintai, Devan tidak akan merasa kasihan dengan orang lain.

Clover duduk dengan tegak dan memegang pipi Devan, "Kamu jangan bilang menyuruh mereka pindah ya, kalau tidak aku akan marah denganmu, aku merasa kakakku lumayan menyukainya, kamu jangan menghancurkan hubungan mereka!"

Devan mengangguk, "Baik, aku tidak akan campur tangan"

Setelah itu, Devan menyentuh hidung Clover, "Tetapi, kamu harus ingat, tidak boleh menghakimi sifat dan personalitas seseorang, serta masalah hanya dari penampilan luar, kamu harus belajar menghindari orang juga, apakah kamu melupakan kelembutan dan baik hati Gabriel pada waktu itu?"

Clover melihat ke Devan dan mengedipkan matanya, meskipun kata-kata Devan tidak terdengar enak, tetapi kata-katanya tidak salah, waktu itu Clover juga merasa tersentuh dengan kelakuan Gabriel, tetapi akhirnya?

Berpikir sampai sini, Clover mengangguk, "Baik, aku pasti akan belajar dengan direktur Devan, bagaimana memberi hati ke orang dan bersikap kejam, apakah itu cukup?" Clover menggambar lingkaran di dada Devan menggunakan jarinya dan mengejeknya.

Devan memegang tangannya, "Kamu berani berkata aku...........kejam? Manusia yang tidak mempunyai hati nurani, malam ini aku akan membuat kamu menyaksikan apa itu kejam"

Clover melamun sejenak dan melepaskan diri dari pelukan Devan, kemudian menutupi wajahnya dengan selimut, "Tidur, aku sudah ngantuk"

Setelah itu, kantor Clover menerima beberapa pesanan besar dan agak sibuk, sehingga Clover terus berangkat kerja pagi-pagi dan pulang kerja malam, karena itu interaksi Clover bersama Shiren pun tidak banyak.

Suatu pagi, Clover melihat Gary juga mau keluar : "Kak, kamu mau kemana?Aku suruh supir sekalian mengantar kamu?"

Gary tertawa dan menyentuh kepalanya sendiri, "Itu, ada satu panggilan kerja, hari ini mau wawancara, boleh kalau kamu mau mengantar aku sekalian"

Setelah itu, mereka berdua pun keluar dari rumah bersama.

Pada saat sedang menunggu supir di gerbang pintu, Clover berkata :

"Kak, kamu mau aku atau Devan bantu kamu......."

"Jangan, aku sebagai seorang pria, kalau kerja saja tidak bisa cari sendiri, aku masih mau hidupkah? Kamu tenang saja, aku tamat kuliah di luar negeri, tidak susah mau cari kerja, hanya saja aku mau mencari kerja yang bisa mendukung masa depan, makanya aku terus tunggu sampai sekarang, kalian jangan ikut campur, kalau tidak aku akan marah"

Clover mengangguk, sebenarnya ini juga merupakan alasan mengapa Clover tidak berani membantu Gary, kadang Clover sangat bersyukur meskipun dibesarkan di keluarga Gabriel, tetapi personalitas Gary tidak mirip dengan keluarga Gabriel.

“Kak, apakah kamu...... ada kembali ke rumah Gabriel?"

Gary melamun sejenak dan matanya memancarkan emosi yang kacau, "Ada, rumahnya sudah dijual, tidak ada keluarga mereka lagi, ayah Gabriel dan Gabriel menghilang, oh iya, Clover, apakah kamu tahu ibu tiriku kemana? Aku tanya kepada orang yang dulu adalah pembantu kami, tetapi mereka tidak mau bicara"

Clover merasa kaget, Gary tidak tahu masalah ibu Gabriel?

Setelah berpikir, Clover menarik Gary ke sisi dinding dan berkata dengan ekspresi berat : "Setelah kejadian kamu, ada saksi berkata ibu Gabriel yang mendorong kamu ke bawah gunung, jadi, setelah kejadian Ibu Gabriel ditangkap, setelah beberapa hari, ibu Gabriel bunuh diri di dalam penjara, aku mengira kamu tahu masalah ini?"

Tubuh Gary bergetar, selanjutnya dia mundur ke belakang beberapa langkah dan memegang dinding, setelah itu dia duduk di lantai dengan sesak nafas.

Clover menarik lengan Gary dengan gugup, “Kak, apakah kamu baik-baik saja?"

Clover selalu mengira Gabriel pernah memberi tahu Gary masalah ini, tetapi tidak menyangka Gary sama sekali tidak tahu.

Melihat Gary tidak ada reaksi, Clover menghela sebuah nafas dan jongkok di sampingnya, “Kak, apakah ibu Gabriel tidak baik terhadapmu? Mengapa dia bisa seperti itu kejam sampai mendorong kamu dari gunung yang seperti itu tinggi?"

Gary tertawa dengan dingin dan memejamkan matanya, setelah itu, dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku adalah orang bodoh, aku adalah orang jahat"

Selanjutnya, Gary berdiri dan berjalan ke kolam berenang di samping dengan pikiran melayang, tanpa membuka baju, Gary langsung meloncat ke dalam kolam renang.

Clover melihat Gary masuk ke dalam air dengan perlahan, Clover merasa cemas ketika dia melihat Gary tidak keluar dari kolam setelah beberapa saat, pada saat Clover mau meloncat ke dalam untuk menarik Gary, Gary tiba-tiba keluar dari permukaan air.

Gary naik dari kolam renang dan memberikan Clover sebuah tersenyuman yang terpaksa, "Kamu pergi dulu saja, aku.... ganti baju dulu, nanti aku pergi sendiri"

Setelah itu, Gary berputar balik badannya dan masuk ke dalam rumah.

Melihat ada sesuatu salah dengan Gary, Clover memutuskan mau menghibur dia nanti malam karena ada urusan darurat pada pagi hari.

Tetapi, pada saat Clover pulang pada sore hari, Simon menunggunya di gerbang pintu dan berkata bahwa Gary tidak pulang seharian.

Clover melamun sejenak dan masuk ke dalam rumah, kemudian Clover melihat Shiren sedang duduk di atas sofa menonton film kartun bersama Momo, bahkan Shiren nonton sampai tertawa,

Clover merasa sedikit frustrasi, Gary tidak pulang seharian, sebagai pacarnya, bukannya dia harus merasa khawatir?

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu